Bagaimana pengaruh merokok pada sistem pernapasan

Peringatan bahaya merokok bagi kesehatan tidak henti-hentinya diserukan pemerintah melalui dinas kesehatan, tetapi masih banyak orang yang menghisap rokok. Padahal, peringatan bahaya tersebut kini semakin jelas dengan memberikan gambar akibat efek samping merokok dalam kemasan rokok. Kita sudah tidak asing lagi dengan gambar-gambar yang mengerikan tertempel di kemasan rokok, mulai dari gambar anak kecil dengan orang tua perokok sampai dan banyak lagi. Gambar tersebut bertujuan untuk memberikan peringatan yang lebih keras karena peringatan sebelumnya kurang mengena di masyarakat terutama kalangan perokok.

Untuk itulah, pada kesempatan kali ini penulis ingin memberikan sedikit artikel bahaya merokok bagi kesehatan. Setidaknya artikel ini bisa membantu dalam rangka mengampanyekan bahaya merokok dan membangun kesadaran untuk berhenti merokok. Sebab dalam rokok tersebut terkandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya bagi kesehatan, mulai dari nikotin maupun zat lainnya yang bisa menyebabkan kanker dan zat beracun bagi tubuh lainnya. Bahaya merokok bagi kesehatan bukan saja bagi perokok tetapi bagi orang sekitar karena efek asap rokok atau perokok pasif. Orang-orang yang merokok mereka belum tahu tentang pengertian kesehatan sesungguhnya. Bagi mereka merokok adalah hal yang sudah biasa lumrah, jika sehari tanpa merokok mulut mereka seakan kecut dan tidak enak.

Penyakit Akibat Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

bahwa banyak sekali zat kimia yang sifatnya racun terdapat dalam sebatang rokok. Apabila dalam sehari kita menghabiskan 6 batang atau setengah bungkus sudah berapa racun yang dihisap? Kemudian racun itu terakumulasi dari bertahun-tahun menjadi perokok, tentu hal ini hampir sama akibatnya dengan bahaya narkoba. Untuk itulah, sebaiknya Anda ketahui sekarang juga beberapa penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok, seperti pada uraian bahaya merokok bagi kesehatan tubuh di bawah ini :

  1. Penyakit paru-paru

    Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat asap rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Belum lagi bahaya dari zat nikotin yang menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Bahaya merokok bagi kesehatan ini tentu sangat beresiko dan bisa menyebabkan kematian. Maka sebaiknya sebelum hal itu terjadi lebih baik berhenti merokok dari sekarang juga. Bukankan lebih baik mencegah daripada mengobati? Dengan demikian sebelum terjadi penyakit bahaya tersebut sebaiknya cegah dengan berhenti merokok.

  2. Penyakit impotensi dan organ reproduksi

    Efek bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa mengakibatkan impotensi, kasus seperti ini sudah banyak dialami oleh para perokok. Sebab kandungan bahan kimia yang sifatnya beracun tersebut bisa mengurangi produksi sperma pada pria. Bukan hanya itu saja, pada pria juga bisa terjadi kanker di bagian testis. Oleh sebab itu, sebelum hal itu terjadi maka kurangi secara perlahan konsumsi rokok Anda. Terutama untuk usia remaja karena efek bahaya merokok bagi kesehatan remaja yang bisa menyebabkan resiko tidak memiliki keturunan. Sedangkan pada wanita yang merokok, efek dari rokok juga bisa mengurangi tingkat kesuburan wanita.

  3. Penyakit lambung

    Hal yang terlihat sepele ketika menghisap rokok adalah aktifitas otot di bawah kerongkongan semakin meningkat. Otot sekitar saluran pernafasan bagian bawah akan lemah secara perlahan sehingga proses pencernaan menjadi terhambat. Bahaya merokok bagi kesehatan juga bisa dirasakan sampai ke lambung, karena asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan menyebabkan meningkatnya asam lambung. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang lebih kronis seperti tukak lambung yang lebih sulit diobati. Tentu jika Anda sudah mengetahui resiko ini kesadaran untuk berhenti merokok bisa semakin tinggi.

  4. Resiko stroke

    Pada perokok aktif bisa saja menderita serangan stroke, karena efek samping rokok bisa menyebabkan melemahnya pembuluh darah. Ketika pelemahan tersebut terjadi dan kerja pembuluh darah terhambat bisa menyebabkan serangan radang di otak. Hal itulah yang bisa beresiko terjadi stroke meskipun orang tersebut tidak ada latar belakang darah tinggi atau penyakit penyebab stroke lainnya. Penyebab stroke tersebut bersumber dari kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, tar, karbon monoksida dan gas oksidan yang terkandung dalam rokok. Sehingga bahaya merokok bagi kesehatan terkena stroke hampir 505 terjadi pada seorang perokok aktif.

Oleh sebab itu, mengingat bahaya rokok yang mengintai kita kapan saja, maka sejak saat ini, mari kita bulatkan tekad anti terhadap rokok. Jangan sampai korban meninggal akibat rokok semakin banyak dan jangan sampai kita menjadi salah satu korbannya. Demikianlah sedikit makalah bahaya merokok bagi kesehatan semoga bermanfaat untuk kita semua. Jangan ragu dan jangan pernah kembali menjadi pecandu rokok bila Anda sudah bisa berhenti merokok. Karena kadang untuk bisa sembuh dari pecandu perjuangannya sangat berat apalagi pada seorang yang sudah pecandu rokok. Mari ajak teman-teman Anda untuk semakin giat melakukan kampanye bahaya merokok bagi kesehatan tubuh kita.

Bagaimana pengaruh merokok pada sistem pernapasan

Bagaimana pengaruh merokok pada sistem pernapasan
Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang bisa dirusak oleh kebiasaan merokok adalah paru-paru. Paru-paru merupakan bagian penting dalam sistem pernapasan manusia.

Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan Agus Dwi Susanto mengungkapkan, kebiasaan merokok awalnya akan mengganggu fungsi silia, yaitu pembersih saluran napas.

Silia atau bulu getar berfungsi menangkal benda asing yang masuk ke saluran napas agar tidak masuk ke dalam organ tubuh yang lebih dalam.

Nah, asap rokok yang mengandung ribuan bahan kimia membuat silia harus bekerja keras menyaring benda asing. Hingga akhirnya fungsi silia menurun atau tidak berfungsi sama sekali.

"Pergerakan silia menurun sampai 50 persen hanya dengan dua atau tiga kali isapan asap rokok. Karena itu, terjadinya infeksi akan lebih tinggi," terang Agus.

Perokok akan mudah batuk-batuk dan produksi dahak berlebihan. Akibat tidak berfungsinya silia, perokok aktif lebih berisiko tinggi terkena bronkitis kronis atau infeksi pada paru-paru yang berlangsung lama. 

Perokok juga mengalami penyempitan saluran napas kronik atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini mengungkapkan, sebanyak 92 persen pasien PPOK di RS Persahabatan memiliki riwayat merokok.

"Pada PPOK, saluran napas seperti pipa cerobong yang berkarat. Semakin tinggi kebiasaan merokok, kasus PPOK semakin tinggi," jelas Agus.

Gejala PPOK antara lain napas sesak atau berat, batuk kronik, dan berdahak. Kasus penyakit tuberkulosis umumnya juga terjadi pada perokok.

Pada akhirnya, perokok aktif akan mengalami penurunan fungsi paru. Lebih buruk lagi, perokok aktif berisiko tinggi terkena kanker paru yang menjadi salah satu penyakit kanker paling mematikan. Agus mengatakan, berdasarkan penelitian di RS Persahabatan, sebanyak 43,4 persen wanita dan 83,6 persen pria yang terkena kanker paru adalah perokok.

Agus mengingatkan, perokok pasif atau yang sering terpapar asap rokok juga berisiko terkena penyakit pada sisem pernapasan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

ROKOK PENGARUHI KESEHATAN PARU

Oleh Dr. Avissena Dutha Pratama, Sp.P, FISR dari RSUP. Dr. Kariadi Semarang

Sahabat sehat, manusia sebagai makhluk yang paling sempurna seringkali secara sengaja merusak bagian tubuhnya sendiri dengan mengkonsumsi bahan-bahan yang secara jelas berefek buruk pada kesehatannya, salah satunya adalah rokok.

Satu batang rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya yang dapat merusak saluran napas mulai dari hidung/mulut hingga saluran napas kecil serta berlanjut ke pembuluh darah. Jika rokok tersebut dibakar, maka akan timbul reaksi kimia baru dari proses pembakaran tersebut sehingga jumlah zat kimia berbahaya yang masuk ke dalam tubuh jauh semakin banyak. Beberapa zat kimia tersebut yaitu tar, nikotin, sianida, ammonia, arsenik dan lain – lain. Namun demikian, hanya tar dan nikotin yang secara jelas tertulis di kemasan rokok sehingga masyarakat menganggap hanya sedikit saja bahan kimia yang masuk ke dalam tubuhnya.

Efek buruk asap rokok pada kesehatan tidak sertamerta langsung dirasakan tetapi baru muncul setelah dikonsumsi lama. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya mengajak orang untuk berhenti merokok.  Pada perokok usia dewasa muda jarang sekali ditemui keluhan pernapasan dan foto rongent dada serta fungsi pernapasan normal sehingga akan merasa dirinya sehat dan tetap merokok. Biasanya perokok aktif baru merasakan keluhan napas setelah usia 40 tahun. Gejala yang timbul biasanya batuk lama, napas tidak plong hingga sesak napas. Gejala tersebut bervariasi tergantung dari derajat sakitnya yang dapat secara pasti/obyektif diukur dengan pemeriksaan spirometri.  Spirometri  adalah salah satu alat untuk mendiagnosis penyempitan saluran napas. Asap rokok yang dihirup bertahun-tahun akan membuat saluran napas menjadi kaku terutama saluran napas kecil yang dindingnya tipis sehingga mengurangi elastisitas yang mengakibatkan udara sulit untuk keluar maupun masuk ke jaringan paru. Jika terbukti saluran napas menyempit maka terdiagnosis salah satu penyakit akibat asap rokok yaitu penyakit paru obastruksi kronis (PPOK). Penyempitan saluran napas ini sifatnya permanen dan semakin memberat seiring dengan bertambanya usia.

Penyakit paru lain akibat rokok adalah kanker paru. Penelitian menyimpulkan bahwa sembilan dari sepuluh pasien kanker paru adalah perokok sehingga jelas penyebab kanker paru adalah asap rokok. Saat ini kemasan rokok sudah diberi peringatan tentang bahaya merokok baik gambar maupun tulisan namun tetap saja perokok muda semakin banyak. Sering kita jumpai anak-anak usia belasan sudah merokok, coba-coba merokok biasanya karena pengaruh lingkungan dan mencontoh kebiasaan orang di sekitarnya terutama orang tua. Untuk itu kita sebagai orang tua sangat diharapkan untuk dapat memberikan contoh yang baik untuk anak dan keluarga kita. Berdasarkan data WHO tahun 2010 kanker paru merupakan penyebab terbanyak kanker pada laki-laki, 80-85% diantaranya baru terdiagnosis setelah derajat lanjut (stage IIIB-IVB) dan hanya 10-15% terdiagnosis pada derajat awal. Hal ini terjadi karena pada derajat awal, gejala pernapasan tidak khas dan sama dengan penyakit paru pada umumnya seperti batuk, sesak dan nyeri dada. Apabila gejala tersebut di atas dialami pada laki-laki, usia 40 tahun dan perokok harus kita pikiran diagnosis kanker paru.

Iritasi akibat asap rokok secara terus menerus di saluran napas dan jaringan paru menyebabkan saluran napas menjadi lebih sembab dan basah, sehingga memudahkan kuman atau bakteri serta debu menempel di saluran napas. Selanjutnya dapat terjadi peradangan dan berlanjut menjadi infeksi. Banyak kasus anak yang mengalami batuk lama berulang dan infeksi ternyata setelah dicari penyebabnya karena orang tuanya seorang perokok. Perokok pasif sama risikonya mengalami penyakit paru. Pada keluarga yang mempunyai bakat alergi, kemungkinan mengalami batuk dan sesak akan lebih mudah dan sering karena asap rokok sebagai pemicu terjadinya batuk. Zat berbahaya seperti nikotin yang terkandung dalam batang rokok, dapat pula masuk ke pembuluh  darah dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang memicu terjadinya serangan jantung. Penyakit akibat rokok dapat dihindari, maka dari itu mulailah dari diri kita sendiri untuk menjaganya. Merokok berarti melanggar hak asasi tubuh kita untuk tetap sehat.