Apakah yang dilakukan orang yang optimis jika gagal mencoba sesuatu

1. Optimis

Sifat optimis adalah sifat orang yang memiliki harapan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Kebalikan dari optimis adalah pesimis. Orang yang memiliki sifat pesimis selalu berpandangan negatif dalam menghadapi persoalan dalam Belajar Dari Sebuah Optimis, Ikhtiar, Dan Tawakal. Perhatikan contoh-contoh berikut. 

a. Raisa dan Joni mengikuti lomba menggambar di tingkat kabupaten. Raisa yakin dalam lomba ini akan meraih hasil yang terbaik. Sebaliknya, Joni merasa bahwa dalam lomba kali ini ia tidak mungkin bisa menang. 

b. Doni dan Hasim sakit demam berdarah (DB). Mereka berdua dirawat di rumah sakit. Doni memiliki semangat yang tinggi untuk sembuh, sedangkan Hasim takut kalau penyakitnya tidak dapat disembuhkan. 

c. Di dalam satu kelas IX terdapat 30 Siswa. Sebanyak 29 Siswa menyongsong ujian dengan rasa percaya diri, namun Nilna merasa takut kalau nanti gagal dalam ujian. 

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memiliki sifat optimis. Sifat itu memicu seseorang menjadi bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan dan memberi kekuatan dalam menghadapi suatu masalah. Sebaliknya sifat pesimis menjadi penyebab seseorang menjadi terpuruk tidak bersemangat. Sifat optimis termasuk perilaku terpuji (akhlak karimah) yang harus dimiliki seorang muslim. 

Seorang muslim yang memiliki sifat optimis akan selalu berpikiran positif dan berprasangka baik kepada Allah Swt. Nabi Muhammad saw. memberikan teladan kepada kita agar senantiasa memiliki sikap optimis.

Seseorang yang bersifat optimis akan tetap semangat menghadapi semua permasalahan. Jika tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan, maka dia akan mencoba lagi untuk kedua kalinya, jika gagal kedua kalinya, akan mencoba lagi untuk ketiga kali, sampai berhasil. Sebaliknya jika seseorang pesimis, maka akan menyerah dan tidak mau berusaha lagi. Sifat pesimis merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh setiap muslim. Sifat pesimis akan membuat seseorang berprasangka buruk kepada diri sendiri dan kepada Allah Swt.

Setiap cobaan hidup yang dialami oleh seorang muslim harus dihadapi dengan tabah, semangat pantang menyerah, serta bersungguhsungguh berusaha mencari solusi terbaik. Pantang bagi seorang muslim untuk mengeluh apalagi berputus asa. Hidup ini akan terasa menyenangkan dan terasa indah jika kita mampu menjalaninya dengan penuh optimis. 

Salah satu ciri orang yang optimis adalah ia memiliki harapan yang baik pada saat sebelum melakukan suatu pekerjaan. Melakukannya dengan sepenuh hati dan perasaan senang serta Pada saat melaksanakan suatu pekerjaan. orang yang optimis mensyukuri keberhasilannya dan mengevaluasi kekurangannya, setelah selesai melakukan suatu pekerjaan. 

2. Ikhtiar 

Ikhtiar adalah berusaha bersungguh - sungguh untuk mencapai harapan, keinginan, atau cita-cita. Ketika seseorang menginginkan sesuatu maka ia harus mau berusaha atau berupaya untuk meraihnya dalam Belajar Dari Sebuah Optimis, Ikhtiar, Dan Tawakal

Contoh-contoh ikhtiar adalah sebagai berikut. 

a. Orang yang ingin pandai harus berusaha dengan rajin belajar. 

b. Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan rajin bekerja. 

c. Orang yang ingin memiliki tabungan harus berusaha hidup hemat atau mengurangi pengeluaran. 

d. Orang yang ingin sehat harus berusaha dengan rajin menjaga kebersihan dan berolah raga. 

e. Orang yang sedang sakit dan ingin sembuh harus berobat. 

Usaha-usaha tersebut merupakan bagian penting yang harus dilakukan oleh manusia. Dengan demikian tidak dibenarkan orang yang mempunyai keinginan itu hanya berdiam diri tanpa ada upaya sama sekali. Selanjutnya usaha tersebut diikuti dengan doa, memohon kepada Allah Swt. agar keinginan tersebut dapat terwujud. 

3. Tawakal 

Tawakal artinya berserah diri kepada Allah Swt. atas hasil usaha kita setelah berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Misalnya, saat menghadapi ulangan kamu sudah belajar dengan sungguh-sungguh dan menyelesaikan soal-soal dengan cermat dan teliti. Setelah itu kamu pasrah dan menyerahkan keputusan atas hasil usaha kamu kepada Allah Swt harus Belajar Dari Sebuah Optimis, Ikhtiar, Dan Tawakal. Contoh lain misalnya seseorang telah bekerja mencari nafkah dengan sungguh-sungguh. Berapa pun hasilnya ia pasrahkan sepenuhnya kepada Allah Swt. Ia meyakini bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemurah, dan Maha Kaya.

Kepribadian tawakal ini merupakan salah satu akhlak terpuji. Seseoran yang memiliki sikap tawakal berarti telah memiliki modal awal yang baik. Seandainya hasil usahanya tidak memuaskan maka ia dapat menerima dengan lapang dada dan penuh kesabaran. Sebaliknya , jika hasil usahanya sangat memuaskan maka ia tidak merasa sombong dan angkuh karena hal itu semata-mata karunia dari Allah Swt. Ingatlah bahwa manusia hanya berkewajiban untuk berusaha, sedangkan keputusan sepenuhnya di tangan Allah Swt. yang memiliki sifat wajib Maha Berkehendak (Irādah) dan Maha Kuasa (Qudrah).

Seseorang yang menyertakan tawakal dalam setiap tindakan dan usahanya akan berdampak positif terhadap kepribadiannya. Dampak positif ini terlihat tidak hanya ketika usahanya berhasil. Namun juga terlihat ketika usahanya tidak berhasil. Orang yang tawakal tetap menanggapinya dengan positif. 

1. Kalau usahanya sukses, orang yang tawakal meyakini bahwa kesuksesan itu merupakan karunia Allah Swt. yang harus disyukuri dan tidak perlu menjadi tinggi hati. 

2. Kalau usaha tidak sukses, orang yang tawakal tidak berputus asa dan tetap berusaha. Bahkan dia melakukan introspeksi diri mengapa usahanya tersebut belum berhasil. Apakah ada sesuatu yang kurang atau ada yang ia kerjakan dengan tidak sungguh-sungguh. Orang yang tawakal tetap meyakini bahwa kegagalan merupakan keberha-silan yang tertunda.

Membiasakan diri dengan perilaku ikhtiar dan tawakal akan membuat orang semakin pandai dan terampil, karena setiap usaha pasti ada ilmunya dan ada cara meraih keberhasilan.. 

Baca Juga

Demikian Artikel Belajar Dari Sebuah Optimis, Ikhtiar, Dan Tawakal Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • 8 Tahap Periode Hari Akhir Yang Harus Kamu Ketahui
  • Perkembangan Agama Islam di Benua Asia
  • Pandangan  Ulama (Intelektual Muslim) Tentang Demokrasi
  • Makna Busana Muslimah dan Menutup Aurat
  • Alur Dari Perjalanan Dakwah Di Nusantara


Apakah yang dilakukan orang yang optimis jika gagal mencoba sesuatu

Kata “optimis” selalu menjadi lawan kata dari “pesimis”, dan kata optimis ini selalu dimasukkan ke dalam pernyataan-pernyataan motivasi yang diperuntukkan kepada banyak orang agar kita memiliki sikap yang optimis dalam menjalani kehidupan. Apa sih yang dimaksud dengan kata “optimis”? dan bagaimana sebenarnya sikap orang-orang yang optimis itu? Optimis adalah suatu sikap atau pandangan positif yang dimiliki seseorang dengan cara berpikir positif, memberikan pemikiran yang kuat, selalu merasa gembira dengan keadaan yang ada, merasa percaya diri, percaya bahwa selalu ada harapan di dalam hidup, dan merasa yakin bahwa suatu saat dirinya akan meraih tujuan yang diinginkan. Sedangkan, pesimis adalah segala sikap dan pandangan negatif yang menjadi kebalikan dari pengertian optimis. 

Manfaat optimis adalah kita akan merasakan ketenangan hidup, karena kita yakin bahwa harapan dalam kehidupan akan selalu ada. Dengan kata lain, kita tidak akan bersikap gusar atau merasa khawatir dengan kehidupan di masa mendatang. Sekarang, mari kami sebutkan perilaku yang bisa menjadikan seseorang optimis, beberapa diantaranya adalah:

- Memiliki inisiatif yang kuat untuk menyelesaikan suatu masalah. 

- Memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

- Memiliki niat dan daya saing yang tinggi untuk bergabung dengan kompetisi.  

- Memiliki keterampilan komunikasi yang baik. 

- Memiliki keberanian dan tidak takut dengan kegagalan

- Memiliki pemikiran yang positif, dan lain sebagainya. 

Kualitas diri seseorang dapat dinilai dari bagaimana sikap yang diberikan seseorang dalam menjalani segala hal di dalam kehidupannya. Misalnya, seseorang tetap memiliki kualitas diri dalam bekerja dengan baik, meskipun dia sedang mengalami kegagalan karena tidak berhasil meraih proyek kerja yang diinginkan dari klien. Individu tersebut tetap merasa optimis dan yakin bahwa dirinya akan segera mendapatkan proyek kerja lain yang jauh lebih baik. Intinya, kualitas diri dilihat dari sikap atau reaksi yang diberikan seseorang dalam setiap kejadian atau perkara di dalam hidupnya. 

Pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang kualitas diri apa saja yang perlu kita terapkan agar termasuk ke dalam kategori orang-orang yang optimis. Tentunya, semua kualitas diri yang akan kita bahas di dalam artikel ini termasuk ke dalam kualitas diri yang baik. Dilansir dari website everyday power dot com, ada 5 kualitas yang perlu kita terapkan untuk menjadi orang yang optimis di dalam hidup. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 

Kualitas pertama dan paling utama yang dimiliki oleh orang optimis adalah motivasi diri yang tinggi. Orang-orang yang optimis akan selalu memotivasi diri mereka sendiri. Mereka memiliki motivasi intrinsik yang sangat kuat dan tidak memerlukan motivasi dari orang lain hanya untuk bersemangat. 

Apa alasan mereka selalu memiliki motivasi diri yang tinggi? Karena orang yang optimis selalu melihat segala sesuatu sebagai peluang yang harus digunakan dengan sebaik mungkin. Bahkan, mereka menganggap kegagalan sebagai suatu peluang lain untuk mencapai kesuksesan. Motivasi diri yang tinggi ini juga mereka peroleh dari sikap yang selalu penasaran. Yap! Orang-orang yang optimis selalu penasaran untuk mencoba hal-hal baru dalam hidupnya. 

Motivasi diri yang tinggi akan mendorong seseorang untuk keluar dari zona nyamannya. Mereka tidak khawatir jika di depan nanti akan menghadapi suatu kegagalan atau menerima risiko yang tidak terduga-duga. Orang yang optimis akan berani mencoba dan berusaha, sedangkan orang-orang yang pesimis akan meremehkan kualitas diri mereka sebelum mencobanya. 

Dalam kualitas diri ini, seseorang yang optimis akan sangat percaya pada apa yang mereka lakukan. Mereka sangat yakin bahwa segala upaya, usaha dan pengorbanan yang dilakukan sekarang akan membuahkan hasil yang manis di masa depan. Dengan kata lain, mereka memandang segala sesuatu sebagai kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk pengembangan diri dan kesempatan untuk meraih kesuksesan. 

“Hambatan, rintangan dan kegagalan itu memang akan ada, namun semua itu tidak akan membekukan langkah orang-orang optimis untuk terus melangkah maju dan meraih mimpi-mimpi yang dimiliki”.

Tidak semua orang akan mendukung tujuan-tujuan kita dalam hidup. Bahkan yang ekstremnya, mereka akan meremehkan kualitas dan kemampuan diri yang kita miliki. Tenang saja, kita hidup bukan untuk mendengarkan segala hal yang dikatakan oleh para penentang atau kritikus di dalam hidup kita. Biarkan saja mereka menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan kepada kita.

Namun, jangan jadikan kritikan pedas dan kalimat-kalimat negatif dari mereka sebagai acuan dalam hidup kita. Faktanya, sebagian besar orang sukses di dunia ini adalah orang-orang yang tidak pernah mendengarkan omongan orang. Mereka percaya dan selalu optimis bahwa apa yang mereka cita-citakan PASTI akan mereka raih. 

Kita bisa mengambil contoh Jack Ma dalam kasus ini. Zaman sekarang, siapa sih yang tidak mengenal nama Jack Ma? Namun, siapa sangka ternyata Jack Ma pernah menjadi orang yang diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya. 

Dalam kutipan suatu website, Jack Ma mengatakan, “Tidak ada satu orang pun yang percaya bahwa saya bisa menjadi seorang yang sukses. Semua orang berkata bahwa saya adalah orang yang aneh karena tingkah laku dan ide-ide yang saya miliki. Mereka tidak percaya ketika saya menyampaikan ide bisnis yang berkaitan dengan internet”. Itulah penuturan Jack Ma yang dulu pernah menjadi seseorang yang diremehkan. Namun, siapa sangka kan sekarang Jack Ma berhasil menjadi salah satu orang terkaya di dunia melalui “ide gila-nya” yaitu, berbisnis dengan menggunakan internet. 

Bagi orang-orang yang optimis, mereka tidak akan percaya dengan pernyataan orang lain yang meremehkan dirinya. Orang yang optimis akan lebih mempercayai dirinya sendiri, dibandingkan kata-kata negatif dari orang lain. 

Sudah menjadi suatu hukum alam bahwa seseorang akan membuat suatu perkumpulan dengan orang-orang lain yang memiliki sikap, kepribadian, minat, bakat dan kesukaan yang sama dengan dirinya. Layaknya burung-burung yang berterbangan, mereka akan berkumpul bersama burung-burung lain dengan bulu yang sama seperti yang mereka miliki. Dengan kata lain, seorang yang optimis akan lebih nyaman untuk berinteraksi dan bergaul dengan orang-orang lain yang memiliki sikap optimis seperti mereka. 

Ada suatu pepatah menyatakan bahwa, “Kehidupan yang positif tidak akan pernah datang dari pikiran yang negatif” Jadi, jika kita ingin menjadi seorang yang optimis, maka kita perlu menerapkan kualitas diri ini yaitu, mengelilingi diri dengan orang-orang yang berpikiran sama, yaitu berpikir positif dan optimis. 

Nyatanya, energi yang positif itu akan menular kepada orang-orang lain di sekitarnya. Ketika kita bergaul dengan orang-orang yang suka mengeluh, maka tanpa disadari kita juga akan tertular menjadi seorang yang sedikit-sedikit suka mengeluh, bahkan peluang kita untuk menjadi seorang yang tidak bersyukur juga sangat tinggi. Cepat atau lambat, kita akan tertular dengan sikap dan pemikiran dari orang-orang yang berada di sekitar kita. Jadi intinya, kita perlu bersikap selektif untuk memilih teman-teman atau kerabat dekat yang akan berada di samping kita. 

Kualitas keempat yang dimiliki orang-orang positif adalah mereka tidak pernah merasa segan atau malu untuk mengucapkan “terima kasih”. Dengan kata lain, mereka adalah orang-orang yang tahu bagaimana caranya berterima kasih. Yap! Tentu saja ini termasuk ke dalam kualitas diri yang sangat baik. 

Apapun yang terjadi di dalam hidup, mereka akan menerimanya dengan lapang dada dan tetap bersyukur. Entah itu adalah kejadian yang baik ataupun buruk, mereka akan tetap bersyukur. Bahkan, tidak segan untuk mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang telah menyakiti mereka. Orang-orang seperti ini sangat yakin bahwa dalam setiap kesedihan dan kekecewaan yang dialami, pastinya akan selalu ada kebahagiaan dan pelajaran yang bisa diambil. 

Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, bagi mereka tidak ada gunanya untuk bersedih hati, memasang wajah cemberut atau menyalahkan orang lain. Lantas, apa yang mereka lakukan? Mereka akan berterima kasih kepada Tuhan atas segala kesedihan dan kesulitan yang melanda mereka. Dengan begitu, mereka akan menerima segala hal yang terjadi dengan lapang dada dan tetap bersemangat untuk meraih kesuksesan yang lainnya. 

Sangat sulit menemukan kesedihan di dalam raut wajah para individu yang optimis. Kualitas diri lainnya dari mereka adalah periang dan selalu merasa bahagia. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja, karena orang-orang yang optimis adalah para pribadi yang selalu melihat segala hal dalam pandangan yang positif. 

Memandang segala sesuatu dengan pikiran yang positif akan membebaskan kita dari perasaan yang penuh dengan kekhawatiran, ketakutan ataupun kesedihan. Bukan hanya itu, mereka juga tidak segan-segan untuk menularkan kebahagiaan ini kepada keluarga, kerabat dan kolega di kantor. 

Misalnya, di pagi hari seorang karyawan menyapa koleganya dengan ramah, senyuman yang manis dan mengatakan “Selamat Pagi, Bella!” atau mereka juga akan membantu pelanggan untuk menyelesaikan permasalahan mereka dengan kata-kata positif yang menenangkan, sehingga pelanggan akan merasakan keterikatan atau customer engagement yang kuat dengan mereka. 

Ada banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa orang-orang yang selalu terlihat riang dan murah senyum adalah tipe orang yang sangat optimis. Bahkan, mereka bukan hanya tersenyum di kala bahagia saja loh, rekan-rekan. Ketika mendapat kesedihan, mereka juga tetap berusaha untuk tersenyum. Ya, walaupun itu adalah hal yang sulit, namun orang-orang yang optimis tetap percaya bahwa ada kebahagiaan lain yang akan hadir dalam kehidupan mereka. Jadi, jika rekan-rekan pembaca benar-benar ingin menjadi seorang yang optimis, jangan lupa untuk terus berlatih tersenyum dan menjadi seorang yang periang ya. 

Yap! Itulah 5 kualitas yang perlu diterapkan agar kita bisa menjadi orang yang optimis di dalam kehidupan ini. Jadi, apakah rekan pembaca sudah siap untuk menjadi pribadi yang optimis? Jika Ya, yuk terapkan 5 kualitas di atas mulai dari sekarang. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.