Bebek berasal dari telur yang menetas menjadi anak bebek apa makna dari kata menetas

Jakarta -

Niat hati membeli telur bebek untuk dijadikan hidangan lezat, seorang wanita justru terkejut melihat anak bebek. Telur yang ia beli mendadak berubah jadi bebek lucu menggemaskan.Dikabarkan Insider (15/6) seorang wanita bernama Charli Lello terkejut melihat telur bebek yang ia beli mendadak tak bisa dikonsumsi. Bukan karena telurnya membusuk tapi telur ini menetas jadi anak bebek.

Total ada 3 butir telur yang menetas jadi anak bebek di rumah Lello. Kepada BBC wanita berusia 29 tahun ini awalnya tidak percaya kalau telur yang dibeli dari supermarket bisa dierami hingga menetas. Ia pun kemudian mencoba membuktikannya.

telur bebek menetas Foto: iStock


Baca juga : Ini 5 Kisah Telur yang Disimpan dan Tiba-Tiba Menetas

Lello mendatangi supermarket Waitrose untuk membeli beberapa butir telur. Telur ini kemudian ia simpan selama kurang lebih satu bulan. Tak disangka, telur bebek ini kemudian menetas dan mengeluarkan bebek mungil berbulu halus."Saya senang telur ini menetas tapi saya agak tidak percaya karena telur ini saya beli di supermarket," kata Lello yang tinggal di Hertfordshire, Inggris.

"Telur ini telah dikumpulkan, diangkut dengan truk pengantar, kemudian diguncang-guncang di atas troli ke rak, diambil dan diletakkan oleh banyak orang, sehingga mereka mungkin tidak akan berkembang."

telur bebek menetas Foto: iStock


Ternyata pemikiran Lello salah, buktinya telur ini bisa tetap berkembang dan menetaskan bebek mungil. Lello sangat bahagia mendapati telurnya bisa menetas dan kini ia berencana untuk memelihara bebek ini.Seorang juru bicara supermarket Waitrose mengatakan kepada BBC bahwa telur yang dibeli Lello adalah telur yang dibuahi ayam jantan. Kendati demikian telur ini aman untuk dimakan. Jenis telur ini sulit dibedakan dengan telur yang tidak dibuahi karena memiliki tampilan yang sama.Telur yang dibuahi memang berpotensi besar untuk menetas karena ada embrio di dalamnya. Untuk telur yang gagal berkembang, banyak orang menyebutnya sebagai telur infertil.

Telur infertil adalah telur yang dibuahi namun embrionya tak berkembang. Di Indonesia, telur seperti ini dijual dengan harga murah karena kualitasnya yang buruk. Telur infertil memiliki masa simpan yang pendek dan akan cepat membusuk.

Baca juga : Simpan Telur di Kulkas, Wanita Ini Temukan Anak Ayam yang Menetas

Simak Video "Masak Masak: Resep Telur Dadar Padang"


[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)

telur bebek telur anak bebek telur ayam menetas

Foto: www.junipfoods.com

Itik (bebek) yang bertelur, ayam yang mengerami. Begitulah sepotong pidato pelantikan Gubernur DKI periode 2017-2022 yang dilansir oleh detik. Meminjam pepatah Madura, Gubernur DKI Jakarta Anies berharap agar jangan sampai Jakarta terjadi seperti pepatah tersebut.

Sebuah pertanyaan yang menarik adalah, mengapa bebek tidak mengerami telurnya sendiri?

Pertanyaan yang cukup banyak variasi jawabannya ketika saya melakukan pencarian di mesin pencari google. Bahkan jika dicari dengan kata kunci Why duck is not sitting on her eggs , ternyata perilaku bebek di belahan duniapun sama, jarang mengerami telurnya.

Memang secara bukti ilmiahnya, saya belum dapat menemukan mengapa bebek jarang mengerami telurnya sendiri tetapi justru dierami oleh ayam. Ada dua pendapat alasan yang cukup logis:

1.Bebek suka bertelur di berbagai tempat

Biasanya bebek suka bertelur sebelum hari menjadi pagi dan itu berarti bebek dapat bertelur dimana saja tergantung tempat dia tidur

2.Bebek mempunyai sayap yang kecil

Tidak seperti ayam, sayap bebek tidak terlalu besar. Tentu saja untuk dapat telur menetas, diperlukan suhu sekitar 38 derajat C. Dengan kondisi peternakan yang kurang baik, tentu sangat sulit untuk menjaga suhu tersebut. Sehingga mentitipkan ke ayam merupakan sebuah solusi yang baik karena ayam memiliki sayap yang cukup lebar untuk menjaga suhu telur tersebut agar dapat menetas.

Setelah ayam menjaga telur bebek hingga menetas, tentu saja telur tersebut menjadi anak bebek bukan anak ayam. Anak bebek tersebut juga dapat mengenali induk mereka dan tetap mengikut kepada induk bebek.

Lalu yang jadi pertanyaan mengapa ayam tersebut sangat baik kepada bebek? 

Entahlah saya juga belum dapat mengerti alasan ayam tersebut, tetapi yang pasti ayam tersebut tidak memilih telur jenis apa yang ia ingin erami. Si Bebek pun harus berterima kasih kepada ayam tersebut karena telah berhasil memelihara telurnya hingga berkembang menjadi anak bebek.

Mungkin teman-teman yang ahli di bidang peternakan dapat meneliti perilaku bebek dan ayam tersebut sehingga didapatkan jawabannya.

Salam

Page 2

Itik (bebek) yang bertelur, ayam yang mengerami. Begitulah sepotong pidato pelantikan Gubernur DKI periode 2017-2022 yang dilansir oleh detik. Meminjam pepatah Madura, Gubernur DKI Jakarta Anies berharap agar jangan sampai Jakarta terjadi seperti pepatah tersebut.

Sebuah pertanyaan yang menarik adalah, mengapa bebek tidak mengerami telurnya sendiri?

Pertanyaan yang cukup banyak variasi jawabannya ketika saya melakukan pencarian di mesin pencari google. Bahkan jika dicari dengan kata kunci Why duck is not sitting on her eggs , ternyata perilaku bebek di belahan duniapun sama, jarang mengerami telurnya.

Memang secara bukti ilmiahnya, saya belum dapat menemukan mengapa bebek jarang mengerami telurnya sendiri tetapi justru dierami oleh ayam. Ada dua pendapat alasan yang cukup logis:

1.Bebek suka bertelur di berbagai tempat

Biasanya bebek suka bertelur sebelum hari menjadi pagi dan itu berarti bebek dapat bertelur dimana saja tergantung tempat dia tidur

2.Bebek mempunyai sayap yang kecil

Tidak seperti ayam, sayap bebek tidak terlalu besar. Tentu saja untuk dapat telur menetas, diperlukan suhu sekitar 38 derajat C. Dengan kondisi peternakan yang kurang baik, tentu sangat sulit untuk menjaga suhu tersebut. Sehingga mentitipkan ke ayam merupakan sebuah solusi yang baik karena ayam memiliki sayap yang cukup lebar untuk menjaga suhu telur tersebut agar dapat menetas.

Setelah ayam menjaga telur bebek hingga menetas, tentu saja telur tersebut menjadi anak bebek bukan anak ayam. Anak bebek tersebut juga dapat mengenali induk mereka dan tetap mengikut kepada induk bebek.

Lalu yang jadi pertanyaan mengapa ayam tersebut sangat baik kepada bebek? 

Entahlah saya juga belum dapat mengerti alasan ayam tersebut, tetapi yang pasti ayam tersebut tidak memilih telur jenis apa yang ia ingin erami. Si Bebek pun harus berterima kasih kepada ayam tersebut karena telah berhasil memelihara telurnya hingga berkembang menjadi anak bebek.

Mungkin teman-teman yang ahli di bidang peternakan dapat meneliti perilaku bebek dan ayam tersebut sehingga didapatkan jawabannya.

Salam


Lihat Humaniora Selengkapnya

Page 3

Itik (bebek) yang bertelur, ayam yang mengerami. Begitulah sepotong pidato pelantikan Gubernur DKI periode 2017-2022 yang dilansir oleh detik. Meminjam pepatah Madura, Gubernur DKI Jakarta Anies berharap agar jangan sampai Jakarta terjadi seperti pepatah tersebut.

Sebuah pertanyaan yang menarik adalah, mengapa bebek tidak mengerami telurnya sendiri?

Pertanyaan yang cukup banyak variasi jawabannya ketika saya melakukan pencarian di mesin pencari google. Bahkan jika dicari dengan kata kunci Why duck is not sitting on her eggs , ternyata perilaku bebek di belahan duniapun sama, jarang mengerami telurnya.

Memang secara bukti ilmiahnya, saya belum dapat menemukan mengapa bebek jarang mengerami telurnya sendiri tetapi justru dierami oleh ayam. Ada dua pendapat alasan yang cukup logis:

1.Bebek suka bertelur di berbagai tempat

Biasanya bebek suka bertelur sebelum hari menjadi pagi dan itu berarti bebek dapat bertelur dimana saja tergantung tempat dia tidur

2.Bebek mempunyai sayap yang kecil

Tidak seperti ayam, sayap bebek tidak terlalu besar. Tentu saja untuk dapat telur menetas, diperlukan suhu sekitar 38 derajat C. Dengan kondisi peternakan yang kurang baik, tentu sangat sulit untuk menjaga suhu tersebut. Sehingga mentitipkan ke ayam merupakan sebuah solusi yang baik karena ayam memiliki sayap yang cukup lebar untuk menjaga suhu telur tersebut agar dapat menetas.

Setelah ayam menjaga telur bebek hingga menetas, tentu saja telur tersebut menjadi anak bebek bukan anak ayam. Anak bebek tersebut juga dapat mengenali induk mereka dan tetap mengikut kepada induk bebek.

Lalu yang jadi pertanyaan mengapa ayam tersebut sangat baik kepada bebek? 

Entahlah saya juga belum dapat mengerti alasan ayam tersebut, tetapi yang pasti ayam tersebut tidak memilih telur jenis apa yang ia ingin erami. Si Bebek pun harus berterima kasih kepada ayam tersebut karena telah berhasil memelihara telurnya hingga berkembang menjadi anak bebek.

Mungkin teman-teman yang ahli di bidang peternakan dapat meneliti perilaku bebek dan ayam tersebut sehingga didapatkan jawabannya.

Salam


Lihat Humaniora Selengkapnya

Page 4

Itik (bebek) yang bertelur, ayam yang mengerami. Begitulah sepotong pidato pelantikan Gubernur DKI periode 2017-2022 yang dilansir oleh detik. Meminjam pepatah Madura, Gubernur DKI Jakarta Anies berharap agar jangan sampai Jakarta terjadi seperti pepatah tersebut.

Sebuah pertanyaan yang menarik adalah, mengapa bebek tidak mengerami telurnya sendiri?

Pertanyaan yang cukup banyak variasi jawabannya ketika saya melakukan pencarian di mesin pencari google. Bahkan jika dicari dengan kata kunci Why duck is not sitting on her eggs , ternyata perilaku bebek di belahan duniapun sama, jarang mengerami telurnya.

Memang secara bukti ilmiahnya, saya belum dapat menemukan mengapa bebek jarang mengerami telurnya sendiri tetapi justru dierami oleh ayam. Ada dua pendapat alasan yang cukup logis:

1.Bebek suka bertelur di berbagai tempat

Biasanya bebek suka bertelur sebelum hari menjadi pagi dan itu berarti bebek dapat bertelur dimana saja tergantung tempat dia tidur

2.Bebek mempunyai sayap yang kecil

Tidak seperti ayam, sayap bebek tidak terlalu besar. Tentu saja untuk dapat telur menetas, diperlukan suhu sekitar 38 derajat C. Dengan kondisi peternakan yang kurang baik, tentu sangat sulit untuk menjaga suhu tersebut. Sehingga mentitipkan ke ayam merupakan sebuah solusi yang baik karena ayam memiliki sayap yang cukup lebar untuk menjaga suhu telur tersebut agar dapat menetas.

Setelah ayam menjaga telur bebek hingga menetas, tentu saja telur tersebut menjadi anak bebek bukan anak ayam. Anak bebek tersebut juga dapat mengenali induk mereka dan tetap mengikut kepada induk bebek.

Lalu yang jadi pertanyaan mengapa ayam tersebut sangat baik kepada bebek? 

Entahlah saya juga belum dapat mengerti alasan ayam tersebut, tetapi yang pasti ayam tersebut tidak memilih telur jenis apa yang ia ingin erami. Si Bebek pun harus berterima kasih kepada ayam tersebut karena telah berhasil memelihara telurnya hingga berkembang menjadi anak bebek.

Mungkin teman-teman yang ahli di bidang peternakan dapat meneliti perilaku bebek dan ayam tersebut sehingga didapatkan jawabannya.

Salam


Lihat Humaniora Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA