Berapa kali sehari minum jus seledri

“Jus seledri memang bermanfaat untuk kesehatan, tapi jika mengonsumsi secara berlebihan maka dapat menimbulkan efek samping. Contohnya meningkatkan rasa lapar, gangguan pencernaan, dan menyebabkan hipertensi.”

Berapa kali sehari minum jus seledri

Halodoc, Jakarta – Jus hijau yang terdiri dari sayur-sayuran menjadi sangat populer karena manfaat kesehatannya. Minuman sehat tersebut mengandung banyak vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh, termasuk jus seledri. Jus seledri diyakini bermanfaat untuk kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan, serta mengurangi peradangan tubuh.

Hanya saja, terlalu banyak minum jus seledri juga tidak baik, karena dapat memberikan efek samping pada kesehatan. Lantas, apa saja efek samping dari terlalu banyak minum jus seledri?

Efek Samping Terlalu Banyak Minum Jus Seledri

Seledri maupun jus seledri dapat menimbulkan beberapa efek samping dan mungkin tidak cocok dikonsumsi oleh semua orang. Berikut ini beberapa efek samping jus seledri jika dikonsumsi berlebihan:

  1. Meningkatkan rasa lapar

Saat membuat jus seledri, serat yang terkandung di dalam seledri akan hilang selama proses pembuatan. Ketika asupan serat menurun, kamu cenderung merasa lebih lapar. Sebab, serat dapat membantu menjaga perut kenyang lebih lama.

  1. Menyebabkan masalah pencernaan

Minum jus seledri dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Seledri mengandung manitol, yang dapat menyebabkan diare. Manitol dapat menarik air ke dalam saluran pencernaan dan berisiko menyebabkan diare.

  1. Menyebabkan hipertensi

Sodium diketahui menjadi faktor penyebab tekanan darah tinggi. Sementara seledri mengandung sodium dalam jumlah banyak di dalamnya. Kandungan natrium yang banyak dapat memicu tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari minum jus seledri terlalu banyak.

  1. Dapat berinteraksi dengan obat

Seledri mengandung vitamin K, yang dapat membantu berkontribusi pada proses pembekuan darah. Maka itu, jika kamu sedang menjalani pengobatan dengan pengencer darah, sebaiknya batasi atau hindari konsumsi jus seledri. 

  1. Mengandung bahan kimia psoralen

Seledri mengandung bahan kimia psoralen, yang bereaksi terhadap sinar matahari. Dalam kasus yang jarang terjadi, mengonsumsi seledri dalam jumlah tinggi dan makanan lain yang tinggi psoralen, dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar ultraviolet. Efek lainnya yaitu meningkatkan risiko dermatitis, kerusakan akibat sinar matahari, dan photoaging. 

Untuk orang yang sangat sensitif terhadap psoralen, mengonsumsi makanan yang mengandung banyak psoralen dapat menyebabkan iritasi kulit. 

  1. Merupakan alergen makanan

Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap seledri, yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Misalnya reaksi kulit, gangguan pencernaan, dan masalah pernapasan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang yang alergi seledri mungkin mengalami reaksi alergi anafilaksis yang bisa mengancam nyawa. Berikut ini gejala anafilaksis yang harus segera ditangani secara medis:

  • Sulit bernapas.
  • Gatal-gatal atau bengkak.
  • Sesak tenggorokan.
  • Suara serak.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Sakit perut.
  • Detak jantung cepat.
  • Tekanan darah rendah.
  • Pusing atau pingsan.
  • Gagal jantung.

Seledri memang mengandung banyak nutrisi penting yang diyakini bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, beberapa penelitian juga menyelidiki bahwa jus seledri dapat menimbulkan efek samping. 

Orang yang memiliki alergi atau sensitif terhadap seledri sebaiknya menghindari mengonsumsi tanaman ini. Mereka yang sedang mengurangi konsumsi natrium juga harus memperhatikan asupan total untuk semua makanan, termasuk seledri. 

Jika kamu mengalami keluhan kesehatan akibat efek samping jus seledri, maka segera tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Rachele Pojednic, Ph.D, profesor nutrisi dari Simmons College, mengakui bahwa seledri mendukung kesehatan. Namun, mengonsumsi jus daun seledri dalam jumlah yang banyak dapat menimbulkan efek samping dengan meningkatkan reaksi kimia di dalam tubuh.

Melansir laman Eating Well, Rachele mengatakan bahwa seledri sendiri memiliki zat kimia seperti furanocoumarin dan psoralens. Keduanya bersifat fototoksik jika masuk ke dalam tubuh.

Dalam beberapa kasus furanocoumarin dapat menyebabkan kulit melepuh dan hiperpigmentasi. Sementara itu, psoralen merupakan senyawa kimia yang membuat kulit jadi lebih sensitif. Saat kulit mengalami kontak langsung dengan sinar ultraviolet, dapat meningkatkan risiko dermatitis, kerusakan kulit akibat sinar matahari, dan penuaan dini.

Selain masalah kulit, Rachele menambahkan, efek samping minum jus seledri secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan liver, serta mempengaruhi metabolisme tubuh.

Tak hanya efek fototoksik, seledri mengandung 30 mg sodium dalam setiap 40 gram. Saat mengonsumsinya, Anda perlu memperhatikan takaran yang tepat. Sebab jus seledri bisa menimbulkan efek samping yang terkait dengan konsumsi tinggi sodium, seperti kenaikan tekanan darah dan kelebihan cairan tubuh.

Berapa kali sehari minum jus seledri untuk darah tinggi?

Biasanya, pengidap hipertensi mengonsumsinya dalam bentuk jus. Untuk menurunkan tekanan darah rutinlah meminum segelas jus daun seledri setiap hari.

Kapan waktu yang baik untuk minum jus seledri?

Minum jus seledri setiap pagi akan membantu penawaran racun dalam tubuh karena mengandung banyak antioksidan dan enzim. Mineral dalam jus seledri baik untuk tulang, tekanan darah, dan kesehatan jantung.

Apakah boleh minum jus seledri setiap hari?

Menyebabkan hipertensi Sementara seledri mengandung sodium dalam jumlah banyak di dalamnya. Kandungan natrium yang banyak dapat memicu tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari minum jus seledri terlalu banyak.

Apa efek samping minum jus seledri tiap hari?

Seperti diketahui, serat dapat membantu menjaga perut kenyang lebih lama. Minum jus seledri juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena seledri mengandung manitol, yang dapat menyebabkan diare. Manitol menarik air ke dalam saluran pencernaan sehingga bisa saja menyebabkan diare.