Apa yang dimaksud dengan Senyawa polar dan Senyawa non polar

Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.

Tidak seperti pada senyawa polar, tidak ada muatan negatif atau positif pada senyawa non-polar. Ini karena kedua atom memiliki daya tarik yang sama terhadap elektron yang mereka bagi.

Perbedaan elektronegatifitas antara dua atom adalah <0,4. Oleh karena itu, pasangan elektron didistribusikan secara merata di antara atom-atom. Sebagian besar gas diatomik dari unsur yang sama adalah senyawa nonpolar. Contoh: – O2, N2, Cl2 dll. Senyawa hidrokarbon seperti Methane, Pentane, dan Hexane adalah senyawa nonpolar.

Perlu dicatat bahwa senyawa nonpolar mungkin menunjukkan gaya dispersi London yang diinduksi oleh distribusi elektron asimetris. Ini adalah gaya spontan dan sementara dan merupakan yang terlemah dari semua gaya antarsenyawa.

Pasukan London ini cukup untuk melarutkan senyawa nonpolar dalam pelarut nonpolar. Namun, karena kekuatan ini lebih lemah daripada gaya polar polar, jika senyawa nonpolar dilarutkan dalam pelarut polar mereka tidak bercampur. Sebaliknya, sistem heterogen akan terbentuk. Proses pelarutan tidak disukai secara energik dalam kasus ini.

Dibandingkan dengan senyawa polar dari massa senyawa yang sama, senyawa non-polar memiliki titik leleh yang lebih rendah dan titik didih karena kurangnya kekuatan antarsenyawa yang kuat.

Selanjutnya, karena senyawa-senyawa dapat dengan mudah diuapkan, senyawa non-polar menunjukkan tekanan uap yang tinggi. Oleh karena itu, sebagian besar senyawa non-polar membentuk senyawa volatil.

Yang dimaksud dengan senyawa nonpolar adalah Senyawa yang memiliki sifat netral listrik dengan elektronnya terdistribusi tepat sama untuk masing-masing atom. Dengan kata lain, senyawa yang molekulnya memiliki momen dipol sama dengan 0. Misalnya H2, O2, CH4, CCl4, CS2, dan lain-lain.

Tidak seperti pada senyawa polar, tidak ada muatan negatif atau positif pada senyawa non-polar. Ini karena kedua atom memiliki daya tarik yang sama terhadap elektron yang mereka bagi.

Perbedaan elektronegatifitas antara dua atom adalah <0,4. Oleh karena itu, pasangan elektron didistribusikan secara merata di antara atom-atom. Sebagian besar gas diatomik dari unsur yang sama adalah senyawa nonpolar. Contoh: – O2, N2, Cl2 dll. Senyawa hidrokarbon seperti Methane, Pentane, dan Hexane adalah senyawa nonpolar.

Perlu dicatat bahwa senyawa nonpolar mungkin menunjukkan gaya dispersi London yang diinduksi oleh distribusi elektron asimetris. Ini adalah gaya spontan dan sementara dan merupakan yang terlemah dari semua gaya antarsenyawa.

Pasukan London ini cukup untuk melarutkan senyawa nonpolar dalam pelarut nonpolar. Namun, karena kekuatan ini lebih lemah daripada gaya polar polar, jika senyawa nonpolar dilarutkan dalam pelarut polar mereka tidak bercampur. Sebaliknya, sistem heterogen akan terbentuk. Proses pelarutan tidak disukai secara energik dalam kasus ini.

Dibandingkan dengan senyawa polar dari massa senyawa yang sama, senyawa non-polar memiliki titik leleh yang lebih rendah dan titik didih karena kurangnya kekuatan antarsenyawa yang kuat.

Selanjutnya, karena senyawa-senyawa dapat dengan mudah diuapkan, senyawa non-polar menunjukkan tekanan uap yang tinggi. Oleh karena itu, sebagian besar senyawa non-polar membentuk senyawa volatil.

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

  • , active

Gurubagi.com. Senyawa polar dan nonpolar  dalam suatu ikatan antaratom terjadi akibat adanya perbedaan keelektronegatifan antara dua atom tersebut.

Kelektronegaifan unsur merupakan kecenderungan suatu atom untuk bermuatan negatif atau menarik elektron dari atom lain untuk berikatan bersama oleh kedua atom tersebut.

Senyawa polar terbentuk dari ikatan kimia  dengan nama  ikatan kovalen polar, sedangkan senyawa nonpolar terbentuk dari ikatan kovalen nonpolar.

1. Senyawa Polar

Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang pasangan elektron ikatannya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.

Suatu ikatan kovalen bersifat polar apabila distribusi elektron ikatan yang ada tidak persis terletak di tengan-tengah kedua atom yang berikatan. Ikatan ini terbentuk dari atom-atom karena adanya perbedaan keelektronegatifan yang relatif besar.

Atom yang lebih kuat menarik elektron ikatan akan memiliki muatan negatif sebagian (parsial negatif), sedangkan atom yang lebih lemah dalam menarik elektron ikatan akan bermuatan parsial positif.

Baca :

Dengan demikian, senyawa kovalen polar merupakan senyawa yang minimal tersusun dari dua atom yang bebeda, seperti asam klorida.

Apa yang dimaksud dengan Senyawa polar dan Senyawa non polar

HF terdiri dari dua atom yang berbeda , yaitu atom H dan atom F, yang masing-masing memiliki keelktronegatifan yang berbeda.

Pada molekul HF, pasangan elektron ikatan (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang memiliki elektronegativitas lebih besar yaitu atom F.

Oleh karena itu, bentuk molekulnya mengutub pada atom F parsial negatif, sehingga menjadi asimetris (tidak simetris) dan atom H parsial positif. Muatan yang berbeda ini dinamakan δ+  (bermuatan positif) dan δ– (bermuatan negatif).

Ciri-ciri Senyawa Polar

Senyawa kovalen bersifat polar apabila senyawa tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut .

a. Berbentuk tidak simetris

Senyawa kovalen tidak memiliki bidang simetris, seperti H2O dan NH3

b. Mempunyai momen dipol

Momen dipol akan timbul apabila senyawa kovalen tersebut tersusun dari dua atom dengan keelektronegatifan yang berbeda, seperti HCl dan HBr

2. Senyawa Nonpolar

Ikatan kovalen nonpolar merupakan ikatan yang pasangan elektron ikatannya tertarik sama kuat kearah atom-atom berikatan, seperti Cl2, O2, H2, N2. Berikut ini adalah gambaran senyawa nonpolar pada F2.

Apa yang dimaksud dengan Senyawa polar dan Senyawa non polar

Hal ini terjadi karena  antara dua atom F dan F memiliki keelektronegatifan yang sama besar atau perbedaan elektronegativitas adalah nol. Karena PEI tertarik sama kuat, maka bentuk molekul pada senyawa F2 adalah simetris.

Senyawa-senyawa kovalen dengan ikatan kimia dengan kovalen nonpolar, maka tidak ada muatan parsial baik positif maupum negatif dalam molekul-molekul tersebut.

Secara umum kovalen nonpolar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Berbentuk simetris

Senyawa nonpolar mempunyai bidang simetri pada ikatannya, seperti CH4 . Meskipun C dan H penysusun  mempunyai kelektronegatifan yang berbeda, akan tetapi karena molekul  berbentuk simetris, maka senyawa tersebut merupakan senyawa kovalen nonpolar.

b. Tidak memiliki momem dipol

Polar tidak nya suatu molekul poliatom dapat mengetahuinya  dengan cara menggambarkan kepolaran sebagai vektro yang arahnya dari kutub positif ke kutub negatif.

3. Perbedaan Senyawa Polar dan Nonpolar

Jika resultan vektor dalam satu molekul sama dengan nol, berarti molekul tersebut bersifat nonpolar. Sebaliknya jika resultan vektor tersebut tidak sama dengan nol, berarti molekul tersebut bersifat nonpolar.

Perhatikan beberap contoh senyawa dengan vektor berikut.

Apa yang dimaksud dengan Senyawa polar dan Senyawa non polar

Semakin besar perbedaan keelektronegatifan, maka semakin besar momen dipolnya, sehingga semakin besar sifat kepolaran senyawa tersebut. Sedangkan untuk senyawa nonpolar mepunyai momen dipol sama dengan nol.

Berikut ini adalah momen dipol dari beberapa senyawa.

Apa yang dimaksud dengan Senyawa polar dan Senyawa non polar

Molekul polar tertarik kedalam medan magnet atau medan listrik. Siifat ini berguna untuk menunjukan kepolaran suatu senyawa.

Perhatikan percobaan kepolaran berikut. Tetesan zat polar dalam biuret akan berbelok arah tertarik batang magnet. Sedangkan tetesan senyawa nonpolar tidak dapat dibelokan oleh batang magnet.

Apa yang dimaksud dengan Senyawa polar dan Senyawa non polar

Berdasarkan uraian di atas, maka berikut ini adalah rangkuman perbedaan senyawa polar dan non polar

Apa yang dimaksud dengan Senyawa polar dan Senyawa non polar

Demikian ulasan materi pengertian senyawa kovalen polar dan nonpolar, serta perbedaannya. Semoga bermanfaat