Apa yg harus dilakukan jika luka caesar infeksi?

Banyak ibu yang berkecil hati saat harus melakukan Tindakan operasi Caesar untuk melahirkan buah hati. Omongan miring tersebut tentu menyakitkan untuk ibu yang baru melahirkan. Padahal bagaimanapun proses melahirkan tentu sama-sama berisiko dan tidak mengurangi nilai perjuangan seorang ibu. Salah satu tantangan ibu yang melahirkan secara caesar adalah merawat bekas luka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi seperti bernanah.

Munculnya nanah pada luka Caesar bisa menandakan adanya infeksi. Infeksi pada luka bekas caesar umumnya disebabkan oleh bakteri seperti bakteri staphylococcus, streptococcus dan pseudomonas. Bakteri tersebut menginfeksi dengan berbagai cara, bisa melalui alat-alat operasi yang tidak steril hingga kebersihan tangan tenaga medis yang melakukan operasi. Kuman juga dapat menginfeksi melalui udara, kuman yang berada di kulit dan ada di dalam organ tubuh.

Risiko bernanahnya luka bekas caesar bisa meningkat pada seseorang yang merokok, menderita kanker, diabetes, sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pada orang berusia lanjut, menjalani prosedur operasi lebih dari dua jam dan operasi darurat.

Apa yg harus dilakukan jika luka caesar infeksi?

Gejala bekas luka caesar bernanah adalah timbulnya ruam kemerahan pada luka operasi, rasa sakit, perih, terasa panas, disertai demam. Selain itu, luka operasi terbuka, mengeluarkan bau tidak sedap, mengeluarkan nanah dan terjadi pembengkakan. Jika Anda mengalami beberapa gejala tersebut, jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter.

Sebagai Langkah pertolongan pertama agar luka bekas Caesar tidak semakin berbahaya, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

  1. Menjaga luka tetap dalam keadaan kering dengan menggunakan perban bersih saat mandi dan rutin mengganti perban.
  2. Jangan mengeluarkan nanah secara paksa atau memencetnya.
  3. Anda dapat mengompres bagian luka dengan kain dan air hangat selama 30 menit.
  4. Mengoleskan salep antibiotic sesuai dengan anjuran dokter dan petunjuk kemasan.
  5. Hindari melakukan kegiatan berat yang berpotensi menekan luka Caesar seperti mengangkat barang berat, menggunakan pakaian ketat, menyetir kendaraan. Serta perhatikan posisi saat Anda berhubungan seksual.
  6. Terakhir, Anda bisa menggunakan jasa konsultasi dokter 24 jam di aplikasi YesDok. 

(Foto: she birth bravely)

Bekas sayatan dan infeksi rahim relatif umum terjadi setelah operasi caesar.

Persalinan dengan operasi caesar umumnya aman. Jenis persalinan ini memiliki risiko infeksi sekitar 6-11 persen, menurut Whitney B. You, M.D., MPH, asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di Feinberg School of Medicine di Universitas Northwestern.

Infeksi ini dapat terjadi di rahim, perut, atau sayatan. Jika ini terjadi, Mama memerlukan perawatan dengan antibiotik.

Apabila Mama akan melakukan persalinan dengan operasi caesar, ada beberapa hal yang perlu Mama ketahui. Salah satunya adalah mengenai tanda-tanda infeksi setelah operasi caesar, termasuk pencegahan dan cara mengobatinya.

Untuk membantu Mama, Popmama.com merangkum tanda infeksi setelah operasi caesar.

Apa yg harus dilakukan jika luka caesar infeksi?

checkpregnancy.com

Bekas luka dari operasi caesar dapat terinfeksi jika ada bakteri yang masuk melalui luka. Jika bakteri menyebar, Mama berisiko terkena infeksi rahim atau perut. Gejala infeksi ini biasanya muncul dalam beberapa hari setelah operasi.

Berikut tanda-tanda infeksi setelah operasi caesar:

  • Kemerahan di sekitar sayatan,
  • pembengkakan yang tidak normal di sekitar sayatan,
  • cairan keluar dari luka.

Tanda-tanda umum infeksi internal atau uterus setelah operasi caesar meliputi:

  • Demam,
  • nyeri perut,
  • keputihan yang berbau busuk.

Siapakah yang Berisiko Mengalami Infeksi setelah Persalinan Caesar?

Apa yg harus dilakukan jika luka caesar infeksi?

Freepik

Risiko infeksi tergantung pada alasan operasi caesar, kata Pamela Promecene, M.D., profesor dan dokter kandungan  McGovern Medical School di UTHealth / UT Physicians di Houston. Sebagai contoh, operasi caesar yang direncanakan memiliki risiko yang sedikit lebih rendah daripada operasi caesar darurat. Dokter dan pasien memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan operasi.

Selain itu, faktor riwayat kesehatan ibu juga meningkatkan risiko infeksi setelah operasi caesar, misalnya obesitas, diabetes yang tidak terkontrol, pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, minum obat imunosupresif, dan merokok, kata Dr. Promecene.

Perempuan yang memiliki alergi penisilin mungkin juga memiliki peluang lebih tinggi, tambah David Colombo, M.D., direktur kedokteran ibu-janin di Spectrum Health.

Jika Mama memiliki alergi penisilin atau tidak yakin, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk diuji lebih lanjut.

Bagaimana Mencegah Infeksi setelah Operasi Caesar?

Apa yg harus dilakukan jika luka caesar infeksi?

Freepik/Wavebreakmedia_micro

Jika Mama memiliki rencana operasi caesar, dokter mungkin akan meminta Mama mandi dengan sabun antibakteri khusus sebelum prosedur. Colombo menambahkan bahwa perempuan biasanya tidak disarankan untuk bercukur sebelumnya.

"Antibiotik diberikan secara rutin sebelum operasi caesar untuk mengurangi risiko infeksi rahim," kata Mabel Wong, kepala departemen OBGYN di Kaiser Permanente di Hawaii.

Pasien dengan diabetes juga dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi kemungkinan infeksi mereka. Jika Mama menderita diabetes, sebaiknya Mama mengendalikan kadar gula sebelum dan sesudah operasi. Minta bantuan dokter untuk mendapatkan cara terbaik mengelola gula.

Setelah Mama pulang dari rumah sakit, penting untuk mengikuti instruksi perawatan luka untuk mencegah infeksi pada sayatan. Biasanya berupa membersihkan luka dan mengganti perban secara teratur. Hindari untuk meletakkan bayi di atas luka.

Perawatan Infeksi Operasi Caesar

Apa yg harus dilakukan jika luka caesar infeksi?

Freepik

Infeksi sayatan operasi caesar atau infeksi rahim kemungkinan akan diobati dengan antibiotik. Jika Mama masih berada di rumah sakit, dokter kemungkinan akan memberikan infus.

Dokter akan memilih antibiotik yang tepat untuk infeksi spesifik mama. Dalam kasus yang parah, mereka dapat melakukan operasi kecil untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Pastikan Mama menjalankan instruksi bagaimana cara membersihkan dan merawat bekas luka dengan benar. Ini dilakukan untuk mencegah Mama terkena infeksi dan komplikasi.

Itulah tanda-tanda infeksi pada luka bekas operasi caesar, lengkap dengan pencegahan dan cara mengatasinya.

Semoga Mama tidak perlu mengalami hal tersebut, ya!

Baca juga:

  • 7 Pola Makan untuk Meningkatkan Mood Ibu yang Baru Melahirkan
  • Waspada, Dehidrasi Selama Kehamilan Dapat Berpengaruh Buruk pada Janin
  • Sering Berkeringat di Malam Hari Setelah Melahirkan, Normalkah?

Kenapa luka caesar bisa infeksi?

Luka bekas Caesar yang lembab memiliki risiko besar untuk mengalami infeksi. Oleh sebab itulah, selama pasca operasi Caesar usahakan untuk menggunakan baju longgar agar area perut mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Dengan merawat bekas luka Caesar dengan baik, maka proses penyembuhan juga akan semakin besar.

Apa yang terjadi jika jahitan infeksi?

Jika mengalami gejala jahitan yang terinfeksi, Anda harus segera menemui dokter. Tanpa pengobatan, infeksi pada jahitan dapat menyebar ke bagian lain dari kulit atau tubuh Anda dan menyebabkan komplikasi seperti pembentukan abses, selulitis, atau bahkan sepsis.

Apa yang harus dilakukan jika luka operasi caesar bernanah?

Cara Merawat Bekas Luka Caesar yang Bernanah.
Menjaga luka tetap dalam keadaan kering dengan menggunakan perban bersih saat mandi dan rutin mengganti perban..
Jangan mengeluarkan nanah secara paksa atau memencetnya..
Anda dapat mengompres bagian luka dengan kain dan air hangat selama 30 menit..

Bagaimana cara mengobati luka infeksi?

Cairan nanah biasanya terdiri dari sel darah putih, bakteri yang masih hidup atau sudah mati, dan jaringan luka..
Kompres luka dengan kompres hangat. ... .
2. Jaga luka tetap kering. ... .
3. Oleskan petroleum jelly. ... .
4. Hindari mengeluarkan nanah secara paksa..