Arus listrik terbagi menjadi 2, yaitu arus listrik searah (Direct Current - DC) dan arus listrik bolak balik (Alternating Current - AC). Show Dinamakan arus listrik bolak balik karena listrik ini mempunyai bentuk gelombang sinusoidal yang artinya polaritasnya berubah-ubah antara kutub positif dan negatif. Untuk listrik PLN sendiri, arus yang digunakan adalah arus AC. Arus AC digunakan karena lebih mudah untuk dinaik turunkan tegangan dan kuat arusnya serta kerugian listrik yang terjadi dapat lebih kecil pada transmisi jarak jauh. Arus Listrik 1 Phase & 3 PhasePada arus AC ada 2 jenis fasa (phase) yaitu 1 phase (fasa tunggal) dan 3 phase (3 fasa). Arus listrik 1 PhaseTegangan 1 fasa merupakan instalasi listrik AC yang menggunakan dua kabel penghantar yaitu kabel live (fasa) dan kabel netral. Sistem 1 fasa di Indonesia sendiri menggunakan spesifikasi tegangan 220VAC, sedangkan untuk di beberapa negara lain besar tegangan ini bervariasi mulai dari 100 -240 VAC. Untuk jaringan 1 fasa ini biasanya digunakan pada perumahan atau industri kecil yang tidak menggunakan daya besar. Arus listrik 3 Phase (R S T)Gambar gelombang sinusoidal sistem 3 fasa dengan perbedaan sudut 120 derajat.Sedangkan sistem instalasi listrik 3 phase merupakan instalasi listrik yang menggunakan 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut sebesar 120 derajat. Jaringan 3 fasa ini digunakan oleh perusahaan listrik (PLN) untuk mensuplai listrik dari pembangkit listrik sampai ke Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang berada di wilayah rumah pelanggan listrik. Instalasi listrik 3 phase ini akan membuat daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik bisa lebih besar sehingga dapat lebih banyak mensuplai rumah-rumah atau industri dan beban dapat terbagi juga dengan sistem 3 fasa ini. Telah disebutkan sebelumnya bahwa untuk perumahan sendiri biasanya menggunakan jaringan listrik 1 fasa, namun untuk kebutuhan listrik yang besar, seperti diatas 3500VA pelanggan listrik biasanya akan diberikan 2 (diambil 2 fasa dari sistem 3 fasa) atau 3 fasa. Untuk jaringan 3 fasa sendiri terdiri dari 4 penghantar listrik yaitu 3 kabel live (R S T) dan 1 netral (N) untuk jaringan 2 fasa terdiri dari 2 kabel live dan 1 penghantar netral. Warna kabel listrik 3 phase umumnya terdiri dari warna merah, kuning dan biru dengan warna hitam atau kuning strip hijau sebagai kabel netralnya. Maka dari itu, jika kalian melihat jaringan SUTET, kalian akan melihat ada 3 kabel yang digunakan untuk 1 sirkuitnya (3 kabel untuk fasa). Jalur netral sendiri akan muncul setelah tegangan diturunkan oleh transformer. PLN sendiri menggunakan tegangan 380VAC untuk sistem 3 phase ini, sedangkan untuk beberapa industri atau negara lain yang memiliki pembangkit listrik sendiri ada yang menggunakan tegangan 400VAC, 480VAC, dan 690VAC. Rangkaian untuk Dasar Menyambung Kabel Listrik 3 PhaseTerdapat 2 rangkaian pada sistem kabel listri 3 phase, yaitu tipe rangkaian Y (star) dan delta. Rangkaian ini biasanya digunakan pada:
Rangkaian Y (Star)Gambar rangkaian 3 fasa bentuk starPada rangkaian star terdapat titik x atau pertemuan antara jalur fasa. Titik x ini kita sebut dengan jalur netral dan rangkaian star ini biasanya digunakan ditransformer untuk distribusi jaringan ke perumahan sehingga menghasilkan 4 kawat penghantar (3 fasa dan 1 kabel netral) sehingga jika kita ukur dari titik ketitik (dengan asumsi tegangan yang digunakan 380VAC), maka bisa dibagi menjadi: Tegangan fasa ke fasa: Titik a ke b: 380VAC Titik a ke c: 380VAC Titik b ke c: 380VAC Tegangan fasa ke netral: Titik a ke x: 220VAC Titik b ke x: 220VAC Titik c ke x: 220VAC Rangkaian DeltaGambar rangkaian 3 fasa bentuk deltaRangkaian delta sendiri memiliki ciri khas berbentuk segitiga dan tidak terdapat titik tengah pertemuan dari ketiga fasa sehingga pada rangkaian ini tidak terdapat jalur netral dan hanya terdapat titik fasa ke fasa saja. Rangkaian ini biasanya digunakan pada transformer yang mengalirkan listrik dari pembangkit listrik ke jaringan distribusi. Sehingga jika kita ukur tegangannya dari titik ke titik (dengan asumsi tegangan listrik yang digunakan 380VAC), menjadi: Tegangan fasa ke fasa: Titik a ke b: 380VAC Titik a ke c: 380VAC Titik c ke b: 380VAC Cara Mengukur Listrik 3 PhaseSetelah mengetahui sistem kelistrikan 3 fasa mari kita coba praktikan pengukuran titik ke titik pada salah satu panel listrik yang menerapkan sistem kabel listrik 3 fasa ini. Gambar panel listrik 3 phase untuk jalur yang akan diukur ditandai dengan titik A, B, C dan X (gambar kanan)Gambar pengukuran fasa ke fasa dari kiri ke kanan: titik A ke B, titik B ke C, dantitik A ke C yang terlihat menghasilkan pengukuran tegangan ±380VAC.Menginstalasi kabel listrik 3 phase pada perumahan sendiri biasanya digunakan untuk menggerakan motor atau AC (Air Conditioning) dengan daya besar. Jadi jika kalian membutuhkan tegangan 380VAC, kalian dapat menghubungkan perangkat ke titik fasa ke fasa sedangkan jika tegangan yang dibutuhkan 220VAC, kalian dapat menghubungkan perangkat ketitik fasa ke netral. Semoga artikel kali ini bermanfaat ya! Jangan lupa untuk mampir ke artikel s-gala.com lainnya untuk memperoleh banyak ilmu berguna terkait dunia listrik. Mampir juga ke katalog kami atau hubungi segera admin kami untuk mendapatkan informasi menarik seputar peluang bisnis dengan potensi untung jutaan rupiah per bulan!
Bagaimana Cara membedakan Kabel Phase, Netral dan Arde pada Instalasi Listrik di rumah? Mungkin banyak diantara anda yang bertanya-tanya bagaimana caranya membedakan antara Kabel phase (Positif), Netral (Negatif), dan kabel Arde pada Instalasi Listrik di rumah. Baca juga: Sudah Amankah Instalasi Listrik di rumah anda?Ingat!, Instalasi Listrik yang baik dan Aman harus terdiri dari 3 jenis kabel, yaitu:
Karena Instalasi Listrik terdiri dari 3 jenis Kabel tentunya harus dibedakan, lalu, bagaimana cara membedakannya? Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita akan coba membahas mengenai bagaimana cara membedakan Kabel Fasa, Netral dan arde pada Instalasi Listrik di rumah.Cara Membedakan Kabel Phase, Netral dan Arde
1. Cara Membedakan Kabel Phase, Netral dan Arde, pada saat pemasangan Instalasi Listrik di rumah. Saat anda hendak memasang Instalasi Listrik di rumah, maka perlu diketahui bagaimana cara membedakan Ketiga jenis kabel tersebut. A. Membedakan Warna Kabel Ketiga jenis kabel tersebut dapat dibedakan dengan menggunakan Kabel dengan Warna yang berbeda, dan pemilihan warna kabel yang benar adalah:New Cable Colour Code
Old Cable Colour Code
B. Membedakan Ukuran Kabel Bagaimana Jika kita hanya memiliki satu warna kabel, misalnya Kabel Warna Merah, bagaimana cara membedakannya? Ingat, Sebaiknya Pemasangan Instalasi Listrik harus mengikuti prosedur yang ada, namun tak bisa dipungkiri masih banyak diantara kita yang menggunakan satu warna kabel untuk seluruh Instalasi Listrik di rumah. Jika kita memang terpaksa menggunakan satu warna kabel, Cara yang paling umum untuk membedakan Kabel Fasa dan Netral adalah dengan membedakan Ukuran Kabelnya. Umumnya Kabel Fasa memiliki Ukuran yang lebih besar dibanding Kabel Netral.Baca juga: Cara menentukan ukuran KabelBagaimana dengan Kabel Arde?, Untuk Kabel Arde, tetap harus menggunakan Kabel berwarna Kuning-Hijau, dan ukurannya sama dengan Ukuran Kabel Fasa. C. Memberi garis/jepitan pada ujung kabel Cara terakhir adalah dengan memberi Garis di ujung Kabel dengan cara menjepitnya sedikit dengan menggunakan Tang. Cara ini dilakukan jika Warna dan ukuran Kabel sama, dan Cara ini juga paling sering dilakukan oleh teknisi Listrik untuk mempermudah membedakan Kabel Fasa dari Sumber, Netral, dan Kabel fasa ke masing-masing Fiting Lampu.
Contoh:
2. Cara Membedakan Kabel Phase, Netral dan Arde, pada Instalasi Listrik yang sudah terpasang di rumah. Saat kita memeriksa Instalasi Listrik di rumah, terkadang kita mengalami kesulitan untuk membedakan yang mana Kabel Fasa, Netral dan Arde.Bagaimana cara membedakannya? A. Melihat warna Kabel Jika Instalasi Listrik di rumah dipasang dengan benar, dan mengikuti prosedur yang ada, tentunya kita tidak merasa kesulitan untuk membedakan, mana Kabel Fasa, Netral atau Arde, Kita dapat membedakannya dengan melihat Warna-warna Kabel sesuai dengan Penjelasan diatas.Bagaimana jika warna Kabelnya tidak sesuai, atau warna kabelnya sama semua? A. Menggunakan Testpen Jika warna Kabel yang digunakan tidak sesuai dengan Standar Warna Kabel diatas atau warna kabelnya sama semua, cara selanjutnya adalah dengan menggunakan Tespen.Baca juga: Cara Menggunakan TestpenDengan menggunakan Tespen, kita dapat dengan mudah membedakan Kabel Fasa dan Netral, Caranya yaitu:
Jika Kabel Netral dan Arde, sama-sama tidak menyala saat di testpen, lalu bagaimana membedakannya? Cara Membedakan Kabel Netral dan Kabel Arde 1. Cara membedakan Kabel Netral dan Arde dengan Langsung menelusuri masing-masing kabel tersebut, darimana berasal, atau dimana Pangkal Kabelnya.
2. Cara lainnya, adalah dengan menggunakan Alat Ukur Multi Tester (AVO-meter). Baca juga: Cara menggunakan MultitesterUntuk cara ini, Pastikan MCB Utama sudah dimatikan, dan tidak ada lagi Listrik yang mengalir pada seluruh Instalasi.
Baca juga: Cara memasang Arde yang benarJika jarum ukur Multitester bergerak ke kanan, maka Kabel tersebut adalah kabel Arde, namun jika jarum tidak bergerak, berarti kabel tersebut adalah Kabel Netral. Baca juga: Kenapa Arde harus dihubungkan ke Tanah?Jika setelah kedua Kabel diukur, namun jarum ukur multitester tidak ada yang bergerak, berarti Kabel Arde tidak tersambung ke tanah. Baca juga: Cara mengukur Arde/pentanahanSemoga bermanfaat! Tempat kita berbagi ilmu |