Batu empedu disebabkan karena apa

Empedu adalah cairan yang bersifat basa berwarna hijau kekuningan karena mengandung pigmen bilirubin, biliverdin, dan urobilin. Empedu terdapat dalam sebuah kantung yang disebut dengan kandung empedu dan terletak di bawah hati dan berbentuk seperti buah pir. Kandung empedu berfungsi membantu tubuh dalam mencerna lemak dengan cara menyimpan dan melepaskan empedu ke usus kecil. Empedu juga dapat menghilangkan kolesterol dalam tubuh.

Batu empedu adalah gumpalan material atau kristal padat berupa endapan yang terbentuk dalam kandung empedu. Batu empedu terbentuk akibat tersumbatnya saluran empedu. Batu empedu dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu batu kolesterol dan batu pigmen. Batu kolesterol disebabkan karena kolesterol yang tidak bisa dicerna dan batu pigmen berwarna kehitaman yang disebabkan bilirubin yang berlebihan.

Gejala yang ditimbulkan akibat batu empedu di antaranya nyeri pada perut bagian kanan atas atau punggung, gangguan pencernaan, mual, dan muntah. Perempuan sangat rentang terkena batu empedu. Selain itu, batu empedu sering menimpa orang yang mengalami obesitas dan orang yang berusia 40 tahun keatas.

Bagaimana cara menghindarkan diri agar tidak terkena penyaki batu empedu? Berikut 3 cara alami untuk mencegah batu empedu, yaitu:

Diet Sehat, Konsumai Makanan Berserat, dan Banyak Minum Air Putih

Dikutip dari web MD, diet sehat merupakan cara terbaik untuk mencegah batu empedu. Sekitar 80 persen komposisi batu empedu merupakan kolesterol. Sering menyantap makanan yang mengandung lemak jenuh menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Oleh karena itu, hindari makanan yang kaya lemak jenuh guna mengurangi risiko pembentukan batu empedu. 

Konsumsi sumber serat yang baik, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan gandum. Buah apel adalah salah satu buah yang dapat mengeluarkan batu empedu lewat pencernaan. Penelitian terbaru menunjukkan, mengonsumsi minyak zaitun setiap hari dapat mencegah perkembangan batu empedu.

Minum air putih sering dianggap remeh, tetapi bermanfaat melindungi kesehatan. Minum delapan gelas air putih dapat menghindari munculnya batu empedu karena air putih dapat memperlancar metabolisme pada tubuh sehingga toksin atau racun yang terdapat di dalam tubuh ikut keluar beserta batu empedu. 

Berolahraga secara Teratur

Berolahraga dapat mengeluarkan toksin tau racun pada tubuh melalui keringat dan meningkatkan kekebalan tubuh serta stamina sehingga terhindar dari penyakit. Berolahraga  secara teratur juga dapat membakar kalori, penyebab terjadinya kegemukan yang merupakan memicu  batu empedu.

Penelitian menunjukkan, melakukan aktivitas fisik dapat menurunkan risiko batu empedu. Setiap orang disarankan untuk melakukan aktivitas fisik selama 150 menit per minggu, misalnya dengan berolah raga, lima kali dalam seminggu masing-masing selama 30 menit. Dengan demikian, kesehatan akan lebih baik dan obesitas bisa dicegah.

Menurunkan Berat Badan Bertahap

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko batu empedu. Hal ini disebabkan karena orang obesitas memproduksi kadar kolesterol yang tinggi sehingga empedu tidak dapat  membantu tubuh mencerna semua kolerterol dan terbentuklah batu empedu. Untuk mengatasinya, diperlukan penurunan berat badan. 

Namun, penurunan berat badan secara dratis akan memicu terbentuknya batu empedu karena adanya perubahan keseimbangan dalam kandung empedu. Kondisi ini menyebabkan hati melepaskan kolesterol dalam jumlah banyak ke empedu. Karena itulah, lakukan penurunan berat badan secara bertahap, dengan cara menurunkan 5-10 persen berat badan  setiap minggu selama enam bulan untuk mencapai berat badan ideal.

Demikian tiga cara alami mencegah batu empedu, semoga dapat membantu dan bermanfaat. (AH)

image source: http://kaltim.tribunnews.com/2015/10/26/7-cara-alami-mengobati-penyakit-batu-empedu-tanpa-harus-operasi

Batu Empedu

Dokter spesialis

Bedah digestif, bedah umum, penyakit dalam

Gejala

Umumnya tidak bergejala, bila ukuran batu besar nyeri hebat pada perut

Faktor risiko

Wanita, kelebihan berat badan, usia di atas 40

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, USG abdomen

Pengobatan

Operasi saluran dan atau kandung empedu

Obat

Umumnya tidak diberikan obat kecuali antinyeri pada pasien dengan nyeri

Komplikasi

Sepsis atau infeksi pada darah, kolesistis,kolangitis dan pankreatitis

Kapan harus ke dokter?

Nyeri hebat pada perut yg daoat disertai dengan mual muntah

Pengertian

Batu empedu adalah hasil dari endapan cairan empedu yang memadat menjadi partikel keras menyerupai potongan batu, seperti batu kerikil. 

Umumnya, batu ini terbentuk di kantong dan atau saluran empedu. Jika batu empedu masuk ke dalam saluran empedu, dapat terjadi penyumbatan dan infeksi pada saluran empedu (kolangitis).

Penyumbatan yang terjadi pada saluran empedu ini akan membuat bakteri tumbuh dan berkembang. Akibatnya, timbullah infeksi di dalam saluran.

Bakteri tersebut juga bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.

Batu empedu dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu batu empedu kolesterol, batu empedu pigmen, dan batu empedu campuran. Berikut penjelasannya.

  • Batu Empedu Kolesterol

Seperti namanya, batu empedu kolesterol terbentuk dari kolesterol. Batu empedu ini biasanya berwarna kuning atau hijau.

  • Batu empedu pigmen/bilirubin

Batu jenis ini terbentuk dari kalsium bilirubinat yang terlalu banyak dalam empedu. Batu empedu yang satu ini biasanya berwarna gelap, seperti hitam atau cokelat. 

  • Batu empedu campuran

Ini adalah jenis batu empedu yang paling banyak dijumpai –bahkan mencapai 80 persen. Batu jenis ini merupakan campuran antara kolesterol dan bilirubin. 

Penyebab

Penyebab batu empedu tergantung pada jenisnya. Berikut penjelasannya.

  • Batu Empedu Kolesterol

Batu empedu kolesterol terjadi karena konsentrasi kolesterol di dalam cairan empedu tinggi. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari kolesterol dalam darah sangat tinggi.

Kolesterol yang tinggi dalam kantong empedu dapat memicu pengendapan yang lama kelamaan berubah menjadi batu. 

Penyebab lain adalah pengosongan cairan empedu di dalam kantong empedu yang kurang sempurna. Sisa cairan empedu di dalam kantong setelah proses pemompaan empedu juga dapat menyebabkan pengendapan.

  • Batu Empedu Pigmen

Batu pigmen terjadi karena bilirubin sukar larut dalam air. Selain itu juga karena adanya pengendapan garam bilirubin kalsium atau akibat penyakit infeksi.

  • Batu Empedu Campuran

Batu empedu yang satu ini terbentuk dari kolesterol, pigmen empedu, dan berbagai garam kalsium. Biasanya berganda dan sedikit mengandung kalsium.

 Artikel lainnya: Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Batu Empedu?

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit batu empedu, antara lain: 

  • Berusia 40 tahun ke atas
  • Perempuan
  • Berasal dari ras kaukasia
  • Obesitas atau kelebihan berat badan 
  • Hamil
  • Kurang aktivitas fisik
  • Rutin konsumsi asupan tinggi kolesterol 
  • Rutin makan daging merah
  • Minim konsumsi makanan berserat
  • Punya riwayat keluarga dengan batu empedu
  • Penderita diabetes

Gejala

Batu empedu pada umumnya tidak menimbulkan keluhan pada penderita, selama batu tidak masuk ke dalam saluran empedu atau ukuran batu kecil. 

Bila berukuran kecil, ada kemungkinan batu dengan mudah melewati saluran empedu dan masuk ke usus dua belas jari.

Batu empedu tersebut mungkin saja tidak menimbulkan gejala hingga berpuluh tahun lamanya.

Namun, jika ukuran batu besar atau batu masuk ke dalam ujung saluran empedu, Anda bisa saja merasakan adanya keluhan tertentu.

Ciri-ciri gejala batu empedu tersebut dapat berupa:

  • Nyeri hebat pada perut

Nyeri akibat baru empedu dapat timbul jika saluran empedu tersumbat oleh batu. Sumbatan bisa terjadi karena jumlah batu banyak atau batu berukuran besar. 

Sumbatan tersebut memicu timbulnya rasa sakit perut hebat yang menjalar ke punggung atau bahu. Nyeri akibat batu saluran empedu biasanya menetap dan bertambah buruk sewaktu menarik napas dalam.

  • Mual dan muntah

Mual dan muntah sering kali menyertai dengan serangan nyeri.

  • Demam

Demam dapat terjadi akibat dari infeksi yang ditimbulkan oleh batu pada kandung atau saluran empedu.

  • Nyeri yang menjalar

Umumnya nyeri menjalar ke area bahu atau tulang belikat.

  • Kembung

Batu Empedu juga dapat menyebabkan kembung.

  • Diare

Diare bukanlah gejala yang khas atau umum pada penderita batu empedu tapi dapat terjadi.

Diagnosis

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosis batu empedu. Yang pertama adalah dengan melakukan wawancara medis.

Dokter akan mengumpulkan informasi dengan bertanya seputar gejala-gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan lain-lain.  

Selain itu, dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang terhadap pasien, yakni: 

  • Foto polos abdomen

Pada jenis foto ini kemungkinan batu terlihat hanya 15-20 persen.

  • USG Abdomen

Pemeriksaan USG atau pemeriksaan ultrasonografi merupakan gold standard untuk memperkuat diagnosis batu empedu. Pemeriksaan USG memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi, yaitu mencapai 95 persen.

  • CT Scan Abdomen

Selain USG, pemeriksaan lain yang juga bisa dilakukan adalah CT Scan. Namun, pemeriksaan dengan CT Scan tidak dapat memberikan gambaran batu kolesterol murni dengan baik.

  • MRI(magnetic resonance imaging)

Pemeriksaan ini tidak umum dilakukan untuk mendiagnosis batu empedu, kecuali pada kasus tertentu seperti adanya komplikasi sakit kuning.

  • ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography)

ERCP merupakan prosedur untuk mendiagnosis serta mengobati gangguan pada saluran empedu, pankreas, dan juga kandung empedu.

Prosedur ini lebih umum dilakukan bila ada kecurigaan keganasan pada area pankreas dan empedu. Namun, prosedur tersebut juga bisa dimaksudkan sebagai modalitas diagnostik batu empedu.

  • Histopatologi

Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis patologi anatomi. Batu yang diangkat melalui operasi akan dilihat di bawah mikroskop lalu diidentifikasi jenisnya.

Artikel lainnya: Waspada, Makanan Ini Bisa Menjadi Penyebab Penyakit Batu Empedu

Pengobatan

Pengobatan batu empedu harus disesuaikan pada dampak yang ditimbulkan. Bila batu tidak menimbulkan keluhan berarti, umumnya tidak dilakukan prosedur pembedahan. Dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup.

Namun, bila batu sudah mengganggu kualitas hidup Anda, seperti timbul nyeri berkepanjangan, ada beberapa prosedur medis yang dapat dilakukan.

Berikut langkah-langkah pengobatan batu empedu:

  • Batu Tanpa Gejala

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, batu empedu tidak selalu menimbulkan gejala. Jika batu empedu tidak menimbulkan gejala apapun, dokter biasanya tidak akan melakukan tindakan medis khusus. 

Namun, dokter akan memastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada kemungkinan komplikasi yang akan terjadi. 

Jika ditemukan adanya kemungkinan komplikasi atau penyakit lain yang berisiko meningkatkan komplikasi, diperlukan pengobatan lebih lanjut.

  • Batu dengan Gejala Nyeri

Pada tahap ini, perlu dilihat tingkat keparahan yang terjadi. Jika gejala nyeri yang Anda rasakan masih tergolong ringan dan jarang muncul, konsumsi obat sudah cukup. 

Biasanya obat yang diperlukan adalah jenis pereda sakit. Selain itu, sebaiknya Anda juga mengubah pola makan agar lebih sehat.

Namun, jika rasa nyeri yang muncul–khususnya di area perut–terasa sangat hebat, diperlukan tindakan medis lebih lanjut. 

Apalagi jika nyeri muncul cukup sering, kemungkinan diperlukan adanya tindakan operatif.

  • Tindakan Operatif

Tindakan medis ini diperlukan hanya apabila gejala yang Anda rasakan sangat berat dan parah. Kemungkinan terburuk adalah kantong empedu Anda harus diangkat. 

Tindakan ini dilakukan oleh dokter bedah digestif atau dokter bedah umum. Ada beberapa tindakan operatif yang bisa dilakukan untuk menangani masalah batu empedu.

  • Kolesistektomi Laparoskopik

Ini merupakan tindakan operatif yang paling sering direkomendasikan karena menghasilkan sayatan yang sangat minimal.

Tindakan ini juga dikenal dengan istilah operasi lubang kunci karena ukuran sayatan yang sangat kecil—mirip lubang kunci. Masa pemulihan yang Anda perlukan berlangsung selama 1-2 minggu.

  • Kolesistektomi Terbuka

Tindakan ini diperlukan jika ukuran batu empedu cukup besar hingga tidak dapat dikeluarkan lewat operasi lubang kunci. 

Atau bisa juga dilakukan jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk menjalani kolesistektomi laparoskopik.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti letak kandung empedu yang sulit dijangkau atau pada kasus penderita obesitas. Masa pemulihan cukup lama, yaitu 1-1,5 bulan.

  • ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography)

Selain untuk keperluan diagnostik, ERCP juga dapat dilakukan sebagai tindakan kuratif.

Prosedur ini dapat melebarkan kandung empedu tanpa mengangkatnya. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh dokter bedah digestif atau dokter penyakit dalam.

  • ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

Ini merupakan prosedur pemecahan batu dengan menggunakan gelombang suara. Beberapa tahun yang lalu, penggunaan prosedur ESWL sangat populer.

Meski demikian, prosedur ini tidak dapat dilakukan pada semua orang. Pasien dengan ukuran batu yg besar atau terletak pada area yang sulit dijangkau tidak dapat dilakukan prosedur ini.

Jika operasi tak bisa dilakukan, misalnya pada pasien lansia, ada cara lain untuk memecah batu empedu.

Misalnya, terapi pelarutan oral. Terapi ini biasanya menggunakan obat ursodiol serta chenodiol guna memecah batu empedu.

Obat-obatan ini punya kandungan asam empedu untuk memecah batu. Perawatan tersebut paling cocok bagi batu kolesterol.

Artikel lainnya: Kondisi Sepele yang Jadi Gejala Batu Empedu

Pencegahan

Anda dapat mengurangi risiko penyakit batu empedu jika melakukan beberapa hal, seperti:

  • Tidak melewatkan makan

Melewatkan makan secara rutin dapat meningkatkan risiko batu empedu.

  • Menurunkan berat badan secara perlahan

Penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat dapat memicu pembentukan batu emepdu. Penurunan berat badan yang aman dan dianjurkan adalah 0.5 – 1 kg tiap minggunya.

  • Tingkatkan konsumsi makanan tinggi serat

Seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

  • Olahraga

Obesitas dan kelebihan berat badan meningkatkan risiko batu empedu. Olahraga dapat membantu menurunkan kelebihan berat badan.

  • Kurangi konsumsi daging merah

Daging merah atau makanan tinggi lemak lainnya memiliki peran terbentuk nya batu empedu. Jangan mengonsumsi daging merah lebih dari 200 gr setiap minggunya.

  • Batasi konsumsi alkohol

Minuman beralkohol juga dapat memicu pembentukan batu empedu.

Komplikasi

Komplikasi batu empedu mungkin termasuk:

  • Peradangan kantong empedu

Batu empedu dapat menyebabkan radang kandung empedu (kolesistitis). Kolesistitis dapat menyebabkan rasa sakit dan demam tinggi.

  • Jaundice

Atau sakit kuning dapat terjadi apabila batu empedu masuk ke saluran empedu dan mengganggu aliran empedu.

  • Kolangitis akut

Ini terjadi karena saluran empedu tersumbat dan timbul infeksi.

  • Pankreatitis aku

Kondisi ini terjadi karena sumbatan oleh batu empedu pada saluran pankreas dan mengakibatkan peradangan pada pankreas.

  • Sepsis atau infeksi darah

Sepsis adalah kondisi gawat darurat yang mengancam jiwa. Pada sepsis, sistem imun akan melawan infeksi dengan menyerang organ tubuh sendiri.

  • Kanker kantung empedu

Ini adalah komplikasi yang mungkin terjadi akibat batu empedu, meski tidak umum terjadi.

  • Ileus

Ileus adalah gangguan pasase pada usus. Ileus jarang terjadi akibat batu empedu. Meski demikian, ileus adalah komplikasi serius. Batu akan menyumbat usus dan dapat menyebabkan usus pecah. Kondisi ini perlu cepat ditangani.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri Anda bila mengalami nyeri perut berkepanjangan yang disertai dengan mual muntah dan atau nyeri yang menjalar ke bahu. Dapatkan info penanganan batu empedu lainnya hanya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/NM]

Referensi:

https://www.nhs.uk/conditions/gallstones/

https://radiopaedia.org/articles/gallstones-1

https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gallstones/definition-facts

Apakah penyakit batu empedu itu berbahaya?

Pengidap batu empedu berisiko tinggi terkena kanker kantong empedu. Umumnya, batu empedu terbentuk akibat endapan kolesterol tinggi disertai bilirubin yang menumpuk dalam kantong empedu.

Penderita batu empedu tidak boleh makan apa?

Nah, berikut ini adalah beberapa makanan pantangan batu empedu yang harus dihindari..
Makanan Berlemak. Pantangan batu empedu pertama adalah mengonsumsi makanan berlemak. ... .
2. Susu Tinggi Lemak. Foto: susu rendah lemak (fitday.com) ... .
Makanan siap saji dan kemasan. ... .
4. Gorengan. ... .
Gula olahan. ... .
6. Daging Merah Berlemak..

Apa yang dirasakan penderita batu empedu?

Gejala utama batu empedu adalah nyeri di bagian kanan atas atau tengah perut yang muncul secara tiba-tiba. Sakit perut juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, sakit maag, dan diare.

Apa ciri ciri empedu bermasalah?

Beberapa ciri-ciri batu empedu mulai bermasalah yang perlu diwaspadai, antara lain: Sakit perut atas dengan tingkat nyeri relatif parah, semakin lama semakin sakit, dan nyerinya bisa berlangsung antara 30 menit sampai hitungan jam. Punggung terasa sakit, tepatnya di antara tulang belikat. Bahu kanan terasa sakit.