Apa yang dimaksud dengan tingkat pertumbuhan ekonomi?

Ekonomi tentu bukanlah hal yang asing terdengar di telinga masyarakat. Setiap harinya, ekonomi menjadi pokok pembahasan yang ramai diperbincangkan di berbagai media. Mulai dari berita di televisi hingga surat kabar, pasti tidak pernah absen dengan diskusi mengenai topik tersebut di berbagai skala.

Dalam pembahasan tentang ekonomi, salah satu aspek yang paling dibahas adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Bagi sebagian orang, pertumbuhan ekonomi memiliki peranan paling penting dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang sejahtera. Bahkan, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif pasti akan memberikan dampak yang baik pula pada kesejahteraan masyarakat di suatu negara.

Tak dapat dipungkiri jika pertumbuhan ekonomi memang memiliki kaitan yang amat erat dengan kemakmuran atau kesejahteraan rakyat. Sebuah negara berkembang jika memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif secara konsisten, lambat laun akan menjadi negara maju. Begitupun sebaliknya bagi negara maju yang memiliki pertumbuhan ekonomi buruk dapat terancam menjadi negara berkembang.

Memiliki pengaruh yang krusial tersebut, memahami apa itu pertumbuhan ekonomi hendaknya penting untuk dilakukan. Agar lebih paham tentang apa itu pertumbuhan ekonomi serta cara mengukurnya, simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Bangkit Perlahan dari Covid-19, Ini Skenario 5 Fase Pemulihan Ekonomi Indonesia

Apa Itu Pertumbuhan Ekonomi?

Dalam artian sederhana, pertumbuhan ekonomi merupakan keadaan ekonomi dalam suatu negara di jenjang periode tertentu, bisa tahunan, semester, maupun triwulanan. Pertumbuhan ekonomi suatu negara tersebut dapat menjadi lebih baik maupun menurun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal tersebut dapat diketahui melalui indikator yang telah dihitung sebelumnya.

Indikator dalam menentukan apakah pertumbuhan ekonomi bergerak positif atau tidak ada 3 jenis. Ketiga indikator itu adalah pendapatan per-kapita dan peningkatan pendapatan nasional, jumlah pengangguran lebih kecil ketimbang jumlah tenaga kerjanya, dan menurunnya tingkat kemiskinan. Ketika 3 indikator tersebut ditemukan dalam sebuah negara, maka bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi negara tersebut sedang bergerak ke arah yang positif.

Sebaliknya, jika indikator-indikator tidak ditemukan atau bahkan mengacu ke kondisi yang berlawanan, kondisi ekonomi negara tersebut sedang mengalami kemunduran ekonomi. Jika dibiarkan terlalu lama, negara yang mengalami kemunduran ekonomi dapat menjadi negara yang gagal dan masyarakatnya tidak sejahtera.

Pengertian lainnya dikemukakan oleh Simon Kuznets. Menurutnya, yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah kondisi atau keadaan ketika negara dapat meningkatkan output atau hasil produksi ekonominya melalui kemajuan teknologi yang juga menyesuaikan ideologi.

Berdasarkan kedua penjelasan tersebut, terlihat ada 3 komponen yang saling berkaitan dalam hal meninggikan pertumbuhan ekonomi. Ketiga komponen itu adalah peningkatan produksi, kemajuan teknologi guna meningkatkan produktivitas, serta penyesuaian ideologi terbuka dan mampu menerima adanya teknologi yang baru. 

Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara

Cara melihat dan mengukur pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan membandingkan semua komponen yang bisa mewakili kondisi ekonomi sebuah negara. Pada dasarnya, terdapat 2 komponen yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi. Kedua komponen tersebut adalah Produk Nasional Bruto atau Gross National Product, dan Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product.

  1. Gross National Product atau Produk Nasional Bruto biasa disingkat sebagai GNP dan PNB. GNP atau PNB tersebut adalah pendapatan atau pemasukan yang diperoleh negara pada kurun waktu atau periode tertentu, berdasarkan pendapatan dari warga negaranya. 

    Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui jika pemasukan warga negara di Indonesia yang sedang tinggal di luar negeri masih dihitung dalam GNP. Namun, bagi warga negara asing di Indonesia, pendapatannya tidak ikut dihitung dalam GNP tersebut. Pendapatan yang masuk ke dalam hitungan GNP juga harus dari produk atau barang jadi, dilihat dari harga pasarannya pada periode atau kurun waktu yang akan diukur. 

    Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi negara melalui pendekatan GNP, negara dapat membandingkan GNP pada periode berjalan dengan periode sebelumnya. Sebagai contoh, saat ingin mengetahui besaran persentase pada tahun 2016, negara perlu mengetahui jumlah GNP pada tahun 2016 dan di tahun 2015. 

    Kemudian, cara menghitung pertumbuhan ekonominya, GNP di tahun 2016 akan dikurangi dengan GNP di tahun 2015, dan dibagi dengan GNP tahun 2015 lalu dikali dengan 100%. Dengan begitu, dapat diketahui apakah pertumbuhan ekonomi suatu negara bergerak ke arah positif atau tidak dan dalam skala berapa persen.

  2. Jika PNB dilihat berdasarkan pendapatan sebuah negara melalui penghasilan dari seluruh warga negaranya, Produk Domestik Bruto atau PDB melihat pendapatan negara melalui batas teritorial atau wilayah. Artinya, semua produksi yang terjadi dan dilakukan di wilayah suatu negara, baik warga negara sendiri maupun warga negara asing, tergolong ke dalam penghitungan PDB.

    Begitupun sebaliknya pada pendapatan atau kegiatan produksi dari warga negara sendiri di wilayah negara lain tidak akan dimasukkan dalam perhitungan PDB ini. Rumus perhitungan PDB pun pada dasarnya serupa dengan GNP, yakni melihat perbandingan antara PDB di periode berjalan dengan periode sebelumnya. 

    Sebagai contoh, menghitung PDB pada tahun 2015 juga membutuhkan data PDB pada tahun 2014. Kemudian, PDB tahun 2015 dikurangi dengan PDB tahun 2014, dibagi dengan PDB tahun 2014, lalu dikalikan 100%. Jadi, dapat terlihat bahwa proses penghitungan PDB dan PNB sebenarnya tidak jauh berbeda kecuali pada jenis pemasukan yang didapatkan oleh negara saja.

Baca Juga: 6 Langkah Investor Saat Ekonomi Lesu

Contoh Penghitungan Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara

Memahami tentang apa itu pertumbuhan ekonomi dan cara menghitungnya tentu akan menjadi lebih mudah dengan melihat contohnya. Untuk itu, simak contoh penghitungan pertumbuhan ekonomi sebuah negara berikut ini.

  • Di negara X, diketahui jumlah PDB tahun 2016 adalah 40 miliar. Sedangkan jumlah PDB negara tersebut di tahun 2017 berhasil meningkat menjadi 43,2 miliar. Dari data PDB tersebut, dapat diketahui pertumbuhan ekonomi negara X adalah sebagai berikut:

    ((PDB 2017 – PDB 2016)/PDB 2016)x100%=((43,2-40)/40)x100%

    (3,2/40)x100%= 8%

    Jadi, dari data dan rumus penghitungan PDB tersebut, diketahui persentase pertumbuhan ekonomi negara X adalah sebesar 8 persen jika dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya. 

Pentingnya Memahami Pertumbuhan Ekonomi dan Cara Hitungnya

Pertumbuhan ekonomi dapat menjadi acuan dalam menentukan kondisi ekonomi suatu negara dan erat kaitannya dengan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara, hampir dapat dipastikan rakyat negara tersebut juga memiliki hidup yang semakin sejahtera.

Memahami tentang pertumbuhan ekonomi dan cara menghitungnya bukan hanya sekadar untuk mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Melainkan, mengetahui pertumbuhan ekonomi juga dapat menjadi dasar bagi pemerintah agar dapat membuat rencana atau strategi agar kesejahteraan rakyat dapat tercapai. 

Dengan memastikan pertumbuhannya senantiasa bergerak ke arah yang positif, sebuah negara dapat menjanjikan kehidupan rakyatnya yang lebih baik. Negara yang berstatus sebagai negara berkembang, seperti negara kita pun dapat menyandang status negara maju jika pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu positif dan menjanjikan. 

Tentunya, agar bisa mendapatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dan tidak terjadi kemunduran ekonomi, diperlukan usaha dari semua pihak. Tidak hanya dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dari berbagai kalangan juga memiliki andil yang sama besarnya agar pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu membaik. 

Dengan kata lain, jika pemerintah dan rakyat tidak bekerja sama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, bukan tidak mungkin persentase pertumbuhannya akan kecil atau bahkan menjadi minus. 

Baca Juga: Apakah Mungkin Indonesia Masuk Masa Resesi Ekonomi? Kenali Dulu Makna dan Segala Penyebabnya

Apa yang dimaksud dengan tingkat pertumbuhan ekonomi?

Photo byNataliya VaitkevichfromPexels

Pertumbuhan Ekonomi

Hai sobat pintar, sebelum membahas teori-teori yang ada pada Pertumbuhan Ekonomi, baiknya kita sama-sama mengulas apa itu pengertian dari Pertumbuhan Ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kegiatan ekonomimasyarakat yangmenyebabkan peningkatan jumlah produksi barang dan jasadi suatu negara pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara itu berkaitan erat dengan kesejahteraan rakyatnya yang turut menjadi tolak ukur apakah suatu negara berada dalam kondisi perekonomian yang baik atau tidak. Salah satu cara untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah dengan melakukan perhitungan pada Pendapatan Nasional. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada setiap tahun, kita akan membandingkan produksi barang dan jasa atau pendapatan nasional tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya.

Ngomong-ngomong, kenapa sih, pertumbuhan ekonomi itu penting dan harus dihitung tiap tahunnya?

Jawabannya adalah karena pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi di masyarakat. Oleh karena itu kita akan mengulas satu persatu mengenai konsep Pertumbuhan Ekonomi!!

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Hai Sobat Pintar!!

Apa ituteori pertumbuhan ekonomi?

Teori pertumbuhan ekonomimerupakan penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadilah proses pertumbuhan. Sehingga,teori pertumbuhan ekonomimerupakansuatu cerita logis yang menggambarkan keterkaitan antar faktor ekonomi mengenai bagaimana pertumbuhan terjadi.

Apa yang dimaksud dengan tingkat pertumbuhan ekonomi?

Photo byEnes ErsahinfromPexels

Teori Ekonomi Klasik

Teori pertumbukan klasik dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

Adam Smith berpendapat perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika ada pertambahan penduduk yang akan memperluas pasar serta mendorong spesialisasi.

Bagaimana sobat, sudah paham belum? Nah, agar lebih mudah dipahami coba deh kita simak cerita berikut ini!

Negara X mempunyai sedikit penduduk, dan negara Y mempunyai lebih banyak penduduk. Kebutuhan hidup masyarakat di negara X lebih sedikit, sehingga tidak menciptakan permintaan barang/jasa yang banyak dan beragam di pasar. Hal ini menyebabkan pekerjaan penduduk di negara X hanya seputar kebutuhan dasar. Lain dengan negara Y yang memiliki penduduk dengan jumlah jauh lebih banyak, kebutuhan penduduk yang lebih banyak menciptakan permintaan barang/jasa yang lebih banyak dan beragam juga.

Hal ini tentunya mendorong adanya diversifikasi dan spesialisasi peran, sehingga semakin banyak barang/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Y. Inilah yang membuat Adam Smith berpikir bahwa pertambahan penduduk yang tinggi, secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

David Ricardo berpendapat jika pertumbuhan penduduk terlalu besar, maka tenaga kerja akan melimpah, dan akan terjadi penurunan upah, sehingga perekonomian menjadi stagnan.

Kita sama-sama menelaah contoh di bawah:

Di Tiongkok, upah tenaga kerja relatif lebih rendah dibandingkan dengan di Australia Utara. Hal ini dikarenakan Tiongkok memiliki jauh lebih banyak penduduk dibandingkan Australia Utara. Sehingga lebih mudah untuk mencari tenaga kerja di Tiongkok yang mengakibatkan upah menjadi lebih murah. Begitu juga sebaliknya, karena di Australia Utara susah mencari tenaga kerja dikarenakan jumlah penduduk yang sedikit, tenaga kerja di Australia Utara maka, upahnya tergolong tinggi. Itulah mengapa teori David Richardo ini lebih menekankan pada pertumbuhan penduduknya.

Thomas Robert Malthus berpendapat pertumbuhan penduduk yang besar akan membuat kekurangan pangan, sehingga masyarakat akan hidup pas-pasan. Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:

  1. Jumlah penduduk
  2. Jumlah barang-barang modal
  3. Luas tanah dan kekayaan alam
  4. Tingkat teknologi yang digunakan

Teori Ekonomi Neo-Klasik

Berikutnya ada teori pertumbuhan ekonomi neoklasik nih sobat!!

Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini lebih memperhatikan hal lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain pertumbuhan penduduk, seperti kewirausahaan dan investasi. Berikut penjelasannya.Harrod-Domar berpendapat perlunya pembentukan modal (investasi) sebagai syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap/teguh.

Schumpeter berpendapat pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship).

Robert Solow berpendapat pengaruh tabungan/modal, populasi/tenaga kerja, dan teknologi terhadap tingkat output dan pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan.

Teori Ekonomi Historis

Teori yang terakhir, ada teori pertumbuhan ekonomi historis. Teori ini berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi itu memiliki tahapan-tahapan tertentu untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal. Sehingga harus melewati tahapannya dari awal hingga akhir. Berikut ahli yang mendukung teori Historis:

Frederich List

Menurut List, pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Kurang lebih pengelompokan ini terdiri atas 4, yakni:

  1. Berburu dan mengembara (bergantung pada alam)
  2. Beternak dan bertani
  3. Bertani dan kerajinan
  4. Kerajinan, industri, dan perniagaan

Werner Sombart berpendapat tahapan pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi masyarakat. Menurutnya ada 3 zaman pada penyusunannya yaitu:

  1. Zaman Perekonomian Tertutup, yaitu masyarakat masih terbatas dalam menghasilkan barang dan dilakukan secara kekeluargaan.
  2. Zaman Kerajinan dan Pertukaran, yaitu sudah ada pembagian kerja dalam masyarakat.
  3. Zaman Kapitalis, yaitu ketika sudah ada pemilik modal

Walt Whitman Rostow berpendapat pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami lima tahapan sebagai berikut:

  1. Tradisional, ekonomi didominasi sektor pertanian
  2. Transisi (pre take-off), terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian ke industry
  3. Lepas Landas (take-off), ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat diatasi
  4. Menuju Kematangan (drive to maturity), serikat buruh dan dagang semakin maju
  5. Konsumsi Tinggi(high mass consumption), tenaga kerja didominasi tenaga kerja terdidik dan penduduk di kota lebih besar dari desa.

Karl Bucher berpendapat pertumbuhan ekonomi suatu Negara berdasarkan hubungan produsen dengan konsumen yaitu:

  1. Rumah Tangga Tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompoknya sendiri
  2. Rumah Tangga Kota, sudah muncul hubungan dagang antar desa dan desa dengan kota
  3. Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan membentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam Negara
  4. Rumah Tangga Dunia, yaitu masa dimana perdagangan telah melewati masa-masa Negara.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Hai Sobat Pintar, ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi loh!!

Apa yang dimaksud dengan tingkat pertumbuhan ekonomi?

Photo byfauxelsfromPexels

Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam atau sesuatu yang berasal dari alam mencakup kesuburan tanah, letak dan susunanya, kekayaan alam, mineral, iklim, sumber air, hingga ke sumber kelautan. Bagi pertumbuhan ekonomi ketersediaan sumber daya alam yang melimpah sangat baik dalam menunjang pembangunan.

Sumber daya alam sendiri terbagi menjadi tiga jenis diantaranya:

Sumber Daya Alam Hayati

Sumber daya yang berasal dari makhluk hidup baik dari hewan maupun tumbuhan.

Contoh: ayam, sapi, sayur, padi, jagung, kapas, kayu, teh, kopi, hingga ikan

Sumber Daya Alam non Hayati

sumber daya yang bukan berasal dari makhluk hidup.

Contoh: air, sinar matahari, udara, tanah, bahan tambang, minyak bumi, dan gas alam)

Sumber Daya alam yang dapat atau dipulihkan kembali

Contoh: Hewan, tumbuhan, pepohonan, dan ikan

  1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya yang bersifat terbatas sebab terbentuknya oleh proses alamiah dengan jangka waktu yang lama. Contoh: Minyak bumi, batu bara, dan gas alam
  2. Sumber daya alam yang kekal yang tak akan habis. Contoh: air, udara, sinar matahari, angin, gelombang, pasang surut, dan panas bumi

Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia berperan sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sumber daya manusia merupakan individu produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik dalam perusahaan maupun institusi. SDM berperan sebagai elemen utama organisasi dibandingkan elemen lainnya seperti teknologi maupun modal, karena manusialah yang kemudian akan mengendalikan faktor lainnya tersebut. Sumber Daya Manusia sendiri tidak semata-mata dihitung berdasarkan jumlahnya namun lebih kepada efisiensinya.

Akumulasi Modal

Akumulasi modal sebagai persediaan faktor produksi yang dapat direproduksi. Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik buatan manusia berupa peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu tertentu, maka disebut juga akumulasi modal atau pembentukan modal. Kaitan antara Akumulasi Modal dan pertumbuhan ekonomi sendiri secara agregat dapat mengukur akumulasi modal dari angka pembentukan modal bruto (investasi bruto) dikurangi depresiasi yang keduanya berada dalam cakupan komponen Produk Domestik Bruto (PDB).

Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi

Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses pertumbuhan ekonomi yang kemudian berkaitan erat dengan penggunaan faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi juga dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

Teknologi

Perubahan teknologi dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam proses pertumbuhan ekonomi, sebab Perubahan dan kemajuan teknologi erat kaitannya dengan perubahan dalam metode produksi. Ia akan menghilangkan batas waktu dan ruang yang kemudian memunculkan industri baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi.

Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya pergerakan ekonomi, jika semula pertukaran barang dilakukan secara fisik kini pertukaran ini juga terjadi melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang terjadi kemudian secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Pada level ekonomi makro, perkembangan teknologi berfungsi dalam memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta mendorong pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik lagi. Perkembangan teknologi informasi juga secara tidak langsung akan memperkuat daya saing suatu negara dalam membangun perekonomiannya. Perusahaan-perusahaan di dalamnya kemudian dapat meningkatkan pendapatan nasional yang nantinya dapat digunakan sebagai menunjang kesejahteraan para penduduknya. Karenanya Perubahan teknologi akan menaikkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), modal, hingga faktor produksi lainnya.

Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah

Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Politik yang berada dalam kondisi yang tidak stabil serta pemerintahan yang korup tentunya akan sangat menghambat kemajuan ekonomi.

Apa yang dimaksud dengan tingkat pertumbuhan ekonomi?

Photo byAlesia KozikfromPexels

Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi

Hai Sobat Pintar…

Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dan diukur dengan cara membandingkan komponen yang dapat mewakili keadaan ekonomi suatu negara masa kini dan periode sebelumnya. Ada dua komponen yang kemudian dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, diantaranya:

Produk Nasional Bruto (Gross National Procuct)

Produk Nasional Bruto (PNB) sebagai suatu pendapatan yang diterima oleh negara dalam satu tahun, dengan berdasarkan kepada perhitungan pendapatan yang diterima oleh warga negaranya. Artinya pendapatan warga negara Indonesia di luar negeri juga dihitung ke dalam Gross National Product (GNP), sedangkan pendapatan warga negara asing yang berada di Indonesia tidak termasuk dalam Gross National Product (GNP).

Misalnya jika ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 maka harus mengetahui berapa jumlah Gross National Product (GNP) yang didapat Indonesia di tahun 2020 dan Gross National Product (GNP) pada tahun 2019. Berikut ini visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi suatu negara berdasarkan PDB atau GNP:

GNP tahun dasar-GNP tahun sebelumnya/GNP tahun sebelumnya x 100%

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

Jika Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) dihitung berdasarkan pendapatan suatu negara dari penghasilan yang didapat oleh warga negaranya dimanapun ia berada, maka Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) didapat dari pendapatan negara berdasarkan batas wilayah atau teritorialnya.

Misalnya ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun 2021, maka perlu memiliki data Gross Domestic Product (GDP) di tahun 2020 dan Gross Domestic Product (GDP) di tahun 2019. Berikut adalah visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi berdasarkan Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara:

GDP tahun dasar-GDP tahun sebelumnya/GDP tahun sebelumnya x 100%

Jadi itulah beberapa hal mengenai konsep-konsep pada Pertumbuhan Ekonomi!!

Mudah bukan?

Jangan lupa untuk pantau terus Aku Pintar dan Download Aplikasinya sekarang juga. Belajar Bersama Aku Pintar!!