You're Reading a Free Preview
Setiap orang pernah dihadapkan dengan suatu masalah yang perlu adanya pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-harinya baik dilingkungan disekolah, rumah maupun masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu diskusi atau musyawarah untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pengambilan keputusan (kesepakatan). Sebuah diskusi tidak hanya digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan untuk berbagi informasi, pemecahan masalah, dan mengemukakan pendapat atau ide-ide. Diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi secara tatap muka dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan keputusan, atau pemecahan masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar diskusi kelompok di lakukan oleh siswa dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang di pandu seorang guru. Seorang guru maupun calon guru hendaknya berlatih dan belajar bagaimana keterampilan dalam membimbing suatu diskusi. Hal ini bertujuan ketika membimbing diskusi dikelas dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat menyelesaikan masalah yang sudah diberikan oleh guru guna melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya, ide-ide, percaya diri, berbagi informasi, mendapat pengalaman, dan berinteraksi dengan temannya. Untuk itu, sebagai calon guru harus berlatih menyiapkan mental, Karena tanpa kesiapan mental secara terus menerus tidak akan memperoleh kesiapan mental yang memadai. PENGERTIAN DISKUSI Diskusi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbentuk kelompok untuk bertukar pikiran, gagasan, dan informasi secara lisan dan bertatap muka untuk mencari kesepakatan dalam menyelesaikan suatu masalah. Berdiskusi dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Menurut (Majid, 2013) Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian, diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi, termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa. Jadi Keterampilan membimbing diskusi merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam membina dan mengarahkan siswanya pada saat diskusi berlangsung, diskusi kelompok tersebut bertujuan untuk memecahkan masalah bersama, yang dilakukan secara teratur dan tatap muka guna untuk berbagi pengalaman, pengetahuan diantara siswanya. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBIMBING DISKUSI Menurut (Mulyasa, 2013) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing diskusi yaitu;
KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI Menurut (Usman, 2013) Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi sebagai berikut: Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi Caranya adalah sebagai berikut:
Memperluas masalah atau urunan pendapat Selama diskusi berlangsung sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas hingga sukar ditangkap oleh anggota kelompok, yang akhirnya menimbulkan kesalahpahaman hingga keadaan dapat menjadi tegang. Dalam hal demikian tugas guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelasnya, yakni dengan cara:
Menganalisis pandangan siswa Di dalam diskusi sering terjadi perbedaan di antara anggota kelompok. Dengan demikian guru hendaklah mampu menganalisis alas an perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut:
Meningkatkan usulan siswa Beberapa cara untuk meningkatkan urunan piker siswa adalah:
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara:
Menutup diskusi Keterampilan akhir yang harus dikuasai oleh guru adalah menutup diskusi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Hal-hal yang harus diperhatikan
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DISKUSI Menurut (Fredyluc, 2010) Kelebihan dan kekurangan metode diskusi Beberapa kelebihan dalam penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kelemahan diskusi ketika digunakan dalam metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
TUJUAN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL Menurut (Majid, 2013) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil bertujuan sebagai berikut:
Dua prinsip dalam keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil sebagai berikut:
SIMPULAN Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa diskusi merupakan suatu kegiatan kerjasama yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok. Diskusi dilakukan secara teratur dan tatap muka untuk memecahkan masalah dan melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat, bertukar pengalaman, percaya diri, berinteraksi , dan menambah pengetahuan. Suatu diskusi akan efektif apabila dilakukan kelompok dengan anggota terbatas. Diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan yang ada dalam proses belajar mengajar yaitu siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dibawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Seorang calon guru maupun guru hendaknya mampu menguasai keterampilan dalam membimbing diskusi, hal ini bertujuan untuk memperlancar jalannya diskusi. Keterampilan membimbing diskusi merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam membina dan mengarahkan siswanya pada saat diskusi berlangsung, diskusi kelompok tersebut bertujuan untuk memecahkan masalah bersama, yang dilakukan secara teratur dan tatap muka guna untuk berbagi pengalaman, pengetahuan diantara siswanya. Jadi, ketika pelaksanaan praktek mengajar berlangsung, calon guru tersebut tidak akan mengalami kesulitan dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dengan lancar. DAFTAR PUSTAKA Fredyluc. (2010, Desember 16). kelebihan-dan-kekurangan-diskusi-serta-peran-guru-dalam-diskusi. Retrieved Maret 28, 2017, from https://fredyluc.wordpress.com/2010/12/16/kelebihan-da-kekurangan-diskusi-serta-peran-guru-dalam-diskusi/ Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Usman, M. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _____________ Dewi Rusmini, penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelas B. Artikel disusun guna memenuhi sebagian tugas individu pada mata kuliah Micro Teaching tahun akademik 2016/2017 dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd. |