Apakah gonta ganti oli motor berbahaya

Kamis, 20 Januari 2022 - 11:38 WIB

VIVA – Hingga saat ini, masih banyak pemilik motor yang belum memahami bahaya gonta-ganti merek oli atau pelumas. Bahkan, tak sedikit yang melakukannya atas dasar penasaran alias coba-coba. Padahal, jika kebiasaan tersebut tak dihilangkan, bukan tak mungkin kendaraan bisa mengalami kerusakan.

Masing-masing merek pelumas memiliki komposisi atau kandungan zat yang tak sama. Sehingga, terlalu berisiko jika satu kendaraan yang sama menggunakan produk pelumas yang berbeda-beda.

Technical Trainer PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Federal Oil), Nurudin menjelaskan, saat kondisi terdesak, mengganti merek oli sebenarnya diperbolehkan. Namun, jika itu dilakukan hanya untuk coba-coba, apalagi terlalu sering, maka pemilik kendaraan harus mau menanggung risikonya.

“Benar bahwa enggak disarankan menggonta-ganti merek oli untuk kendaraan. Sebab, meski base oil dan aditifnya mungkin sama, tapi setiap merek punya komposisi berbeda-beda,” ujar Nurudin, dikutip VIVA Otomotif, Kamis 20 Januari 2022.

Apakah gonta ganti oli motor berbahaya

Ilustrasi Ganti Oli Motor.

Nurudin menambahkan, kebiasaan buruk tersebut akan berdampak langsung terhadap mesin kendaraan. Puncahknya, kata dia, bisa mengalami kerusakan fatal. Sebab, kandungan yang tak tercampur sempurna bisa mengakibatkan gumpalan pada pelumas.

“Jadi kalau ganti oli kan gak dikuras sampai benar-benar habis, masih ada sisa sedikit di komponen mesin. Nah, sisa itu yang gak bisa bercampur sama merek baru, makanya bisa sampai ada gumpalan,” terangnya.

Apakah gonta ganti oli motor berbahaya

Tak sedikit pemilik sepeda motor yang bergonta-ganti merek oli mesin motor. Umumnya mereka ingin mencoba produk mana yang dirasakan baik.

Sering melakukan gonta-ganti merek oli mesin motor memiliki dampak negatif. Untuk jangka panjang, komponen di dalam mesin bisa mengalami kerusakan.

Disampaikan oleh Nurudin selaku Techninal Trainer PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Federal Oil), sejatinya semua produk oli memiliki base oil dan aditif yang sama. Hanya saja komposisi setiap merek berbeda.

“Sah saja jika pemilik motor melakukan gonta-ganti merek oli, namun jika terlalu sering bisa berdampak negatif terhadap mesin motor itu sendiri,” ungkap Nurudin.

Komposisi yang berbeda dari setiap merek oli akan menyebabkan adanya gumpalan oli di dalam mesin. Hal ini disebabkan pencampuran yang tidak sempurna pada sisa oli yang masih mengendap di mesin, ketika oli yang baru dimasukkan.

“Sewaktu ganti oli, proses flushing tidak sepenuhnya sempurna. Masih ada sisa oli dari merek sebelumnya yang mengendap di dalam mesin. Ketika oli baru dimasukkan, oli lama itu tidak bisa bercampur sempurna. Ini menyebabkan gumpalan di dalam mesin,” jelas Nurudin.

Lebih lanjut Nurudin mengungkapkan, sebaiknya pemilik sepeda motor untuk setia terhadap satu merek oli sepeda motor saja. Pun demikian ketika melakukan ganti merek oli, lakukan flushing dengan baik.

“Proses buang oli bekas atau flushing bisa dilakukan dengan cara keluarkan oli merek lama, lalu kuras oli itu sampai bersih. Masukan oli merek baru, lalu nyalakan mesin untuk beberapa saat selanjutnya buang lagi oli baru tersebut. Baru masukan lagi oli merek baru ke dalam mesin,” beber Nurudin.

Rutin ganti oli secara berkala juga disarankan, agar performa mesin motor tetap terjaga. Idealnya ganti oli dilakukan pada waktu telah melalui jarak tempuh 2.000 kilometer sampai dengan 3.000 kilometer atau setiap 2 bulan pemakaian sepeda motor.

“Dengan rutin melakukan penggantian oli komponen di dalam mesin juga tetap terjaga keawetannya. Karena komponen itu terjaga dari risiko aus akibat gesekan antar komponen di dalam mesin,” pungkas Nurudin.

Jakarta, IDN Times – Terlalu banyak pilihan sering kali justru malah membingungkan. Begitu pula saat harus memilih oli. Sebab ada banyak banget pilihan oli dari berbagai merek, dari lokal hingga impor.

Jenis oli pun beragam. Ada oli sintetik, oli semi sintetik, dan oli mineral. Masing-masing memiliki kekentalan berbeda. Ada yang berpendapat, untuk mencari oli terbaik, sebaiknya dicoba aja dulu semuanya. Setelah itu baru akan ketahuan mana oli yang paling cocok buat motormu.

Tapi apakah terlalu sering gonta-ganti oli tidak justru akan merusak komponen mesin?

1. Mesin lebih cepat panas

Apakah gonta ganti oli motor berbahaya
IDN Times/Yohanes Nugroho

Mesin panas sepertinya lumrah saja pada setiap kendaraan. Tapi mesin yang terlalu cepat panas ternyata juga bisa disebabkan karena sering mengganti atau mencampur oli dengan merek yang berbeda lho, guys.

Sebab masing-masing merek oli memiliki bahan, karakteristik, dan formula yang berbeda lho. Sehingga saat oli-oli yang berbeda itu dicampur, sangat mungkin melahirkan senyawa baru yang mengurangi kinerja oli dalam melumasi mesin.

Akibatnya, gesekan komponen mesin tidak akan sempurna dan menyebabkan panas berlebih.

Baca Juga: Oli Mobil Terlalu Encer, Ini 5 Efek Buruknya  

2. Bisa terjadi endapan

Apakah gonta ganti oli motor berbahaya
yourmechanic.com

Nah, sama seperti sebelumnya, partikel yang bercampur dari oli dengan merek berbeda tadi juga dapat menimbulkan endapan atau kerak. Kerak ini lah yang akan membuat performa mesin melorot. Kalau sudah begitu, mesin motormu mungkin harus diturunkan. Ngeri, kan?

3. Boleh beda merek, tapi lakukan hal ini terlebih dahulu

Apakah gonta ganti oli motor berbahaya
federaloil.co.id

Kalau kamu memang ingin mengganti merek oli kamu, lebih baik bawa motormu ke bengkel, kemudian kuras seluruh oli yang ada di dalam mesin. Setelah itu isi dengan oli baru dengan pilihan merek yang kamu mau.

Sedikit fakta ya guys, ini tidak cuma berlaku untuk motor ya, tapi mobil juga!

Baca Juga: 4 Pelumas Rantai Motor Pilihan, Melumasi Hingga Tocker

Berapa bulan sekali ganti oli mesin motor?

Umumnya, proses penggantian oli motor berkisar pada 4.000 kilometer. Tetapi untuk motor baru, pergantian oli lebih cepat. Namun, untuk menjaga performa mesin motor agar tetap stabil, sebaiknya mengganti oli motor secara rutin setiap dua bulan sekali atau 2.000 kilometer.

Apa dampak tidak ganti oli?

Jika tidak diganti, maka akan mengakibatkan oli menjadi kental dan mesin menjadi kering. Sehingga menyebabkan gesekan di dalam mesin menjadi lebih besar. Hal ini akan menimbulkan suara dan getaran pada mesin yang membuat tidak nyaman dalam berkendara.

Berapa lama jangka Ganti oli?

Kapan Harus Ganti Oli Mobil? Sebenarnya, oli mobil memiliki masa bertahan yang cukup lama. Waktu yang paling ideal untuk mengganti oli adalah saat mobil sudah mencapai jarak tempuh 10.000 KM dengan pemakaian normal.