Berapa lama sekolah di pondok pesantren

Categories: Madrasah

Jenjang Pendidikan Madrasah di Pondok Pesantren Lirboyo;

6 Tahun – Madrasah Ibtida’iyah  (MI)
3 Tahun – Tingkat Tsanawiyah (Mts)
3 Tahun – Tingkat Aliyah (MA)
4 Tahun – Ma’had Aly
1 Tahun – I’dadiyyah (SP)

Madrasah I’dadiyah dikhususkan bagi santri yang mendaftar tidak dari awal tahun ajaran (bulan Syawal). I’dadiyah merupakan madrasah persiapan bagi santri baru yang nanti di awal tahun ajaran baru (tahun depan bagi santri baru) akan beralih jenjang pendidikan yang lain dan santri baru tersebut boleh mendaftar ke jenjang ibtida’yyah, tsanawwi maupun aliyah, tergantung kemampuan santri baru tersebut.

Berikut adalah jadwal pemberian materi pelajaran di Madrasah:

Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS)

berlangsung Pukul 07.00 – 11.00
(dengan waktu istirahat setengah jam 09.00 – 09.30)

Madrasah Aliyah (MA) dan Ma’had Aly

berlangsung Pukul 07.00 – 11.00
(dengan waktu istirahat setengah jam 09.00 – 09.30)

Madrasah I’dadiyah (SP)

berlangsung Pukul 07.00 – 11.00
(dengan waktu istirahat setengah jam 09.00 – 09.30)

Selain pada jam madrasah santri juga wajib mengikuti kegiatan musyawarah pendalaman materi pelajaran yang diberikan dari madrasah.  Musyawarah ini berlangsung di lokal kelas masing-masing dengan dipantau oleh bapak-bapak Mustahiq.

berikut jadwal musyawarah pada tiap jenjang pendidikan:

Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Pukul 14.00 – 16.00

Madrasah Tsanawiyah (MTS)
Pukul 14.00 – 16.00

Madrasah Aliyah (MA)
Pukul 11.00 – 13.00

Ma’had Aly
Pukul 11.00 – 13.00

Madrasah I’dadiyah (SP)
Pukul 14.00 – 16.00

0

Share

Dalam rangka memperingati HUT Ke-77 Republik Indonesia, Pondok Pesantren Lirboyo mengadakan istighosah bersama sebagai bentuk…

Sebentar lagi negara kita Indonesia akan memasuki usianya yang ke 77 tahun. Bukan usia yang…

Sejarah Lambang Garuda Pancasila Lambang Garuda Pancasila pertama kali diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No.…

Dalam satu kesempatan, KH. An'im Falahuddin Mahrus memberikan sambutan pada kuliah umum yang dilaksanakan oleh…

Sebentar lagi 17 Agustus, 77 tahun sudah negara kita Indonesia merdeka. Sebuah anugerah terindah bagi…

Akhir-akhir ini perbincangan mengenai dukun palsu yang mengaku bisa mengobati segala penyakit dengan jalan alternatif…

Perbandingan beberapa aspek antara sekolah umum dan pondok pesantren sebagai pemudah pilihan bagi pelajar yang ingin meneruskan pendidikan.

ilustrasi santri (sumber: https://images.unsplash.com/photo-1621841818525-5a3ec7067a41?ixlib=rb-1.2.1&ixid=MnwxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fHx8&auto=format&fit=crop&w=2070&q=80)

Pilih sekolah umum atau pondok pesantren? Mari simak artikel ini. Mungkin mulai saat ini bagi kamu yang sebentar lagi menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) akan berfikir dan mulai merencanakan untuk melanjutkan pendidikan sekolah. Apakah kamu mempunyai dua pilihan antara ingin melanjutkan ke sekolah umum seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau melanjutkan ke pondok pesantren akan tetapi kamu merasa bimbang? Maka dari itu, di sini saya akan memberikan beberapa perbandingan kepada kamu antara sekolah umum dengan pondok pesantren dari aspek sistem pendidikan, mata pelajaran, sosial, alumni dan biaya pendidikannya.

Karena saya mempunyai pengalaman di sebuah pondok pesantren dan juga belajar di sekolah umum, saya mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa sistem pendidikan di pondok pesantren itu lebih tersusun rapih dibandingkan dengan sistem pendidikan sekolah-sekolah pada umumnya. Karena waktu yang digunakan oleh para pengajar dalam mendidik santri di pondok pesantren itu lebih lama bisa menjadi sebuah alasan mengapa sistem pendidikan di pondok pesantren lebih baik. Pelajar yang belajar di pondok pesantren itu mereka 24 jam mendapatkan pendidikan, mulai dari bangun tidur hingga tertidur lagi. Berbeda halnya dengan pelajar yang duduk di bangku sekolah umum, mereka hanya mendapatkan pelajaran dari para pengajar, mulai dari pagi hari hingga siang atau sore hari saja. Setelah mereka selesai belajar di sekolah, mereka terlepas dari pengawasan para guru yang ada di sekolah.

Menurut saya sistem pendidikan pondok pesantren lebih baik dibandingkan dengan sekolah umum. Karena para santrinya terus mendapatkan pengawasan dari para pengajarnya selama 24 jam. Mulai dari bangun tidur, lalu ibadah bersama-sama di masjid, setelah itu mereka mendapatkan pengajaran dari para pengajarnya dari pagi hingga siang hari, sore harinya bisa berolah raga, hingga malam hari pun sebelum beristirahat mereka terus diatur dan diawasi terhadap sikapnya, etikanya, sikap sosial dan pergaulannya juga dijaga dengan sebaik-baiknya. Lain halnya dengan para pelajar di sekolah umum, mereka pendapatkan pengawasan dari para gurunya kalau mereka telah tiba di sekolah saja.

Sebagai jalan keluarnya, para pelajar yang sekolah di sekolah umum harus bisa lebih sadar akan lingkungan dan lebih memikirkan segala tindakan agar selalu positif. Para guru dan para orang tua pun harus saling bekerja sama dalam pengawasan anak didiknya masing-masing demi terciptanya pelajar yang benar-benar terdidik dengan baik.

Sudah jelas perbedaannya kalau mata pelajaran yang ada di pondok pesantren itu lebih dominan dengan pelajaran agamanya dibandingkan dengan sekolah umum yang mana lebih dominan dengan mata pelajaran umumnya. Dari perbedaan tersebut sudah pasti kalau jumlah jam pelajaran dari mata pelajaran keagamaan di pondok pesantren dalam satu minggu jauh lebih banyak dibandingkan di sekolah umum.

Sebuah informasi untuk kamu, bahwa pondok pesantren itu ada dua jenis, yaitu modern dan salaf. Kalau di pondok pesantren modern itu kita bisa saja tetap mendapatkan pelajaran umum yang mana juga didapatkan oleh para pelajar di sekolah umum serta mendapatkan pelajaran tambahan berupa pelajaran agama yang mana jumlah perbandingannya bisa jadi lebih banyak dibandingkan dengan pelajaran umum. Kalau pondok pesantren salaf, mereka lebih fokus pada pelajaran keagamaan saja.

Dari pendapat saya bagi kamu yang ingin lebih mendalami dalam bidang keagamaan dan tidak ingin terlepas dari pelajaran umum, pondok pesantren modern adalah pilihan yang tepat. Begitu juga kalau kamu ingin memilih pondok pesantren yang hanya fokus dalam bidang keagamaan, pondok pesantren salaf bisa menjadi pilihan yang tepat. Kalau kamu hanya ingin fokus pada pelajaran umum, maka sekolah umum adalah pilihan yang tepat.

Dalam pembentukan sikap sosial yang baik di pondok pesantren lebih terjamin dibandingkan di sekolah umum. Dipandang dari segi sistem yang tersusun bisa menjadi sebuah alasan kenapa pondok pesantren bisa lebih unggul dalam pembentukan sikap sosial yang baik. Di pondok pesantren kita bisa mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah, sehingga kita bisa lebih banyak mengetahui sikap dan karakter dari setiap orang yang berbeda-beda.

Dari perkara sosial, menurut pengalaman yang saya alami selama di pondok pesantren, walaupun sistem pendidikan di pondok pesantren itu sudah baik dalam upaya mewujudkan cita-cita dasarnya dalam membentuk sikap sosial yang baik, tetap masih ada santri yang memiliki sikap sosial yang buruk.

Jadi, dalam pembentukan sikap sosial, dimanapun kamu belajar itu tergantung pada diri sendiri. Sebuah sistem pendidikan yang disusun oleh sekolah dan pondok pesantren itu hanyalah sebuah jalan bagi kita agar bisa mendapatkan karakter atau sikap sosial yang baik.

Perbandingan dari alumni yang baru saja lulus antara pondok pesantren dan sekolah umum itu tidak terlalu banyak perbedaannya. Sebagai sebuah contoh dari pengalaman saya setelah lulus dari pondok pesantren, para santrinya diwajibkan untuk mengabdi selama satu tahun di pondok pesantren yang ditentukan oleh pihak pondok. Akan tetapi, tidak seluruh pondok pesantren mewajibkan para santrinya untuk mengabdi terlebih dahulu. Setelah para santri menyelesaikan tugas pengabdiannya, baru mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu ke dalam perguruan tinggi. Kalau dari sekolah umum, baik negeri atau swasta mereka bisa langsung untuk melanjutkan pendidikannya ke dalam perguruan tinggi tanpa adanya kewajiban untuk mengabdi terlebih dahulu.

Dari apa yang saya lihat, mayoritas dari alumni pondok pesantren lebih banyak yang berkiprah di bidang dakwah islami. Walaupun juga banyak yang menjadi pengusaha, pemerintah, terjun dibidang hukum, dan yang lainnya. Sebagai sebuah contoh, yaitu salah satu presiden Indonesia yang ke-empat yang mana dulunya merupakan santri yang sempat menimba ilmu di pondok pesantren Krapyak dan Tagalrejo, ialah Abdurrahaman Wahid atau biasa dikenal dengan Gus Dur.

Dalam hal biaya pendidikan, sekolah umum cenderung lebih murah di bandingkan dengan pondok pesantren. Diambil dari pengalaman saya pribadi dan juga pengamatan saya, biaya Pendidikan di pondok pesantren cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pendidikan di sekolah umum. Bahkan bila sekolah umum ini merupakan sekolah negeri, biaya pendidikannya bisa menjadi lebih murah lagi karena sudah ditanggung oleh pemerintah.

Dari apa yang saya paparkan hanya sebagai sebuah perbandingan saja dalam aspek sistem pendidikan, mata pelajaran, sosial, alumni dan biaya pendidikanya. Pilihan tetap ada pada diri kamu masing-masing.