Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan keberagaman di Indonesia?

Semarang – Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dari segala aspek kehidupan sangatlah banyak. Karenanya, perlu segera ditemukan solusi agar permasalahan yang terjadi tidak menjadi konflik yang berkelanjutan. 

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengatakan aspek kebudayaan bisa menjadi salah satu jalan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di bangsa ini baik itu masalah ekonomi, perdagangan, industri, ketahanan dan kestabilitas nasional, maupun pangan. Hal ini karena kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat beragam dan mengakar kuat dalam kehidupan masyarakatnya.

“Benturan-benturan peradaban yang kencangnya minta ampun ini, kayaknya kita mesti punya pegangan yang paling kuat dan berkompromi atas budaya yang ada di sini,” katanya saat menghadiri Sarasehan Menuju Kongres Kebudayaan di Wisma Perdamaian Semarang, Sabtu (12/8).

Menurut Ganjar, keragaman suku dan budaya di Indonesia menjadi sebuah keuntungan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Sehingga jika keragaman budaya dapat dikelola dengan baik, melalui pendekatan budaya akan mampu menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang ada selama ini.

Salah satu nilai budaya yang perlu ditanamkan dan dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah budi pekerti yang akan membangun karakter bangsa menjadi lebih kuat. Sebab, didalamnya tertanam nilai-nilai adiluhung, seperti saling menghormati, toleransi dan tenggang rasa.

Mantan anggota DPR RI ini pun berharap dalam sarasehan nanti akan dapat merumuskan formula penyelesaian masalah yang datangnya dari kalangan masyarakat paling bawah. Sehingga jika formula tersebut dapat diimplementasikan akan dapat menciptakan harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Hari ini bapak-ibu bertemu, ada banyak aspek dan banyak matriks yang nanti saya berharap bisa dirumuskan,” pungkasnya.

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Menjadi bangsa yang besar bisa dibilang susah-susah gampang. Apalagi dengan berbagai perbedaan yang ada di dalamnya, entah itu budaya, agama, suku, ataupun yang lainnya. Keragaman ini, jika tidak menguatkan, ya berpotensi menimbulkan konflik. Tapi, ini juga bukannya tidak mungkin diatasi.

Sebagai sebuah negara yang besar, Indonesia sendiri pada dasarnya mempunya tiga kekuatan yang ampuh dalam menepis perbedaan dan mempersatukan bangsa. Adapun ketiga kekuatan itu meliputi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal IKa sebagai semboyan bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa.

Lantas, apa itu artinya Indonesia terbebas dari konflik? Tentu saja tidak. Kenyataannya, masih ada saja konflik yang terjadi di negeri ini. Untuk mengatasi itu, sejatinya ada tiga cara yang bisa ditempuh, termasuk cara preventif, represif dan kuratif. Nah, apa yang dimaksud dengan ini semua?

Preventif

Cara preventif merupakan upaya pencegahan masalah saat berlangsungnya atau sebelum terjadinya masalah. Hal ini dapat dikembangkan melalui rasa toleransi, tepo seliro (tenggang rasa), saling bantu dan berbagai macam hal positif lain yang membangun rasa kepercayaan dan kesatuan.

(Baca juga: Pengertian Konflik dan Apa yang Melatarbelakanginya?)

Adapun tujuan dari penyelesaian masalah preventif adalah untuk mengurangi dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan bertindak sesuai dengan ketentuan yang ada.

Represif

Cara yang kedua adalah represif. INi merupakan penyelesaian masalah yang dilakukan setelah masalah terjadi. Tujuan dari penyelesaian masalah ini adalah untuk memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya masalah. Hal yang dilakukan seperti pembubaran paksa dan penangkapan.

Kuratif

Cara ketiga ini merupakan tindak lanjut dalam masalah yang sedang berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi dan mengatasi dampak yang disebabkan oleh masalah tersebut. Contoh, mentoring korban kerusuhan, perdamaian dengan akta integritas, arbitrasi dan lain-lain.

Selain cara-cara yang telah disebutkan di atas, masyarakat juga perlu mengembangkan sikap tepo seliro (tenggang rasa), saling menghormati, serta saling menghargai antar masyarakat beda budaya. Ingat, rasa bangga terhadap kelompok itu adalah hal yang wajar, selama tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan dan akhirnya memandang rendah kelompok lainnya.

Hai, Sobat Guru Penyemangat, menurutmu bagaimana cara dan upaya dalam menyelesaikan masalah yang timbul karena keberagaman di lingkungan sekolah? 

Keberagaman merupakan salah satu hal yang tidak bisa terpisahkan pada diri penduduk yang ada di Indonesia.

Hal tersebut terjadi karena banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia, mulai dari ragam agama, ras, suku, adat istiadat dan juga budaya.

Luasnya daerah di Indonesia dengan berbagai suku bangsa yang ada membuat masyarakat memahami arti dan eksistensi keberagaman.

Keberagaman suku bangsa Indonesia merupakan satu paket lengkap, mulai dari bahasa, ras, dan juga adat istiadat.

Seperti halnya orang dari suku jawa biasanya memiliki budaya yang khas dan unik serta terkenal dengan tutur bahasa yang lemah lembut. 

Hal tersebut sedikit berbeda dengan beberapa suku lain yang memiliki bahasa daerah  dengan logat yang lebih kental. Bahkan, lingkungan tempat tinggal seseorang juga mempengaruhi cara berbicara seseorang.

O ya, penduduk yang tinggal di daerah tepi pantau atau pesisir biasanya memiliki suara yang lebih lantang dan kuat.

Berbeda dengan orang yang tinggal di lingkungan seperti keraton Jogja. Yang mana masyarakat perlu menjunjung tinggi sopan santun dan tata krama sesuai adat keraton.

Selain bahasa, agama juga merupakan salah satu hal yang cukup beragam di Indonesia. Ada 5 agama yang diakui oleh Pemerintah Indonesia, yaitu agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu dan Konghucu.

Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan salah satu hal yang menjadi penguat dan juga pengikat kesatuan penduduk Indonesia.

Bukan malah menjadi alasan kuat terjadinya masalah atau pun perpecah-belahan antara satu dan yang lain.

Untuk mengatur dan juga menjaga kesatuan Republik Indonesia, ada 3 pedoman bangsa yang sampai kapanpun akan tetap ada dan dipercaya. Yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan juga Bahasa Indonesia.

Pancasila menjadi dasar negara serta pandangan hidup bangsa dalam menjalani kehidupan. 

Sedangkan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan resmi Indonesia untuk mengikat perbedaan dan keberagaman yang ada, serta menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk persatuan bangsa Indonesia.

Cara Mengatasi Masalah Keberagaman di Lingkungan Sekolah

Ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah akibat keberagaman di lingkungan sekolah. Berikut Sobat Guru Penyemangat sajikan caranya:

1. Memupuk Rasa Toleransi Antara Satu dan Lainnya

Masalah yang sering terjadi di lingkungan sekolah akibat keberagaman siswa biasanya timbul karena rasa toleransi yang kurang.

Hal tersebut mengakibatkan siswa satu dan yang lainnya kerap kali saling ejek, menjelek-jelekkan atau bahkan bertengkar.

Toleransi merupakan salah satu upaya pencegahan konflik atau cara preventif dalam menyikapi masalah yang timbul akibat keberagaman siswa.

Upaya tersebut bisa kita lakukan dengan melatih kebersamaan, kerjasama, akomodasi dan juga sikap asimilasi.

Sobat juga bisa memberikan pengertian bagaimana pentingnya sikap toleransi antar sesama.

Harapannya, para siswa bakal memahami jika toleransi adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keutuhan Republik Indonesia.

2. Saling Menghormati Terhadap Sesama

Adanya keberagaman di Indonesia memberikan dampak positif dan dukungan tersendiri bagi masyarakat di Indonesia.

Hal tersebut bisa terealisasi dengan baik jika kita dan orang yang ada di sekitar bisa mengelolanya dengan baik.

Karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan bantuan antara satu dan lainnya, maka semakin banyak keberagaman yang ada di Indonesia, semakin banyak pula dampak positif yang bisa muncul dan berguna bagi bangsa.

Jika terjadi permasalahan ataupun konflik yang terjadi akibat keberagaman siswa, kita bisa mengajarkan rasa dan sikap saling menghormati.

Hal tersebut ditujukan agar siswa memiliki rasa sungkan dan menghormati siswa lainnya walaupun memiliki latar belakang yang suku dan budaya berbeda.

Bahkan, kita juga bisa melatih rasa saling menghormati antara satu dan yang lain melalui kegiatan ataupun permainan tertentu saat class meeting atau jam pelajaran olahraga.

Kita juga bisa menerapkan beberapa kegiatan seru dalam acara ekstrakulikuler yang ada di sekolah untuk menumbuhkan rasa saling menghormati siswa.

3. Menerapkan Hidup Rukun Bagi Siswa di Sekolah

Hidup rukun membuat kehidupan siswa di lingkungan sekolah menjadi tenteram dan damai. 

Selain itu, menerapkan gaya hidup ini juga bisa membuat siswa damai dan tidak mengalami masalah seperti saling ejek dan juga bertengkar.

Gaya hidup rukun untuk siswa bisa Sobat latih dengan cara menerapkan kerja sama dan beberapa kegiatan kelompok secara rutin.

4. Menggunakan Bahasa yang Tepat Ketika Mengobrol dengan Teman

Pernahkah Sobat Guru Penyemangat melihat salah seorang siswa yang hanya diam atau bahkan mukanya kecut gara-gara mendengar teman lainnya bercengkramah dengan bahasa yang tidak ia mengerti?

Nah, ini adalah masalah keberagaman dari sisi penggunaan bahasa yang marak terjadi baik di kalangan siswa maupun orang dewasa.

Sekilas, memang tidak ada salahnya menggunakan bahasa daerah.

Namun bila situasi dan kondisinya kita sedang berkelompok dan beberapa teman ada yang berasal dari suku yang berbeda, sebaiknya gunakanlah bahasa yang dipahami oleh semua teman.

Paling aman ialah menggunakan Bahasa Indonesia.

Mengapa kok demikian? Hal ini dilakukan demi menghindari sukuisme dan salah paham antar sesama teman di sekolah.

*

Nah, bagaimana, menarik bukan cara untuk mengatasi masalah yang timbul akibat keberagaman siswa di lingkungan sekolah?

Semoga keberagaman yang hadir di sekitar kita dapat disikapi dengan bijaksana, ya.

Demikian ulasan Guru Penyemangat terkait segenap cara dan upaya dalam menyelesaikan masalah yang timbul karena keberagaman di lingkungan sekolahmu, semoga bermanfaat.

Salam.


Page 2

Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan keberagaman di Indonesia?
Kirim Tulisan di Blog Guru Penyemangat. Dok. Gurupenyemangat.com

*Mohon maaf, sementara ini fitur Kirim Tulisan ke Guru Penyemangat sedang ditutup hingga waktu yang belum bisa dipastikan karena akhir-akhir ini sering terjadi kasus plagiarisme karya dengan cara mengganti nama tokoh, spinner artikel agar tidak terdeteksi sebagai copy-paste dan semisalnya.

Namun bagi Sobat Guru Penyemangat yang tetap ingin memajang karyanya di Guru Penyemangat dengan sukarela, tetap diterima, kok. Karena sejatinya menulis juga merupakan kebaikan.

Meski begitu, tulisan akan tetap terlebih dahulu diperiksa secara manual. Soalnya beberapa kali aku terkecoh oleh mesin pemeriksa plagiarisme. Hiks

Tulisan yang memenuhi kriteria layak tayang, akan Guru Penyemangat tayangkan paling cepat 1 hari setelah pengiriman. Pengiriman tulisan melalui link berikut: