Apa yang Allah janjikan terhadap orang yang bersyukur terhadap nikmat nya dan orang yang kufur terhadap nikmat nya?

Dalam kehidupan sehari hari manusia sering disibukkan dengan segala pekerjaan dengan pekerjaan atau kegiatan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup, rasa syukur seringkali hanya lewat di benak kita sebagai kosa kata yang bersifat umum. Jika suasana hati kita dipenuhi dengan rasa senang dan rasa nyaman, lalu lupa dengan syukiurnya. Namun jika kita dirundung duka, masalah dan tekanan kita baru tau bahwa saat itulah kita membutuhkan Alloh namun kita lupa bersyukur ketika dalam keadaan senang, bahagia dan kecukupan.

 Dari situ baru kita sadari sebagai sesuatu yang selama ini kita abaikan “o, ternyata selama ini saya kurang bersyukur!” demikian ungkapan seseorang yang baru saja tersadar karena selama ini melalaikan rasa syukurnya atau sering kita sebut kufur nikmat. Maka dari itu kita harus paham dulu arti “bersyukur” dan arti “kufur”.

Yang pertama kita akan membahas dulu tentang bersyukur, Bersyukur adalah  suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterimakasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah SWT berikan.maka selalu bersyukur jika diberi suatu nikmat Allah SWT. Tidak memandang nikmat itu banyak apa sedikit. Karena orang yang selalu bersyukur niscaya Allah SWT akan menambahkan kenikmatan tersebut.

Hal ini sebagai mana firman Allah SWT dalam QS Ibrahim : 7

وَإِذْتَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَإنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَإِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya adalah : Dan (ingatlah juga), takkala tuhanmu memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabku sangatlah pedih.”

            Maka kita sebagai muslim yang patuh terhadap ajaran agam islam kita harus bersyukur dari apa yang diberikan di dunia ini oleh Allah SWT dari segala jenis rezeki yang diberinya.Rezeki memang tidak semua tentang harta yang nyata melainkan bernafas pun adalah rezeki yang lebih indah diberikan oleh Allah SWT, karena jika kita tidak dapat bernafas lagi kita tidak dapat merasakan nikmatnya lagi.

            Kemudian kita akan membahas tentang kufur, kufur adalah salah perbuatan manusia, baik secara lahiriyah maupun batiniyah yang bisa menyebabkan hilangmya atau gugurnya keimanan seseorang.maka dari itu jika kita kufur terhadap apa yang diberikan oleh Allah SWT berarti kita tidak lagi gugur iman kita terhadap tuhan yang maha esa ini.

            Hal ini disebut dalam firman Allah SWT dalam QS Az Zumar

إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَي لِعِبَادِهِ الكُفْرُ وَإِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا وَازِرَةٌ أُخْرَي

Artinya : JIka kamu kafir, sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhoi kekafiran bagi hambanya dan jika kamu bersykur, niscaya dia meridhoi bagimu kesyukuranmu itu, dan seeorang yang berdosa tidak akanmemikul dosa orang lain..

            Setelah kita mengerti dari penjelasan singkat diatas kita bisa mengerti bahwasanya rasa syukur itu harus ditimbulkan secara istiqomah di dalam diri umat muslim, karena kebanyakan  muslim saat ini  lebih sering mengeluh dan lupa akan segala nikmat yang diberikan Allah SWT kepada para umatnya. Sehinga seringkali Allah SWT memberikan sebuah peringatan atau musibah kepada hambanya agar selalu bersyukur dalam segala keadaan. Dan yang kita lihat pada zaman sekarang ketika manusia diberi sedikit saja kesusahan merka bkn malah bersyukur tetapi malah mengeluh akan penderitaannya yang dialami mereka saat  itu, bukannya memohon ampun kepada Allah tetapi malah membuat maksiat dengan tujuan menghilangkan segala beban yang dialami menurut mereka.

Kita mencoba melihat ke bawah, banyak sekali orang orang miskin, rakyat yang kurang mampu, manusia yang keterbatasan fisik mereka tidak pernah berputus asa dalam menjalai hidup, mereka selalu bersyukur karena mereka masih diberi nikmat oleh Allah SWT untuk menjalani hidup di dunia ini oleh karena itu kita sebagai muslim di zaman atau era akhir ini . kita harus budayakan bersyukur di setiap hal dan keadaaan yang kita jalani saat ini .

Jangan berputus asa dan kufur akan segala nikmat yang diberikan Allah karena semua yang diberikan allah kepada kita adalah titipan dari-Nya dan  kapanpun biasa diambil tanpa kita ketauhi waktu  tersebut. Juga pastinya allah telah merencanakan apa yang akan terjadi kepada kita. Wallahu A’lam.

By : Abdul Haris Taqiyuddin & Aldi Wahyudi  MNJ 2

Ilustrasi

Muslimahdaily - Sahabat Muslimah mungkin pernah merasa jenuh dengan kondisi keuangan yang tidak seberapa. Atau karena sakit yang tak kunjung usai. Atau juga iri dengan kondisi fisik yang tak kalah cantik dengan wanita lain. Atau mungkin saja mengalami musibah yang teramat menyedihkan. Jika pernah, maka bisa jadi kita tengah kufur atas nikmat yang Allah Ta’ala berikan.

Sama halnya dengan ujian-ujian lain, Allah menurunkan rasa kufur dan iri tersebut bersamaan dengan penawarnya, yakni bersyukur. Dengan bersyukur dan menerima takdir yang telah Allah turunkan atas kita, hati dan pikiran dapat sedikit menjadi lebih tenang.

Selain itu, Allah telah menjanjikan banyak ganjaran bagi mereka yang senantias bersyukur.

1. Ditambahkan Nikmatnya

Mereka yang selalu bersyukur atas apapun yang Allah kehendaki atasnya, maka akan ditambahkan nikmatnya. Sementara ingkar pada nikmat justu menjadi penyebab hilangnya kenikmatan itu sendiri.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).

Di samping itu, nikmat Allah bukan hanya seputar harta dan penampilan, namun juga dapat berupa dihindari dari marabahaya, penyakit fisik maupun psikis, mendapat perlindungan dari gangguan manusia, jin serta binatang. Bahkan juga termasuk perlindungan dari kekufuran, kemusyrikan, dan bid’ah.

2. Dilipatgandakan pahalanya

Bukan cuma nikmatnya, Allah juga akan menambah pahala orang-orang yang senantiasa bersyukur dengan kondisi yang mereka alami.

Rasulullah bersabda,

“Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)

3. Diampuni dosa-dosanya

Tak hanya ditambahkan nikmatnya, orang-orang yang bersyukur juga akan diampuni dosa-dosanya.

Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,

“Allah Subhanahu wa ta’ala tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali Allah Subhanahu wa ta’ala menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)

4. Disayang oleh Allah

Rasulullah bersabda, “Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Abu Dawud).

Itu tadi beberapa ganjaran yang Allah janjikan bagi orang-orang yang bersyukur. Tentu ganjaran yang besar sepadan dengan beratnya ibadah itu dilakukan. Allah berfiman,

“Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (QS. Saba’: 13).

Walau sulit, hendaknya kita selalu berusaha bersyukur dengan kondisi yang ditakdirnya kepada kita. Ketahuilah bahwa nikmat Allah sangatlah banyak dan tak terhitung jumlahnya. Jangan sampai karena banyaknya nikmat tersebut, kita jadi menganggap enteng dan berakhir kufur.

Nabiyullah bersabda, “Sesungguhnya nikmat itu liar, seperti liarnya binatang buas, maka ikatlah nikmat itu dengan bersyukur.” (HR. Bukhari).

Semoga kita termasu ke dalam golongan hamba-Nya yang senantias bersyukur. Aamiin Aamiin ya Robbal Alamin.

Last modified on Minggu, 20 September 2020 11:37

Sabtu, 15 Januari 2022  /  6:32 pm

Bersyukur tak cukup hanya dengan ucapan Alhamdulillah. Foto: Repro okezone.com

KENDARI, TELISIK.ID - Bersyukur tidak cukup hanya dengan mengucapkan alhamdulillah semata, namun juga harus dibuktikan dengan senantiasa mencintai Allah, melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Melansir muslim.or.id, menurut Ibnul Qayyim, syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah” (Madarijus Salikin, 2/244).

Syukur merupakan salah satu sifat Allah yang husna. Maknanya, Allah pasti akan membalas setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya.

“Sesungguhnya Allah itu Ghafur dan Syakur” (QS. Asy-Syura: 23).

Allah saja Maha Pembalas Kebaikan hamba-Nya, tentu lebih layak lagi seorang hamba bersyukur kepada Rabb-Nya atas begitu banyak nikmat yang ia terima.

Nabi Muhammad Shallallahu ’alaihi Wasallam tidak luput dari syukur walaupun telah dijamin baginya surga. Diceritakan oleh Aisyah Radhiallahu ’anha,

“Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam biasanya jika beliau salat, beliau berdiri sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. Aisyah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian? Bukankan dosa-dosamu telah diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah besabda: ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?’” (HR. Bukhari no. 1130, Muslim no. 2820).

5 alasan mengapa kita harus selalu bersyukur:

1. Syukur sifat orang beriman

Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mukmin sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR. Muslim no.7692).

2. Sebab datangnya ridha Allah

Allah Ta’ala berfirman,

“Jika kalian ingkar, sesungguhnya Allah Maha Kaya atas kalian. Dan Allah tidak ridha kepada hamba-Nya yang ingkar dan jika kalian bersyukur Allah ridha kepada kalian” (QS. Az-Zumar: 7).

3. Sebab selamat dari azab Allah

Allah Ta’ala berfirman,

“Tidaklah Allah akan mengazab kalian jika kalian bersyukur dan beriman. Dan sungguh Allah itu Syakir lagi Alim” (QS. An-Nisa: 147).

4. Sebab ditambahnya nikmat

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (QS. Ibrahim: 7).

5. Ganjaran di dunia dan akhirat

Bersyukur bukan hanya sekedar pujian dan berterima kasih kepada Allah. Bersyukur itupun menuai pahala, bahkan membuka pintu rezeki. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan sungguh orang-orang yang bersyukur akan kami beri ganjaran” (QS. Al Imran: 145).

Baca Juga: Ini Fakta Jembatan Shiratal Mustaqim dalam Al-Quran dan Hadis

Imam Ath Thabari menafsirkan ayat ini dengan membawakan riwayat dari Ibnu Ishaq, “Maksudnya adalah, karena bersyukur, Allah memberikan kebaikan yang Allah janjikan di akhirat dan Allah juga melimpahkan rezeki baginya di dunia” (Tafsir Ath Thabari, 7/263).

Dilansir dari kumparan.com, sebaliknya, ada beberapa bahaya bila kufur atas nikmat Allah:

Hati menjadi mati

Kufur nikmat dapat membuat hati manusia mati dan akan sering merasa kurang dalam dirinya, sehingga lupa mensyukuri apa yang sudah diberikan Allah.  

Diberikan azab

Azab Allah akan menghampiri orang-orang yang kufur nikmat. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 7 yang artinya:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Baca Juga: Baca Doa Ini Bila Anak Sakit, Seperti Dicontohkan Rasulullah SAW

Mendapat ganjaran neraka

Allah berfirman:

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Wahai Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku akan beri kesenangan sementara, tetapi kemudian Aku seret ia secara paksa untuk menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." (C)

Reporter: Haerani Hambali 

Bersyukur Kufur Nikmat azab akhirat

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA