Apakah tidur tepat waktu dapat menurunkan berat badan?

Apakah tidur tepat waktu dapat menurunkan berat badan?
Ilustrasi tidur. Shutterstock/Spectral-Design

Merdeka.com - Ketika masa mengurung diri dan belajar serta bekerja dari rumah seperti sekarang, tidak banyak hal yang bisa kita lakukan. Satu hal yang jadi lebih sering kita lakukan pada saat ini adalah tidur.

Kondisi berdiam di rumah menjadikan kita memiliki banyak waktu untuk bermalas-malasan di kasur hingga tertidur. Hal ini disebut banyak orang bisa membuat kamu menjadi lebih gemuk.

Namun, tahukah kamu bahwa tidur sesungguhnya bisa membantumu menjaga berat badan? Tentu saja hal ini dilakukan pada saat tertidur dengan jumlah yang cukup.

Ketika seseorang kurang tidur, terdapat dampak negatif yang bisa dialaminya. Dilansir dari The Health Site, berikut alasan mengapa tidur bisa membuatmu menjaga berat badan.

Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Obesitas

Orang dewasa yang kurang tidur mungkin memiliki risiko lebih tinggi bertambah berat badan. Berdasar penelitian, ketika tidur seseorang bakal mengalami perubahan berat badan yang lebih sedikit. Gangguan tidur yang dialami seseorang juga berhubungan dengan obesitas.

2 dari 3 halaman

Apakah tidur tepat waktu dapat menurunkan berat badan?

Kualitas Tidur yang Buruk Bisa Tingkatkan Selera Makan

Banyak orang yang kekurangan tidur cenderung untuk makan lebih banyak. Hal ini terjadi karena dua hormon yang berhubungan dengan rasa lapar seperti ghrelin dan leptin. Ketika kurang tidur, keseimbangan dari hormon ini jadi terganggu.

Kurang Tidur Buat Metabolisme Terganggu

Penelitian mengugkap bahwa kurang tidur bisa menurunkan kadar metabolisme saat istirahat yaitu jumlah kalori yang terbakar ketika tidur. Diketahui bahwa kurangnya tidur bisa membuat hilangnya otot. Karena otot membakar kalori ketika istiharat, kadar metabolik menurun pada saat otot hilang.

3 dari 3 halaman

Apakah tidur tepat waktu dapat menurunkan berat badan?

Cukup Tidur dapat Meningkatkan Aktivitas Fisik

Kurang tidur bisa berujung pada kelelahan di siang hari dan membuatmu kurang termotivasi untuk berolahraga. Selain itu, kamu bakal lebih mudah lelah ketika berolahraga berlebih. Lebih lanjut, diketahui bahwa tidur cukup bisa meningkatkan kekuatan otot dan performa atletik.

Tidur Cukup Bisa Mencegah Resistensi Insulin

Insulin merupakan hormon yang membuat tubuh menggunakan gula dari karbohidrat yang kamu konsumsi sebagai energi. Ketika kualitas tidur seseorang buruk, lebih banyak gula tersimpan di aliran darah karena sel tuuh menjadi resisten terhadap insulin dan bisa berpengaruh terhadap munculnya diabetes dan bertambahnya tekanan darah.

Walau tidur memang berdampak positif terhadap berat badan seseorang, namun kamu tidak boleh terus bermalas-malasan. Pola makan yang tepat serta gaya hidup yang sehat juga sangat berpengaruh. [RWP]

Baca juga:
Begini Cara Mudah dan Sederhana untuk Tidur Lebih Cepat dan Bangun Lebih Pagi

Apakah tidur tepat waktu dapat menurunkan berat badan?
Selain mengatur pola makan dan berolahraga, kualitas tidur yang baik juga sama pentingnya dalam membantu menurunkan berat badan. (iStock/Vera_Petrunina)

Jakarta, CNN Indonesia --

Selain mengatur pola makan dan berolahraga, kualitas tiduryang baik juga sama pentingnya dalam membantu menurunkan berat badan.

Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memiliki kualitas serta waktu tidur yang baik. Menurut sebuah studi di AS, sekitar 30 persen orang dewasa tidur kurang dari enam jam hampir setiap malam.

Berikut beberapa alasan mengapa tidur cukup bantu menurunkan berat badan, seperti dilansir Healthline.

Pilihan Redaksi

  • Ide Menu Diet Pagi Siang Malam Sederhana selama Seminggu
  • 3 Manfaat Ajaib Okra untuk Penderita Diabetes
  • 7 Rekomendasi Teh untuk Turunkan Berat Badan

1. Kurang tidur jadi risiko utama obesitas

Penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur dikaitkan dengan penambahan berat badan dan kemungkinan obesitas yang lebih tinggi pada orang dewasa dan anak-anak.

Kebutuhan tidur orang bervariasi, tetapi secara umum, penelitian telah mengamati perubahan berat badan ketika orang tidur kurang dari 7 jam setiap malam.

Sebuah tinjauan utama menemukan bahwa durasi tidur yang singkat meningkatkan kemungkinan obesitas sebesar 89 persen pada anak-anak dan 55 persen pada orang dewasa.

Studi lain mengikuti sekitar 60 ribu perawat non-obesitas selama 16 tahun. Pada akhir penelitian, perawat yang tidur lima jam atau kurang per malam memiliki kemungkinan 15 persen lebih besar untuk mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidur setidaknya 7 jam semalam.

Satu studi meneliti 16 orang dewasa yang tidur hanya lima jam per malam selama lima malam. Mereka memperoleh rata-rata 1,8 pon (0,82 kg) selama studi singkat ini.

Selain itu, banyak gangguan tidur, seperti sleep apnea, yang diperburuk oleh penambahan berat badan.

Untuk itu, tidur yang cukup menjadi salah satu kunci agar berat badan tidak bertambah.

2. Kurang tidur meningkatkan nafsu makan

Banyak penelitian telah menemukan bahwa orang yang kurang tidur melaporkan mengalami peningkatan nafsu makan.

Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh tidur pada dua hormon penting kelaparan, ghrelin dan leptin.

Ghrelin adalah hormon yang dilepaskan di perut yang menandakan rasa lapar di otak. Kadar tinggi sebelum Anda makan, yaitu saat perut kosong, dan rendah setelah Anda makan.

Leptin adalah hormon yang dilepaskan dari sel lemak. Ini menekan rasa lapar dan memberi sinyal kepenuhan di otak.

Ketika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup, tubuh membuat lebih banyak ghrelin dan lebih sedikit leptin, membuat Anda lapar dan meningkatkan nafsu makan Anda.

3. Tidur bantu kendalikan diri dan menentukan pilihan sehat

Kurang tidur dilaporkan mengubah cara kerja otak Anda. Ini akan membuat Anda lebih sulit untuk menentukan pilihan yang sehat dan menolak makanan yang menggoda.

Kurang tidur justru akan menjemukan aktivitas di lobus frontal otak. Lobus frontal bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian diri.

Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan minat Anda terhadap makanan yang tinggi kalori, karbohidrat, dan lemak.

4. Kurang tidur dapat meningkatkan asupan kalori

Orang yang kurang tidur cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori.

Sebuah penelitian terhadap 12 pria menemukan bahwa ketika peserta hanya diizinkan tidur empat jam, mereka makan rata-rata 559 kalori lebih banyak keesokan harinya, dibandingkan ketika mereka diizinkan tidur delapan jam.

Peningkatan kalori ini mungkin disebabkan oleh nafsu makan yang meningkat dan pilihan makanan yang buruk, seperti yang disebutkan sebelumnya.

Selain itu, beberapa penelitian tentang kurang tidur menemukan bahwa sebagian besar kelebihan kalori dikonsumsi sebagai camilan setelah makan malam.

7 Alasan Tidur Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN :

Berapa jam tidur agar kurus?

Tidur Malam 8,5 Jam Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan, Studi Jelaskan. KOMPAS.com - Studi terbaru mengungkapkan, bahwa durasi tidur malam yang lebih lama dapat membantu Anda untuk menurunkan berat badan.

Apakah tidur dapat menurunkan berat badan?

Menurut studi yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine pada 7 Februari 2022 ini, peneliti menemukan orang yang tidur 8,5 jam setiap malam dapat mengurangi asupan kalori rata-rata 270 kilokalori (kkal) sehari. Artinya, dengan meningkatkan durasi tidur maka jumlah kalori yang dikonsumsi per hari akan berkurang.

Bagaimana cara menurunkan berat badan saat tidur?

Cara pertama memaksimalkan penurunan berat badan saat tidur adalah dengan tidur pada temperatur dingin. Hal tersebut dikarenakan temperatur rendah dapat mendorong tubuh membakar lebih banyak kalori dan berat badan dalam semalam.

Apakah tidur jam 10 malam Bikin Gemuk?

Jam tidur yang terlalu lama Ttidur lebih dari 10 jam sehari ternyata mampu menambah berat badan. Ini karena tidur terlalu lama dapat merusak metabolisme tubuh. Selain itu, orang yang tidur lebih dari 10 jam per hari memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dibanding orang yang tidur 7-8 jam setiap malam.