www.yai.ac.id Y.A.I Campus (UPI Y.A.I - STIE Y.A.I - AA Y.A.I) "Ensure Your Career and Bright Future" #YAICampus #UPIYAI #STIEYAI #AAYAI #KampusStrategis #KampusFavorit #KampusBertarafInternasional #Kuliahdijakarta
Sedih rasanya jika mendengar para generasi muda tidak menghargai upacara bendera. Waktu yang seharusnya digunakan untuk merenungi perjuangan pahlawan untuk memberikan kebahagiaan pada negeri ini seperti tidak ada artinya. Pancasila, lagu-lagu nasional, dan pelajaran moral, menjadi sebuah hal yang membosankan di mata generasi muda. Padahal jika para generasi muda bisa memahami makna nasionalisme dengan baik maka hal ini akan memotivasi para generasi muda untuk turut serta membangun negeri. Dibutuhkan tindakan dimana jiwa nasionalisme pada generasi muda bisa tertanam di hati sehingga nilai-nilai kebangsaan menjadi salah satu pedoman bagi kehidupan sehari-hari. Lantas bagaimana cara menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda dengan cara yang nyaman untuk mereka? Cara dimana generasi muda merasa asyik untuk melakukannya. Metode yang bisa menarik minat generasi muda mempunyai jiwa kebangsaan serta tidak membosankan. Mari kita coba perhatikan cara-cara ini. 1. Napak tilas sejarah yang mengasyikkan. Salah satu cara untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme para generasi muda adalah dengan melakukan napak tilas sejarah. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang menjadi simbol perjuangan bangsa adalah salah satu cara yang bisa dilakukan.. Sayangnya, tempat-tempat bersejarah seperti museum, benteng pertahanan, serta tempat napak tilas lainnya, berkesan suram dan menyeramkan. Sudah waktunya museum-museum perjuangan mempercantik penampilannya sehingga terlihat nyaman dan ‘welcome’ bagi para pengunjungnya. 2. Memperkenalkan keberagaman budaya dengan study tour. Study tour, bukan hanya acara berkunjung ke sebuah daerah yang disana kita menguggah foto kita dan menghambur-hamburkan uang untuk berbelanja produk khas daerah tersebut. Lebih dari itu study tour dimaksudkan untuk mengenal budaya dan ciri khas daerah tersebut. Memperkenalkan keragaman budaya serta kekayaan bangsa lain akan membuat para generasi muda merasa beruntung tinggal di Indonesia. Jika para generasi muda merasa nyaman tinggal di Indonesia, diharapkan akan muncul rasa ingin menjaga keutuhan negara ini. 3. Pelajaran Pendidikan Kewarganeraan yang menggairahkan. Pendidikan Kewarganeraan ditujukan agar para generasi muda bisa menjadi warga negara yang baik, taat kepada aturan negara dan juga untuk menumbuhkan semangat nasionalisme. Membuat pelajaran Pendidikan Kewarganeraan menjadi salah satu pelajaran yang mengasyikan memang menjadi tantangan di sekolah. Karena dengan penyampaian pelajaran yang menyenangkan, pesan dapat dengan mudah diterima oleh anak didik. 4. Dengan memperbanyak film dan musik yang bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme.
5. Menggunakan produk-produk dalam negeri. Produk-produk yang dibuat oleh anak negeri saat ini tidak kalah dengan produk-produk buatan luar negeri. Bahkan kualitas dari produk-produk dalam negeri bisa lebih bagus daripada produk luar negeri. Generasi muda bisa menjadi sasaran yang tepat dalam kampanye menggunakan produk-produk dalam negeri. Jika produk dalam negeri yang dipasarkan sangat bagus kualitasnya, para generasi muda bisa akan berpikir untuk membeli barang buatan luar negeri yang sudah pasti mahal. Di atas adalah beberapa cara yang mengasyikan agar generasi muda lebih mencintai Indonesia. Karena generasi muda adalah harapan bangsa. Sudah sepatutnya kita berpikir untuk bisa menumbuhkan rasa nasionalisme pemuda dengan cara dan kesukaan mereka. (AH)
Usaha atau upaya yang dapat kita lakukan sebagai generasi penerus bangsa, ialah dengan mencintai negara kita sendiri. Karena dengan mencintai bangsa kita sendiri, itupun bukti bahwa kita menghargai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya pada saat kita berkehidupan sehari hari; 1) Pada saat kita memperingati upacara disekolah setiap hari senin. Dengan kita bersungguh-sungguh memperingati kegiatan upacara, tentu kitapun turut serta menghargai para pahlawan kita terdahulu. Walau pada realitanya sukar dan masih banyak saja siswa yang enggan memperingati kegiatan upacara ataupun memperingati upacara hanya sebatas guyonan saja. Tentu PR/Tugas para guru agar terus diberi masukan/doktrin tentang bagaimana "jika kita tak menghargai jasa para pahlawan kita". Dahulu para pahlawan kita sampai bersusah payah mengupayakan memerdekakan bangsa ini, tapi miris dengan para remaja/siswa yang tak mau melirik jasa para pahlawan kita. Apa susahnya jika kita memperingati upacara Bendera Merah Putih dengan hikmat dan tentram? Saya menuliskan keluh kesah saya disini, agar para teman-teman memiliki paradigma yang sama dengan saya tentunya. 2) Meneladani sikap para pahlawan. Sikap pantang menyerah dan bekerja sama adalah kunci kemenangan bangsa kita. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Para pahlawan kita memiliki sikap juang yang menggelora. Tak mudah dipatahkan semangatnya, meski para penjajah menggunakan senjata api pada saat yang itu yang sangat modern dimasanya. Tapi bangsa kita hanya menggunakan bambu runcing untuk melawannya? Mereka tak gentar melawan para penjajah dengan sikap pantang menyerah. Tentu kita sebagai generasi muda harus meneladani dan menekuni sikap para pahlawan. Tugas kita hanya meneruskan dan mempertahankan semangat para pahlawan kita. 3) Berkunjung ketempat-tempat bersejarah. Pada saat kita berlibur/bertamasya dengan sanak keluarga. Tentu hal yang sering terpikirkan adalah tempat-tempat dengan alam terbuka, contohnya adalah; curug/air terjun dengan nuansa alam yang sangat asri. Apa salahnya jika kita pergi dengan sanak keluarga ketempat-tempat bersejarah dengan nuansa membangkitkan semangat kebangsaan. Misalnya; Rumah Ir. Soekarno di Jakarta, pemakaman para pahlawan yang ada di Blitar, dan masih banyak lagi. Cobalah nuansa baru dengan pergi ketempat-tempat tersebut, agar kita tahu dan menghargai jasa para pahlawan kita. Page 2
Usaha atau upaya yang dapat kita lakukan sebagai generasi penerus bangsa, ialah dengan mencintai negara kita sendiri. Karena dengan mencintai bangsa kita sendiri, itupun bukti bahwa kita menghargai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya pada saat kita berkehidupan sehari hari; 1) Pada saat kita memperingati upacara disekolah setiap hari senin. Dengan kita bersungguh-sungguh memperingati kegiatan upacara, tentu kitapun turut serta menghargai para pahlawan kita terdahulu. Walau pada realitanya sukar dan masih banyak saja siswa yang enggan memperingati kegiatan upacara ataupun memperingati upacara hanya sebatas guyonan saja. Tentu PR/Tugas para guru agar terus diberi masukan/doktrin tentang bagaimana "jika kita tak menghargai jasa para pahlawan kita". Dahulu para pahlawan kita sampai bersusah payah mengupayakan memerdekakan bangsa ini, tapi miris dengan para remaja/siswa yang tak mau melirik jasa para pahlawan kita. Apa susahnya jika kita memperingati upacara Bendera Merah Putih dengan hikmat dan tentram? Saya menuliskan keluh kesah saya disini, agar para teman-teman memiliki paradigma yang sama dengan saya tentunya. 2) Meneladani sikap para pahlawan. Sikap pantang menyerah dan bekerja sama adalah kunci kemenangan bangsa kita. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Para pahlawan kita memiliki sikap juang yang menggelora. Tak mudah dipatahkan semangatnya, meski para penjajah menggunakan senjata api pada saat yang itu yang sangat modern dimasanya. Tapi bangsa kita hanya menggunakan bambu runcing untuk melawannya? Mereka tak gentar melawan para penjajah dengan sikap pantang menyerah. Tentu kita sebagai generasi muda harus meneladani dan menekuni sikap para pahlawan. Tugas kita hanya meneruskan dan mempertahankan semangat para pahlawan kita. 3) Berkunjung ketempat-tempat bersejarah. Pada saat kita berlibur/bertamasya dengan sanak keluarga. Tentu hal yang sering terpikirkan adalah tempat-tempat dengan alam terbuka, contohnya adalah; curug/air terjun dengan nuansa alam yang sangat asri. Apa salahnya jika kita pergi dengan sanak keluarga ketempat-tempat bersejarah dengan nuansa membangkitkan semangat kebangsaan. Misalnya; Rumah Ir. Soekarno di Jakarta, pemakaman para pahlawan yang ada di Blitar, dan masih banyak lagi. Cobalah nuansa baru dengan pergi ketempat-tempat tersebut, agar kita tahu dan menghargai jasa para pahlawan kita. Page 3
Usaha atau upaya yang dapat kita lakukan sebagai generasi penerus bangsa, ialah dengan mencintai negara kita sendiri. Karena dengan mencintai bangsa kita sendiri, itupun bukti bahwa kita menghargai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya pada saat kita berkehidupan sehari hari; 1) Pada saat kita memperingati upacara disekolah setiap hari senin. Dengan kita bersungguh-sungguh memperingati kegiatan upacara, tentu kitapun turut serta menghargai para pahlawan kita terdahulu. Walau pada realitanya sukar dan masih banyak saja siswa yang enggan memperingati kegiatan upacara ataupun memperingati upacara hanya sebatas guyonan saja. Tentu PR/Tugas para guru agar terus diberi masukan/doktrin tentang bagaimana "jika kita tak menghargai jasa para pahlawan kita". Dahulu para pahlawan kita sampai bersusah payah mengupayakan memerdekakan bangsa ini, tapi miris dengan para remaja/siswa yang tak mau melirik jasa para pahlawan kita. Apa susahnya jika kita memperingati upacara Bendera Merah Putih dengan hikmat dan tentram? Saya menuliskan keluh kesah saya disini, agar para teman-teman memiliki paradigma yang sama dengan saya tentunya. 2) Meneladani sikap para pahlawan. Sikap pantang menyerah dan bekerja sama adalah kunci kemenangan bangsa kita. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Para pahlawan kita memiliki sikap juang yang menggelora. Tak mudah dipatahkan semangatnya, meski para penjajah menggunakan senjata api pada saat yang itu yang sangat modern dimasanya. Tapi bangsa kita hanya menggunakan bambu runcing untuk melawannya? Mereka tak gentar melawan para penjajah dengan sikap pantang menyerah. Tentu kita sebagai generasi muda harus meneladani dan menekuni sikap para pahlawan. Tugas kita hanya meneruskan dan mempertahankan semangat para pahlawan kita. 3) Berkunjung ketempat-tempat bersejarah. Pada saat kita berlibur/bertamasya dengan sanak keluarga. Tentu hal yang sering terpikirkan adalah tempat-tempat dengan alam terbuka, contohnya adalah; curug/air terjun dengan nuansa alam yang sangat asri. Apa salahnya jika kita pergi dengan sanak keluarga ketempat-tempat bersejarah dengan nuansa membangkitkan semangat kebangsaan. Misalnya; Rumah Ir. Soekarno di Jakarta, pemakaman para pahlawan yang ada di Blitar, dan masih banyak lagi. Cobalah nuansa baru dengan pergi ketempat-tempat tersebut, agar kita tahu dan menghargai jasa para pahlawan kita. |