Apabila tarif listrik Rp 700 00 kWh berapa rekening listrik yang harus dibayar selama 1 tahun

Oleh:

Suselo Jati Warga melakukan pengisian listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bagi para pelanggan listrik PLN prabayar, mungkin Anda pernah merasa bingung, mengapa harga atau nominal rupiah yang dibayarkan berbeda dengan angka yang muncul di token listrik?

Salah satu kebingungan tersebut adalah cara menghitung kilowatt hour (kWh) yang didapat saat melakukan pembelian.

Untuk menjawab pertanyaan itu, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN (Persero), Agung Murdifi memberikan penjelasan sederhana.

Dia mengatakan bahwa pengisian token listrik prabayar PLN dikonversikan ke dalam (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal rupiah.

"Perlu dipahami bahwa angka yang terdapat di kwh meter besarannya bukan rupiah, melainkan kWh. Pelanggan juga bisa menghitung sendiri berapa kWh yang didapat atas pembelian token prabayar," katanya dalam siaran persnya, Minggu (13/2/2022).

Lalu, bagaimana caranya?

Guna mengetahui hitungan kWh listrik yang dibeli, pelanggan terlebih dulu harus mengetahui patokan tarif listrik per kWh. Misalnya, tarif listrik bagi 13 pelanggan nonsubsidi. Hingga Februari 2022, patokan tarif listrik pelanggan nonsubsidi yaitu:

  1. RI 900 VA (RTM) Rp. 1.352/kwh
  2. RI 1.300 VA Rp. 1.444/kwh
  3. RI 2.200 VA Rp. 1.444/kwh
  4. R2 3.500-5.500 VA Rp. 1.444/kwh
  5. R3 6.600 VA ke atas Rp. 1.444/kwh
  6. B2 6.600-200 KVA Rp. 1.444/kwh
  7. B3 di atas 200 KVA Rp. 1.035/kwh
  8. I3 TM di atas 200 KVA - 30.000 KVA Rp. Rp. 1.035/kwh
  9. I4 TT 30 MVA ke atas Rp.996/kwh
  10. P1 6.600 VA -200 KVA Rp. 1.444/kwh
  11. P2 di atas 200 KVA Rp. 1.035/kwh
  12. P3/TR Rp. 1.444/kwh
  13. L/TR/TM Rp. 1.644/kwh Mengacu pada tarif listrik, terdapat aspek lain yang jadi komponen dasar penghitungan, yaitu pajak penerangan jalan (PPJ). Besarannya PPJ bervariasi dan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah setempat sekitar 3 persen - 10 persen.

Berpijak pada patokan tarif listrik per kWh tersebut, berikut simulasi perhitungannya:

Misalnya, pelanggan membeli pulsa listrik dengan nilai sebesar Rp50.000 di Jakarta dengan penggunaan daya 1.300 VA. Jika PPJ Jakarta 3 persen, maka perhitungannya sebagai berikut:

Harga token yakni Rp50.000 dikurangi PPJ 3 persen yakni Rp1.500. Kemudian dibagi dengan tarif dasar listrik pelanggan 1.300 VA yaitu Rp1.444,70. Maka hitungannya adalah (Rp 50.000 - Rp 1.500)/Rp 1.444,70 = 33,57 kWh.

Alhasil apabila pelanggan membeli token Rp50.000 untuk golongan pelanggan 1.300 VA nonsubsidi di Jakarta, daya yang didapat sebesar 33,58 kWh.

"Di luar nominal rupiah pembelian listrik, terdapat juga biaya admin bank untuk setiap transaksi. Khusus untuk transaksi pembelian token listrik prabayar di atas Rp 5.000.000, ada tambahan biaya materai Rp 10.000," terangnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Yustinus Andri DP

17 Des 2019 - Yuhan Al Khairi

Meski telah tercatat di meteran listrik rumah, namun mengetahui cara menghitung pemakaian listrik juga dibutuhkan untuk menghindari segala kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan.

Pernahkah kamu mengalami kejadian, di mana tagihan listrik tiba-tiba membengkak padahal pemakaian listrik selama ini normal-normal saja? Ya, hal tersebut sering kali terjadi di masyarakat.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, bisa karena human error, di mana petugas tagihan listrik salah menghitung jumlah tagihan listrikmu, atau bisa juga disebabkan pencurian listrik oleh oknum tertentu.

Kedua hal tersebut tentu sama-sama merugikan. Oleh karenanya, untuk menghindari hal tersebut penting untuk kita mengetahui cara menghitung pemakaian listrik rumah.

Ribet tidak sih? Sama sekali tidak kok, kalau tidak percaya simak penjabaran di bawah ini.

Cara Menghitung Pemakaian Listrik Rumah Tahap Demi Tahap

Setidaknya, ada tiga cara menghitung pemakaian listrik yang bisa kamu lakukan, seperti mencari tahu tarif dasar listrik, mencatat semua perabotan elektronik, dan menghitung estimasi konsumsi listrik rumah.

Ketiga cara ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, agar hasil perhitungan yang didapatkan menjadi lebih valid dan terpercaya. Oleh sebab itu, berikut tahap demi tahap menghitung pemakaian listrik rumah.

1. Cari Tahu Golongan Tarif Listrik Rumah

Tingkatan daya listrik konsumen sendiri terdiri atas beberapa macam, seperti 900 VA, 2.200 VA, 4.400 VA, serta lebih dari 6.600 VA. Mengetahui golongan listrik penting sebagai cara menghitung pemakaian listrik.

Pasalnya, masing-masing golongan tersebut dikenakan tarif yang berbeda-beda, misalnya untuk golongan 900 VA non subsidi dikenakan tarif sebesar Rp1.352 per kWh.

Sedang, untuk golongan listrik yang 1.300 VA-6.600 VA ke atas, tarif listriknya sebesar Rp1.467,28 per kWh. Sehingga, misalnya golongan listrik rumahmu adalah 2.200 VA, maka tarifnya Rp1.467,28 per kWh.

2. Catat Seluruh Pemakaian Alat Elektronik

Apabila tarif listrik Rp 700 00 kWh berapa rekening listrik yang harus dibayar selama 1 tahun

Setelah mengetahui golongan listrik di rumahmu, cara menghitung pemakaian listrik selanjutnya adalah dengan mencatat seluruh pemakaian listrik pada alat elektronik yang kamu pakai di rumah.

Meski terdengar cukup merepotkan, karena kamu harus mencatat satu per satu alat-alat elektronik yang menyedot pemakaian listrik di rumah, namun cara ini dinilai cukup efektif untuk dilakukan.

Agar mempermudah dalam melakukan pencatatan, berikut contoh yang bisa kamu ikuti:

  • 10 lampu (LED), 5 lampu dengan daya 5 watt, 5 lampu dengan daya 10 watt;

  • 3 unit AC setengah PK dengan daya 400 watt;

  • 1 unit LED TV 43 inci dengan daya 75 watt, 1 unit LED TV 24 inci dengan daya 35 watt;

  • 1 set sound system dengan daya 10 watt;

  • 1 setrika listrik dengan daya 350 watt;

  • 1 unit kulkas dengan daya 300 watt;

  • 1 unit mesin cuci dengan daya 350 watt;

  • 1 unit pompa air dengan daya 200 watt;

  • 1 unit rice cooker dengan daya 350 watt; dan seterusnya.

Apabila seluruh peralatan elektronik sudah dicatat, beserta dengan daya serap listriknya, maka mari kita asumsikan berapa lama kira-kira perangkat elektronik tersebut biasanya digunakan.

Contohnya saja seperti kulkas, kulkas sendiri perangkat elektronik yang biasanya akan selalu menyala pagi-siang-malam. Namun, berbeda dengan AC dan lampu yang tidak harus menyala sepanjang hari.

begitu pula dengan alat elektronik lainnya, catat segala kemungkinan pemakaian alat-alat tersebut untuk mempermudah kita melakukan cara menghitung pemakaian listrik rumah.

3. Kalkulasi Konsumsi Tarif Listrik Rumah

Apabila tarif listrik Rp 700 00 kWh berapa rekening listrik yang harus dibayar selama 1 tahun

Golongan listrik rumah telah diketahui, segala peralatan elektronik yang menyerap daya listrik juga telah dicatat, cara menghitung pemakaian listrik selanjutnya adalah mengkalkulasi konsumsi tarif listrik rumah.

Untuk mempermudah melakukan perhitungan, berikut simulasinya yang bisa kamu ikuti:

  • 10 lampu dinyalakan selama 12 jam (mulai pukul 18.00-06.00). Maka, total pemakaian listrik dari lampu tersebut per harinya menjadi (5x5 watt x 12 jam) + (5x10 watt x 12 jam) = 900 watt

  • 3 unit AC dinyalakan hanya pada saat tidur atau selama 8 jam saja (mulai pukul 21.00-05.00). Maka, total pemakaian listrik dari AC tersebut per harinya sebesar 3x400x8 = 9.600 watt.

  • LED TV (24 inchi) di ruang tidur menyala selama 4 jam per hari. Maka, total pemakaian listrik untuk TV tersebut sebesar 35 watt x 4 jam = 140 watt. Sedang, LED TV (43 inchi) yang terdapat di ruang tamu digunakan selama 6-7 jam per hari. Sehingga perhitungannya menjadi 75 watt x 6 jam = 450 watt

  • Setrika listrik biasanya dipakai selama 2 jam per hari. Maka, konsumsi listrik untuk setrikaan tersebut adalah sebesar 350x2 = 700 watt

  • Kulkas menyala selama 24 jam setiap hari. Maka, konsumsi listrik untuk kulkas per harinya sebesar 300x24 = 7.200 watt

  • Mesin cuci hanya dipakai selama 2 jam per hari. Maka, konsumsi listrik untuk mesin cuci menjadi 350x2 = 700 watt per hari

  • Pompa air dipakai rata-rata 2 jam per 2 kali. Maka, konsumsi listrik untuk pompa air tersebut adalah sebesar 200x4 = 400 watt

  • Rice cooker dipakai untuk memasak nasi di pagi hari dan menghangatkan makanan di malam hari. Maka, cara menghitung pemakaian listrik rice cooker adalah 350 watt x 1 = 350 dan 77 watt x ½ jam = 38,5 watt per hari

Jika ada alat elektronik lain yang harus kamu hitung, maka cara menghitung pemakaian listrik alat-alat tersebut tidak jauh seperti contoh di atas.

Nah, setelah membaca ulasan di atas, kamu sudah tahu bukan berapa jumlah pemakaian listrik dari masing-masing alat elektronik yang kamu miliki.

Jika sudah mendapatkan hasil tersebut, cara menghitung pemakaian listrik selanjutnya adalah tinggal menjumlahkan masing-masing hasil yang telah dihitung sebelumnya, seperti berikut ini:

900 watt + 9.600 watt + 140 watt + 450 watt + 700 watt + 7.200 watt + 700 watt + 400 watt + 350 watt + 38,5 watt = 20.475,5 watt per hari.

Sebab hitungan tarif listrik sendiri menggunakan satuan kWh per hour, konversikan hasil tersebut ke dalam satuan kWh per hour, menjadi 20.475,5 watt : 1.000 = 20,475 kWh.

Apakah sudah selesai? Tentu saja belum, setelah mendapatkan jumlah pemakaian listrik rumah dalam satuan kWh, maka kalikan lagi jumlah tersebut dengan golongan tarif listrik rumahmu, seperti:

20,475 Kwh x Rp1.467,28 = Rp30.004,256 per hari, yang jika dijumlahkan dalam hitungan bulan, maka konsumsi listrik rumahmu dalam sebulan kurang lebih sebesar Rp30.004,256 x 30 hari = Rp901.276,7.

Bagaimana, cukup mudah bukan cara menghitung pemakaian listrik rumah? Semoga informasi di atas bermanfaat untuk kita semua ya. Selamat mencoba!