Apakah kamu dapat menyanyikan lagu tersebut dengan nada dasar yang sama yesterday

Pembuka atau intro lagu yang kuat penting untuk menarik ketertarikan pendengar dan membuat mereka penasaran dengan kelanjutan lagunya.

Dalam konteks musik komersial, bagian intro diberikan prioritas utama, karena lokasinya yang paling depan sehingga bagian inilah yang didengar orang pertama kali. Dan kalau kita menganut prinsip “kesan pertama adalah segalanya”, maka intro mutlak kita buat semenarik mungkin. Sama seperti orang yang heboh, intro yang heboh adalah intro yang mengejutkan dan berenergi tinggi.

Beberapa ide untuk mengawali lagu dengan kejutan energi tinggi:

1. Mulai dengan nada rendah. Halo? Katanya mengejutkan, kalau rendah berarti ngga dong? Kita mengambil pelajaran dari skill Paul McCartney yang menulis “Yesterday” – sebuah lagu yang masih sering diulang sampai sekarang. Dengarkan lagu tersebut, dan perhatikan nada rendah intronya (meski lagu ini langsung masuk ke Verse pertama, jadi secara teknis dia tidak punya intro). Nada rendah yang dinyanyikan Paul dengan suara galaunya memberikan nuansa lagu “Yesterday” yang bercerita tentang indahnya masa lalu dan pahitnya masa kini.

2. Mulai dengan nada tinggi. Ya, yang ini pasti benar dan sering digunakan, terutama oleh lagu-lagu pop hits saat ini yang begitu masuk lagu langsung masuk ke Chorus (resep standar lagu electro-pop dance a la Katy Perry, Lady Gaga, dkk). Nada tinggi berenergi tinggi, sehingga langsung membuat pendengar menoleh, sama seperti seseorang yang memanggil nama Anda dengan nada yang tinggi. Contoh lagunya adalah “Stereo Hearts” oleh Gym Class Heroes featuring Adam Levine (No. 6 di Billboard Hot 100 saat artikel ini ditulis).

3. Mulai dengan nada panjang. Nada yang panjang juga memberikan aksen terhadap lirik lagu, terutama lirikyang sangat emosional, seperti “cin-TA” atau “ben-CI”. Lagu lawas “Somewhere Over the Rainbow” yang dinyanyikan versi modernnya oleh Katharine McPhee, dibuka dengan nada berinterval 1 oktaf dan langsung mudah dikenali oleh telinga. Nada panjang ini memberikan ruang nafas bagi lirik-lirik tertentu yang ingin kita highlight.

4. Mulai dengan nada padat. Nada-nada yang rapat dan padat bisa menjadi cara menarik perhatian, terutama bila lirik dinyanyikan secara rap. Biasanya nada-nada yang rapat dengan lirik yang padat digunakan untuk menyampaikan sebuah cerita yang beralur, atau memamerkan kemahiran wordplay sang penulis lagu. Contoh lagu yang berawal dengan nada-nada rapat: “Dynamo of Volition” oleh Jason Mraz.

5. Mulai dengan lead-in note. Lead-in note adalah beberapa nada yang muncul sebelum masuk bar pertama lagu. Kalau dipadu dengan rangkaian nada yang meningkat seperti tangga (e.g do – re – mi – fa – sol), energi yang dihasilkan lebih besar lagi. Contoh lagu yang menggunakan teknik ini: “Rain Over Me” oleh Pitbull featuring Marc Anthony.

Itulah 5 cara yang bisa Anda gunakan sebagai ide pembuka lagu Anda. Kalau Anda perhatikan, banyak lagu hits masa kini yang menggabungkan beberapa teknik di atas, seperti menggunakan lead-in note yang masuk ke nada panjang dan tinggi pada ketukan pertama!

Chord adalah rangkaian tiga nada atau lebih yang dimainkan bersamaan, disebut juga triad. Triad terdiri dari interval-interval tertentu yang menentukan apakah chord itu bernada mayor atau minor. Chord inilah yang berfungsi sebagai harmoni dalam lagu.

Ada tiga chord dasar yang wajib diketahui setiap musisi. Ketiga chord ini penting untuk dikuasai dan dipahami fungsinya karena peranannya yang penting sebagai harmoni. Hampir semua lagu yang pernah kamu dengar, bisa dimainkan menggunakan ketiga chord dasar ini saja.

Tiga chord dasar itu adalah: I, IV, dan V.

(atau C, F, dan G bila bermain di skala C Mayor).

Ketiga chord dasar itu disebut juga chord root (I), subdominan (IV), dan dominan (V). Dengan menggunakan progresi yang terdiri dari tiga chord ini, kita bisa memainkan ratusan bahkan ribuan lagu. Karena harmoni memiliki sifat yang substitutif (chord dapat diganti dengan chord lain), maka sebenarnya kita bisa menyederhanakan semua lagu menjadi lagu yang menggunakan tiga chord ini saja (musik jazz bekerja dengan prinsip sebaliknya; dengan teknik reharmonisasi, musisi jazz mengambil lagu sederhana dan mensubstitusinya dengan chord-chord jazz yang “rumit” sehingga membuatnya terdengar seperti … jazz!).

Pengetahuan dan penguasaan ketiga chord ini menjadi dasar dari aransemen. Ketika kita mengetahui nada apa memiliki harmoni chord apa, maka kita bisa melakukan teknik subsitusi dengan chord lain selain yang sudah tertera pada komposisi. Ketiga chord dasar menjadi chord dasar karena sudah meliputi semua nada diatonis:

Chord I, bernada 1-3-5 Chord IV, bernada 4-6-1

Chord V, bernada 5-7-2

Sehingga, untuk suatu rangkaian melodi sembarang, kita masih bisa memberikan harmoni kepadanya. Sebagai contoh, melodi tak berharmoni berikut:

Apakah kamu dapat menyanyikan lagu tersebut dengan nada dasar yang sama yesterday

Bisa diberikan harmoni seperti berikut:

Apakah kamu dapat menyanyikan lagu tersebut dengan nada dasar yang sama yesterday

Nada E pertama diberi harmoni chord C, dan chord G mengiringi melodi bernada B. Chord F bertepatan dengan nada G (sehingga terdengar chord sustain Fsus) dan melodi penutup D diiringi dengan chord G. Ini adalah progresi chord sederhana, umum, dan mudah ditebak.

Alternatif harmoni lainnya menggunakan chord yang lebih luas seperti berikut:

Apakah kamu dapat menyanyikan lagu tersebut dengan nada dasar yang sama yesterday

Nada E pertama dimainkan pada chord F (sehingga menjadi Fmaj7), dan nada B pada C/E (sehingga menyamarkan bunyinya antara C atau Em). Chord Am mengiringi nada G (membentuk chord Am7) dan nada D terakhir tetap di G (sebagai dominant chord menuju root chord sesuai dengan progresi authentic cadence).

Jika lagu kamu terdengar monoton atau mudah ditebak (bahkan membosankan), coba susun ulang harmoninya dengan menggunakan chord-chord lain (dengan tiga chord utama ini sebagai pilihan pengganti pertama).

HARMONI VOKAL (atau disebut juga backing vocal) merupakan salah satu elemen dalam komposisi lagu yang sangat dapat membantu menambah karakter vokal utama. Harmoni vokal juga dapat membantu mengangkat vokal utama pada bagian-bagian dimana melodi vokal utama terasa kurang.

Harmoni vokal merupakan perpaduan antara dua melodi, yaitu melodi utama dan melodi pendukung. Karena sifatnya yang ada hanya untuk memperkuat melodi utama, makanya melodi pendukung atau backing vocal disebut sebagai harmoni. Dalam harmoni, melodi pendukung lebih tidak dominan daripada melodi utama (berbeda dengan duet, dimana kedua melodi sama dominannya).

Terdapat 4 teknik dasar harmoni vokal yang digunakan dalam musik komersial. Keempat teknik harmoni vokal itu adalah sebagai berikut:

1. Unison

Teknik bernyanyi harmoni dimana dua atau lebih vokalis menyanyikan nada yang sama untuk part yang sama. Kelemahannya adalah kedua penyanyi harus memiliki ketepatan titinada yang akurat, karena titinada yang meleset terdengar dengan jelas.

2. Tutti

Teknik bernyanyi harmoni dimana dua atau lebih vokalis menyanyikan part yang sama dengan nada yang berbeda sesuai dengan proporsi harmoni. Tutti bisa dilakukan secara parallel motion yaitu perpindahan harmoni yang sejajar (sama-sama bernada naik atau turun), atau contrary motion yaitu perpindahan harmoni yang berlawanan arah (satu bernada naik dan satu bernada turun dan sebaliknya). Teknik drone juga bisa dilakukan dimana vokal utama menyanyikan melody dan vokal kedua menyanyikan satu atau lebih nada yang ditahan selama melody utama.

Dalam aplikasi studio rekaman, baik unison maupun tutti bisa dilakukan oleh satu vokalis yang sama. Teknik ini dinamakan dengan doubling atau tripling, yaitu merekam vokal sebanyak lebih dari satu kali.

3. Call and Response

Teknik bernyanyi dimana vokalis utama disahut oleh vokal pendukung (biasanya backing vocal) secara berganti-gantian dengan lirik yang saling memperkuat. Teknik ini sering ditemukan di musik beraliran rhythm & blues (R&B), terutama pada era Motown.

4. Counterpoint

Teknik bernyanyi dimana dua atau lebih vokalis menyanyikan dua part yang berbeda pada waktu yang sama (seperti verse 1 dan verse 2 bersamaan), atau part yang sama pada waktu yang sedikit berbeda (berbeda beberapa ketukan). Counterpoint bisa terdengar kacau pada awalnya, tetapi mengandung harmoni yang menarik pendengar.

Ketika vokal dalam lagu kamu terdengar seperti ada sesuatu yang kurang, mungkin perlu dicoba ditambah dengan harmoni vokal untuk membuatnya lebih tampan bagi telinga. Kamu sudah mencobanya?

Sumber: The Basics of Vocal Harmony, Pandora Musicology Show