Berapa lama sakit telinga bisa sembuh

Halodoc, Jakarta – Infeksi telinga tengah alias otitis media merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada telinga bagian tengah. Infeksi terjadi pada rongga yang berada di belakang gendang telinga yang memiliki 3 tulang kecil. Ketiga lubang ini memiliki fungsi untuk menangkap getaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. 

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kondisi ini. Namun, infeksi telinga tengah seringkali disebabkan oleh batuk pilek, flu, atau alergi. Selain itu, ada sejumlah fakta lain yang perlu diketahui terkait penyakit ini. Biar lebih jelas, simak beberapa fakta mengenai infeksi telinga tengah atau otitis media di artikel berikut ini!

Baca juga: Ini yang Membuat Telinga Sakit Saat Pilek dan Cara Menanganinya

Fakta Infeksi Telinga Tengah yang Perlu Diketahui 

Ada beberapa fakta terkait infeksi telinga tengah yang perlu diketahui, di antaranya: 

1. Disebabkan oleh Virus atau Bakteri

Infeksi telinga tengah disebabkan oleh bakteri atau virus yang dapat masuk melalui berbagai cara. Ada yang melalui telinga atau juga melalui saluran pernapasan, lalu menyebar ke telinga. Infeksi ini kemudian menyebabkan terjadinya penimbunan mukosa atau lendir di dalam telinga bagian tengah, dan mengganggu fungsi penyampaian suara ke telinga bagian dalam.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap otitis media, yaitu:

  • Bekerja di tempat dengan banyak polusi dan asap.
  • Orang yang memiliki keluarga dengan riwayat infeksi telinga.
  • Orang-orang dengan sistem imun yang buruk atau penyakit pernapasan kronis, seperti cystic fibrosis dan asma.

2. Rentan Terjadi pada Anak-Anak dan Bayi

Sebenarnya, otitis media atau infeksi telinga tengah bisa terjadi pada siapa saja. Namun, anak-anak di bawah usia 10 tahun, atau bayi berusia 6–15 bulan, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap kondisi ini, ketimbang orang dewasa. Hal ini ternyata berkaitan dengan ukuran tuba eustachius pada anak yang lebih sempit. Saluran ini berfungsi untuk menyalurkan udara ke dalam telinga bagian tengah. Oleh karena ukurannya yang sempit, risiko penyumbatan dan penumbukan lendir serta cairan telinga menjadi lebih tinggi dan bisa memicu infeksi bakteri. 

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Menyebabkan Gendang Telinga Pecah

3. Memiliki Gejala Demam hingga Gangguan Pendengaran

Beberapa gejala yang umum dialami oleh pengidap otitis media, antara lain:

  • Demam;
  • Nyeri pada telinga;
  • Mudah marah;
  • Gangguan tidur;
  • Keluarnya cairan kuning, bening, atau berdarah dari dalam telinga;
  • Kehilangan keseimbangan;
  • Mual dan muntah;
  • Diare;
  • Menurunnya nafsu makan;
  • Hidung tersumbat;
  • Gangguan pendengaran.

4. Umumnya dapat Membaik dalam Beberapa Hari

Umumnya, infeksi telinga tengah dapat sembuh dengan sendirinya, tanpa memerlukan penanganan medis khusus. Menjaga kebersihan telinga dan menghindari tempat-tempat yang berpolusi merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan ketika terserang otitis media. Namun, jika gejala dari otitis media tak kunjung hilang lebih dari 3 hari, pemeriksaan medis perlu dilakukan.

Untuk otitis media yang disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik, untuk mengatasi infeksi yang terjadi. Kemudian, untuk gejala demam dan nyeri yang terjadi, dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen.

5. Memiliki Risiko Beberapa Komplikasi

Jika tidak ditangani, otitis media dapat memicu terjadinya komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang dapat ditimbulkan, antara lain:

  • Labirinitis, yaitu penyebaran infeksi ke telinga bagian dalam.
  • Mastoiditis, yaitu penyebaran infeksi ke tulang di belakang telinga.
  • Meningitis, yaitu penyebaran infeksi ke selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang, yang disebut meningen.

Baca juga: 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Perlu Diketahui

Itulah sedikit penjelasan tentang infeksi telinga tengah atau otitis media. Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit ini dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan keluhan yang dialami dan dapatkan rekomendasi pengobatan dari ahlinya. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Berapa lama sakit telinga bisa sembuh

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2021. Middle Ear Infections.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Ear Infection (Middle Ear).
Healthline. Diakses pada 2021. Middle Ear Infection (Otitis Media).

Infeksi telinga atau yang juga disebut sebagai otitis media akut adalah infeksi yang terjadi pada area telinga tengah. Kondisi ini terjadi di ruang berisi udara di belakang gendang telinga, di sana terdapat tulang-tulang kecil telinga yang bergetar. Anak-anak lebih sering mengalami infeksi telinga dibandingkan orang dewasa. 

Kondisi infeksi telinga biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan juga dapat dilakukan untuk mengelola rasa sakit dan memantau masalahnya. Penggunaan antibiotik bermanfaat untuk membersihkan infeksi. Infeksi telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan komplikasi serius lainnya. 

Penyebab Infeksi Telinga

Infeksi telinga terjadi ketika saluran eustachius (tuba eustachius) tersumbat atau meradang, yang menyebabkan terbentuknya cairan di telinga bagian tengah. Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh bakteri atau virus di telinga tengah. 

Tuba eustachius adalah sebuah saluran kecil yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan tenggorokan bagian belakang. Nah, penyebab sumbatan tuba eustachius, yaitu:

  • Alergi.
  • Demam, flu.
  • Infeksi pada sinus.
  • Produksi lendir dan dahak yang berlebihan.
  • Merokok.
  • Infeksi pada adenoid atau tonsil.
  • Perubahan tekanan udara (misal saat menyelam atau dalam penerbangan).

Peran Tuba Eustachius

Tuba eustachius adalah sepasang tabung sempit yang membentang dari setiap telinga tengah ke atas di belakang tenggorokan, tepatnya di belakang saluran hidung. Ujung tenggorokan tabung terbuka dan tertutup untuk:

  • Mengatur tekanan udara di telinga tengah
  • Menyegarkan udara di telinga
  • Meniriskan sekret normal dari telinga tengah.

Saluran eustachius yang membengkak dapat tersumbat, menyebabkan cairan menumpuk di telinga tengah. Cairan ini dapat terinfeksi dan menimbulkan gejala infeksi telinga. Pada anak-anak, saluran eustachius lebih sempit dan lebih horizontal, yang membuatnya lebih sulit untuk mengalir dan lebih cenderung tersumbat. 

Peran Kelenjar Adenoid

Kelenjar adenoid merupakan dua bantalan kecil jaringan tinggi di belakang hidung yang diyakini berperan dalam aktivitas sistem kekebalan tubuh. Karena kelenjar adenoid berada di dekat pembukaan saluran eustachius, pembengkakan kelenjar gondok dapat menyumbat saluran. Hal ini pun dapat menyebabkan infeksi telinga tengah.

Pembengkakan dan iritasi kelenjar adenoid berperan dalam infeksi telinga pada anak-anak. Hal ini karena anak-anak memiliki kelenjar adenoid yang relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. 

Kondisi Terkait

Kondisi telinga tengah yang mungkin berkaitan dengan infeksi telinga atau menyebabkan masalah telinga tengah yang serupa meliputi:

  • Otitis media dengan efusi, atau pembengkakan dan penumpukan cairan (efusi) di telinga tengah tanpa infeksi bakteri atau virus. Hal ini mungkin terjadi karena penumpukan cairan berlanjut setelah infeksi telinga membaik. Selain itu juga dapat terjadi karena beberapa disfungsi atau penyumbatan saluran eustachius yang tidak menular. 
  • Otitis media kronis dengan efusi, terjadi ketika cairan tertinggal di telinga tengah dan terus kembali tanpa infeksi bakteri atau virus. Hal ini membuat anak-anak rentan terhadap infeksi telinga baru, dan dapat mempengaruhi pendengaran. 
  • Otitis media supuratif kronis, infeksi telinga yang tidak dapat hilang dengan perawatan biasa. Hal ini dapat menyebabkan lubang di gendang telinga. 

Faktor Risiko Infeksi Telinga

Infeksi telinga tengah sering terjadi pada anak kecil dan remaja, hal ini terjadi karena mereka memiliki saluran eustachius yang sempit, pendek dan lebih horizontal terhadap telinga. Sehingga, sedikit penumpukan cairan pada daerah hidung dan tenggorokan bagian belakang dapat menyebabkan infeksi telinga.

Beberapa faktor risiko infeksi telinga di antaranya:

  • Usia. Anak-anak antara usia 6 bulan hingga 2 tahun lebih rentan terhadap infeksi telinga. Hal ini karena ukuran dan bentuk saluran eustachius mereka dan karena sistem kekebalan mereka masih berkembang.
  • Pemberian Makan Bayi. Bayi yang minum dari botol, terutama saat berbaring, cenderung lebih sering mengalami infeksi telinga dibandingkan bayi yang diberi ASI.
  • Faktor Musiman. Infeksi telinga paling sering terjadi selama musim gugur dan musim dingin. Orang yang memiliki alergi musiman mungkin juga memiliki risiko infeksi telinga yang lebih besar ketika jumlah serbuk sari meningkat. 
  • Kualitas Udara yang Buruk. Paparan asap tembakau atau polusi udara dapat meningkatkan risiko infeksi telinga.
  • Terdapat Celah Langit-langit. Perbedaan struktur tulang dan otot pada anak-anak yang memiliki celah langit-langit dapat membuat saluran eustachius lebih sulit untuk mengalir. 

Faktor lain yang meningkatkan risiko dari infeksi telinga, antara lain:

  • Perubahan ketinggian.
  • Perubahan cuaca dan suhu.
  • Riwayat penyakit terakhir, seperti infeksi saluran pernapasan atas, atau riwayat infeksi telinga sebelumnya.

Gejala Infeksi Telinga

Beberapa gejala yang dapat diamati pada infeksi telinga antara lain:

  • Nyeri sedang dan rasa tidak enak dalam telinga.
  • Merasa adanya tekanan dari dalam telinga yang menetap.
  • Bayi atau anak menjadi rewel.
  • Adanya cairan yang keluar dari telinga.
  • Hilang atau berkurangnya pendengaran.

Gejala ini dapat menetap atau hanya bersifat sementara. Gejala dapat muncul pada salah satu atau bahkan kedua telinga. Nyeri biasanya dirasakan lebih berat apabila infeksi terjadi pada keduanya.

Diagnosis Infeksi Telinga

Diagnosis infeksi telinga merupakan prosedur yang relatif sederhana, bahkan dapat ditentukan berdasarkan gejala saja. Dokter biasanya akan menggunakan otoskop, yakni alat dengan lampiran ringan untuk memeriksa cairan di belakang gendang telinga. 

Selain itu alat seperti otoskop pneumatik juga dapat digunakan untuk menguji infeksi. Alat ini memeriksa cairan yang terperangkap dengan mengeluarkan hembusan udara ke dalam telinga. Setiap cairan di belakang gendang telinga akan menyebabkan gerak gendang telinga berkurang dari biasanya. 

Untuk lebih memastikannya lagi, dokter mungkin juga perlu menggunakan metode lain untuk memastikan infeksi telinga tengah. Metode tersebut yaitu:

Dokter menggunakan alat yang menutup dan menyesuaikan tekanan di dalam saluran telinga. Alat ini mengukur pergerakan gendang telinga. Cara ini memungkinkan dokter untuk menentukan tekanan telinga tengah.

Metode ini bekerja dengan memantulkan suara ke gendang telinga. Jumlah suara yang dipantulkan kembali menunjukkan tingkat penumpukan cairan. Telinga yang sehat akan menyerap sebagian besar suara. Sedangkan telinga yang terinfeksi akan memantulkan lebih banyak gelombang suara. 

Jika infeksi telinga tidak merespon pengobatan dengan baik, maka prosedur ini dapat dilakukan. Prosedur ini dilakukan dengan membuat lubang kecil di gendang telinga dan mengalirkan sedikit cairan dari telinga bagian dalam. Cairan tersebut kemudian dapat diuji untuk menentukan penyebab infeksi. 

Pengobatan Infeksi Telinga

Infeksi telinga ringan dapat disembuhkan tanpa intervensi. Beberapa cara berikut dilakukan untuk meredakan gejala infeksi telinga, yaitu:

  • Memberikan handuk hangat pada bagian telinga yang terkena.
  • Untuk menghilangkan nyeri, penderita dapat mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen.
  • Obat dekongestan seperti pseudoefedrin dapat digunakan untuk meredakan gejala hidung atau telinga tersumbat.

Jika gejala semakin memburuk dan tidak ada perubahan, antibiotik dapat diberikan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi pada pengidap.

Komplikasi Infeksi Telinga

Infeksi telinga dapat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi serius. Namun, infeksi berkepanjangan yang tidak dilakukan pengobatan dengan baik dan tuntas dapat menyebabkan hal sebagai berikut:

  • Pendengaran terganggu.
  • Hilangnya pendengaran permanen.
  • Gangguan bicara pada anak.
  • Mastoiditis, atau infeksi pada tulang mastoid di sekitar telinga.
  • Meningitis, atau infeksi pada selaput otak, karena infeksi menyebar hingga ke daerah otak.
  • Gendang telinga robek.

Pencegahan Infeksi Telinga

Beberapa tindakan berikut dapat dilakukan untuk mencegah infeksi telinga, antara lain:

  • Sering mencuci tangan.
  • Menghindari penggunaan dot pada bayi.
  • Memberikan ASI pada bayi langsung dari payudara ibu.
  • Jika memberikan susu dengan botol, posisikan bayi dengan tegak.
  • Tidak merokok dan menjauhi asap rokok.
  • Imunisasi lengkap, termasuk imunisasi influenza.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika menemukan gejala infeksi telinga, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Temui dokter yang tepat di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Ear Infection (Otitis Media)
Mayo Clinic. Diakses pada 2022.Ear infection (middle ear)
Healthline. Diakses pada 2022. Ear Infections Causes, Symptoms, and Treatment
Diperbarui pada 12 Mei 2022.