Barang siapa yang menanam pasti akan memetik

JABAR EKSPRES- Hidup ini ibarat bercocok tanam, dan dunia ini ibarat ladangnya, maka pilihlah lahan yang tepat dan binih yang baik untuk memberikan hasil tanam yang baik, karena apa yang kita tanam maka itulah yang akan kita tuai.

Lingkungan yang baik, nyaman dan sesuai merupakan lahan yang baik untuk menanam kebaikan dan memberikan karya terbaik untuk kehidupan, sebagai bekal untuk kita menghadap kepada Allah taa’la.

Barangsiapa menanam perbuatan baik, maka yang aka kita dapatkan adalah kebaikan juga, dan jika sebaliknya barangsiapa menanam perbuatan yang buruk maka keburukanlah pula yang akan kita dapatkan.

Perjalanan hidup manusia berliku liku dan penuh dengan cobaan dan tantangan. Apapun yang terjadi pada kita Allah menghendaki kita untuk berusaha memimpin diri dengan baik dan bersikap baik terhadap lingkungan dan bersikap baik pula dalam hal apapun.

Jika kita tidak bisa memimpin diri sendiri dengan baik serat tidak bisa menanam kebaikan maka kita akan menanggung akibatnya sendiri dan menuai keburukan karena apa yang telah kita tanam sebelumnya.

Pada Jumat pekan ini, 11 Maret 2022 seluruh  Pegawai di bantu oleh PPNPN dan Siswi -siswi magang dari SMKN 1 Muara Teweh melaksanakan jumat bersih yaitu kali ini kita melakukan kerja bakti melakukan pemindahan tanaman, menanam dan memanen hasil alam yang dahulu ditanam di taman halaman depan Pengadilan Agama Muara Teweh hasil panen, hasil panen tersebut berupa bawang yang kemudian hasilnya tersebut di tanam kembali, ini mengingatkan kami pada sebuah peribahasa orang tua dahulu yang berbunyi "Barang Siapa Menanam Pasti akan Memetik" begitulah kiranya penggalan sebuah pepatah mengatakan
Hidup ini bagaikan bercocok tanam, sementara dunia ini ibarat ladangnya. bila kita menanam bawang maka kita akan memanen bawang.
bila kita menanam strawberry tidak mungkin kita dapat memanen buah blackberry apalagi apel. Apa yang kita tanam pasti itulah yang akan kita tuai. begitulah kehidupan apabila kita menanam kebaikan tentulah yang akan kita tuai adalah kebaikan juga, dan apabila kita menanam keburukan kemalasan ketidak disiplinan dan hal-hal buruk lainnya maka kita sendiripun yang akan menuai nya dikemudian hari, maka dari itu marilah kita mari menanam segala macam kebaikan entah baik diri sendiri maupun untuk lingkungan sekitar kita. (S.Pd)

Mahfudzot Barang siapa yang menanam pasti akan menuai artinya dalam Bahasa Arab teks tulisan Arabnya dalam versi berharakat dan gundul serta pepatah yang sama dalam Bahasa Indonesia.

Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu, wilujeng enjang selamat pagi para pembaca internet khususnya yang menyukai atau mempelajari pelajaran mahfudzot.

  • Siapa yang Menanam Dia yang Menuai dalam Bahasa Inggris Arab
  • Man Yazro’ yahsud tulisan Arab artinya dan kaligrafi
  • Man Zolama Zulima Artinya, Tulisan Arab
  • Man Hafaro Hufrotan Waqo’a Fiiha
  • Mahfudzot Persatuan Adalah Pangkal Keberhasilan Tulisan Bahasa Arab

Kali ini kita akan membahas pepatah dalam Bahasa arab yang memiliki padanan atau persamaan arti dengan siapa menanam maka akan menuai.

Adapun Bahasa Arab Mahfudzot Barang siapa yang menanam pasti akan menuai yaitu man yazro’ yahsud.

Tulisan arab berharakat maupun gundul sebagaimana teks arabnya berikut ini.

من يزرع يحصد
مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ

Seperti itulah teks tulisan arabnya mengenai pepatah kata bijak yang kita bahas saat ini.

Arti Bahasa Arab Mahfudzot Barang siapa yang menanam pasti akan menuai perkata

Untuk lebih memudahkan atau menambah mufrodat kosakata bahasa Arab, mari kita menerjemahkan setiap kata dalam petuah bijak negeri padang pasir ini.

Man (مَنْ ) artinya adalah siapa, menunjukkan kepada orang yang memiliki akal. Bukan suatu barang, adapun apabila barang menggunakan kata maa مَا

Barang siapa yang menanam pasti akan memetik
maksud man yazro’ yahsud

Yazro’ (يَزْرَعْ) mempunyai arti menanam, berasal dari kata Menanam ( زَرَعَ – يَزْرَعُ) zaro’a – yazro’u.

Secara harfiah artinya yaitu menanam tumbuh-tumbuhan.

Namun dalam pepatah ini menjadi sesuatu yang bersifat abstrak. Biasanya merujuk kepada perilaku menanam (berbuat) kebaikan ataupun hal yang jahat.

Yahsud (يَحْصُدْ) artinya adalah memetik, memanen, atau menuai. Berasal dari kata Memanen ( حَصَدَ – يَحْصُدُ – اُحْصُدْ ) Hashoda – yahshudu yang artinya sebagaimana kami sampaikan yaitu panen.

Penjelasan Mahfudzot Siapa Menanam akan menuai

Ada banyak pepatah dari berbagai bangsa negara dan Bahasa yang memiliki arti dan makna senada dengan mahfudzot ini.

Dalam pepatah lain bahasa Arab yang memiliki kandungan sama yaitu fajazaau sayyiatin sayyiatun mitshulha (فَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ) yang artinya adalah dan kemudian balasan keburukan yaitu kejelekan atau kejahatan yang semisal/sepadan.

Dalam Bahasa Inggris kita mendengar istilah what you give you get back, apa yang engkau berikan akan kamu dapatkan kembali.

Intinya adalah apa yang kita tanam (kita perbuat) kepada orang lain, apakah itu kebaikan keburukan kejahatan maupun perbuatan baik, nanti akan kembali lagi kepada siapa yang melakukan perbuatan itu.

Dalam versi lain yaitu adalah apa yang kita perbuat ke orang lain akan kembali kepada kita.

Demikianlah bahasa arabnya Barang siapa yang menanam pasti akan menuai beserta sekilas penjelasan untuk tambahan informasi yang anda miliki. Terima kasih sudah mampir, wilujeng enjang dan wassalamu’alaikum.

Barang siapa yang menanam pasti akan menuai?

Banan berpesan bahwa barang siapa yang menanam pasti akan menuai hasilnya. Ia juga menegaskan untuk berbuat baik kepada anggotanya, jika yang ditanam kebaikan maka kelak akan menuai kebalikan pula dan sebaliknya.

Kata pepatah siapa yang menanam?

SIAPA YANG MENANAM DIA YANG AKAN MENUAI.

Barang siapa yang menanam pasti akan memetik bahasa arab?

Man Yazra' Yahshud Peribahasa Arab Konsep Sukses. Sebagaimana man jadda wajada, man yazra' yahshud juga merupakan pepatah arah yang sarat dengan makna. Artinya adalah barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam).

Hadits barang siapa menanam kebaikan?

Barangsiapa yang menanam kebaikan berupa ucapan atau amalan dia pasti menuai kemuliaan, dan barangsiapa yang menanam keburukan berupa ucapan atau amalan besok dia akan menuai penyesalan.”