Batuan luar angkasa yang tidak mengorbit matahari disebut

Batuan luar angkasa yang tidak mengorbit matahari disebut

Batuan luar angkasa yang tidak mengorbit matahari disebut
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/Vadim Sadovski

Ilustrasi meteor jatuh, meteor hantam Bumi, 430.000 tahun lalu meteor menghantam Antartika.

KOMPAS.com - Terkadang orang sukar membedakan meteor, meteorit dan meteoroid karena istilahnya yang mirip. Namun, antar ketiganya jelas memiliki perbedaan yang bisa dilihat dari cirinya.

Apa sajakah perbedaan antara meteorit, meteor dan meteoroid?

Pengertian meteoroid

Menurut Roisatul Mahmudah, dkk, dalam Analisis Validitas Butir Soal Certainty of Respons Index (CRI) untuk Identifikasi Miskonsepsi Materi Tata Surya dan Fenomena Astronomi (2016), meteoroid adalah batuan luar angkasa yang melayang dengan bebas dan bergerak cepat.

Batuan itu tercipta dari bekas peninggalan komet atau asteroid yang dulunya pernah melintas di dekat area bumi. Meteoroid biasanya berbentuk batu kerikil serta tidak mengorbit pada matahari. Selain itu, meteoroid juga tidak memiliki lintasan yang beraturan.

Baca juga: Proses Terjadinya Meteor

Pengertian Meteor

Meteor merupakan batuan yang melayang di luar angkasa dan masuk ke atmosfer bumi. Ketika batuan tersebut akan masuk ke bumi dan menyentuh bagian atmosfernya, terjadi gesekan antara bebatuan luar angkasa dengan udara di sekitar atmosfer bumi.

Sehingga batuan itu akan berubah menjadi panas dan akhirnya terbakar habis sebelum sampai di permukaan bumi.

Meteorit adalah batu-batu luar angkasa yang memasuki atmosfer dan jatuh ke permukaan bumi. Meteorit bisa menyentuh permukaan bumi karena tidak terbakar habis di atmosfer.

Jatuhnya meteorit ke bumi, sering kali membuat lubang besar di permukaan bumi. Contohnya lubang di Hoba West.

Perbedaan meteoroid, meteor dan meteorit

Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, perbedaan utama antara meteoroid, meteor dan meteorit terletak pada posisinya. Ketika masih di luar angkasa, bebatuan yang melayang secara bebas dan bergerak cepat disebut meteoroid.

Baca juga: Apa Itu Lubang Hitam di Angkasa?

Saat akan jatuh ke bumi, meteoroid itu bergesekan dengan udara di sekitar atmosfer bumi, kemudian terbakar habis, hal ini disebut meteor. Namun, jika meteoroid itu tidak terbakar habis di atmosfer dan jatuh ke bumi, disebut meteorit.

Perbedaan lainnya mungkin bisa dilihat dari komposisi atau bentuknya. Meteoroid terbuat dari sisa debu komet atau asteroid yang melintas di dekat matahari. Meteor adalah bebatuan meteoroid yang terbakar. Sedangkan meteorit biasanya mengandung unsur logam, magnet serta nikel.

Umumnya, ukuran meteoroid dan meteor hanyalah sebesar batu kerikil. Sedangkan meteorit memiliki ukuran lebih besar dan beratnya bisa mencapai 100 kilogram.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

tirto.id - Alam semesta hingga kini masih menyimpan berbagai misteri bagi umat manusia. Di ruang angkasa terdapat berbagai benda langit termasuk di antaranya asteroid, komet, meteoroid yang bisa saja menghantam bumi kapan saja.

Sebenarnya apa perbedaan dari ketiga benda langit tersebut?

Asteroid

Dilansir Space Place asteroid merupakan batu kecil yang turut mengorbit matahari. Kebanyakan dari asteroid banyak ditemukan di sabuk asteroid yang ada di antara Planet Mars dan Jupiter. Akan tetapi pada kenyataanya asteroid juga bisa berada di luar sabuk tersebut, sebagai contohnya asteroid yang mengorbit matahari di dekat bumi dan mengakibatkan berbagai ancaman asteroid.

Asteroid terbentuk dari objek yang tersisa dari pembentukan tata surya. Ketika gas dan debu bergabung dengan matahari maka beberapa material akan bergabung dan menjadi batuan terestrial dan menjadi planet gas yang turut mengelilingi matahari. Debu yang lebih kecil lagi dan tidak mampu menjadi planet akan menjadi asteroid.

Asteroid dan meteoroid memiliki persamaan yakni keduanya merupakan batuan ruang angkasa. Perbedaan dari kedua benda ini adalah seberapa dekat jaraknya dengan permukaan bumi.

Meteorit

Benda langit lainnya yakni meteoroid yang berasa dari pecahan asteroid. Terkadang saat sedang melakukan orbit, asteroid satu dan yang lainnya bisa saja saling bertabrakan dan mengakibatkan beberapa bagiannya pecah. Pecahan tersebutlah yang selanjutnya kita kenal dengan meteoroid.

Apabila ada meteorid yang berada di dekat bumi dan masuk ke dalam atmosfer bumi maka pecahan batu tersebut akan terbakar, hal inilah yang selanjutnya kita panggil dengan meteorit atau yang lebih populer dengan nama bintang jatuh karena bentuknya yang bercahaya setelah mengalami pembakaran.

Setelah meteoroid memasuki bumi dan akhirnya menyentuh tanah maka namanya akan menjadi meteorit.

Dilansir Solar System, di Bumi terdapat fenomena yang disebut dengan Meteor Shower atau hujan meteor.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar 48,5 ton (44 ton atau 44.000 kilogram) bahan meteorit jatuh di Bumi setiap hari. Hampir semua batuan tersebut menguap di atmosfer Bumi dan meninggalkan jejak terang.

Beberapa meteorit biasanya bisa dilihat pada malam tertentu. Tetapi terkadang jumlahnya meningkat secara signifikan, hal inilah yang disebut hujan meteor.

Hujan meteor biasanya terjadi setiap tahun atau secara berkala. Kejadian ini terjadi ketika bumi melewati jejak puing-puing berdebu yang ditinggalkan oleh komet. Hujan meteor biasanya dinamai bintang atau konstelasi yang sedang dekat dengan tempat hujan meteor tersebut muncul.

Salah satu yang paling terkenal yakni hujan meteor Perseid, yang memuncak pada bulan Agustus setiap tahun. Setiap meteor Perseid adalah bagian kecil dari komet Swift-Tuttle yang memiliki masa orbit terhadap matahari selama 135 tahun.

Karena bentuknya yang hampir sama maka meteorit kadang sulit dibedakan dengan komet. Padahal kedua benda langit ini memiliki perbedaan yang cukup jauh.

Komet

Komet merupakan benda langit yang memiliki orbit sendiri terhadap matahari. Akan tetapi perbedaanya komet terbuat dari es dan debu, bukan batu.

Seperti yang dikutip dari Scientific American, komet juga terbentuk dari material sisa dari pembentukan tata surya. Komet terbentuk di tempat yang jauh dari matahari atau yang dikenal dengan garis es atau salju dan melewati orbit Mars dan Jupier, di mana suhu cukup rendah untuk membekukan air.

Komet mengorbit matahari seperti halnya planet dan asteroid, akan tetapi komet biasanya memiliki waktu orbit yang lebih panjang.

Saat komet semakin dekat dengan Matahari, sebagian es mulai mencair dan mendidih, bersama dengan partikel debu. Partikel dan gas ini membuat awan di sekitar nukleus, yang disebut koma.

Koma dan ekor komet akan diterangi oleh Matahari sehingga komet tampilan komet akan terang benderang.

Komet memiliki ukuran yang besar sehingga ketika kita bisa melihat komet maka komet tersebut berada jauh dari bumi. Sedangkan ketika kita melihat meteor maka meteor tersebut sudah berlokasi di atmosfer bumi.

Baca juga:

  • Astronot Nasa Selesaikan Instalasi International Docking Adapter
  • NASA Prediksi Dampak Asteroid Aphophis Jika Hantam Bumi pada 2029

Baca juga artikel terkait ASTEROID atau tulisan menarik lainnya Rachma Dania
(tirto.id - rch/ylk)


Penulis: Rachma Dania
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Rachma Dania

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Batuan luar angkasa yang tidak mengorbit matahari disebut

Benda langit ada milayaran jumlahnya (Hanna Vivaldi)

Teman-teman mungkin pernah mendengar tentang benda langit seperti komet, asteroid, meteoroid, meteor, dan meteroit. Apa saja perbedaan dari lima jenis benda langit itu?

1. Asteroid

Benda langit ini ukurannya kecil yang mengelilingi matahari. Asteroid mengandung sedikit logam seperti nikel dan besi yang terbentuk dari batu angkasa luar. Benda langit ini berkumpul pada lintasan yang bernama sabuk asteroid (Main Asteroid Belt). Lintasan tersebut merupakan jalur yang dilalui oleh Mars dan Jupiter. Di sabuk asteroid terdapat 4 asteroid paling besar yang pernah diteliti, yaitu Ceres, Vesta, Pallas, dan Hygiea.

2. Komet

Komet merupakan benda langit yang tersusun dari material gas dan air yang telah mengeras menjadi es. Ukuran komet tidak terlalu besar dengan diameter nukleus (inti komet) paling besar hanya 10 kilometer.

Lintasan yang digunakan komet untuk mengelilingi Matahari bentuknya lonjong. Terkadang lintasan komet berada sangat dekat dengan Matahari, ini membuat sebagian es yang ada pada komet menguap karena panasnya. Uap itu membentuk ekor komet yang panjangnya mencapai ratusan kilometer. Nah, komet dengan ekor panjang inilah yang sering kita lihat dari Bumi. Namun untuk melihatnya, kita membutuhkan bantuan teleskop tertentu.

3. Meteoroid

Meteoroid memiliki sifat yang melayang-layang secara bebas dan tidak mengelilingi benda apapun. Bentuknya yang kecil dipercaya adalah pecahan dari komet atau asteroid.

4. Meteor

Pernah mendengar istilah bintang jatuh? Nah, meteor inilah yang kita kenal dengan sebutan itu. Benda langit ini adalah jenis yang paling dinanti-nantikan kemunculannya. Beberapa orang percaya, saat kita melihat bintang jatuh, doa dan harapan kita suatu saat dapat terkabul.

Bagaimana meteor ini terbentuk? Semuanya berasal dari meteoroid yang jatuh. Meteoroid letaknya tidak jauh dari Bumi dan sering tertarik oleh gravitasi Bumi. Ketika meteoroid ini jatuh, dia akan mengalami gesekan dengan lapisan atmosfer, lalu terbakar habis sebelum sampai ke Bumi. Proses jatuh dan terbakarnya mateorid ini yang terkadang kita lihat jelas dari Bumi, yang kita namakan dengan meteor.

5. Meteorit

Karena ukuran meteor yang cukup besar. Jadi, saat dia jatuh ke bumi, permukaannya tidak terbakar habis di atmosfer. Sehingga meteor yang tidak terbakar seutuhnya bisa jatuh sampai ke bumi dengan tenaga yang besar. Meteor yang selamat sampai ke Bumi inilah yang sering disebut dengan meteorit.


Page 2


Page 3

Batuan luar angkasa yang tidak mengorbit matahari disebut

Hanna Vivaldi

Benda langit ada milayaran jumlahnya

Teman-teman mungkin pernah mendengar tentang benda langit seperti komet, asteroid, meteoroid, meteor, dan meteroit. Apa saja perbedaan dari lima jenis benda langit itu?

1. Asteroid

Benda langit ini ukurannya kecil yang mengelilingi matahari. Asteroid mengandung sedikit logam seperti nikel dan besi yang terbentuk dari batu angkasa luar. Benda langit ini berkumpul pada lintasan yang bernama sabuk asteroid (Main Asteroid Belt). Lintasan tersebut merupakan jalur yang dilalui oleh Mars dan Jupiter. Di sabuk asteroid terdapat 4 asteroid paling besar yang pernah diteliti, yaitu Ceres, Vesta, Pallas, dan Hygiea.

2. Komet

Komet merupakan benda langit yang tersusun dari material gas dan air yang telah mengeras menjadi es. Ukuran komet tidak terlalu besar dengan diameter nukleus (inti komet) paling besar hanya 10 kilometer.

Lintasan yang digunakan komet untuk mengelilingi Matahari bentuknya lonjong. Terkadang lintasan komet berada sangat dekat dengan Matahari, ini membuat sebagian es yang ada pada komet menguap karena panasnya. Uap itu membentuk ekor komet yang panjangnya mencapai ratusan kilometer. Nah, komet dengan ekor panjang inilah yang sering kita lihat dari Bumi. Namun untuk melihatnya, kita membutuhkan bantuan teleskop tertentu.

3. Meteoroid

Meteoroid memiliki sifat yang melayang-layang secara bebas dan tidak mengelilingi benda apapun. Bentuknya yang kecil dipercaya adalah pecahan dari komet atau asteroid.

4. Meteor

Pernah mendengar istilah bintang jatuh? Nah, meteor inilah yang kita kenal dengan sebutan itu. Benda langit ini adalah jenis yang paling dinanti-nantikan kemunculannya. Beberapa orang percaya, saat kita melihat bintang jatuh, doa dan harapan kita suatu saat dapat terkabul.

Bagaimana meteor ini terbentuk? Semuanya berasal dari meteoroid yang jatuh. Meteoroid letaknya tidak jauh dari Bumi dan sering tertarik oleh gravitasi Bumi. Ketika meteoroid ini jatuh, dia akan mengalami gesekan dengan lapisan atmosfer, lalu terbakar habis sebelum sampai ke Bumi. Proses jatuh dan terbakarnya mateorid ini yang terkadang kita lihat jelas dari Bumi, yang kita namakan dengan meteor.

5. Meteorit

Karena ukuran meteor yang cukup besar. Jadi, saat dia jatuh ke bumi, permukaannya tidak terbakar habis di atmosfer. Sehingga meteor yang tidak terbakar seutuhnya bisa jatuh sampai ke bumi dengan tenaga yang besar. Meteor yang selamat sampai ke Bumi inilah yang sering disebut dengan meteorit.