Apa yang dimaksud dengan ideologi terbuka dan tertutup serta berikan ciri cirinya?

Ada dua jenis ideologi di dunia ini, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Indonesia sendiri menganut sistem ideologi terbuka dengan Pancasila sebagai dasar negara kita. Sebenarnya, apa saja pengertian dan ciri-ciri ideologi terbuka sehingga cocok diterapkan di Indonesia?

Ideologi terbuka berarti gagasan atau pandangan yang bersifat dinamis, fleksibel dan tidak kaku sehingga terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Jenis ideologi ini lahir karena adanya nilai-nilai dalam masyarakat yang bisa memenuhi cita-cita mereka tapi tetap relevan dengan perkembangan atau tuntutan zaman.

Ciri-ciri Ideologi Terbuka

Meskipun ideologi terbuka identik dengan fleksibilitas dan kemajuan zaman, nyatanya memiliki ciri-ciri yang lebih luas lagi. Malahan, ciri-ciri ideologi terbuka selalu berkaitan dengan kondisi sosial masyarakatnya. Apa saja ciri-cirinya?

1. Sesuai dengan Kebudayaan Masyarakat

Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam dalam masyarakatnya. Dasar negara kita, yaitu Pancasila mencerminkan ciri-ciri ideologi terbuka yang pertama ini bila dilihat dari sila-silanya.

Budaya yang ada di masyarakat Indonesia diolah sehingga muncullah ide-ide umum sebagai pemersatu keberagaman di indonesia. Ideologi seperti Pancasila ini hadir untuk membenarkan keyakinan, nilai, dan norma yang beragam dalam masyarakat ini.

2. Berasal dari Masyarakat

Ideologi terbuka lahir dan berasal dari masyarakat dan hadir dalam setiap kelompok di dalamnya. Semua gagasan atau pandangan yang luhur terhadap lingkungan ini melahirkan sebuah ideologi negara. Nantinya, ideologi ini akan digunakan dalam menjalankan sistem kemasyarakatan, seperti politik, ekonomi, dan struktur sosial.

Baca Juga: Macam-macam Sistem Ekonomi di Dunia, Apa Saja?

3. Bersifat Dinamis

Ciri yang ketiga adalah bersifat dinamis, karena masyarakat Indonesia akan selalu bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Orang Indonesia pada zaman kemerdekaan belum tentu memiliki pemikiran yang sama dengan masyarakat zaman sekarang.

Mereka mengalami perkembangan dan perubahan dalam pola pikir dan kebudayaan. Uniknya, Pancasila masih tetap relevan dan bertahan hingga sekarang meskipun lahir pada 1 Juni 1945. Inilah ciri-ciri Pancasila yang khas dengan ideologi terbuka.

Baca Juga: Makna dan Arti Penting Pancasila Sebagai Dasar Negara

4. Ada Kebebasan Berpendapat

Ideologi terbuka selalu memberikan masyarakatnya kesempatan untuk berbicara dan bertindak demi mengekspresikan pendapatnya. Sila keempat dalam Pancasila memenuhi ciri-ciri ideologi terbuka ini.

Lagipula, kebebasan berbicara dan mengekspresikan pendapat ini merupakan hak yang harus dimiliki oleh semua orang. Namun, kebebasan ini harus disertai dengan tanggung jawab dan tetap mematuhi norma yang berlaku.

5. Menjunjung Tinggi Pluralisme

Keberagaman Indonesia harus didukung dengan nilai pluralisme yang dimiliki oleh setiap masyarakatnya. Pluralisme adalah perilaku yang mendukung tinggi keberagaman, multikultural, dan toleransi beragama.

Masyarakat Indonesia memang tidak lepas dari perbedaan, tapi pluralisme berarti merangkul semua perbedaan itu. Terlebih lagi, pluralisme berarti menghilangkan pikiran atau perasaan yang bisa menghalangi tumbuhnya intoleransi dalam masyarakat.

6. Mengutamakan Musyawarah Mufakat

Musyawarah yang baik pastinya mengutamakan kata dan hasil mufakat dari semua pesertanya setelah mencapai pertimbangan yang matang. Pancasila sebagai ideologi terbuka juga lahir dari musyawarah mufakat antara pendiri bangsa kita.

Dalam musyawarah, logika dan akal kita dibentuk sehingga bisa menghasilkan keputusan bersama. Keputusan inilah yang diharapkan membawa keuntungan bagi masyarakat.

7. Sistem Pemerintahan yang Terbuka

Sistem pemerintahan terbuka adalah pemerintahan di mana warga negaranya memiliki hak untuk mengetahui proses pemerintahan sehingga tercipta pengawasan publik yang efektif. Konsep yang sering dikaitkan dengan pemerintahan terbuka adalah transparansi dan akuntabilitas.

Transparansi merupakan ciri-ciri ideologi terbuka, karena masyarakat bisa mengetahui informasi yang dimiliki pemerintah tentang proses pemerintahan mereka.

8. Hak Asasi Manusia (HAM) Dijunjung Tinggi

Ideologi terbuka juga membutuhkan HAM agar semua kebutuhan warga negaranya bisa dipenuhi. Bila negara menjamin keberlangsungan hidup, kebebasan, kesetaraan, dan keamanan warganya, mereka akan terlindungi dari berbagai tindakan yang tidak diinginkan. Warga pun bisa menjalankan ideologi terbuka yang dianut oleh negara.

9. Mencerminkan Falsafah Masyarakat

Di poin kedua, disebutkan bahwa ideologi berasal dari masyarakat. Karena itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka juga identik dengan falsafah atau nilai-nilai hidup yang dimiliki oleh masyarakat.

10. Sistem Hukum yang Memadai

Terakhir adalah sistem hukum yang memadai, artinya tidak ada satupun warga negara yang kebal dari hukum. Apabila melakukan pelanggaran, tidak ada perbedaan perlakuan hukum pada warga negara tertentu.

Sudah paham dengan ciri-ciri ideologi terbuka di atas? Kalau belum paham dan ingin bertanya lebih lanjut, tanya saja sama para guru Kelas Pintar lewat fitur TANYA. Kamu juga bisa melatih pemahaman kamu tentang PPKN lewat fitur SOAL yang ada di Kelas Pintar. Atau kalau kamu butuh teman belajar, daftar saja bimbel online dan kami akan membantumu mencetak prestasi di sekolah. Jadi, mau kan belajar bareng lewat aplikasi Kelas Pintar?

Apa sih yang dimaksud dengan Ideologi terbuka dan ideologi tertutup itu?

Nah, buat kalian yang belum mengetahui tentang pengertian dari ideologi terbuka dan tertutup. Kuy langsung simak aja ulasan berikut dibawah ini!

Apa Itu Ideologi?

Kamu udah tahu belum sih, apa yang dimaksud dengan Ideologi? Jadi,

Ideologi itu berasal dari kata “ideas” dan “logos” yaitu “ideas” artinya gagasan atau konsep. Sedangkan, kalo “logos” artinya “ilmu”.

Jadi, secara umum ideologi merupakan sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keagamaan.

Atau, bisa diartiken seperti ini:

Ideologi sebagai suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang gimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

Jenis-Jenis Ideologi

Ideologi ini mempunyai 2 jenis, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Berikut ini penjelasannya!

1. Ideologi Terbuka

Apa itu ideologi terbuka? Ya, Ideologi terbuka merupakan

Ideologi yang mempu mengikuti perkembangan zaman dan bersifat dinamis atau suatu sistem pemikiran terbuka yang merupakan hasil konsensus dari masyarakat itu sendiri, nilai dan cita-citanya gak dipaksakan dari luar, tapi digali dan diambil dari suatu kekayaan, rohani, moral, dan budaya masyarakat.

Ideologi terbuka cuma berisi orientasi dasar, dan penerjemahannya ke dalam tujuan dan norma sosial-politik selalu bisa dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat.

Operasional cita-cita yang akan dicapai gak bisa ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis.

Dengan sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, gak totaliter dan gak bisa dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka cuma bisa ada dan mengada dalam sistem yang demokratis.

a. Ciri-Ciri Ideologi Terbuka

Jadi, ideologi terbuka merupakan ideologi yang gak dimutlakkan. Nah, dibawah ini ada beberapa ciri-ciri dari ideologi terbuka, yaitu:

  • Gak diciptakan oleh negara, tapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, jadi milik seluruh rakyat dan bisa digali atau ditemukan dalam kehidupan masyarakat.
  • Isinya gak langsung operasional. Jadi, setiap generasi baru bisa dan perlu menggali kembali filsafah tersebut serta mencari kembali implikasinya.
  • Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, tapi menginspirasi masyarakat buat berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
  • Ideologi gak bersifat kaku dan tertutup, tapi bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Maksudnya kalo bersifat aktual, dinamis, antisifasif dan mampu menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
  • Menghargai pluralitas, jadi bisa diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
  • Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (filsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang tapi kesepakatan masyarakat.

2. Ideologi Tertutup

Apa sih, yang dimaksud dengan Ideologi Tertutup? Jadi, ideologi tertutup yaitu

Ajaran atau pandangan dunia yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial yang ditetapkan sebagai kebenaran yang gak boleh dipersoalkan lagi, tapi harus diterima sebagai sesuatu yang udah jadi dan harus dipatuhi.

Ideologi tertutup bisa diartikan sebagai ideologi yang dimutlakkan, dan kebenaran suatu ideologi tertutup gak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai atau prinsip moral yang lain. 

Ideologi tertutup ini mempunyai sifat yang dogmatis dan juga apriori.

Arti dogmatis yaitu mempercayai terhadap suatu keadaan tanpa daya yang valid. Sedangkan,

Arti apriori adalah berprasangka terlebih dahulu terhadap suatu keadaan.

Ideologi tertutup memakai pemaksaan dalam pemberlakuan yang dipatuhi setiap masyarakat yang kordinir oleh masyarakat elit atau kelompok masyarakat, hal ini berarti bersifat otoriter yang dijalankan dengan totaliter.

a. Ciri-ciri Ideologi Tertutup

  • Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan
  • Kebenaran suatu ideologi tertutup gak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai atau prinsip moral yang lain.
  • Ideologi tertutup gak mengakui hak masing-masing orang buat punya keyakinan dan pertimbangannya sendiri.
  • Menuntut masyarakat, buat punya kesetiaan total dan kesediaan buat berkorban bagi ideologi tersebut.
  • Isinya dogmatis dan apriori, jadi gak bisa diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial dan isinya juga gak cuma nilai-nilai dan cita-cita, tapi tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
  • Bukan cita-cita yang udah hidup didalam masyarakat, tapi cita-cita sebuah kelompok yang dipakai sebagai dasar buat mengubah masyarakat.
  • Bersifat Totaliter, artinya mencakup/mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan, karena kedua bidang tersebut sarana efektif buat memengaruhi perilaku masyarakat.
  • Kalo kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologi itu akan dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma dan berbagai segi masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup

Nah, berikut ini ada beberapa perbedaan dari ideologi terbuka dan juga tertutup, diantaranya sebagai berikut ini:

NO

Ideologi Terbuka

Ideologi Tertutup

1

Sistem pemikiran yang terbuka

Sistem pemikiran yang tertutup

2

Nilai-nilai dan cita-citanya gak dipaksakan dari luar, tapi digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri.

Cenderung memaksakan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang gak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya.

3

Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, tapi hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat.

Dasar pembentukannya yaitu cita-cita atau keyakinan ideologis perorangan atau satu kelompok orang.

4

Gak diciptakan oleh negara, tapi oleh masyarakat itu sendiri jadi ideologi tersebut milik seluruh rakyat atau masyarakat.

Diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat.

5

Gak cuma dibenarkan, tapi juga dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat.

Cuma dibutuhkan oleh penguasa negara buat melanggengkan kekuasaannya dan cenderung punya nilai kebenaran cuma dari sudut pandang penguasa aja.

6

Isinya gak bersifat operasional. Baru bersifat operasional kalo udah dijabarkan kedalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundang undangan lainnya.

Isinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkrit dan operasional yang bersifat keras dan wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat.

7

Milik seluruh masyarakat dan menjiwai kedalam kepribadian masyarakat.

Loyalitas ideologi yang kaku.

8

Bersifat aktual, dinamis, antisifasif, dan selalu bisa menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Ketaatan yang mutlak, terkadang bahkan memakai kekuatan dan juga kekuasaan.

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Jadi, yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah

Ideologi  yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dengan tanpa merubah nilai dasarnya, artinya meniadakan Pancasila sama dengan meniadakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia.

Upaya perumusan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi udah dapat usulan pribadi dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI.

Ada dua hal yang dikemukakan dan menjadi tolok ukur dari lahrirnya Pancasila sebagai ideologi terbuka bangsa Indonesia.

Pertama adalah lima dasar yang dikemukakan oleh Muhammad Yamin, dalam pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945 dengan rumusan pancasila sebagai berikut ini:

  • Peri Kebangsaan
  • Peri Kemanusiaan
  • Peri Ketuhanan
  • Peri Kerakyatan
  • Kesejahteraan Rakyat.

Muhammad  Yamin juga menyatakan dalam kelima sila yang udah dirumuskan ini berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan, sesuai yang udah berkembang lama di Indonesia.

Tapi, kemudian Mohammad Hatta dalam memoarnya justru meragukan hal-hal yang dikemukakan oleh Muhammad Yamin.

Kedua yaitu Panca Sila yang dikemukakan oleh Soerkarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontan yang dikenal dan terkenal dengan nama Lahirnya Pancasila.

Dalam pidatonya tersebut, Ir. Soekarno melahirkan beberapa dasar-dasar, diantaranya sebagai berikut ini:

  • Kebangsaan
  • Internasionalisme
  • Mufakat
  • Dasar perwakilan
  • Dasar permusyawarata
  • Kesejahteraan dan ketuhanan.

Nama-nama tersebut dikemukakan dalam pidato spontan yang dikemukakan Soekarno pada tanggal 1 Juli 1945.

Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup

Ideologi merupakan pandangan hidup yang jadi sebuah pedoman dalam berbagai segi kehidupan, baik dalam bermasyarkat, berbangsa, dan bernegara. 

Pancasila memberikan kecenderungan buat selalu berpikir ke depan, dan juga mengharuskan bangsa Indonesia buat selalu bisa menyadari situasi kehidupan yang tengah dihadapi.

Terutama, supaya bisa membangun karater bangsa di tengah globalisasi dalam era keterbukaan dunia di berbagai bidang kehidupan.

Tapi umumnya, Ideologi seperti ini diterapkan oleh negara-negara yang bersifat otoriter dan dijadikan sebagai alat legitmasi buat melanggengkan kekuasaan pemerintah.

Pengaruh-pengaruh yang datang dari luar selalu dianggap berbahaya, jadi pemerintah melakukan kontrol yang sangat ketat pada masyarakat.

Gak jarang, pemerintah yang menganut ideologi tertutup bertindak sewenang-wenang terhadap siapapun warga negara yang dicap berseberangan dengan paham negaranya itu.

Mereka dijatuhi hukuman dan dilarang menyebarluaskan pengaruhnya kepada orang lain juga.

Kepala negara jadi pucuk pimpinan yang bersifat diktator yang juga menjadi penerjemah tunggal dari paham atau ideologi negara. Penggunaan alat-alat kekuasaan sangat terasa dalam pengawasan terhadap masyarakat.

Kepolisian, intelijen, dan militer dikerahkan sampai ke lapisan masyarakat yang paling bawah.

Aparat diberikan hak penuh buat menangkap dan memenjarakan seseorang tanpa perlu mengantongi bukti-bukti dulu, cukup dengan alasan “mencurigai” atau “preventif”.

Artinya, kalo hukum bisa diabaikan demi kepentingan keselamatan ideologi.

Jadi, gimana tuh? Mudah dipahami kan penjelasan mengenai Ideologi terbuka dan ideologi tertutup diatas tadi?

Semoga dengan adanya penjelasan tersebut, kamu bisa membedakan antara kedua ideologi itu. Semoga bermanfaat dan bisa membantu dalam belajar kalian 😀

Beri konten ini 5 bintang dong

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA