DEFINISI DAN FUNGSI PUISI DEFINISI PUISI 1. Samuel Taylor Coleridge Continue Reading »
TEMBANG 1. Pengertian tembang
Tembang Sunda sangat populer sekali dalam masyarakat Sunda. Ciri khas dalam iringan tembang Sunda adalah iringan kacapi sulingnya. Pada awalnya tembang sunda hidup dalam lingkungan para orang kaya. Continue Reading »
HUBUNGAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK Sintaksis merupakan bagian-bagian dari subsistem gramatika atau tata bahasa. Sintaksis yang juga disebut tata kalimat merupakan studi gramatikal mengenai kalimat. Dalam sintaksis kata menjadi satuan yang terkecil yang membentuk satuan-satuan gramatikal yang lebih besar. Dalam praktek sintaksis pada umumnya membatasi pembicaraannya sampai kepada kalimat, artinya menganggap kalimat sebagai satuannya yang terbesar walaupun sebenarnya kalimat bukan satuan yang terbesar dalam bahasa. Continue Reading »
Membaca Puisi Oleh Budi Ramli Membaca Puisi merupakan salah satu bentuk bagaimana seseorang mengargai karya puisi itu sendiri atau lebih dikenal dengan istilah “ Apresiasi Puisi”. Dalam membaca seseorang diwajibkan masuk ke dalam roh puisi itu lewat penghayatan dan imajinasi yang pantas atau sesuai. Membaca sebuah puisi tentu berbeda dengan membaca pada umumnya seperti membaca berita, berpidato atau lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam membaca puisi seseorang harus mampu menciptakan estetika dalam berimaji dan penghayatan agar menhasilkan bacaan puisi yang sempurna. Dengan demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi yaitu sebagai berikut. 1. Lafal Lafal dalam membacakan puisi merupakan kefasihan dalam mengucapkan huruf. intinya, pelafalan harus jelas, suara yang kita keluarkan diupayakan suara yang terolah, sehingga terdengar bulat dan mantap. 2. Nada Nada membaca puisi meliputi keras lemahnya suara dan cepat lambatnya suara yang disesuaikan dengan kata, baris, dan suasana puisi. 3. Tekanan Pembacaan puisi harus terampil mengelompokkan kata yang memiliki kesatuan makna. Pemenggalan kelompok kata maupun kata harus tepat. Demikian pula jika bertemu kata-kata tertentu yang perlu mendapat tekanan khusus harus dipertegas sehingga terdengar lebih hidup dan jelas. 4. Intonasi Intonasi adalah lagu membaca puisi. Intonasi harus diatur sedemikian rupa, sehingga mampu menghasilkan/menampilkan karya seni yang indah. Seseorang yang mampu berimajinasi dengan puisi akan mampu menghasilkan lagu yang sesuai dengan apa yang ingin disampaikan puisi itu sendiri. 5. Penghayatan Penghayatan adalah kemampuan pembaca menyatu dengan isi dan maksud puisi. Pembaca puisi harus mampu menggugah atau menyentuh emosi pendengar melalui penghayatan maksimal. Seorang pembaca dikatakan berhasil apabila mampu mengajak pendengar ikut larut dengan penghayatan pembaca, sehingga muncul rasa haru, merinding, bahkan meneteskan air mata saat mendengar seseorang membacakan puisi yang bertema kesedihan. 6. Mimik Membaca puisi dengan ekpresi wajah yang sesuai dengan isi puisi. Mimik dalam membaca puisi merupakan ekpresi wajah yang ditunjukan ketika membaca larik-larik puisi. Seperti ekpresi sedih, seseorang harus mampu memunculkan ekpresi sedih atau bahkan menangis lebih baik. 7. Ekspresi Ekspresi merupakan perwujudan rasa yang ada dalam benak pembaca. Ekspresi bisa ditunjukkan melalui mimik wajah maupun gerakan anggota tubuh secara wajar. Keberhasilan membaca juga dipengaruhi oleh mental yang kuat pembacanya. Oleh karena itu, berlatih merupakan cara yang tepat mengusir kekakuan dalam membacakan puisi.
SAHABAT tertuang di kehidupan By Budi Ramli nada merdu daun tertiup angin yang datang dengan irama semilir menghampiri membuat tenang smua ini dendang nada dalam jiwa berkumandang di iringi dedaunan berjatuhan kau bentak dan beringas di setiap langkahku terjatuh lalu kau bangunkan dalam kehampaan matahari yang tak pernah gelap dalam harapan hidupku kau sahabatku. iringi dalam setiap yang terjadi menghadang semua masalah tertuang dalam pikiran dan tertulis dalam kertas bertuang pena dalam barisnya tercipta Puisi Puisi mengiringi setiap langkah harapan ini tepis sepi dengan Makna.
KAU By Budi Ramli Sebercak sinar yang selalu menerangi hidupku tlah pergi Setetes air di gurun slalu memberiku harapan hidup Aku teringat dikala kau tetawa dalam hayalanku….. Tapi kenapa kau meninggalkan ku tanpa jejak Jejakmu membawa cahaya dan kegelapan Hanya singgah lalu pergi, dan meninggalkanku di kesunyian…. Ku berlari mengejar harapan yang membawa di detak jantungku…. Tapi kenapa fatamorgana yang slalu ku dapat Apa kau pergi slama’y dalam hidupku…? Hari esok masih ada…. Ku berharap daun berjatuhan membawa senyumanmu… Tanpamu ku hanya
oleh Budi Ramli Membaca merupakan salah satu cara bagaimana seseorang menemukan informasi dan ilmu. Diera modern ini, membaca bukan hanya dari buku tetapi bisa melalui internet yang gampang sekali menemukan informasi dan ilmu yang dicari, akibatnya perpustakaan semakin hari semakin sepi saja. Jarang sekali siswa sekolah pas waktu istirahat masuk ke perpustakaan untuk membaca buku, entah apa masalahnnya minat baca siswa semakin menurun. Apakah media digital lebih mengasyikan daripada buku-buku usang ditempat itu. Minat baca merupakan salah satu masalah bagi bangsa ini, dan Indonesia merupakan negara dengan minat baca rendah dikawasan Asia, akibatnya penyakit kebodohan dan kemiskinan berpotensi mengancam eksistensi bangsa ini, minat baca semakin menurun baik dikalangan masyarakat umum, siswa sekolah dasar, SMP, dan SMA bahkan mahasiswa. Tentu hal ini menjadi penyakit yang harus segera disembuhkan.
DEFINISI DAN FUNGSI PUISI DEFINISI PUISI
FUNGSI PUISI
Menemukan Gagasan Utama dalam Teks oleh Budi Ramli Menemukan gagasan utama bukanlah hal yang sulit, cuman memang membutuhkan ketelitian berpikir dan bertindak. Seringkali siswa kesulitan menjawab soal yang berkaitan dengan gagasan utama. Oleh sebab itu saya ingin membagi bagaiman mencari gagasan utama pada teks. Pertanyaan, “ Apa yang dibicarakan dalam teks itu ?”. pertanyaan seperti itu menjawab tentang apa yang menjadi jawabannya. Selain itu, kita perlu mengetahui jenis paragrafnya. Gagasan utama terdapat dalam kalimat utama, kalimat utama merupakan pola pengembangan dalam paragraf. Paragraf dengan pola kalimat utama diawal paragraf merupakan paragraf deduktif yaitu dengan pola umum ke khusus, seterusnya ada paragraf deduktif yaitu dengan menempatkan kalimat utama diakhir paragraf atau dengan pola khusus ke umum, selain itu ada kalimat dengan pola campuran, tetapi itu bentuk paragraf berdasarkan tujuannya seperti paragraf narasi, paragraf deskripsi, paragraf argumentasi, paragraf ekposisi, paragraf persuasi, dan paragraf ekplorasi. Siswa harus mampu mengenali jenis paragraf dalam menemukan kalimat utama supaya gampang menjawab soal dengan pertanyaan dalam sola seperti, “ Apa gagasan utama dari teks di atas ?”, perlu kita ketahui bahwa gagasan utama sama dengan ide pokok, pokok pikiran, dan pokok pembicaraan, jadi kalau ada pertanyaan dengan vokal soal seperti itu jawabannya sama. Pertama perlu diketahui bahwa gagasan utama terletak dalam kalimat utama, kedua gagassan utama merupakan inti dari kalimat utama, jadi tidak seluruh kalimat utama merupakan gagasan utama. Perhatikan contoh paragraf berikut ini ! Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara. Berdasarkan paragraf di atas, pertama-tama identifikasi jenis paragrafnya. Paragraf di atas berjenis paragraf deduktif karena kalimat utama terletak diawal paragraf yaitu kalimat yang berbunyi, Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Kalimat tersebut merupakan kalimat utama karena mengandung pengertian secara umum dari keseluruhan isi paragraf, sedangkan kalimat yang lainnya merupakan kalimat penjelas, setelah itu kita bisa mencari gagasan utamanya. Gagasan utama pada paragraf di atas yaitu Negara adalah institusi mapan yang dinamis. Intinya, gagasan utama terdapat pada kalimat utama dan merupakan inti dari pengembangan kalimat berikutnya. Jadi tidak seluruh bagian kalimat utama diambil untuk dijadikan gagasan utama tetapi hanya inti dari kalimat utama. Karya : Chairil Anwar Penghabisan kali itu kau datang membawa karangan kembang Mawar merah dan melati putih: darah dan suci. Kau tebarkan depanku serta pandang yang memastikan: Untukmu. Sudah itu kita sama termangu Saling bertanya : Apakah ini? Cinta? Keduanya tak mengerti. Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri. Ah! Hatiku yang tak mau memberi *Versi DCD
karya Chairil Anwar Aku kira: Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahgia Sedang aku mengembara serupa Ahasvëros. Dikutuk-sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka. Jadi baik juga kita pahami Unggunan api ini Karena kau tidak ‘kan apa-apa Aku terpanggang tinggal rangka. Februari, 1943
karya : Chairil Anwar Di masa pembangunan ini Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Sekali berarti MAJU Bagimu Negeri Punah di atas menghamba Sungguhnya dalam ajal baru tercapai Maju. Serbu. Serang. Terjang. Fébruari, 1943
karya Chairil Anwar Lautan maha dalam mukul dentur selama nguji tenaga pematang kita mukul dentur selama hingga hancur remuk redam Kurnia Bahgia kecil setumpuk sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk. Desember, 1942
karya Chairil Anwar Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridlaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu dan duka maha tuan bertakhta Oktober, 1942. |