Bagaimana sikapmu terhadap keberagaman agama yang ada di Indonesia

Dilihat 92,756 pengunjung

Adakah Sobat SMP di sini yang punya teman berbeda suku ataupun agama? Jika ada, kalian sangat beruntung karena dapat mengenal budaya serta ajaran baru. Selain itu, lingkungan yang majemuk bisa memberikan kalian referensi pertemanan yang lebih luas.

Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.

Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat kata pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Bentuk keberagaman di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya. Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan.

Keberagaman suku

Indonesia adalah negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia memiliki banyak sekali suku. Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan sebagai pengelompokan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu, kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis yang dimiliki.

Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku, lebih tepatnya 1.340 suku bangsa. 

Keberagaman agama

Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Di Indonesia sendiri, ada enam agama yang diakui oleh negara. Agama-agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan juga Konghucu. Keenam agama harus hidup berdampingan di masyarakat dengan prinsip toleransi antarumat beragama.

Keberagaman ras

Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah penyebaran ras dunia, dan juga kondisi geografis. 

Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ras Malayan-Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir, ada ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Keberagaman anggota golongan

Dalam masyarakat multikultural, keberagaman golongan bisa terjadi secara vertikal dan horizontal. Untuk vertikal, terdapat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Contohnya seperti status sosial, pendidikan, jabatan, dan sebagainya. Secara horizontal, biasanya anggota golongan setara dan tidak ada hierarki. Namun, hal ini mengakibatkan banyak yang merasa anggota golongannya paling benar sehingga merendahkan anggota golongan lainnya. Contohnya adalah agama, idealisme, adat-istiadat, dan sebagainya.

Pentingnya menjaga toleransi di dalam keberagaman

Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak.

Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.

Contoh perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan ibadahnya, tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, dan tidak membeda-bedakan tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang ada.

Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan.

Referensi: Modul PPKN SMP Terbuka Keberagaman Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Lihat Foto

freepik.com/pikisuperstar

Ilustrasi keberagaman

KOMPAS.com - Indonesia terkenal dengan keberagaman suku dan budayanya.

Keberagaman ini harus dihormati oleh semua orang yang berada di Indonesia.

Dalam buku Kebudayaan dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi (2000) karya Hari Poerwanto, dijelaskan bahwa keanekaragaman masyarakat manusia, di samping karena sejarah mereka masing-masing, tetapi juga karena pengaruh alam dan struktur internalnya.

Baca juga: Toleransi dalam Keberagaman

Oleh karenanya suatu unsur atau adat dalam masyarakat bukan dari kebudayaan lain, melainkan dari sistem nilai yang ada dalam kebudayaan itu sendiri.

Keberagaman suku bangsa di Indonesia dapat disikapi dalam bentuk:

  • Menghargai perbedaan, kita bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan teman yang memiliki bahasa daerah yang berbeda dengan kita.
  • Tidak mengolok-olok teman dengan aksen atau bahasa yang khas.
  • Mengapresiasi budaya lain dengan cara berusaha mengenal dan mempelajari.
  • Tidak mengeksploitasi atau menggunakan kebudayaan sakral suku lain untuk kesenangan atau hiburan semata.
  • Tidak mencemooh adat istiadat, pakaian adat, atau budaya yang berbeda dengan budaya kita.
  • Berteman dan berbuat baik terhadap semua orang tanpa memandang suku dan budayanya.
  • Menganggap semua ras, suku, dan budaya sama. Tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya.
  • Ikut gotong royong bersama teman baik di sekolah atau di rumah, tanpa memandang suku atau budaya mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Toleransi adalah sikap tentang keterbukaan dan penghormatan terhadap perbedaan yang ada di lingkungan dan masyarakat. Konsep sebuah toleransi bukan hanya sebatas keragaman suku, budaya, dan agama. Namun juga perlu diterapkannya  toleransi   terhadap perbedaan lainnya seperti menghargai penyandang  disabilitas. Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari berbagai ras, suku bangsa, budaya dan agama. Di Indonesia saat ini sedang rawan terjadi tindakan intoleransi  yang terjadi, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, yang disebabkan kerena kurangnya rasa toleransi yang dimiliki. Saat ini sudah banyak sikap intoleransi yang ditunjukkan, seperti sikap rasis, penghinaan kepada perbedaan orang lain, seperti pernedaan agama. Sikap intoleransi bisa saja mempersempit peluang anak untuk bergaul, mendapat pendidikan, pekerjaan di kemudian hari.

Oleh karena itu, penanaman akan pemahaman toleransi sejak dini sangat berguna sebagai persiapan anak untuk memahami, belajar, dan bergaul dengan lingkungannya. Berikut beberapa cara mengajarkan toleransi kepada anak:

-       Berikan contoh yang baik 

Sesungguhnya orang tua merupakan role mode terbaik untuk anak, sebab orang tua adalah orang yang paling sering ditemui anak, anak juga merupakan pribadi yang suka menirukan orang lain. Alangkah lebih baiknya kita memberikan contoh yang baik bagi anak. orang tua bisa mempraktikan sikap toleransi tersebut didepan anak. Mereka akan belajar untuk mengamati intraksi yang dilakukan. Tidak memandang aneh atau membicarakan orang yang mungkin terlihat berbeda dari kita. Itu bisa menjadisalah satu contoh kepada anak

-       Biarkan anak dekat dengan keragaman

salah satu cara terbaik untuk membuat anak mau memahami orang lain adalah dengan mengalaminya sendiri. Pengalaman yang didapatkan bisa mengajarkan anak bisa menghargai dan menghormati orang lain. Ajari anak bahwa kita tidak selalu harus bersikap sama atau mengikuti, namun kita bisa selalu menghargai perbedaan dengan orang lain .

-       Berikan pengetahuan tentang keberagaman dan bhineka tunggal ika, dan sejarah Indonesia

Berikan pengertian bahwa anak hidup dilingkingan yang beragam, Indonesia yang sangat kaya akan perbedaan, berikan pengertian bahwa ketika berbeda tidak perlu saling menjelekkan, sampaikan pula, bahwa Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika, bahwa perbedaan dapat membuat Indonesia menjadi negara yang kokoh dan kuat. Penting pula menceritakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang diprakarsai atau diperjuangkan oleh banyak orang dari berbagai kalangan dan golongan yang berbeda-beda. 

-       Ajari anak untuk mau berbagi dan mengasihi

Tanamkan pula rasa tolong menolong, dan ajarkan bahwa sikap ini adalah sikap terpuji yang perlu dilakukan pada siapa saja dan dilakukan dimana saja. Ketika ingin menolong seseorang tidak melihat backgraoundnya namun kebutuhan orang tersebut untuk ditolong. Tanamkan pula rasa kasih sayang terhadap sesama ajarkan anak mengasihi orang yang ada disekitarnya, tanpa peduli dari mana mereka berasal. 

Dengan mengajarkan sikap toleransi semenjak dini, diharapkan dimasa depan anak-anak kita dapat lebih saling menghargai, dan menyayangi satu dengan lain, tanpa melihat perbedaan yang ada. Agar bisa hidup dengan lebih rukun dan damai. Dan tidak ada pertengkaran yang dapat menyebabkan sebuah perpecahan.

Oleh: Putri K Adityastari 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA