Bagaimana isi pidato persuasif berdasarkan teknik penyampaian

Ilustrasi pidato. ©Shutterstock.com/Halfpoint

JATIM | 3 September 2021 18:01 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Memiliki kemampuan dasar berpidato adalah hal yang sangat penting. Berpidato atau berbicara di depan umum adalah hal yang dapat Anda alami kapan saja dan di mana saja dalam berbagai kesempatan. Mulai dari unit terkecil seperti keluarga, lingkungan tempat tinggal, hingga lingkungan pekerjaan yang lebih luas, memiliki kemampuan berpidato yang baik dapat sangat bermanfaat.

Pidato adalah kegiatan yang dilakukan di depan umum dengan cara penyampaian, penggunaan bahasa serta tujuan yang jelas. Pidato sangat penting dilakukan karena bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang akan dituju, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada dasarnya, pidato yang baik adalah pidato yang dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengarnya. Untuk itu, penting bagi Anda untuk memperluas pemahaman mengenai pidato seperti pengertiannya, jenis-jenis pidato yang ada, ciri-cirinya, hingga bagaimana teknik yang tepat untuk melakukannya.

Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pidato yang menarik untuk dipelajari, dilansir dari berbagai sumber.

2 dari 5 halaman

Pidato adalah keterampilan menyampaikan pesan di depan publik secara verbal dengan tujuan tertentu. Jumlah pendengar yang hadir dalam pidato biasanya tidak dibatasi, jadi bisa berjumlah banyak maupun sedikit.

Menurut James H. Mc. Burney dan Ernest J. Wrage dalam buku karya Rustica C. Carpio, Anacleta M. Encarnacion, Private and Public Speaking, dinyatakan bahwa pidato adalah komunikasi gagasan dan perasaan dengan menggunakan lambang-lambang yang terlihat dan terdengar yang berasal dari pembicara itu.

Pidato merupakan ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Pidato antara lain bertujuan untuk mempengaruhi orang lain, memberi suatu pemahaman, membuat orang lain senang dan puas dengan ucapan yang disampaikan secara menghibur.

Pidato umumnya dibawakan oleh seorang yang memberi orasi serta pernyataan terhadap hal tertentu atau peristiwa yang penting dan harus diperbincangkan. Sedangkan secara umum, pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.

3 dari 5 halaman

Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Retorika Modern Pendekatan Praktis, jenis-jenis pidato menurut tujuannya dibagi menjadi 4 jenis, yakni pidato informatif, pidato argumentatif, pidato persuasif dan pidato rekreatif.

1. Pidato informatif

Jenis-jenis pidato yang pertama adalah pidato informatif. Pidato informatif merupakan pidato yang bertujuan untuk menyampaikan informasi penting atau pengetahuan baru. Informasi atau pengetahuan diberikan kepada komunikan (pendengar). Dengan tujuan agar khalayak mengetahui, mengerti dan menerima informasi itu.

Menurut Ehninger, Monroe dan Gronbeck pidato informatif terbagi menjadi 3 macam. Pertama, oral reports (laporan lisan) misalnya laporan ilmiah, laporan panitia, laporan tahunan, laporan proyek dan sebagainya. Kedua, oralintruction (pengajaran) seperti guru yang menjelaskan pelajaran, atasan yang menerangkan pekerjaan. Dan yang ketiga, informative lectures (kuliah), misalnya ceramah umum, presentasi di depan peserta konferensi, penyajian makalah dan pengajian.

2. Pidato argumentatif

Jenis-jenis pidato yang kedua adalah pidato argumentatif. Pidato argumentatif adalah pidato yang mengandung argumentasi, dalil, alasan atau data untuk mendukung atau menolak suatu pernyataan opini, pendapat atau keyakinan tertentu.

Untuk memperkuat daya terima argumentasi yang dikemukakan dibutuhkan data-data faktual, statistik, bukti-bukti maupun kesaksian (kesaksian seorang pakar atau tokoh).

3. Pidato persuasif

Jenis-jenis pidato yang ketiga adalah pidato persuasif. Tujuan akhir pidato tak lain dan tak bukan adalah untuk mempengaruhi manusia. Persuasi adalah proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis. Sehingga, orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.

Pendapat, sikap dan tindakan adalah fenomena kepribadian, karena itu seorang komunikator perlu mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian manusia. Tujuan pidato adalah untuk melakukan atau meninggalkan suatu tindakan, aksi, tingkah laku atau sikap tertentu sesuai dengan harapan pembicara (komunikator).

4. Pidato rekreatif

Jenis-jenis pidato yang ke empat adalah pidato rekreatif. Pidato rekreatif seringkali juga disebut sebagai pidato kekeluargaan. Pidato jenis ini pada umumnya menyuguhkan suatu kegembiraan yang dapat dinikmati bersama dengan penuh rasa kekeluargaan dan persaudaraan.

Oleh karena itu, pembicara hendaknya memiliki kemampuan menampilkan hal-hal yang dapat menciptakan suasana keramahtamahan. Lelucon dan humor dapat digunakan untuk menghangatkan suasana. Tujuan pidato rekreatif ini adalah untuk membangkitkan suasana kekeluargaan, baik berkaitan dengan kegembiraan maupun kesedihan.

4 dari 5 halaman

Metode penyampaian pidato diketahui terdiri atas empat macam, yaitu;

1. Metode naskah (Manuskrip)

Dalam metode ini naskah pidato ditulis secara lengkap sesuai dengan apa yang akan disampaikan. Pidato disampaikan persis seperti yang telah disiapkan. Cara atau ini digunakan untuk menghindari kesalahan dalam penyampaikan pesan atau materi pidato yang disampaikan. Metode ini digunakan pada pembicaraan yang membutuhkan ketelitian, misalkan pada pidato resmi mengenai persoalan politik, pengumuman atau ulasan teknik.

2. Metode hafalan (Memoriter)

Metode ini merupakan metode lanjutan dari metode membaca naskah. Dalam metode ini, naskah yang sudah disiapkan tidak dibaca tetapi dihafalkan terlebih dahulu kemudian diucapkan dalam kesempatan berpidato. Metode ini menuntut ingatan pembicara (komunikator) dalam menguasai bahan (materi) yang akan disampaikan kepada audiens.

3. Metode spontanitas (Improptu)

Metode spontanitas berbeda dengan kedua metode sebelumnya. Pada metode ini, pembicara tidak menyiapkan naskah, atau tidak membaca naskah. Pembicara hanya memikirkan masalah apa yang akan dikemukakan. Pidatonya benar-benar tidak dipersiapkan, karena pembicara ditunjuk secara mendadak untuk menyampaikan pesan (pidato) di depan umum.

4. Metode menjabarkan kerangka (Ektemporer)

Dalam metode ini, pembicara akan lebih luwes dalam menyampaikan gagasannya. Komunikator (pembicara) dapat mempersiapkan bahannya dengan baik dalam bentuk kerangka pidato. Dalam metode ini, pembicara menentukan pokok-pokok isi pidato kemudian menyusun dalam bentuk kerangka pidato.

Selain itu, pembicara membuat catatan khusus. Misalnya ayat-ayat, undang-undang, data atau angka-angka yang sulit diingat. Pada saat berpidato, kerangka pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya dikembangkan secara langsung.

Catatan khusus yang telah dibuat bisa dilihat sesuai dengan keperluan. Berpidato dengan menggunakan metode ini sangat dianjurkan, karena sifatnya fleksibel. Isi pidato disampaikan secara runtut dan tak ada yang terlupakan.

5 dari 5 halaman

Setelah mengetahui pengertian, jenis dan juga metode dalam berpidato, pahami juga ciri-ciri pidato agar tidak salah dalam melakukannya di depan publik. Dilansir dari liputan6.com, berikut ini adalah ciri-ciri berpidato:

1. Memiliki tujuan yang jelas.

2. Isinya mengandung kebenaran.

3. Cara penyampaiannya sesuai dengan para pendengar.

4. Menciptakan suasana efektif dengan pendengar.

5. Penyampaiannya jelas dan juga menarik.

6. Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas.

7. Artikulasi merupakan bagaimana cara melafalkan bunyi bahasa.

8. Intonasi merupakan naik turunnya lagu kalimat.

9. Volume yaitu kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat.

(mdk/edl)

Pengertian, Ciri dan Contoh Pidato Persuasif – Pada saat Kita menghadiri sebuah acara, beberapa kali Kita akan melihat ada seseorang yang sedang menyampaikan pendapat di depan banyak orang. Kegiatan menyampaikan pendapat tersebut biasa disebut dengan istilah berpidato. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pidato dapat diartikan sebagai pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada banyak orang. Pidato sendiri terbagi 4 jenis, yaitu pidato informatif, pidato argumentatif, pidato reaktif, dan pidato persuasif.

Nah, bagi Kamu yang ingin mempelajari secara lebih dalam tentang pidato persuasif, artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang pengertian hingga contoh dari pidato persuasif.

A. Pengertian Pidato Persuasif

Pidato persuasif dapat diartikan sebagai salah satu jenis pidato yang memiliki tujuan untuk menarik perhatian hingga memengaruhi pemikiran dan perasaan dari para pendengar. Selain itu, pidato persuasif juga memiliki sifat untuk membujuk dan mengajak supaya pendengar merasa yakin untuk kemudian bertindak sesuai maksud dari pidato yang yang disampaikan. Oleh karena itu, pidato persuasif harus berisi maksud yang berangkat dari pemikiran atau pendapat yang logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sifat mengajak dan membujuk pada pidato persuasif yang disampaikan kepada masyarakat pada dasarnya harus memiliki nilai manfaat untuk kehidupan. Hal ini yang menjadikan pidato persuasif bisa menjadi salah satu solusi alternatif yang efektif dalam upaya membangun kesadaran bersama, sehingga masyarakat dapat tergerak untuk ikut kontribusi dan bermanfaat bagi kehidupan dengan lebih baik serta lebih kreatif. Dalam beberapa acara, pasti Kamu sering menemukan orang yang menyampaikan pidato persuasif di hadapan banyak orang.

Pada saat menyampaikan sebuah pidato persuasif di hadapan banyak orang, terkadang juga diselipkan beberapa lelucon atau kata-kata lucu kepada para pendengar supaya tidak jenuh dan lebih nyaman serta senang ketika mendengarkan. Metode penyampaian pidato ini akan membuat informasi lebih mudah mudah diterima dan dipahami oleh para pendenagr.

B. Tujuan Pidato Persuasif

Setelah Kamu mengetahui pengertian dari pidato persuasif, selanjutnya akan dijelaskan tentang tujuan dari pidato persuasif. Sebelum itu, berikut ini adalah tujuan pidato secara umum yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

1. Informatif, yaitu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para pendengar. 2. Argumentatif, yaitu membangun keyakinan kepada para pendengar. 3. Rekreatif, yaitu menyampaikan pendapat atau pesan yang memiliki sifat menghibur kepada para pendengar, sehingga memberikan dampak gembira.

4. Persuasif, yaitu memberikan pengaruh kepada para pendengar supaya secara sadar dan sukarela mengikuti kehendak yang dimaskudkan dari pidato yang disampaikan.

Nah, secara khusus, pidato persuasif sendiri memiliki tujuan untuk memengaruhi, mengajak dan tentunya membujuk para pendengar agar paham tentang pesan pidato dan bertindak secara sukarela sesuai maksud dari pidato yang disampaikan.

C. Ciri-Ciri Pidato Persuasif

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang ciri-ciri pidato persuasif. Dengan mengetahui dan memahami pengertian dan tujuan dari pidato persuasif, Kamu akan semakin ahli dalam mengenal ciri-ciri pidato persuasif dan dapat dengan mudah membedakan dengan jenis pidato yang lain.
Nah, sekarang Kamu dapat menyimpulkan tentang ciri-ciri pidato persuasif. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks pidato persuasif. Ciri-ciri yang pertama dari pidato persuasif adalah bersifat menggerakkan atau mengajak. Selanjutnya, ciri-ciri kedua dari pidato persuasif yaitu menciptakan reaksi yang diharapkan dari penyampaian, baik membangkitkan emosi sekaligus tindakan dari para pendengar setelah menyimak pidato persuasif.

D. Struktur Pidato Persuasif

Setelah Kamu mengetahui pengertian, tujuan, serta ciri-ciri dari pidato persuasif, selanjutnya akan dijelaskan tentang struktur yang biasa digunakan dalam penyampaian pidato persuasif. Berikut ini ada tiga unsur utama yang dapat Kamu gunakan untuk menyusun struktur pidato yang bersifat mengajak atau membujuk, diantaranya yaitu:

1. Pembukaan

Pembukaan pada pidato persuasif memiliki tiga bagian, mulai dari salam pembuka, ucapan penghormatan, hingga juga ucapan syukur.

a. Salam pembuka

Salam pembuka biasanya disampaikan untuk menyapa kali pertama para pendengar. Salam pembuka sendiri disampaikan sesuai dengan situasi atau waktu dan latar belakang kehadiran para pendengar. Beberapa salam pembuka yang umum digunakan yaitu seperti, selamat pagi, selamat siang, atau selamat malam, hal ini dapat disesuaikan dengan waktu, situasi dan latar belakang audiens.

b. Ucapan (Sapaan)

Ucapan atau penghormatan ini mengandung maksud sebagai bentuk rasa hormat dari orang yang berpidato kepada pendengar yang hadir. Selain itu, agar sesuai etika yang berlaku, para audiens yang hadir dan memiliki tingakatan sosial atau usia yang lebih tinggi harus mendapatkan ucapan atau penghormatan lebih dahulu.

c. Ucapan Syukur

Ucapan rasa syukur dapat dipahami sebagai salah satu bentuk terima kasih dan rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberikan anugerah kepada para pendengar, sehingga dapat hadir dalam acara.

2. Isi Pidato

Struktur pidato persuasif berikutnya yang biasa digunakan setelah pembukaan yaitu penyampaian isi pidato. Bagian isi pada dasarnya adalah inti dari sebuah pidato. Pada bagian ini, orator atau orang yang menyampaikan pidato akan memberikan pendapat, gagasan, alasan, berbagai informasi penting, dan tentunya pesan yang bersifat mengajak dan mendorong para pendengar. Dalam penyusunan isi pidato, Kamu harus menggunakan alasan yang meyakinkan dan berdasarkan informasi yang faktual sehingga mampu mendukung pesan yang disampaikan.

3. Penutup Pidato

Setelah menyampaikan isi pidato persuasif kepada para pendengar, tugas orang yang menyampaikan pidato selanjutnya adalah menutup pidato. Penutup pidato persuasif dapat diartikan sebagai bagian akhir dari sebuah pidato. Berikut ini adalah tiga unsur yang perlu Kamu lakukan dalam menutup pidato persuasif, di antaranya yaitu:

a. Menyampaikan harapan tentang gagasan dan pesan agar dapat memberikan manfaat kepada para pendengar.

b. Menyampaikan permohonan maaf kepada para pendengar terkait berbagai kesalahan dan kekhilafan yang tidak sengaja dilakukan.

c. Mengucapkan rasa terima kasih kepada para pendengar karena telah berkenan menyimak pidato.

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

d. Salam penutup.

Seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa tujuan dari penyampaian pidato persuasif adalah menyampaikan gagasan dan pesan berupa himbauan serta ajakan, Kaidah kebahasaan yang terdapat dalam pidato persuasif dapat dikatakan sebagai gaya bahasa atau ciri khas dari pidato yang bersifat persuasif, yang mana dapat digunakan untuk membedakan dengan bahasa yang digunakan dalam jenis pidato yang lain. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan yang biasa muncul pada pidato persuasif, diantaranya yaitu:

1. Kalimat Aktif

Kalimat aktif pada pidato persuasif dapat dipahami sebagai kalimat yang mengahrukan subjek untuk aktif dalam melakukan kegiatan secara maksimal.

Contoh penggunaan kalimat aktif, yaitu seperti:

Para warga di desa Kami memiliki semangat kebersamaan atau gotong royong yang sangat tinggi, banyak warga desa sebelah yang sudah mengakui semangat para warga desa Kami.

2. Kata Tugas

Kata tugas pada pidato persuasif dapat diartikan sebagai satu jenis kategori kata dalam tata bahasa Indonesia yang terdiri dari kata depan, kata sambung, kata sandang, dan kata seru.

Contoh penggunaan kata tugas dalam bentuk kalimat, yaitu seperti:

Marilah Kita jaga dan rawat bersama kerukunan desa tercinta agar nilai setia kawan tersebut dapat selalu tumbuh dan juga kerkembang di tengah banyaknya tantangan dan perubahan zaman yang tidak bisa Kita hindari lagi.

3. Kosakata Emotif

Kosakata emotif pada pidato persuasif yaitu kosakata yang memiliki hubungan dengan emosi atau perasaan. Kosakata emotif biasanya digunakan pada saat para pendengar menyimak pidato persuasif dapat tersentuh emosinya.

Contoh penggunaan kosakata emotif pada kalimat, yaitu seperti:

Hal itu bisa terjadi dikarenakan warga desa Kita memiliki semangat kebersamaan dan gotong royong yang luar biasa.

4. Kosakata Bidang Ilmu

Kosakata bidang ilmu atau istilah pada pidato persuasif memiliki arti sebagai kosakata yang sering digunakan pada bidang keilmuan tertentu saja.

Contoh penggunaan kosakata bidang ilmu pada kalimat, yaitu seperti:

Salah satu perubahan yang dapat Kita rasakan akhir-akhir ini adalah berkembangnya dunia internet dengan sangat pesat, hal itu dapat ditandai dengan meningkatnya penggunaan media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp, twitter hingga telegram di tengah-tengah masyarakatpan masyarakat.

5. Sinonim

Sinonim pada pidato persuasif dapat dipahami sebagai persamaan atau padanan makna dari suatu kata.

Contoh penggunaan sinonim pada kalimat, yaitu seperti:

Sikap egois dan individualistis tidak akan mampu memberikan perubahaan pada kemajuan desa kita.

6. Kata Benda Abstrak

Kata benda abstrak pada pidato persuasif memiliki arti sebagai kata yang memberikan pernyataan pada sebuah benda yang bersifat abstrak atau tidak berwujud. Hal ini dikarenakan benda abstrak pada dasarnya tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Pembedaan termasuk dalam kelas nomina abstrak atau biasa dikenal dengan kata benda abstrak, yang mana menyatakan semua benda dan segala yang dibendakan.

Contoh kata benda abstrak pada kalimat, yaitu seperti:

Kesetiakawanan sosial sangat penting untuk selalu dijaga dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kita.

F. Metode Pidato Persuasif

Ketika Kamu mendapatkan tanggung jawab untuk menyampaikan sebuah pidato, ada empat metode yang sering digunakan dan dapat Kamu aplikasikan. Berikut ini adalah empat metode yang paling sering digunakan dalam menyampaikan pidato, termasuk pidato yang bersifat persuasi, diantaranya yaitu:

1. Metode Naskah

Salah satu metode dalam menyampaikan pidato yang paling sering digunakan yaitu metode naskah. Metode naskah sendiri dapat dipahami sebagai cara yang digunakan pada saat berpidato dengan mengandalkan media teks atau naskah. Metode naskah ini kerap kali dipakai pada acara yang mengharuskan pidato yang bersifat resmi atau formal. Contoh penggunaan pidato dengan metode naskah, yaitu pidato kenegaraan, pidato di televisi, dan lain sebagainya.

2. Metode Impromptu

Salah satu metode dalam menyampaikan pidato yang dapat Kamu gunakan selanjutnya adalah metode impromptu. Metode impromptu sendiri merupakan metode dalam berpidato yang digunakan tanpa menggunakan bantuan teks ataupun hafalan. Metode ini biasanya digunakan oleh seseorang yang mendapat tanggung jawab secara mendadak sehingga tidak memerlukan persiapan dan sesuai dengan kebutuhan. Dikarenakan tidak adanya persiapan dan dilakukan secara tiba-tiba, maka metode berpidato impromptu tidak terlalu memberikan hasil yang maksimal. Namun, bagi seseorang yang sudah memiliki jam terbang tinggi dalam berpidato dan paham betul materi yang akan disampaikan, maka isi dari pidato tersebut dapat mejadi sangat menarik dan unik.

3. Metode Menghafal

Salah satu metode dalam menyampaikan pidato yang dapat Kamu gunakan selanjutnya adalah metode menghafal. Metode menghafal ini memiliki maksud sebagai metode berpidato yang merencanakan isi pidato dengan sangat cermat dan teliti, sehingga dapat dipersiapkan secara maksimal sebelum menyamapaikan pidato. Metode ini biasanya dapat menyebabkan para pendengar menjadi bosan dan jenuh. Hal ini yang menjadikan pidato jarang digunakan karena membuat isi dari pidato kurang begitu menarik.

4. Metode Ekstemporan

Salah satu metode dalam menyampaikan pidato yang dapat Kamu gunakan berikutnya adalah metode ekstemporan. Metode ekstemporan ini merupakan metode yang cukup sering digunakan oleh banyak orang. Metode berpidato ini biasanya dilakukan dengan sebuah perencanaan. Namun, pada saat menyampaikan pidato, orator hanya menggunakan cacatan kecil saja. Hal ini digunakan sebagai cara untuk membuat panduan agar pidato dapat tersampaikan secara terstruktur dan sistematis.

Keempat dari metode ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh sebab itu, seseorang yang telah mahir berpidato biasanya menggunakan metode dengan cara menggabungkan dari berbagai macam metode di atas untuk membuat pidato yang sangat menarik.

G. Langkah-Langkah Menyusun Pidato Persuasif

1. Menentukan tema atau pokok pidato.

2. Mendaftar pokok-pokok pidato yang akan disampaikan.

3. Menentukan tujuan pidato.

4. Menyusun kerangka pidato.

5. Mengembangkan kerangka pidato.

H. Contoh Pidato Persuasif

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua siswa dan guru SMA 1 Tasikmalaya.

Yang saya hormati, Ibu Kepala SMA Negeri 1 Tasikmalaya, Ibu Nanan Nurhanani S.Pd. Yang saya hormati, bapak dan ibu guru beserta staf SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, dan juga teman-teman seperjuangan saya yang saya cintai.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hadir dan berkumpul di sini. Tak lupa, salawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa juga para sahabatnya serta kita umatnya di akhir zaman.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang manfaat teknologi. Pada era ini, sudah banyak teknologi-teknologi canggih yang diciptakan untuk mempermudah cara hidup kita di zaman ini. Dengan kecanggihannya, kita dapat mempersingkat waktu dan mempercepat penyelesaian kerja. Namun, tetap ada yang menerima dan meresponnya secara negatif dengan berbagai alasan. Seperti dengan alasan teknologi-teknologi yang sudah ada secara tidak langsung telah menyingkirkan budaya sehari-hari yang telah ada.

Hadirin sekalian, sebenarnya banyak manfaat yang telah dan akan kita dapatkan dengan penggunaan teknologi-teknologi. Sebagai contoh, kita dapat berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga kita di tempat yang jauh dengan menggunakan telepon genggam. Kita juga dapat mempermudah hal dalam urusan rumah tangga, seperti mencuci baju dengan mesin cuci ataupun memasak nasi dengan penanak nasi listrik atau biasa disebut rice cooker. Bahkan internet pun sudah sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari kita. Biasanya dimanfaatkan untuk dimanfaatkan untuk mencari informasi atau menghilangkan penat, seperti bermain permainan yang disediakan internet.

Baik buruknya teknologi itu sendiri, bergantung kepada orang yang memanfaatkannya. Saya berharap, kita dapat memanfaatkan teknologi itu sesuai dengan manfaat dan tujuan teknologi itu sendiri dibuat. Supaya tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat merugikan kita sendiri dan orang lain.

Demikian pidato ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada salah kata. Wabillahi Taufiq wal hidayah. Assalammualaikum Wr. Wb.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA