Apakah ada hubungan antara pemberontakan PKI tahun 1948 dengan 1965?

Jakarta -

Partai Komunis Indonesia atau PKI adalah sebuah partai berideologi komunisme yang pernah ada di Indonesia. Partai ini didirikan pada tahun 1914 oleh tokoh Sosialis Belanda, Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet.

Pria dengan nama pendek Henk Sneevliet ini merupakan Ketua Serikat Buruh Kereta Api Belanda atau Nederlandse Vereniging van Spoor en Tramweg Personeel (NVSTP). Ruth T. McVey dalam bukunya The Rise of Indonesian Communism menggambarkan Sneevliet sebagai seorang propagandis berbakat dan penuh semangat.

Dalam catatan sejarah, PKI menjadi salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia. Bahkan keberadaan PKI saat itu menjadi partai yang diikuti banyak orang dari berbagai kalangan mulai dari intelektual, buruh, hingga petani.


Sejarah awal mula berdirinya PKI

Pada 9 Mei 1914 Henk Sneevliet mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda. Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.

Setahun kemudian anggotanya bertambah menjadi 134 orang. Pada tahun-tahun awal pendiriannya ISDV membatasi aktivitasnya pada diskusi teori masalah kolonial. Gerakan ISDV tidak berkembang karena tidak mengakar dalam masyarakat Indonesia.

Masa-masa itu pulang beberapa anggota ISDV juga merupakan anggota Sarekat Islam (SI) yang popularitas sedang melejit. Salah satunya, Semaoen yang pada 1914, SI Surabaya yang dipimpin H.O.S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto merupakan guru politik Semaoen.

Semaoen kemudian memimpin SI Semarang dan mengorganisir pemogokan buruh. Ia juga menyatakan sikap perlawanan terbuka secara politik terhadap pemerintah kolonial Belanda. Sneevliet sendiri kemudian diusir dari Hindia Belanda oleh pemerintah kolonial Belanda.

ISDV kemudian bersalin nama menjadi Partai Komunis Indonesia pada Mei 1920 di Semarang. Semaoen dan Darsono berperan dalam pendirian tersebut. Semaoen terpilih sebagai Ketua, Darsono Wakil Ketua, Piet Bergsma sebagai Sekretaris, dan H.W. Dekker sebagai Bendahara. Adolf Baars, J. Stam, Dengah, C. Kraan, dan Soegono menjadi komisaris partai.

Harry A. Poeze dalam bukunya Tan Malaka : pergulatan menuju republik 1897-1925 menyebutkan Tan Malaka sempat mengusulkan nama Partai Nasional Revolusioner Indonesia.

Menurut Malaka, memakai nama komunis akan membawa kerugian taktis karena bisa muncul dugaan partai itu adalah alat Rusia. Namun usul tersebut ditolak Semaoen. Tan Malaka sempat pula menggantikan Semaoen sebagai ketua PKI pada 1921.

PKI sempat melancarkan pemberontakan pada pemerintah kolonial Belanda pada 1926, tapi berhasil dipadamkan. Tokoh dan ribuan anggota PKI dibuang ke Boven Digul.

Tujuan PKI


Adapun tujuan utama PKI adalah untuk menantang imperialisme dan kapitalisme pemerintah Belanda dengan membangun serikat pekerja dan untuk mempromosikan pentingnya kesadaran politik di antara para petani.


Tokoh-tokoh PKI


- Henk Sneevliet

- Musso

- Dipa Nusantara Aidit

- Amir Syarifuddin

- Semaun

- Njoto

- Oetomo Ramelan

- Abdul Latief Hendraningrat

- Alimin Prawirodirdjo

- Darsono

- Misbach


Pemberontakan Madiun 1948


Pada 18 September 1948, terjadi pemberontakan PKI Madiun bertujuan menggulingkan pemerintahan yang sah yakni Republik Indonesia dan mengganti landasan negara. Gerakan ini diketuai oleh Amir Sjarifuddin dan Muso.

Tak hanya berusaha menggulingkan pemerintahan Indonesia, pemberontakan PKI di Madiun juga bertujuan membentuk negara Republik Indonesia Soviet, mengganti dasar negara Pancasila dengan Komunisme, dan mengajak petani dan buruh untuk melakukan pemberontakan.


Untuk menghentikan pemberontakan PKI Madiun, pemerintah melakukan beberapa cara untuk mengakhiri pemberontakan, di antaranya:


1. Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir.


2. Panglima Besar Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan dibantu para santri.


Kemudian pada 20 September 1948 dilakukan operasi penumpasan yang dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution. Dalam operasi ini, Musso, Amir dan para tokoh komunis lainnya ditemukan dan dijatuhi hukuman mati.


Gerakan 30 September


Gerakan 30 September atau G30S PKI merupakan gerakan yang dipimpin oleh DN Aidit untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.


Peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia ini terjadi pada 1 Oktober 1965 dini hari, saat Letkol Untung yang merupakan anggota Cakrabirawa (pasukan pengawal Istana) memimpin pasukan yang dianggap loyal pada PKI.


Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.


Adapun keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban G30 S PKI adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.


Nah, itulah sejarah PKI dalam catatan sejarah Indonesia. Semoga detikers semakin memahami sejarah, ya!

Simak Video "Curhat Munarman Dulu Dituduh Komunis-Antek Amerika, Sekarang Teroris"



(faz/pal)

Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Partai  ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai , yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.

Pada awalnya PKI adalah gerakan yang berasimilasi kedalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang dan Yogyakarta membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai.Yakni melarang anggotanya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaoen diangkat sebagai ketua partai. PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sepanjang perjalan hidupnya, partai ini mewarnai noda hitam dalam sejarah Indonesia. Noda hitam tersebut  ialah pemberontakan yang dilakukan PKI pada tahun 1926/1927, tahun 1948, tahun 1965. Berikut ini Persamaan dan perbedaan dari ketiga pemberontakan yang dilakukan PKI di Indonesia.

Persamaan :

  • Ketiga pemberontakan PKI dilakukan untuk mengkomuniskan Indonesia.
  • Dari ketiga pemberontakan yang dilakukan PKI, terlihat PKI sangat ingin mengusir pengaruh Barat dari Indonesia.
  • PKI sangat anti Imperialisme, kapitalisme, liberalisme.
  • PKI mencoba menghasut banyak orang untuk membantunya memberontak dengan cara menyusup kedalam berbagai Partai, institusi militer, dan masyarakat.
  • PKI menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan tujuannya (melakukan pemberontakan).
  • Target dari pemberontakan ialah orang-orang yang  PKI anggap sebagai kaki tangan Imperialis, Kapitalis. Baik itu dari kalangan politik (pemerintahan), militer, masyarakat.
  • Ketiga pemberontakan yang dilakukan PKI dilakukan tanpa persiapan yang matang.
  • Seluruh pemberontakan yang dilakukan PKI dapat ditumpas oleh pemerintah yang berkuasa secara cepat, tanpa memerlukan waktu yang lama.
  • Terdapat pola yang sama dari ketiga pemberontakan PKI tersebut, yaitu dengan melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap orang-orang penting seperti pimpinan dari unsur-unsur pemerintahan, militer dan tokoh masyarakat yang bersebrangan dengan PKI.
  • Dari ketiga pemberontakan PKI, terdapat unsur militer yang mendukungnya.
  • Seluruh pimpinan PKI dalam ketiga pemberontakan tersebut dapat ditangkap dan diberi hukuman seperti dipenjara, dibuang dan di hukum mati/dibunuh.
  • Terdapat keterkaitan antara pemberontakan PKI pada tahun 1926 hingga tahun 1965.
  • Setelah pemberontakan, PKI menjadi Partai terlarang.

Perbedaan :

  • Ketiga pemberontakan yang dilakukan PKI terjadi pada ruang waktu/ tahun yang berbeda.
  • Tempat terjadinya ketiga pemberontakan PKI berbeda satu sama lain.
  • Pada saat ketiga pemberontakan terjadi, PKI dipimpin oleh tiga orang yang berbeda. Tahun 1926, PKI dipimpin oleh Semaun, pada tahun 1948 oleh Musso, pada tahun 1965 oleh D.N. Aidit.
  • Pada pemberontakan PKI tahun 1926 dan 1948, PKI masih berorintasi pada Uni Soviet. sedangkan pada 1965, PKI berorintasi pada RRC (Cina).
  • Pada tahun 1926/1927, PKI memberontak kepada pemerintah Hindia Belanda/Belanda. Sedangkan pada tahun 1948 dan tahun 1965, PKI memberontak kepada pemerintah Republik Indonesia.
  • Pada pemberontakan tahun 1926 dan tahun 1948, seluruh kaum kiri/sosialis berada dibelakang PKI/ mendukung PKI. Tetapi pada 1965, ttidak semua kaum kiri/sosialis yang mendukung PKI, bahkan terjadi persaingan politik antara PKI dengan kaum kiri/sosialis yang lain.
  • Pada pemberontakan tahun 1926 dan tahun 1948, PKI saat pemberontakan mengumumkan terbentuknya pemerintahan Republik yang baru, sedangkan pada tahun 1965, tidak ada.
  • Pada pemberontakan tahun 1926/1927 dan tahun 1965, PKI memiliki organisasi kepemudaan dan organisasi wanita, organisasi tersebut digunakan PKI dalm pemberontakannya. Sedangkan pada tahun 1948, PKI tidak menggunakan organisasi serupa.
  • Pada pemberontakan tahun 1926, terdapat kaum muslim yang mendukung PKI. Tetapi pada pemberontakan tahun 1948 dan tahun 1965, tidak ada kaum muslim yang mendukung, mereka menentang dan bermusuhan dengan PKI.
  • Pada pemberontakan tahun 1926/1927 dan tahun 1948, PKI tidak mendapat dukungan dari pemimpin dari pemerintah yang berkuasa, tetapi pada tahun 1965, PKI mendapat dukungan tersebut, yaitu dari Presiden Soekarno.

Sumber :

M.C. Ricklef. Sejarah Indonesia Modern : 1200-2008.

Olle Tornquist. Penghancuran PKI.

Rex Mortimer. Indonesian Communism Under Sukarno : Ideologi Politik 1959-1965.

Ruth T. McVey. Kemunculan Komunisme Indonesia.

Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia V.

Wikipedia. Partai Komunis Indonesia.

————-. Peristiwa Madiun.

————-. Gerakan 30 September.

//dedyyulfris.blog.com/2010/08/22/pemberontakan-pki-1926/. Pemberontakan PKI 1926.

//mehrir.blogspot.com/2012/11/sejarah-pki-partai-komunis-indonesia.html#.UStKxvJn6zA. Sejarah Partai Komunis Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA