Banyaknya elektron yang mengalir pada suatu penghantar setiap menit jika kuat arus yang mengalir


Simak dan Baca Materi dengan seksama lalu kerjakan Soal Tugas pada bagian Akhir Amperemeter: alat ukur untuk mengetahui besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu kawat penghantar. Alat ukur listrik tidak hanya amperemeter saja.

Macam-macam alat ukur listrik:


  1. Alat ukur kuat arus listrik: Amperemeter
  2. Alat ukur beda potensial listrik: Voltmeter
  3. Alat ukur kuat hambatan: Ohm meter
Cara Membaca Alat Ukur:
Perhatikan gambar yang diberikan berikut!

Dari pengukuran kuat arus listrik menggunakan amperemeter didapatkan skala seperti pada gambar. Hasil pengukuran tersebut adalah ….

A. 0, 12 A B. 0, 24 A C. 0, 48 A D. 0, 60 A

Pembahasan:


  • Skala ditunjuk = 60
  • Skala maksimal = 100
  • Batas Ukur = 200 mA
Menghitung besar arus listrik:

   

KUAT ARUS LISTRIK

Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir persatuan waktu.

I=qt

Dengan : I = kuat arus listrik [A] q = muatan listrik [coulomb = C]

t = waktu [s]

Total muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar adalah :

q=ne

Dengan : q = muatan [C]

e = muatan elektron = -1,6 x 10-19 C


n = banyaknya elektron

Contoh Soal 1 :

Muatan sebanyak 240 C mengalir dalam 2 menit. Berapakah besar arus listrik yang mengalir? Penyelesaian : q = 240 C t = 2 menit = 120 s

Contoh Soal 2 :

Berapa banyaknya elektron yang mengalir pada suatu penghantar setiap menit bila kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut adalah 0,9 A? Penyelesaian : hitung dahulu nilai q [muatan]

Bunyi Hukum Ohm adalah : “Besar arus listrik [I] yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan [V] dan berbanding terbalik dengan hambatannya [R]”

Hukum Ohm dinyatakan sebagai :

Dengan : V = tegangan [V] I = kuat arus [A]

R = hambatan [Ω]

Contoh Soal  : Sebuah bola lampu diberi tegangan 20 V, resistor lampu tersebut 50 Ω. Besar arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah ….

A. 0,4 A

B. 0,4 mA C. 2,5 A D. 2,5 mA

E. 25 mA

Pembahasan :

Jawaban : A

Sebuah kawat penghantar arus listrik seperti tembaga, memiliki nilai hambatan [Resistansi]. 

Nilai hambatan pada kawat ini dipengaruhi oleh beberapa variabel, seperti Panjang Kawat Penghantar [L], Luas penampang Kawat, Hambatan Jenis Kawat [ρ] dan perubahan suhu [∆T]. 


Nilai hambatan jenis suatu kawat penghantar dapat di hitung menggunakan persamaan berikut:

Keterangan :
R = Hambatan Listrik [Ohm]
ρ = Hambatan Jenis Kawat [Ωm]
L = Panjang Kawat Penghantar [m]
A = luaS penampang kawat penghantar 

 EVALUASI/TUGAS


SILAHKAN KLIK : TUGAS 1 FISIKA

Page 2

Video yang berhubungan

  • 1 Jenis
    • 1.1 Arus searah
    • 1.2 Arus bolak-balik
  • 2 Karakteristik
    • 2.1 Arah arus
    • 2.2 Rapat arus
    • 2.3 Kelajuan hanyutan
  • 3 Referensi
  • 4 Daftar pustaka

Arus searah adalah arus listrik yang nilainya tidak berubah yaitu positif atau hanya negatif saja.[7] Arus searah didefinisikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Peninjauan arus listrik pada waktu berbeda, tetap akan mendapatkan nilai yang sama.[8] Sumber arus searah diperoleh dari elemen-elemen yang memberikan energi listrik yang mengalir secara merata setiap saat, seperti elemen volta, baterai, akumulator.[9]

Arus bolak-balik

Sunting

Arus bolak-balik adalah arus listrik yang memiliki arah arus yang berubah-ubah secara bolak-balik. Sifat arus bolak-balik berbeda dengan arus searah yang arah arusnya tidak berubah-ubah terhadap waktu. Bentuk gelombang dari arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida sehingga memungkinkan pengaliran energi secara efisien. Arus bolak-balik juga dapat mengalir dalam bentuk gelombang segitiga atau bentuk gelombang segi empat. Secara umum, penyaluran listrik arus bolak-balik dari sumber listrik menuju ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Arus bolak-balik juga dialirkan sebagai sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.[10]

Arus yang mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar dari percabangan tersebut. i 1 + i 4 = i 2 + i 3 {\displaystyle i_{1}+i_{4}=i_{2}+i_{3}} [11]

Untuk arus yang konstan, besar arus I {\displaystyle I} dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan:

I = Q t , {\displaystyle I={\frac {Q}{t}},}

di mana I {\displaystyle I} adalah arus listrik, Q {\displaystyle Q} adalah muatan listrik, dan t {\displaystyle t} adalah waktu.

Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah:[12]

I = d Q d t . {\displaystyle I={\frac {dQ}{dt}}.}

Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0 hingga t {\displaystyle t} melalui integrasi:[11]

Q = ∫ d Q = ∫ 0 t i d t . {\displaystyle Q=\int dQ=\int _{0}^{t}{i}\ dt.}

Sesuai dengan persamaan di atas, arus listrik adalah besaran skalar karena baik muatan Q {\displaystyle Q} maupun waktu t {\displaystyle t} merupakan besaran skalar.[11] Dalam banyak hal sering digambarkan arus listrik dalam suatu sirkuit menggunakan panah,[11] salah satunya seperti pada diagram di atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak membutuhkan operasi vektor.[11] Pada diagram di atas ditunjukkan arus mengalir masuk melalui dua percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan lain. Karena muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir keluar haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam[11] sehingga i 1 + i 4 = i 2 + i 3 {\displaystyle i_{1}+i_{4}=i_{2}+i_{3}} . Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang penghantar, bukan arah dalam ruang.[11]

Arah arus

Sunting

Definisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-) baterai (kebalikan arah untuk gerakan elektronnya)[11]

Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan partikel bermuatan positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus konvensional.[13] Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif baterai menuju ke kutub negatif.[11] Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam sebuah penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang didorong oleh medan listrik mengalir berlawan arah dengan arus konvensional.[11] Sayangnya, dengan alasan sejarah, digunakan konvensi berikut ini:[11]

Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya dari pembawa muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan adalah muatan negatif dan bergerak pada arah berlawanan.[11]

Konvensi demikian dapat digunakan pada sebagian besar keadaan karena dapat diasumsikan bahwa pergerakan pembawa muatan positif memiliki efek yang sama dengan pergerakan pembawa muatan negatif.[11]

Rapat arus

Sunting

Rapat arus adalah aliran muatan pada suatu luas penampang tertentu di suatu titik penghantar.[11] Dalam SI, rapat arus memiliki satuan Ampere per meter persegi (A/m2).[11]

I = ∫ J ⋅ d A , {\displaystyle I=\int \mathbf {J} \cdot d\mathbf {A} ,}

di mana I {\displaystyle I} adalah arus pada penghantar, vektor J adalah rapat arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan gerak muatan jika muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif, dan dA adalah vektor luas elemen yang tegak lurus terhadap elemen.[11] Jika arus listrik seragam sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga seragam dan sejajar terhadap dA sehingga persamaan menjadi:[11]

I = ∫ J d A = J ∫ d A = J A , {\displaystyle I=\int J\ dA=J\int dA=JA,}

maka

J = I A , {\displaystyle J={\frac {I}{A}},}

di mana A {\displaystyle A} adalah luas penampang total dan J {\displaystyle J} adalah rapat arus dalam satuan A/m2.[11]

Kelajuan hanyutan

Sunting

Saat sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di dalamnya bergerak secara acak tanpa perpindahan bersih ke arah mana pun juga.[11] Sedangkan saat arus listrik mengalir melalui penghantar, elektron tetap bergerak secara acak namun mereka cenderung hanyut sepanjang penghantar dengan arah berlawanan dengan medan listrik yang menghasilkan aliran arus.[11] Tingkat kelajuan hanyutan dalam penghantar lebih kecil dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak, yaitu antara 10−5 dan 10−4 m/s dibandingkan dengan sekitar 106 m/s pada sebuah penghantar tembaga.[11]

Welcome to your Ulangan Fisika Ke 1 Listrik Statis

1. Banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penghantar setiap satuan waktu disebut ….

2. Muatan listrik 60 C mengalir melalui suatu penghantar selama 2 menit, maka kuat arusnya adalah ….

3. Kuat arus 2 A mengalir melalui suatu penghantar selama 20 sekon, maka muatan listriknya adalah ….

Kuat arus yang akan aku bahas di sini tentu saja arus listrik, bukan kuat arus sungai ya, guys. Hihihi. Ini merupakan salah satu komponen penting yang perlu kamu ketahui, khususnya dalam bidang ilmu Fisika. Perlu kamu ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan listrik atau pergerakan elektron yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu.

Kuat arus listrik (sumber gambar: pixabay.com/ColiN00B)

Arus listrik merupakan salah satu dari 7 satuan pokok yang terdapat dalam Satuan Internasional (SI) dengan satuannya adalah Ampere dan simbolnya I (current). Umumnya, aliran arus listrik akan mengikuti arah muatan positif, jadi dari muatan positif itu menuju ke muatan negatif. Atau bisa juga disebut mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Nah, mungkin kamu juga udah sering dengar kalau arus listrik itu ada yang searah (AC) dan bolak-balik (DC). Kamu bisa lihat perbedaannya berikut ini.

Arus Searah (AC)

Arus listrik AC atau Alternating Current adalah listrik yang muatannya besar dan arah arusnya mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah. Meskipun namanya searah, tapi ternyata arus ini mengalir secara bolak-balik lho. Arah dan nilainya juga berubah-ubah dan membentuk suatu gelombang bernama sinusoida.

Supaya lebih tergambar, kamu bisa lihat arus listrik yang diterapkan oleh PLN. Yap, arus AC ini berada di bawah naungan PLN dengan frekuensi sebesar 50 Hz dengan tegangan standarnya 1 fasa atau senilai dengan 220 Volt. Pokoknya, hampir semua penggunaan listrik di dunia ini menggunakan arus AC ini, seperti yang terdapat di rumah-rumah.

Arus Bolak-balik (DC)

Jenis yang kedua adalah arus DC atau Direct Current yaitu arus listrik yang mengalir secara searah. Tegangan listrik ini memiliki nilai dan arah yang tetap. Arus DC juga muatannya gak besar lho. Biasanya, arus ini akan disimpan dalam bentuk baterai. Kamu bisa menemukan contoh arus DC pada remot tv, jam dinding, powerbank, dan aki. Kelebihan dari arus ini adalah bisa diisi ulang, namun kekurangannya adalah hanya bisa digunakan dalam daya yang rendah.

Video liên quan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA