Apa yang kamu ketahui tentang sungkup pada budidaya tanaman hias

Lihat Foto

PEXELS/HUY PHAN

Ilustrasi berkebun, menanam tanaman.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menanam dari benih, cara semai, atau dengan cara stek.

Aih-alih memangkas tanaman dan membuang ranting dan batangnya, lakukan pemotongan dengan hati-hati dan buat tanaman baru dari tanaman induk.

Dilansir dari Better Homes & Gardens, Kamis (25/3/2021), menanam dari stek batang sangatlah mudah jika Anda mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk melakukan stek.

Baca juga: Cara Menanam Serai di Halaman Rumah, Bisa Cegah Nyamuk

Dengan air dan kelembaban yang cukup, stek batang dapat membuat pot baru dari tanaman favorit yang dapat ditambahkan ke koleksi pribadi. Berikut ini cara stek tanaman yang perlu Anda ketahui. 

Persiapan penanaman

Siapkan wadah pembibitan dengan mengisi pot kecil atau paket sel dengan media yang sudah dibasahi sebelumnya.

Tanah pot dan campuran pot biasa menahan terlalu banyak kelembapan. Pilih batang yang sehat dan tidak berbunga dari tanaman induk untuk stek.

Gunakan pisau yang bersih dan tajam untuk memotong pucuk berukuran 3 hingga 4 inci di bawah simpul daun (titik di mana daun muncul dari batang seperti yang ditunjukkan). Potong daun bagian bawah dari pucuk dan potong semua bunga atau kuncup.

Baca juga: Tips Menanam dan Merawat Bunga Petunia

Ini mendorong tanaman untuk menggunakan energinya untuk rooting daripada menumbuhkan daun atau bunga.

Tumbuhan akar

Dorong pertumbuhan akar dengan mencelupkan ujung potongan ke dalam bubuk rooting hormone. Rooting hormone dapat ditemukkan di sebagian besar toko berkebun, atau dapat dipesan secara online. Tutupi bagian yang dipotong dengan bubuk tersebut.

Buat lubang untuk menanam

Gunakan sumpit atau pensil untuk membuat lubang tanam di media lembab. Direkomendasikan untuk membuat lubang sedalam 1 hingga 2 inci untuk menjaga agar batang pemotongan tetap kokoh.

Membuat lubang untuk stek batang mencegah rooting hormone pada ujungnya terganggu selama penanaman.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan :

Warna sungkup belum sepenuhnya efektif menyaring cahaya tampak sehingga tidak mempengaruhi terhadap tinggi tanaman bibit anggrek dendrobium pada teknik semi hidroponik

Warna sungkup kuning dan putih dapat meningkatkan jumlah daun bibit anggrek dendrobium hanya pada umur 30 hari setelah tanam.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, tentang pengaruh warna sungkup untuk menyaring cahaya cahaya tampak terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium pada semi hidroponik dengan media tanam yang tidak terlalu

menyimpan kelembaban misalnya dengan media tanam sabut kelapa.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh warna sungkup dari lembaran Low Density Polietilen yang dipakai dinding ruang tanam (chamber sederhana) untuk melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium

DAFTAR PUSTAKA

Astried Naomi, Jeni Pertiwi, Putri Ayu Permatasari, Shabrina Nur Dini dan Asep Saefullah, 2018, Keefektifan Spektrum Cahaya terhadap pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata), http//jurnal.untirta.ac.id/ index.php/gravity, ISSN 2442-515x,

Permatasai, ISSN2528-1976 (Diakses 8 Februari, 2019)

Boga, A.K., Williem, Alfa Tumbuan, 2015, Potensi pengembangan agribisnis bunga anggrek di kota Jawa Timur, Jurnal LPPM Bidang EKOSOSDUDKUM. 12:19-20.

Cahyo, P.H., 2009, Teknik Kultur Jaringan Anggrek Dendrobium sp di Pembudidayaan Anggrek Widorokandang Yogyakarta, Tugas Akhir, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Endang Sulistyaningsih, Budiastuti Kurniasi dan Endah Kurniasih, 2005, Pertumbuhan dan Hasil Caisin Pada berbagai Warna Sungkup Plastik, Ilmu Pertanian Vol 12 No 1, 2005.

Erviani, L. 2012, Gelombang Cahaya, Erlangga, Jakarta:XII, 278 halaman.

I Gede Ketut Adiputra, 2009, Aklimatisasi Bibit Anggrek Pada Awal Pertumbuhannya Di Luar Kultur Jaringan, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Hindu Indonesia, Denpasar

//www.slemankab.go.id. Pemerintah Kabupaten Sleman Ketinggian Tempat, /profil-kabupaten-sleman/geografi/ (diakses 10 Februari, 2019)

Hayati, N.Q., 2013, Pengembangan Varietas Baru Anggrek Dendrobium Bunga Potong Dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD), Tesis, Institut Pertanian Bogor.

Intan Kartika Agnestika, Elis Nihayati dan Sitawati, 2017, Simulasi Panjang gelombang Cahaya terhadap Kualitas Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium) Potong, Jurnal Produksi Tanaman Vol 5 No 7, Juli 2017 : 1187-1195 ISSn 2527-8452 (Diakses 12 Februari 2018).

Kit T.I., 2005, Anggrek Dendrobium, PT Trubus Swadaya, Depok.

Pranata, 2010, Anggrek Dendrobium, //digilib.unila.ac.id./, (Diakses 15 Januari 2019).

Pratignja Sunu dan Wartoyo, 2016, Buku Ajar Dasar Hortikultura, Jurusan Agronomi Fakultas pertanian Sebelas Maret Surakarta, hal 17.

Lakitan, B. 1993, Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman . PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3, Bandung: Penerbit ITB

Taiz L.,E.Zeiger, 2003, Plant Physiology. The Benyamin/Cumming Publishing Company, Inc New York,

Budidaya tanaman dengan menggunakan plastik sungkup atau lebih dikenal dengan teknik terowongan plastik mungkin belum banyak dikenal oleh para petani di Indonesia. 

Berbeda dengan green house, teknik terowongan plastik ini tidak memakan areal lahan yang luas, cukup dengan bedengan saja. Plastik yang digunakanpun tidak setebal yang digunakan pada green house (0,20 cm) yakni 0,06 cm. Selain itu, pemakaian plastik pada teknik ini tidak begitu banyak karena ukurannya yang mini.

Pemanfaatan teknik terowongan plastik di Indonesia masih sangat terbatas. Penggunaannya hanya pada tahap pembenihan dan pengembangbiakkan bibit, namun tidak sedikit pula yang telah menggunakan teknik ini sampai tahap pemanenan. Teknik sungkup plastik dapat berperan sebagai pengganti rumah kaca dengan ukuran yang mini dan mudah untuk dipindah-pindah.

Manfaat plastik sungkup bagi tanaman diantaranya menghindari tanaman dari air hujan langsung, dapat menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban udara di sekitar tanaman, mempertahankan kelenggasan tanah sehingga ketersediaan air lebih maksimal, serta menghalangi hama serangga tanaman.

Sederhananya, teknik sungkup yang menggunakan plastik yaitu cara menyungkup tanaman guna menciptakan keadaan kedap udara terhadap tanaman. Dengan itu, fresentasi pertumbuhan bibit yang ditanam dapat meningkat karena penguapan pada tanaman menjadi rendah, meratanya panas dalam sungkup, dan kelembaban udara tetap tinggi.

Bagaimana cara membuat sungkup plastik atau teknik penyungkupan?

Pertama, siapkan irisan bambu atau dapat pula menggunakan paralon ukuran dengan tidak memotong ukurannya (digunakan plastik ukuran 4 m).

Kedua, siapkan lokasi dan bedengan. Pastikan lokasi tanam cukup akan sinar matahari.

Ketiga, siapkan peneduh atau plastik. Rangka dari bambu atau paralon tadi dirangkai sedemikian rupa di atas bedengan, kemudian dipasangkan plastik. Bedengan tersebut sebelumnya telah ditanam tanaman yang ingin ditanam.

Ada pula teknik penyungkupan yang tidak menggunakan kerangka dari bambu atau paralon, plastik sungkup langsung diaplikasikan ke tanaman pada tiap pot dan diikat sedemikian rupa agar tidak mudah lepas.

Umumnya, teknik sungkup plastik dilakukan pada penanaman dengan teknik grafting atau sambung pucuk. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi tanaman yang terluka atau sel-sel yang terbuka dari patogen penyebab penyakit tanaman asalkan daerah dalam sungkup tersebut steril. Jenis plastik sungkup yang umum digunakan yaitu tipe plastik polietilen atau lebih dikenal dengan sebutan "plastik es". 


Lihat Lingkungan Selengkapnya

Page 2

Budidaya tanaman dengan menggunakan plastik sungkup atau lebih dikenal dengan teknik terowongan plastik mungkin belum banyak dikenal oleh para petani di Indonesia. 

Berbeda dengan green house, teknik terowongan plastik ini tidak memakan areal lahan yang luas, cukup dengan bedengan saja. Plastik yang digunakanpun tidak setebal yang digunakan pada green house (0,20 cm) yakni 0,06 cm. Selain itu, pemakaian plastik pada teknik ini tidak begitu banyak karena ukurannya yang mini.

Pemanfaatan teknik terowongan plastik di Indonesia masih sangat terbatas. Penggunaannya hanya pada tahap pembenihan dan pengembangbiakkan bibit, namun tidak sedikit pula yang telah menggunakan teknik ini sampai tahap pemanenan. Teknik sungkup plastik dapat berperan sebagai pengganti rumah kaca dengan ukuran yang mini dan mudah untuk dipindah-pindah.

Manfaat plastik sungkup bagi tanaman diantaranya menghindari tanaman dari air hujan langsung, dapat menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban udara di sekitar tanaman, mempertahankan kelenggasan tanah sehingga ketersediaan air lebih maksimal, serta menghalangi hama serangga tanaman.

Sederhananya, teknik sungkup yang menggunakan plastik yaitu cara menyungkup tanaman guna menciptakan keadaan kedap udara terhadap tanaman. Dengan itu, fresentasi pertumbuhan bibit yang ditanam dapat meningkat karena penguapan pada tanaman menjadi rendah, meratanya panas dalam sungkup, dan kelembaban udara tetap tinggi.

Bagaimana cara membuat sungkup plastik atau teknik penyungkupan?

Pertama, siapkan irisan bambu atau dapat pula menggunakan paralon ukuran dengan tidak memotong ukurannya (digunakan plastik ukuran 4 m).

Kedua, siapkan lokasi dan bedengan. Pastikan lokasi tanam cukup akan sinar matahari.

Ketiga, siapkan peneduh atau plastik. Rangka dari bambu atau paralon tadi dirangkai sedemikian rupa di atas bedengan, kemudian dipasangkan plastik. Bedengan tersebut sebelumnya telah ditanam tanaman yang ingin ditanam.

Ada pula teknik penyungkupan yang tidak menggunakan kerangka dari bambu atau paralon, plastik sungkup langsung diaplikasikan ke tanaman pada tiap pot dan diikat sedemikian rupa agar tidak mudah lepas.

Umumnya, teknik sungkup plastik dilakukan pada penanaman dengan teknik grafting atau sambung pucuk. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi tanaman yang terluka atau sel-sel yang terbuka dari patogen penyebab penyakit tanaman asalkan daerah dalam sungkup tersebut steril. Jenis plastik sungkup yang umum digunakan yaitu tipe plastik polietilen atau lebih dikenal dengan sebutan "plastik es". 


Lihat Lingkungan Selengkapnya

Page 3

Budidaya tanaman dengan menggunakan plastik sungkup atau lebih dikenal dengan teknik terowongan plastik mungkin belum banyak dikenal oleh para petani di Indonesia. 

Berbeda dengan green house, teknik terowongan plastik ini tidak memakan areal lahan yang luas, cukup dengan bedengan saja. Plastik yang digunakanpun tidak setebal yang digunakan pada green house (0,20 cm) yakni 0,06 cm. Selain itu, pemakaian plastik pada teknik ini tidak begitu banyak karena ukurannya yang mini.

Pemanfaatan teknik terowongan plastik di Indonesia masih sangat terbatas. Penggunaannya hanya pada tahap pembenihan dan pengembangbiakkan bibit, namun tidak sedikit pula yang telah menggunakan teknik ini sampai tahap pemanenan. Teknik sungkup plastik dapat berperan sebagai pengganti rumah kaca dengan ukuran yang mini dan mudah untuk dipindah-pindah.

Manfaat plastik sungkup bagi tanaman diantaranya menghindari tanaman dari air hujan langsung, dapat menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban udara di sekitar tanaman, mempertahankan kelenggasan tanah sehingga ketersediaan air lebih maksimal, serta menghalangi hama serangga tanaman.

Sederhananya, teknik sungkup yang menggunakan plastik yaitu cara menyungkup tanaman guna menciptakan keadaan kedap udara terhadap tanaman. Dengan itu, fresentasi pertumbuhan bibit yang ditanam dapat meningkat karena penguapan pada tanaman menjadi rendah, meratanya panas dalam sungkup, dan kelembaban udara tetap tinggi.

Bagaimana cara membuat sungkup plastik atau teknik penyungkupan?

Pertama, siapkan irisan bambu atau dapat pula menggunakan paralon ukuran dengan tidak memotong ukurannya (digunakan plastik ukuran 4 m).

Kedua, siapkan lokasi dan bedengan. Pastikan lokasi tanam cukup akan sinar matahari.

Ketiga, siapkan peneduh atau plastik. Rangka dari bambu atau paralon tadi dirangkai sedemikian rupa di atas bedengan, kemudian dipasangkan plastik. Bedengan tersebut sebelumnya telah ditanam tanaman yang ingin ditanam.

Ada pula teknik penyungkupan yang tidak menggunakan kerangka dari bambu atau paralon, plastik sungkup langsung diaplikasikan ke tanaman pada tiap pot dan diikat sedemikian rupa agar tidak mudah lepas.

Umumnya, teknik sungkup plastik dilakukan pada penanaman dengan teknik grafting atau sambung pucuk. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi tanaman yang terluka atau sel-sel yang terbuka dari patogen penyebab penyakit tanaman asalkan daerah dalam sungkup tersebut steril. Jenis plastik sungkup yang umum digunakan yaitu tipe plastik polietilen atau lebih dikenal dengan sebutan "plastik es". 


Lihat Lingkungan Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA