Benda langit yang mendapat sebutan bintang berekor adalah

Benda langit yang mendapat sebutan bintang berekor adalah

Komet merupakan alah satu benda langit. (pixabay)

adjar.id - Apa yang dimaksud dengan komet?

Ada banyak sekali benda langit.

Nah, kira-kira yang manakah yang disebut dengan komet, ya?

Apakah komet itu seperti bintang? Ataukah seperti meteor?

Komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari.

Menurut NASA, komet adalah sisa-sisa dari pembentukan tata surya seperti debu, batu, dan juga es yang membeku.

Kalau merujuk pada KBBI, pengertian komet adalah benda angkasa yang beredar mengelilingi matahari, bercahaya seperti bintang, bagian tengahnya bercahaya terang, dan berekor panjang menyerupai kabut.

O iya, komet juga dikenal dengan sebutan bintang berekor, Adjarian.

Jika dirangkum, berikut ciri-ciri komet.

Baca Juga: Mengenal Susunan Sistem Tata Surya dari Matahari sampai Asteroid

Ciri-Ciri Komet

Meski bercahaya seperti bintang dan disebut bintang berekor, komet sebenarnya bukanlah bintang.


Page 2

Benda langit yang mendapat sebutan bintang berekor adalah

Komet merupakan alah satu benda langit. (pixabay)

Berikut ciri-ciri komet yang bisa kita gunakan sebagai dasar untuk membedakannya dengan benda langit lainnya.

1. Mengelilingi atau mengorbit matahari

Sama seperti planet, komet juga bergerak mengelilingi matahari.

2. Peredarannya Lama

Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali.

Namun, peredaran komet dalam mengelilingi matahari memakan waktu yang lama.

2. Garis Edar Lonjong, Parabolis, dan Hiperbolis

Baca Juga: Bagaimana Ciri-Ciri Asteroid?

Garis edar komet berbeda dengan planet atau satelit.

Garis edar komet berbeda-beda bisa lonjong, parabolis, ataupun hiperbolis.

3. Tersusun Atas Debu, Batu, dan Gas

Komet tersusun atas debu, batu, dan gas. Ketika tidak berada di bawah paparan sinar matahari, materi tersebut akan membeku menjadi es, Adjarian.


Page 3

Benda langit yang mendapat sebutan bintang berekor adalah

Komet merupakan alah satu benda langit. (pixabay)

Nah, materi tersebut pun akan menguap dan membentuk bagian kepala dan ekor ketika mendekati matahari.

Saat menjauhi matahari, ekor komet akan memendek.

4. Sering Terlihat saat Malam

Dari bumi, komet lebih sering terlihat pada malam hari.

Komet biasanya hanya bisa terlihat ketika berada dalam posisi yang jauh dari matahari.

Baca Juga: Nama-Nama Planet dan Satelitnya

Biasanya yang terlihat pun hanya bagian intinya saja.

O iya, selain sering disebut bintang berekor, komet juga sering disebut-sebut sebagai bintang jatuh.

Jadi, saat melihat benda langit seperti "bintang jatuh", bisa jadi sebenarnya itu merupakan komet, Adjarian.

Bagian-Bagian Komet

Bagian-bagian komet terdiri dari:

1. Inti


Page 4

Benda langit yang mendapat sebutan bintang berekor adalah

Komet merupakan alah satu benda langit. (pixabay)

Bagian inti komet merupakan bagian terpadat dan terbentuk dari penguapan bahan es yang mudah menguap menjadi gas yang tampak berpijar.

2. Koma

Bagian koma tampak pekat karena dipenuhi kabut yang bentuknya serupa tabir yang menyelimuti inti komet.

Baca Juga: Mengenal Nama Planet dan Isi Ruang Angkasa dalam Bahasa Inggris

Bila komet berada di dekat matahari, bagian ini semakin mengepul karena terkena uap dari inti komet.

3. Hidrogen

Lapisan hidrogen mengelilingi koma, tapi bagian ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

4. Ekor

Ekor komet berbentuk panjang dan terbentuk dari gas bercahaya.

Gas tersebut akan muncul saat komet mendekati matahari karena terbakar.

O iya, panjang komet bisa mencapai sepuluh kilometer, Adjarian. 

Jenis-Jenis Komet


Page 5

Benda langit yang mendapat sebutan bintang berekor adalah

Komet merupakan alah satu benda langit. (pixabay)

Ada dua jenis komet, yaitu:

Baca Juga: Apa Bedanya Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?

1. Komet Berekor Panjang

Komet berekor panjang mempunyai garis lintasan yang sangat jauh.

Lintasannya melewati daerah-daerah sangat dingin di luar angkasa sehingga jenis komet ini memiliki banyak kesempatan untuk menyerap gas-gas di sekitar.

Nah, saat mendekati matahari, komet akan melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang.

2. Komet Berekor Pendek

Komet berekor pendek memiliki garis lintasan yang sangat pendek.

Oleh karena itu kesempatan komet untuk menyerap gas di sekitar pun tidak banyak, Adjarian.

Maka itu, ekor komet yang terbentuk tidak terlalu panjang.

Contoh Komet

Baca Juga: 82 Satelit di Planet Saturnus, Apa Saja?


Page 6

Benda langit yang mendapat sebutan bintang berekor adalah

Komet merupakan alah satu benda langit. (pixabay)

Berikut beberapa contoh komet yang telah ditemukan dan diberi nama.

1. Komet Hartley (ditemukan pada 1986)

2. Komet Swift-Tuttle (ditemukan pada 1862)

3. Komet Halley (terlihat pada 1986)

4. Komet Eclipse (erlihat pada 1948)

5. Komet De Kock-Paraskevopoulos (terlihat pada 1941)

6. Komet Hale Bopp (terlihat pada 1997)

7. Komet West (terlihat pada 1976)

8. Komet Ikeya Seki (terlihat pada 1965)

Baca Juga: Nama-Nama Satelit Planet Jupiter

9. Komet McNaught (terlihat pada 2007)

10. Komet Bennet (terlihat pada 1970)

Nah, itulah penjelasan tentang komet, mulai dari pengertian, ciri-ciri, bagian-bagian, jenis-jenis, dan contohnya, Adjarian.

Tonton video ini, yuk!


Benda langit yang mendapat sebutan bintang berekor adalah


Komet, Benda Langit yang Mendapat Julukan Bintang Berekor - Bintang berekor atau komet sebenarnya tidak termasuk bintang. Mengapa bisa begitu? Karena komet tidak dapat mengeluarkan cahaya sendiri. Banyak orang menyebut komet adalah bintag berekor , dikarenakan komet yang terlihat bercahaya mirip seperti bintang, tetapi tampak berekor. Komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dan memiliki garis edar atau lintasan yang berbentuk lonjong atau parabola. Komet sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang memiliki arti “rambut panjang.”

Komet pada awalnya terbentuk dari kumpulan gas seperti karbon dioksida, metana, dan air, serta debu yang membeku karena berada jauh dari matahari. Saat mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet ini kemudian menguap hingga membentuk bagian kepala gas dan ekor. Komet juga termasuk ke dalam sistem tata surya karena ikut bergerak mengelilingi matahari. Garis edarnya ini berbeda-beda, sehingga ada pula komet yang memerlukan waktu hingga ribuan tahun untuk sekali mengelilingi matahari. Panjang “ekor”  komet juga bisa mencapai jutaan kilometer.

Badan komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Bagian inti komet termasuk bahan yang sangat padat. Garis tengahnya bisa mencapai beberapa kilometer dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan penyusun komet. Bahan penyusun ini kemudian berubah menjadi gas. Koma adalah daerah kabut atau daerah yang menyerupai tirai disekeliling inti. Koma ini diselimuti oleh lapisan hidrogen yang wujudnya tidak terlihat oleh mata manusia. Garis tengah dari awan hidrogen ini bisa mencapai 20 juta kilometer. Panjang sekali, bukan? Bagian yang terakhir yaitu ekor yang merupakan gas bercahaya yang mucul saat komet berada di dekat matahari.

Berdasarkan jenisnya, komet terdiri dari dua macam, yaitu komet ekor panjang dan komet ekor pendek. Komet ekor panjang memiliki garis lintasan yang sangat jauh melewati daerah-daerah yang sangat dingin di luar angkasa. Komet ini memiliki kesempatan untuk menyerap gas-gas yang dilewatinya. Saat mendekati matahari, komet ini melepaskan gas tersebut sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contoh komet ekor panjang adalah Komet Kohoutek dan Komet Halley.

Komet ekor pendek memiliki jalur lintasan yang sangat pendek sehingga lebih sedikit menyerap gas di sekitarnya. Oleh karena itu, saat melewati matahari, gas yang dilepaskan juga sangat sedikit sehingga membentuk koma matahari, gas yang dilepaskan juga sangat sedikit sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat pendek. Bahkan ada pula komet yang hampir tidak berekor karena gas yang diserapnya terlalu sedikit. Contohnya komet ekor pendek adalah Komet Encke.

Begitulah ulasan dari kami tentang Komet, Benda Langit yang Mendapat Julukan Bintang Berekor. Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat kita semua. Terima kasih dan jangan lupa untuk di share.

Sumber : Ayu, Erlina. 2012. Pengetahuan Luar Angkasa, Cuaca dan Fenomena Alam. Yogyakarta : Penerbit Istana Merdeka