Show Penyebab lupus dan faktor pencetusnyaLupus adalah penyakit yang kompleks dan sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti seseorang menderita lupus. Tapi, kombinasi dari berbagai faktor antara lain lingkungan, hormonal, kelainan pada sistim imun, dan faktor genetik diduga menjadi penyebab terjadinya lupus. Faktor lingkungan meliputi paparan sinar matahari, merokok, stres, obat-obatan tertentu, dan infeksi virus. Faktor genetik berperan penting sebagai faktor penyebab lupus. Meskipun demikian, tidak semua orang yang punya kecenderungan (predisposisi) genetik akan menderita lupus. Hanya sekitar 10% penderita lupus mempunyai orang tua atau saudara kembar yang juga menderita lupus. Penting sekali untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat mencetuskan atau memperberat gejala-gejala lupus. Beberapa faktor antara lain : paparan sinar matahari, kerja berat dan kurang istirahat, mengalami stres, menderita infeksi, trauma, menghentikan obat-obat lupus, dan penggunaan obat-obat tertentu. Baca Juga: Jangan asal diet, ini 5 tanda tubuh kekurangan gizi penting
Lupus merupakan penyakit berbahaya yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit lupus banyak menyerang wanita usia 15 hingga 44 tahun. Ras atau etnik tertentu juga dapat meningkatkan risiko terserangnya lupus, seperti orang Afrika-Amerika, Asia-Amerika, Latin, penduduk asli Amerika, dan orang yang tinggal di daerah Pasifik. Pada artikel kali ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai lupus dan bagaimana cara mengobatinya. Yuk! Simak penjelasan berikut! Penyakit Lupus Lupus adalah salah satu jenis penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penyakit lupus yang sudah parah dapat menyerang organ-organ dalam tubuh sehingga fungsi organ tidak dapat berjalan dengan maksimal. Penyakit lupus merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Jenis lupus terbagi menjadi empat, yaitu systemic lupus erythematosus (SLE), cutaneous lupus, drug-induced lupus, dan neonatal lupus.
Lupus Eritematosus Sistemik Lupus eritematosus sistemik atau systemic lupus erythematosus (SLE) adalah jenis lupus yang paling umum diderita. Lupus eritematosus sistemik adalah penyakit autoimun yang menyerang jaringan-jaringan dalam tubuh. Jika dibiarkan, maka akan semakin menyebar luas dan menginfeksi organ-organ dalam tubuh. Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya peradangan dan kerusakan pada organ-organ tubuh sehingga fungsi dari organ tersebut tidak bekerja dengan baik. Organ-organ yang mudah terserang oleh SLE adalah persendian, kulit, otak, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah. Ada beberapa intervensi medis yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi timbulnya penyakit SLE, seperti mengubah pola hidup sehat, penggunaan obat-obatan dan pengobatan alternatif lainnya. Penyebab Penyakit Lupus Penyebab lupus sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Tetapi, ada beberapa faktor yang mampu memicu munculnya penyakit lupus seperti lingkungan, genetik, dan faktor hormon. Faktor genetik, seperti keturunan, jenis kelamin (dominan pada wanita), ras, dan bawaan penyakit merupakan beberapa faktor yang mampu memicu munculnya lupus. Keluarga dengan riwayat penyakit lupus akan lebih mudah menurunkan penyakit tersebut pada keturunan berikutnya. Ciri-ciri Penyakit Lupus Ciri-ciri penyakit lupus akan berbeda-beda pada setiap orang. Ciri-ciri yang dimunculkan bisa menjadi sangat banyak atau hanya sedikit, sehingga perlu bantuan dokter untuk mengenalinya. Ciri-ciri umum penyakit lupus antara lain:
Obat Penyakit Lupus Obat akan membantu untuk meringankan gejala yang timbul, menurunkan peradangan, dan mencegah kerusakan organ atau timbulnya masalah kesehatan lainnya. Obat-obatan anti-inflamasi, seperti:
Obat anti-inflamasi dapat menyebabkan beberapa efek samping, yaitu iritasi pada perut dan dapat meningkatkan resiko penyakit jantung atau stroke. Selain itu, ada obat imunosupresan yang mampu mencegah kerusakan organ tubuh dalam jangka panjang. Jika Anda tidak ingin mengkonsumsi terlalu banyak obat-obatan dengan kandungan bahan kimia, maka pengobatan alternatif adalah jawabannya. Beberapa pengobatan alternatif yang dapat dilakukan di antaranya, yaitu:
Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan seimbang juga akan membawa dampak baik bagi kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit lupus. Langkah berikut dapat Anda lakukan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Lupus merupakan penyakit kronis yang berbahaya bagi tubuh jika dibiarkan dalam jangka panjang. Lupus dapat menyerang organ-organ dalam tubuh manusia sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Maka dari itu, menjaga kesehatan dan kontrol ke dokter merupakan hal yang penting untuk dilakukan jika gejala lupus mulai terlihat. Mulailah untuk mengubah pola hidup yang sehat dan menyadari adanya gejala-gejala lupus di sekitar Anda. Telah direview oleh dr. Valda Garcia Source:
Penyakit Lupus dapat menyerang siapa saja. Meskipun Lupus sebagian besar menyerang perempuan usia produktif (15-44 tahun), namun kaum pria, kelompok anak-anak dan remaja juga dapat terkena Lupus. Penyakit ini juga dapat menyerang semua ras, namun lebih sering ditemukan pada ras kulit berwarna. Lupus, Penyakit AutoimunPenyakit autoimun adalah istilah yang digunakan saat sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Penyebab kondisi autoimun pada Lupus belum diketahui. Sistem kekebalan tubuh penderita Lupus akan menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat. Sistem kekebalan tubuh pada pasien penyakit Lupus akan mengalami kehilangan kemampuan untuk melihat perbedaan antara substansi asing (non-se/f) dengan sel dan jaringan tubuh sendiri (self).Lupus merupakan penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap autoantigen, pembentukan kompleks imun, dan disregulasi sistem imun, menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh. LES (Lupus Eritematosus Sistemik) dapat menyerang satu atau lebih sistem organ. Lupus adalah penyakit inflamasi kronis sistemik yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Inflamasi akibat Lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, misalnya kulit, sendi, sel darah, paru-paru, jantung. Gejala Penyakit LupusGejalanya awal kerap mirip dengan penyakit lain sehingga sulit untuk didiagnosis. Gejala Lupus sangat beragam. Ada yang ringan dan ada yang bahkan mengancam jiwa. Gejala Lupus yang paling sering muncul dari semua pasien tanpa memandang jenis kelamin adalah:
Jenis Penyakit LupusPenyakit Lupus terbagi dalam beberapa tipe, antara lain: 1). Lupus Eritematosus Sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE) Jenis Lupus inilah yang paling sering dirujuk masyarakat umum sebagai penyakit Lupus. SLE dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana saja dengan tingkat gejala yang ringan sampai parah. Gejala SLE dapat datang dengan tiba-tiba atau berkembang secara perlahan-lahan atau dapat bertahan lama atau bersifat lebih sementara sebelum akhirnya kambuh lagi.Banyak yang hanya merasakan beberapa gejala ringan untuk waktu lama atau bahkan tidak sama sekali sebelum tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Gejala-gejala ringan SLE, terutama rasa nyeri dan lelah berkepanjangan, dapat menghambat rutinitas kehidupan. Karena itu para penderita SLE bisa merasa tertekan, depresi, dan cemas meski hanya mengalami gejala ringan.SLE belum dapat disembuhkan. Tujuan pengobatannya adalah untuk mendapatkan remisi panjang, mengurangi tingkat gejala serta mencegah kerusakan organ pada penderita SLE serta meningkatnya kesintasan ("survival rate").2). Lupus Eritematosus Kutaneus (cutaneous lupuserythematosus/ CLE) Dapat dikenali dari ruam yang muncul pada kulit dengan berbagai tampilan klinis. Pada Lupus jenis ini dapat didiagnosis dengan mengenali gambaran klinis dan beberapa pengujian diantaranya melalui biopsi pada ruam. Pada gambaran biopsi akan terlihat adanya infiltrasi sel inflamasi dan endapan kompleks imun pada batas dermo epidermal yang dikenal dengan Lupus Band.3). Lupus Imbas Obat Efek samping obat berbeda-beda pada tiap orang. Terdapat lebih dari 100 jenis obat yang dapat menyebabkan efek samping yang mirip dengan gejala Lupus pada orang-orang tertentu.Gejala Lupus akibat obat umumnya akan hilang jika berhenti mengonsumsi obat tersebut sehingga tidak perlu menjalani pengobatan khusus. Tetapi perlu diperhatikan untuk tidak lupa berkonsultasi kepada dokter sebelum memutuskan berhenti mengonsumsi obat denganresep dokter.4). Sindroma Overlap; Undifferentiated Connective Tissue Disease (UCTD), dan Mixed Connective Tissue Disese (MCTD) Pada sebagian pasien LES ternyata ditemukan juga manifestasi klinis lain yang memenuhi kriteria diagnostik penyakit autoimun lain seperti artritis reumatoid, skleroderma, atau miositis. Ada pula pasien LES yang juga memiliki gejala penyakit autoimun lain namun belum lengkap untuk didignosis penyakit autoimun tertentu. Faktor Risiko Penyakit LupusPenyakit Lupus Eritematosus Sistemik merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis yang belum jelas penyebabnya, memiliki variasi gambaran klinis yang luas, dan tampilan perjalanan penyakit yang beragam. faktor genetik, imunologik dan hormonal, serta lingkungan diduga juga berperan dalam perjalanan penyakit. Faktor risiko penyakit LES adalah:
Deteksi Dini Penyakit LESDeteksi dini dapat dilakukan menggunakan formulir SALURI (Periksa Lupus Sendiri) dan di Puskesmas atau di sarana pelayanan kesehatan lainnya bagi masyarakat yang dicurigai menderita penyakit LES atau memilki gejalanya. Bila Anda menjawab YA untuk minimal 4 pertanyaan, ada kemungkinan Anda terkena Lupus. Segera konsultasikan dengan dokter Puskesmas atau rumah sakit setempat.
Tatalaksana Umum Pasien Penyakit LESTatalaksana pasien penyakit LES adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar pasien penyakit LES dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tatalaksana umum yang harus dilakukan adalah :
Lupus ada yang tidak parah, tapi ada juga yang sampai mengancam jiwa. Karena itu Lupus harus selalu ditangani oleh dokter yang ahli. Dengan pengobatan yang baik, banyak penderita lupus yang bisa hidup normal dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang. Referensi :
Baca Juga : |