Apa yang dimaksud dengan migrasi internal dan migrasi internasional?

Perbesar

Pemudik menaiki KM Dobonsolo tujuan Tanjung Emas Semarang di Terminal Nusantarapura, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (30/5). Jumlah pemudik yang menggunakan kapal laut dari Pelabuhan ini diprediksi akan bertambah hingga hari puncak 1 Juni 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sirkulasi merupakan perpindahan penduduk yang tidak menetap, namun ada juga yang menetap atau tinggal sementara waktu di daerah tujuan. Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi bisa dibedakan ke dalam jenis-jenis berikut ini :

a. Sirkulasi Harian, perpindahan penduduk suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam harinya (tanpa menginap). Pelaku sirkulasi ulang-alik ini disebut dengan penglaju atau komuter.

b. Sirkulasi Mingguan, perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pecan dan akan kembali pada akhir pekan.

c. Sirkulasi Bulanan, perpindahan penduduk dari suatu daerah lain yang dilakukan sebulan sekali. Sirkulasi bulanan terjadi jika jarak tempuh antardaerah relative jauh, sehingga dianggap tidak efektif baik segi waktu maupun biaya jika melakukan sirkulasi harian atau mingguan.

2. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau. Biasanya, urbanisasi sifatnya menetap jadi jumlah penduduk suatu kota yang dituju ataupun jumlah penduduk di desa yang tinggalkan.

Faktor pendorong urbanisasi yaitu :

a. Tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai di luar sektor pertanian.

b. Lahan pertanian sempit.

c. Upah tenaga kerja yang rendah.

d. Sarana dan prasarana sosial terbatas.

e. Anggapan lebih terpandang bila bekerja di kota.

f. Tidak cocok dengan pola kehidupan desa.

Faktor penarik urbanisasi yaitu :

a. Tersedia banyak lapangan pekerjaan.

b. Upah tenaga kerja yang lebih besar.

c. Sarana dan prasarana sosial memadai.

3. Ruralisasi

Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa. Jadi, ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Umumnya, ruralisasi dilakukan oleh masyarakat yang dulunya pernah melakukan urbanisasi. Namun, banyak juga penduduk kota asli yang pindah ke desa.

Faktor pendorong ruralisasi yaitu :

a. Merasa jenuh tinggal di kota.

b. Harga lahan di kota semakin mahal dan tidak terjangkau.

c. Keinginan memajukan desa ataupun daerah asal.

d. Merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.

Faktor penarik ruralisasi yaitu :

a. Harga lahan di pedesaan relative lebih murah.

b. Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana.

c. Suasana lebih tenang sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani pensiun.

d. Perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.

4. Transmigrasi

Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk antar pulau. Misalnya, dari Jawa ke Kalimantan atau ke Sumatera. Jadi transmigrasi dilakukan oleh orang yang tinggal di pulau padat penduduk ke pulau yang masih jarang penduduknya. Orang yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.

Berikut ini jenis transmigrasi berdasarkan pelaksanaannya :

a. Transmigrasi Umum, transmigrasi yang dilakukan oleh program pemerintah. Biaya ditanggung oleh pemerintah, termasuk penyediaan lahan pertanian dan biaya hidup untuk beberapa bulan.

b. Transmigrasi Spontan, transmigrasi yang dilakukan atas kesadaran dan biaya sendiri.

c. Transmigrasi Sektoral, transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antara pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah tujuan transmigrasi.

d. Transmigrasi Bedol Desa, transmigrasi yang dilakukan terhadap satu desa atau daerah secara bersama-sama. Transmigrasi ini dilakukan karena beberapa faktor, yaitu :

- Daerah asal terkena pembangunan proyek pemerintah, misalnya pembangunan waduk yang luas.

- Daerah asal merupakan kawasan bencana, sehingga masyarakat yang ada didalamnya harus dipindahkan.

tirto.id - Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya merupakan hal lazim yang dilakukan manusia. Dalam kajian geografi, perpindahan penduduk itu dikenal dengan sebutan migrasi.

Migrasi memiliki sejumlah manfaat bagi pelakunya. Misalnya, pada suatu daerah yang longgar penduduknya, migrasi ke sana akan memeratakan pembangunan di wilayah tersebut.

Selain meningkatkan taraf hidup pelakunya, migrasi juga akan membantu pengolahan sumber daya alam yang belum termanfaatkan sehingga berguna bagi penduduk setempat.

Jika mobilitas migrasinya internal dalam negeri, maka istilahnya adalah migrasi nasional. Sementara itu, jika mobilitasnya eksternal ke luar negeri, maka istilahnya adalah migrasi internasional.

Definisi Migrasi Nasional dan Internasional

Definisi dan Jenis-jenis Migrasi Nasional

Dalam buku Padat Tidak Merata (2018), Kustopo menuliskan, migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dalam batas wilayah suatu negara. Jenis ada tiga, yaitu urbanisasi, ruralisasi, dan transmigrasi. Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut:

1. Urbanisasi adalah mobilitas penduduk dari desa ke kota.

2. Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan menetap.

3. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari wilayah padat ke daerah yang jarang penduduknya.

Definisi dan Jenis-jenis Migrasi Internasional

Dalam cakupan yang lebih luas, perpidahan penduduk melewati batas-batas suatu negara. Istilahnya adalah migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Jenisnya ada tiga macam, yaitu imigrasi, emigrasi, dan repatriasi. Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut:

1. Imigrasi adalah masuknya orang luar negeri ke dalam negeri. Pelakunya dikenal dengan sebutan imigran.

2. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dalam negeri ke luar batas negaranya dengan tujuan menetap. Pelakunya dikenal dengan sebutan emigran.

3. Repatriasi adalah kembalinya imigran ke negara asalnya.

Migrasi nasional dan internasional dapat disebabkan banyak hal, misalnya karena berkurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal yang menyebabkan seseorang pindah mencari kerja ke tempat lain. Ada juga perpindahan karena diskriminasi sosial, politik, agama, dan sebagainya. Akibatnya, seseorang pindah untuk mencari tempat yang lebih aman dan kondusif.

Dampak Migrasi Nasional dan Internasional

Dampak Positif Migrasi Nasional

Dalam buku Antara Aku dan Indonesia (2017), Dhyana Ainur Amalia dan Onny Budi Antika menuliskan sejumlah dampak positif dan negatif dari migrasi nasional sebagai berikut.

1. Migrasi nasional dapat meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Sebabnya, lokasi tujuan transmigran biasanya memiliki sumber daya alam atau lapangan pekerjaan yang lebih terjangkau.

2. Migrasi nasional dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi. Biasanya, tempat transmigrasi akan menjadi lebih produktif secara ekonomi.

3. Dampak positif migrasi nasional dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya.

4. Migrasi nasional juga dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk di suatu negara.

Dampak Negatif Migrasi Nasional

Selain dampak positif, migrasi nasional juga memiliki efek negatif sebagai berikut:

1. Jika orang yang melakukan migrasi lebih sukses daripada penduduk lokal, kadang kala muncul kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran.

2. Orang yang tidak betah di lokasi migrasiya dan kembali ke daerah asal akan membuat tanah pertanian atau usahanya menjadi terbengkalai di lokasi migrasi tersebut.

Dampak Positif Migrasi Internasional

Migrasi internasional bermanfaat bagi pelaku dan negara tujuannya sebagai berikut:

1. Dampak positif migrasi internasional membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli dalam suatu negara.

2. Kadang kala, migrasi internasional membawa penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan.

3. Migrasi internasional, terutama dari negara maju akan membawa ilmu dan teknologi modern pada negara berkembang sehingga dapat mempercepat alih teknologi.

4. Migrasi internasional juga dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa dan mengurangi stereotip antarwarganya.

Dampak Negatif Migrasi Internasional

Selain dampak positif, migrasi internasional juga memiliki efek negatif sebagai berikut:

1. Migrasi internasional membuat budaya asing masuk ke negara tujuan, yang kadang kala tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

2. Tidak semua imigran bertujuan baik, ada juga pelaku kriminal, seperti pengedar narkoba, orang yang berideologi politik tertentu yang tidak sesuai dengan tujuan bangsa.

Baca juga:

  • Apa itu Migrasi Penduduk: Jenis, Penyebab dan Dampaknya?
  • Upaya Biden Membalik Kebijakan Trump & Pasang Surut Imigrasi AS

Baca juga artikel terkait MIGRASI atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/dip)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA