Halodoc, Jakarta - Sebagai salah satu dari lima indra manusia, mata adalah bagian penting yang membantu kamu melakukan banyak aktivitas. Apabila mata tidak berfungsi dengan baik maka hal ini akan memengaruhi aktivitas dan juga produktivitas. Selain rabun dekat dan rabun jauh yang biasa diderita orang, mata silinder atau dalam istilah medisnya disebut astigmatisme juga dapat muncul bersamaan dengan dua jenis rabun tadi. Astigmatisme sendiri merupakan gangguan penglihatan yang diakibatkan oleh kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa sehingga pandangan menjadi pandangan kabur, baik dalam jarak dekat maupun jauh. Astigmatisme biasanya terjadi saat lahir, tetapi beberapa kondisi juga dapat kondisi ini terjadi semisal cedera mata atau bahkan karena operasi mata. Show
Penyebab AstigmatismeAstigmatisme dapat terjadi lantaran terdapat kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata. Kelengkungan ini belum dapat dipastikan apa penyebabnya, namun para peneliti mengungkapkan bahwa hal ini terkait dengan faktor genetika. Mereka yang mengalami mata silinder, cahaya yang masuk melalui kornea dan lensa tidak dapat terbiaskan dengan sempurna sehingga penglihatan pun menjadi buram dan tidak fokus. Beberapa hal juga dapat meningkatkan resiko seseorang terserang mata silinder, antara lain:
Gejala AstigmatismeMata silinder biasanya tidak menunjukkan gejala apapun pada sebagian orang. Apabila ada, gejala yang dapat timbul pun dapat berbeda antara satu dan lain orang. Gejala yang dapat muncul antara lain:
Diagnosis AstigmatismeKarena gejalanya yang dapat berbeda antara satu dan lain orang, kamu wajib memastikan diagnosis kepada dokter mata dan melakukan pemeriksaan mata yang meliputi:
Setelah dilakukan diagnosis maka Astigmatisme akan diukur dengan skala dioptri. Mata yang sehat tanpa astigmatisme memiliki nilai dioptri senilai 0. Namun pada sebagian besar orang, angka dioptri berkisar antara 0,5-0,75. Pengobatan Astigmatisme Penanganan mata silinder biasanya tergantung pada tingkat nilai dioptri. Pada mata silinder diatas 1,5, umumnya dokter akan menyarankan pasien menggunakan kacamata atau lensa kontak. Namun jalur operasi juga bisa ditempuh jika pasien menginginkannya. Beberapa metode bedah yang dapat dilakukan untuk menangani astigmatisme adalah:
Pecegahan AstigmatismeAstigmatisme yang bukan bawaan lahir dapat dicegah dengan melakukan perawatan mata, antara lain:
Jika kamu memiliki masalah pada penglihatan, sebaiknya langsung dikonsultasikan pada dokter. Kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan fitur Contact Doctor, kamu bisa melakukan Video Call, Voice Call atau Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store atau Google play. Baca juga:
Mata silinder apa bisa di LASIK?Penderita mata silinder dengan maksimal +/-6.00 D masih bisa ditangani dengan tindakan LASIK.
Apakah minus dan silinder bisa LASIK?Operasi LASIK (laser assisted in situ keratomileusis) memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi memperbaiki penglihatan. Dengan menggunakan teknologi laser, kelainan penglihatan seperti miopia pada penderita mata minus, hipermetropia pada mata plus, dan astigmatisma pada mata silinder dapat teratasi.
Operasi LASIK minimal silinder berapa?Syarat operasi Lasik ketiga adalah tingkat kelainan refraksi (refractive error). Yakni untuk miopia -1.00 hingga -12.00 D. Untuk astigmatisme (silinder) kurang dari 6.00 D. Dan untuk hipermetropi kurang dari 6.00 D. Artinya, untuk miopia di bawah 1.00 D dan di atas 12.00 D, tidak memenuhi syarat untuk operasi Lasik.
Apakah mata silinder akan terus bertambah?Silinder dapat disertai atau tanpa disertai mata minus atau plus. Beberapa kondisi mata minus, plus, ataupun silinder masih dapat bertambah seiringnya dengan bertambahnya usia, meskipun sudah melewati usia 20 tahun.
|