Apakah bayi 1 bulan boleh keluar malam?

Setelah bayi dilahirkan, Anda tentu ingin mengajaknya untuk menikmati udara segar dan pemandangan di luar rumah. Namun, Anda merasa tidak yakin jika si kecil siap untuk diajak pergi keluar rumah. Sebenarnya, umur berapa bayi baru lahir boleh diajak pergi keluar rumah? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini.

Mengajak bayi baru lahir keluar rumah memang butuh beberapa pertimbangan. Pasalnya, berada di luar rumah memungkinkan bayi terpapar berbagai macam hal, mulai dari sinar matahari, debu, udara yang dingin, maupun kotoran lainnya yang terbawa bersama angin.

Padahal, bayi yang baru lahir belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko bayi jatuh sakit. Meski begitu, Anda tak perlu khawatir. Seiring berjalannya waktu, sistem imunnya akan menyesuaikan lingkungan dan semakin kuat sehingga ia bisa Anda ajak bermain keluar rumah.

Menurut John Hopkins Medicine, tidak ada pakem yang saklek mengenai umur yang tepat bagi bayi baru lahir untuk diajak keluar rumah. Namun, beberapa dokter menyarankan untuk menunggu bayi berusia beberapa bulan, yakni sekitar 2 hingga 3 bulan.

Pada usia tersebut, sistem kekebalan tubuh si kecil sudah cukup kuat sehingga Anda tidak perlu khawatir ketika mengajaknya keluar rumah. Meski begitu, bayi yang berusia seminggu atau lebih sudah boleh Anda ajak ke halaman depan rumah untuk berjemur sinar matahari pagi.

Kegiatan di luar rumah ini sangat bermanfaat untuk bayi yang baru lahir. Paparan sinar matahari bisa membantu bayi beradaptasi dengan jam tidurnya sehingga ia jadi lebih baik.

Apabila Anda melahirkan bayi prematur, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter mengenai hal ini. Pasalnya, bayi prematur memiliki sistem imun yang jauh lebih lemah dari bayi umumnya.

Boleh ajak bayi keluar rumah, asal….

Apakah bayi 1 bulan boleh keluar malam?

Meskipun bayi umur 2 atau 3 bulan sudah diperbolehkan keluar rumah, Anda tetap harus memilih-milih tempat yang jadi tujuan. Akan sangat bijaksana jika Anda menjauhi bayi dari tempat yang berisik, kondisi udaranya tidak sesuai, mengharuskan ia bertemu banyak orang, atau melakukan kontak dengan orang yang sakit.

Suara berisik dan ramai orang bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan aman, sehingga ia bisa menjadi rewel. Sementara, udara yang terlalu panas atau berangin, bisa menimbulkan masalah pada kesehatannya, contohnya biang keringat atau demam.

Pastikan si kecil menjauhi kontak langsung dengan orang-orang yang kondisi tubuhnya sedang tidak sehat. Entah itu, memeluk, berbicara, menggendong, maupun mencium bayi. Ini memberikan peluang bayi terpapar virus maupun bakteri dari orang yang sakit.

Tips aman mengajak bayi keluar rumah

Apakah bayi 1 bulan boleh keluar malam?

Tidak hanya umur, Anda harus memperhatikan banyak hal jika ingin mengajak bayi keluar rumah. Anda harus memastikan pakaian bayi dapat melindunginya kulitnya dari berbagai hal yang mungkin mengganggu.

Perlu Anda ketahui bahwa kemampuan bayi untuk mengatur suhu internal tubuh tidak sebaik orang dewasa. Jadi, Anda harus memilih pakaian yang sesuai dan rajin mengecek kondisi bayi, apakah ia kedinginan atau kepanasan.

Jangan lupa untuk mengoleskan pelembap, agar kulitnya tidak kering. Pastikan pula Anda memilih pelembap yang diformulasikan khusus untuk bayi baru lahir.

“Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa bayi yang baru lahir tidak boleh dibawa keluar sebelum 40 hari. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk beristirahat terlebih dahulu hingga 40 hari demi memaksimalkan proses pemulihan. Selain itu, bayi yang baru lahir juga masih dalam masa perinatal, sehingga kondisinya belum stabil.”

Halodoc, Jakarta – Masa nifas atau post partum merupakan masa pemulihan pascapersalinan hingga seluruh organ wanita kembali pulih. Masa nifas sendiri dimulai dari keluarnya plasenta saat persalinan hingga enam minggu setelah seorang wanita melahirkan. 

Ketika sedang menjalani masa nifas, ada banyak ‘tradisi’ yang perlu ibu ikuti. Salah satu yang sering ibu dengar mungkin adalah pantangan membawa keluar bayi yang baru lahir hingga 40 hari lamanya. Namun, apakah hal tersebut mitos belaka atau fakta? Yuk simak penjelasannya di sini!

Bertujuan untuk Membantu Proses Pemulihan

Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa bayi yang baru lahir tidak boleh dibawa keluar sebelum 40 hari. Dilansir dari salah satu media daring nasional, dokter spesialis kandungan, dr. Boy Abidin SpOG, memberitahu bahwa pantangan untuk mengajak keluar bayi baru lahir sebelum 40 hari sebenarnya hanyalah mitos belaka. 

Meski begitu, dokter tersebut menjelaskan bahwa tidak ada salahnya untuk beristirahat terlebih dahulu di rumah bersama bayi hingga 40 hari. Sebab, proses pemulihan setelah melahirkan biasanya terjadi sekitar 40 hari pasca persalinan.

Di samping itu, sebelum usia 40 hari, bayi sendiri masih dalam masa perinatal. Masa perinatal sendiri merupakan kondisi di mana bayi kemungkinan besar masih mengalami perubahan. Misalnya seperti kondisi tubuhnya yang belum stabil, sehingga bayi belum dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitarnya.

“Jadi, sebaiknya 40 hari ibunya sudah kembali sehat, bayinya juga sudah dianggap lebih kuat. Karena selama 40 hari (pertama bayi), bayi diharapkan mendapatkan ASI yang mengandung antibodi untuk kekebalan tubuh bayi,” jelas dr. Boy. 

Maka, dapat disimpulkan bahwa ibu yang baru melahirkan memang disarankan untuk tidak keluar rumah selama masa nifas 40 hari. Sebab, ibu perlu mengurangi aktivitas dan memperbanyak istirahat. 

Sementara itu, keinginan untuk menjalankan pantangan tersebut sebenarnya kembali ke pilihan masing-masing. Namun, penting untuk memeriksakan kondisi terlebih dahulu kepada dokter spesialis, apakah aman atau tidak untuk keluar rumah bersama Si Kecil. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Ingin Keluar Rumah

Jika ibu ingin keluar rumah dengan membawa bayi yang baru lahir dan dokter mengizinkan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Memperhatikan Cuaca

Pastikan untuk tidak keluar rumah saat cuaca sedang tidak bersahabat. Cuaca yang tidak mendukung (seperti terlalu panas atau hujan) dapat membuat Si Kecil rewel atau gelisah.

  1. Menyesuaikan Pakaian Si Kecil

Bayi yang baru lahir belum memiliki tubuh yang stabil, sehingga ibu perlu menyesuaikan pakaian Si Kecil dengan cuaca dan tempat yang dituju. Hindari memakaikan pakaian yang terlalu tipis saat cuaca sedang hujan. Namun, ibu juga perlu menghindari pakaian yang terlalu tebal saat membawanya ke tempat yang hangat atau panas.

  1. Hindari Kerumunan

Sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir masih berkembang dan mungkin tak dapat melawan infeksi, termasuk virus COVID-19. Maka dari itu, hindarilah tempat yang ramai dan ibu perlu menjaga jarak setidaknya dua meter dengan orang lain. Di samping itu, ibu juga perlu membatasi pengunjung untuk keluarga atau teman-teman yang ingin menengok Si Kecil. 

Pastikan juga agar mereka yang datang berkunjung mencuci tangan sebelum bertemu dan menyentuh bayi. Tujuannya agar dapat menghindarkan ibu dan Si Kecil dari penularan penyakit.

Nah, itulah penjelasan mengenai mitos seputar larangan membawa bayi keluar sebelum 40 hari masa nifas. Hingga saat ini sebenarnya belum ada penjelasan medis terkait pantangan tersebut. Namun, hal tersebut penting dilakukan agar ibu dapat beristirahat guna membantu proses pemulihan selama masa nifas.

Boleh atau tidaknya keluar rumah bersama bayi sebelum usia 40 hari, sangat bergantung pada kondisi kesehatan ibu dan Si Kecil. Maka dari itu, jika memang harus atau ingin keluar rumah dan perlu membawa Si Kecil, pastikan untuk memeriksakan diri dan bayi dokter terlebih dahulu.

Melalui aplikasi Halodoc, ibu dapat membuat janji dengan dokter spesialis kandungan di rumah sakit pilihan guna memeriksakan kondisi. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang!

Referensi:

KidsHealth. Diakses pada 2021. When Can I Take My Newborn Out in Public?Kumparan. Diakses pada 2021. Bayi Dilarang Keluar Rumah Sebelum Berusia 40 Hari, Mitos atau Fakta?Tempo. Diakses pada 2021. Mitos Seputar Masa Nifas, Kenapa Tak Boleh Keluar Rumah 40 Hari?Healthline. Diakses pada 2021. 30 Facts About Pregnancy

Bolehkah bayi 1 bulan dibawa keluar malam hari?

Dari sisi medis, seorang anak sudah dapat dibawa bepergian sejak usia 1 bulan dikarenakan pada usia ini dianggap kondisi bayi sudah cukup baik. Sehingga pada kondisi anak anda saat ini, diperbolehkan saja membawa anak anda bepergian tanpa memandang kapan waktunya (apakah pagi, siang atau malam).

Bolehkah bayi keluar rumah malam hari menurut Islam?

Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Jika malam telah beranjak maka tahanlah anak-anak kecil kalian karena setan menyebar di waktu itu, jika telah berlalu beberapa lama waktu malam maka lepaskanlah anak kalian.” (HR Bukhari Muslim).

Kapan bayi bisa keluar malam?

Ia tidak bisa berada di lingkungan yang terlalu panas, lembap, maupun terlalu dingin. Namun, para pakar sepakat bahwa usia terbaik membawa bayi keluar rumah yakni setelah mencapai usia 3-6 bulan. Ini karena sistem kekebalan tubuhnya telah terbentuk sempurna, sehingga ia sudah lebih kuat.

Apakah bayi umur 1 bulan boleh keluar rumah?

Secara medis, sebenarnya tidak ada patokan yang pasti kapan bayi baru lahir bisa dibawa keluar rumah. Selama kondisi Si Kecil sehat, Bunda dapat membawanya keluar rumah.