Apa yang harus di lakukan jika ketindihan?

Jakarta - Kerap merasa setengah sadar dan tidak bisa bergerak saat tidur? Ya, jika kamu mengalami fenomena ini maka kamu sedang mengalami 'rep-repan' atau bahasa ilmiahnya adalah sleep paralysis. Sering disebut ketindihan, atau bahkan 'ketindih setan'.

Sleep paralysis terjadi ketika bagian otak terjaga, namun bagian tubuh lainnya masih tertidur. Sehingga, ketika kamu mencoba untuk bergerak badanmu akan 'freeze' selama beberapa detik, bahkan menit. Faktor pemicu sleep paralysis antara lain, kurangnya waktu tidur.

Kelumpuhan tidur ini menimbulkan rasa takut yang tertahan setelah bangun tidur atau saat tidur. Kamu tidak bisa bergerak bahkan mengeluarkan suara, dimana kejadian ini biasanya disertai dengan adanya perasaan bahwa ada seseorang yang sedang menindih kita.

Sebenarnya, kelumpuhan tidur adalah peristiwa biologis yang tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun dampak setelah terbangun lah yang membuat seseorang merasa takut dan enggan untuk tidur.

Dilansir Dream Studies, ada beberapa cara untuk bangun ketika kamu sedang terserang sleep paralysis, yuk simak!

Halaman Selanjutnya

Halaman

Pernah merasa seperti 'rep-repan' atau tubuh tak bisa digerakkan ketika tidur setengah sadar? Kondisi ini juga sering dengan istilah ketindihan, Moms.

Dalam istilah medis, ketindihan dikenal dengan sebutan sleep paralysis.

Rasanya, saat sedang tidur, seseorang kerap merasa seperti ada sesuatu yang menimpa tubuh sehingga terasa berat dan tak dapat bergerak.

Masalah tidur seperti ini sering dianggap sebagai sebuah hal yang berkaitan dengan hal mistis.

Banyak yang mengatakan bahwa hal seperti ini adalah sebuah peristiwa di mana Moms sedang ditindih oleh makhluk halus dan sejenisnya.

Benar seperti itu atau tidak, ya, Moms?

Yuk, simak penjelasan medis dan sisi lain tentang peristiwa ketindihan saat tidur atau sleep paralysis!

Baca Juga: 4 Posisi Tidur yang Baik untuk Meningkatkan Kualitas Tidur

Mengenal Sleep Paralysis (Ketindihan)

Apa yang harus di lakukan jika ketindihan?

Foto: shutterstock 699899422

Foto: Ketindihan (Orami Photo Stocks)

Merasa ketindihan saat tidur dikenal pula dengan istilah sleep paralysis.

Sleep paralysis adalah perasaan sadar atau setengah tidur, tetapi tubuh tidak bisa digerakkan.

Saat mengalami kondisi ini, Moms mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga menit.

Bahkan, sebagian orang mungkin juga merasakan tekanan atau rasa tercekik.

Sleep paralysis alias kelumpuhan tidur dapat menyertai gangguan tidur lainnya, seperti narkolepsi.

Narkolepsi adalah kebutuhan tidur yang sangat besar akibat masalah kemampuan otak untuk mengatur tidur.

Menurut Sleep Foundation, kelumpuhan tidur dikategorikan sebagai jenis parasomnia.

Arti ketindihan atau parasomnia merupakan perilaku abnormal saat tidur.

Kondisi ini terhubung dengan tahap rapid eye movement (REM) dari siklus tidur, sehingga kelumpuhan tidur dianggap sebagai parasomnia REM.

Baca Juga: Mengenal Sleep Apnea, Berikut Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Moms

Gejala Mengalami Ketindihan

Apa yang harus di lakukan jika ketindihan?

Foto: gejala sleep paralysis (Pexels/Ron Lach)

Foto: Kualitas Tidur (Pexels/Ron Lach)

Gejala mendasar dari kelumpuhan tidur atau ketindihan adalah ketidakmampuan untuk menggerakkan tubuh.

Hal ini biasanya terjadi segera setelah tertidur.

Seseorang mungkin merasa terjaga dan menyadari bahwa dirinya kehilangan kontrol otot pada tubuh.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam U.S National Library of Medicine, diperkirakan 75% dari gejala ketindihan saat tidur melibatkan halusinasi yang berbeda dari mimpi biasa.

Seperti atonia, ini dapat terjadi saat tertidur (halusinasi hipnagogik) atau terjaga (halusinasi hipnopompik).

Halusinasi selama ketindihan saat tidur terbagi dalam 3 kategori, yaitu:

  • Halusinasi penyusup, yang melibatkan persepsi orang berbahaya atau kehadiran di dalam ruangan.
  • Halusinasi tekanan dada, juga disebut halusinasi inkubus yang dapat memicu perasaan lemas. Ini sering terjadi bersama dengan halusinasi penyusup.
  • Halusinasi motorik vestibular (V-M), yang dapat mencakup perasaan bergerak (seperti terbang) atau sensasi berada di luar tubuh.

Baca Juga: Susah Tidur? Hadirkan 5 Tanaman Ini Di Kamar Tidur Agar Bisa Tidur Nyenyak

Atonia sering kali terasa menyulitkan seseorang saat tidur.

Halusinasi yang cukup parah dapat membuat gejala ketindihan saat tidur menjadi lebih mengganggu.

Karena alasan itulah, sekitar 90% episode dikaitkan dengan ketakutan yang parah.

Sementara itu, hanya sebagian kecil yang mengalami halusinasi menyenangkan atau membahagiakan.

Berdasarkan Journal of Neuropsychiatric Disease and Treatment, episode sleep paralysis dapat berlangsung selama beberapa detik hingga sekitar 20 menit.

Umumnya, durasi rata-ratanya adalah antara 6-7 menit. Pada kebanyakan kasus, episode berakhir dengan sendirinya.

Tak menutup kemungkinan, episode tersebut terganggu oleh sentuhan, suara orang lain, atau upaya diri sendiri yang intens untuk bergerak sebagai upaya mengatasi atonia.

Baca Juga: Posisi Bayi Tidur Miring Berbahaya untuk Kesehatan, Ini Risikonya

Faktor Risiko Ketindihan

Apa yang harus di lakukan jika ketindihan?

Foto: shutterstock 1028104852

Foto: Penyebab Ketindihan (Orami Photo Stocks)

Sebanyak 4 dari 10 orang sangat mungkin mengalami kelumpuhan tidur atau ketindihan.

Kondisi ini sering kali terjadi pada masa remaja. Baik pria maupun wanita dari segala usia dapat mengalaminya.

Menurut penelitian dalam National Institute of Neurological Disorder and Stroke, kelumpuhan saat tidur memang dapat terjadi pada semua usia.

Tetapi, gejala pertama sering muncul pada masa kanak-kanak, remaja, atau dewasa muda (rentang usia 7-25 tahun).

Setelah dimulai pada masa remaja, episode sleep paralysis dapat berulang, bahkan terjadi lebih sering ketika menginjak usia 20-an dan 30-an.

Faktor yang mungkin menyebabkan sleep paralysis, meliputi:

  • Kurang tidur
  • Jadwal tidur yang berubah
  • Kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar
  • Tidur telentang
  • Masalah tidur lainnya seperti narkolepsi atau kram kaki di malam hari
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti untuk ADHD
  • Penyalahgunaan zat.

Sementara itu, Quality of Life Research menyatakan bahwa kelumpuhan saat tidur mungkin berkaitan dengan kondisi kesehatan mental tertentu.

Misalnya, pada orang dengan gangguan kecemasan, termasuk gangguan panik, mereka lebih mungkin mengalami sleep paralysis.

Baca Juga: 10 Langkah Pertama Anak Jatuh dari Tempat Tidur, Waspada!

Penyebab Ketindihan

Apa yang harus di lakukan jika ketindihan?

Foto: gangguan tidur karena stres-1.jpg

Foto: Gangguan Tidur (Orami Photo Stocks)

Menurut medis, penyebab ketindihan dapat berkaitan dengan adanya gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Kondisi tersebut pun bisa terjadi pada orang yang pernah mengalami pelecehan seksual atau jenis tekanan fisik dan emosional lainnya.

Menghentikan konsumsi alkohol atau obat antidepresan juga dapat menyebabkan rebound REM, yang pada akhirnya mencetuskan kelumpuhan tidur.

Baca Juga: Kenali 6 Tanda Sakit Perut Anak Butuh Penanganan Serius

Selain itu, studi juga telah menemukan risiko sleep paralysis yang lebih tinggi pada orang dengan riwayat keluarga kelumpuhan tidur.

Walau begitu, para ilmuwan masih belum menentukan sejauh mana kondisi genetik berkaitan dengan risiko tersebut .

Beberapa penelitian lain dalam Journal of Sleep Research menemukan beberapa penyebab lain dari ketindihan.

Diketahui bahwa risiko sleep paralysis lebih tinggi pada orang dengan ciri-ciri imajinatif atau disosiasi dari lingkungan terdekat

Akan tetapi, dengan semua korelasi tersebut, penyebab pasti sleep paralysis masih belum diketahui pasti hingga saat ini.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui lebih dalam seputar ketindihan alias sleep paralysis.

Baca Juga: Cari Tahu Macam-macam Gangguan Tidur, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa yang harus di lakukan jika ketindihan?

Foto: Bayi tidur tengkurap, ini hukumnya menurut agama Islam-3.jpg

Foto: Ketindihan dalam Islam (Orami Photo Stocks)

Selain dari penjelasan medis, ada pula arti ketindihan menurut Islam dan sejumlah kepercayaan orang Jawa (primbon).

Dari sisi Islami dan primbon Jawa, penyebab ketindihan adalah karena mimpi buruk.

Penjelasan penyebab ketindihan menurut Islam ini ada di dalam hadis sahih dari rasulullah shallallahu’alaihi Wasallam.

Hadis tersebut berbunyi:

الرؤيا الصالحة من الله، والحلم من الشيطان، فإذا رأى أحدكم ما يكره فلينفث عن يساره ثلاثا، وليتعوذ بالله من الشيطان ومن شر ما رأى ثلاثاً، ثم ينقلب على جنبه الآخر، فإنها لا تضره ولا يخبر بها أحداً

Artinya:

“Mimpi yang baik itu dari Allah. Sedangkan mimpi yang buruk itu dari setan.

Jika salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak ia sukai, maka hendaknya ia meniup ke sebelah kirinya 3 kali dan membaca ta’awwudz sebanyak tiga kali.

Kemudian, setelah itu, hendaknya ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain. Dengan demikian tidak ada lagi yang membahayakan, dan jangan ceritakan kepada seorang pun (tentang) mimpi tersebut” (HR. Bukhari no. 6995, Muslim no. 2261).

Menurut penjelasan di atas, penyebab ketindihan berdasarkan kepercayaan Islam adalah karena mimpi buruk dari setan.

Oleh karena itu, Moms perlu berupaya untuk bangun dan membaca istigfar setelahnya.

Baca Juga: 7 Arti Mimpi Dikasih Uang dan Mimpi Lainnya Berkaitan dengan Uang

Cara Mengatasi Ketindihan

Apa yang harus di lakukan jika ketindihan?

Foto: shutterstock 764257327

Foto: Mengatasi Mimpi Buruk (Orami Photo Stocks)

Ketindihan adalah kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan, apalagi jika hanya terjadi sesekali.

Namun, apabila gejalanya terjadi berulang kali dan dirasa sangat mengganggu hingga mencetuskan pikiran negatif, Moms perlu segera bertindak.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi pengalaman ketindihan saat tidur:

1. Konsultasi ke Dokter atau Psikolog

Kurang tidur dapat menyebabkan kantuk yang berlebihan. Kondisi ini pun bisa mengancam kesehatan.

Oleh karena itu, apabila terjadi beberapa hal berikut usai mengalami ketindihan, sebaiknya Moms segera periksa diri ke dokter atau psikolog:

  • Merasa cemas tentang gejala-gejalanya.
  • Gejalanya membuat Moms sangat lelah di siang hari.
  • Gejalanya membuat Moms terjaga sepanjang malam.

Kebanyakan orang tidak perlu perawatan untuk kelumpuhan tidur.

Namun, mengobati kondisi yang mendasari seperti narkolepsi dapat membantu jika Moms cemas atau tidak dapat tidur nyenyak.

2. Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Pengobatan untuk kelumpuhan tidur dapat meliputi:

  • Memperbaiki kebiasaan tidur, seperti mendapatkan durasi tidur selama 6-8 jam setiap malam.
  • Menggunakan obat antidepresan dari dokter untuk membantu mengatur siklus tidur.
  • Mengobati masalah kesehatan mental, yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur.
  • Mengobati gangguan tidur lainnya, seperti narkolepsi atau kram pada kaki.
  • Melakukan olahraga relaksasi.
  • Melakukan hobi positif yang disenangi.

Penerapan gaya hidup sehat ini akan mencegah seseorang mengalami ketindihan yang berulang saat tidur.

3. Membaca Doa Menurut Islam

Cara agar tidak ketindihan menurut Islam adalah dengan melafalkan doa yang bisa mengusir energi negatif dari dalam diri.

Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni, berikut doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika mengalami mimpi buruk atau ketindihan.

Melansir Dalam Islam, doa tersebut berbunyi:

هُوَ اللهُ ، اَللهُ رَبِّيْ لَا شَرِيْكَ لَه. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ

Huwallahu, allahu rabbi, la syarika lahu. A‘udzu bikalimatillahit tammati min ghadhabihi wa min syarri ibadihi wamin hamazatis syayatini wa an yahdhuruni.

Artinya: “Dialah Allah, Allah Tuhanku. Tiada sekutu bagi-Nya.

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu".

Lafalkan doa untuk mengatasi ketindihan tersebut sebelum tidur atau saat terjaga di malam hari.

Baca Juga: Insomnia? Coba Ragam Obat Susah Tidur yang Alami Berikut Ini

Tidak perlu takut dengan sleep paralysis. Moms bisa mencegah dan mengatasinya dengan tips-tips di atas. 

Jangan lupa juga untuk melakukan hal-hal positif yang bisa membantu mengurangi stres, terutama sebelum tidur.

Moms juga bisa mencoba posisi tidur baru jika biasanya tidur telentang.

Akan tetapi, jika sudah terlanjur mengalami ketindihan dan kejadiannya terlalu sering dirasakan, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter atau psikolog, ya, Moms!

Apa yang harus dilakukan ketika sedang ketindihan?

Cara Mengatasi Ketindihan saat Tidur.
Relaksasi. Cara mengatasi ketindihan berikutnya adalah dengan relaksasi atau menenangkan diri. ... .
Menghindari stres. Stres umumnya dapat menyebabkan gangguan tidur dan meningkatkan risiko seseorang mengalami sleep paralysis. ... .
Kurangi minuman berkafein dan alkohol..

Kenapa seseorang bisa mengalami ketindihan?

Penyebab Ketindihan atau Sleep Paralysis Ketindihan atau Sleep Paralysis akan terjadi karena kita bangun saat berada di tengah fase REM. Fase di mana kita seharusnya asyik bermimpi dan mengistirahatkan otot-otot tubuh.

Apa arti orang ketindihan Menurut Islam?

Ketindihan Menurut Islam Ketindihan dalam kacamata Islam juga bisa dikaitkan dengan mimpi buruk yang dialami seseorang. Islam percaya bahwa setiap mimpi buruk yang terjadi pada manusia saat tidur merupakan salah satu rencana setan dan jin untuk mengganggu manusia.