Apa tujuan menelaah sebuah teks

Menelaah dan Menyusun Teks Negosiasi

Tujuan dan Petunjuk Belajar

     Setelah selesai mempelajari materi pelajaran tentang “Menelaah dan Menyusun Teks Negosiasi dengan Memperhatikan Isi, Struktur, dan Kebahasaan” yang terdapat di dalam Kegiatan Belajar 3 ini, Anda diharapkan dapat:

1.1 Menelaah isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasiberkaitan dengan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.

(1) Menelaah isi teks negosiasi.

(2) Menelaah struktur teks negosiasi (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup).

(3) Menelaah kebahasaan teks negosiasi.

1.2 Menyusun teks negosiasi dengan memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan berkaitan dengan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.

(1) Menyusun kerangka teks negosiasi

(2) Mengembangkan kerangka teks negosiasi

(3) Menyunting teks negosiasi

     Untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan, Anda harus mempelajari secara seksama seluruh materi pelajaran yang diuraikan pada setiap Unit. Jangan pernah merasa segan atau malu untuk mempelajarinya secara berulang-ulang termasuk untuk mengerjakan setiap aktivitas belajar yang tersedia. Buatlah catatan kecil mengenai materi pelajaran yang belum Anda pahami untuk ditanyakan kepada tutor atau fasilitator.

Uraian Materi

a. Teks Negosiasi

Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah teks negosiasi berikut!

Suatu hari di sebuah pasar tradisional, terdapat sebuah tansaksi jual beli.

Penjual : “Silakan Bu, mau beli apa?”

Pembeli : “Kaos sepak bola untuk anak-anak ada?”

Penjual : “Oh ada Bu. Ini silakan dipilih sendiri.” (sambil mengeluarkan beberapa

 pilihan kaos bola).

Pembeli : “Kaos yang Real Madrid kok gak ada?”

Penjual : “Sebentar saya cari dulu.”

Pembeli : “Yang ukuran M ya, Mbak.”

Penjual : “Ini adanya ukuran L, Bu.”

Pembeli : “Waduhh ukuran anaknya kecil Mbak. Kalau segini kebesaran.”

Penjual : “Nanti kan bisa dikecilkan Bu. Ini juga bisa di pakai sampai anaknya

 besar.”

Pembeli : “Harganya berapa, Mbak?”

Penjual : “Yang ini Rp. 35.000, Bu.”

Pembeli : “Mahal sekali Mbak. Rp. 20.000 ya Mbak?”

Penjual : “Ya gak boleh Bu. Tambah Rp. 12.000 ya?”

Pembeli : “Gak mau. Kalau mau Rp. 25.000.”

Penjual : “Kalau segitu saya gak dapet untung dong, Bu. Tambah Rp. 5.000 ya?”

Pembeli : “Ya sudah. Ini uangnya.” (sambil memberikan uang).

Penjual : “Terima kasih Bu. Gak sekalian sama sepatu bolanya Bu?” (memberikan

 sebungkus tas kresek yang berisi kaos).

Pembeli : “Sama-sama. Tidak, tadi sudah beli.” (meninggalkan toko baju)

b. Struktur Teks Negosiasi

     Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara penjual dan pembeli di pasar mempunyai struktur teks sebagai berikut:

1) Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya.

Contoh:

Suatu hari di sebuah pasar tradisional, terdapat sebuah tansaksi jual beli.

2) Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi.

Contoh:

Pembeli : “Kaos sepak bola untuk anak-anak ada?”

3) Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.

Contoh:

Penjual : “Oh ada Bu. Ini silakan dipilih sendiri.” (sambil mengeluarkan beberapa pilihan kaos bola).

4) Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.

Contoh:

Pembeli : “Mahal sekali Mbak. Rp. 20.000 ya Mbak?”

5) Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.

Contoh:

Penjual : “Kalau segitu saya gak dapet untung dong, Bu. Tambah Rp. 5.000 ya?”

Pembeli : “Ya sudah. Ini uangnya.” (sambil memberikan uang).

6) Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Contoh:

Penjual : “Terima kasih Bu. Gak sekalian sama sepatu bolanya Bu?” (memberikan sebungkus tas kresek yang berisi kaos).

Pembeli : “Sama-sama. Tidak, tadi sudah beli.” (meninggalkan toko baju)

c. Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi

     Kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:

1) Bahasa persuasif

Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian.

Misalnya: dalam kalimat “Bagus itu, Mam Bu. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”

2) Kalimat deklaratif

Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

Contoh:

Kualitas kaos ini setara dengan yang import.

3) Bahasa yang sopan

Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.

Contoh:

a. Kalau harga segitu saya masih rugi, Bu. (sopan).

b. Enak saja, nawar gak pakai mikir (tidak sopan).

4) Menggunakan konjungsi

Contoh :.

Meskipun buatan dalam negeri kualitas baju ini sangat baik.

Ibu tidak akan menyesal walaupun harus membayar agak mahal.

5) Menggunakan kalimat yang efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

6) Berisi pasangan tuturan

Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih.

7) Bersifat memerintah dan memenuhi perintah

Contoh:

Coba ambilkan contoh kaos yang ukuran XL.

8) Menggunakan pronomina

Kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh :

Saya, kami, anda.

9) Menggunakan kalimat langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh narasumber.

Contoh:

“Bu, ada sepatu merek adidas?”

10) Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepakatan atau tidak.

Contoh:

“Baik Bu, akan membeli berapa buah?”

11) Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

Bulan lalu harganya masih tujuh puluh ribu, masa sekarang sudah jadi delapan puluh ribu?

d. Kerangka Teks Negosiasi

     Membuat kerangka teks negosiasi identik dengan menentukan unsur-unsur dalam struktur teks tersebut. Berarti menyusun bagian bagian orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup Untuk lebih lengkap lagi berikut ini diberikan langkah-langkah menulis kerangka teks anekdot:

1) Menentukan topik

 Berikut adalah contoh hal-hal yang cocok dijadikan topik dalam teks negosiasi:

(1) Harga barang

(2) Tempat studi wisata

(3) Besaran upah minimum karyawan

(4) Besaran iuran anggota koperasi

(5) Tujuan tempat berkemah

(6) Dll

2) Menentukan para pihak

 Berikut adalah contoh para pihak yang cocok dijadikan contoh dalam menyusun teks

negosiasi.

(1) Penjual dan pembeli

(2) Siswa dan guru

(3) Karyawan dan pengusaha

(4) Pengurus dan anggota koperasi

(5) Pramuka dan pembina

(6) Dll

3) Menentukan konflik/ perbedaan

Berikut adalah contoh konflik/ perbedaan yang cocok dijadikan contoh dalam menyusun

teks negosiasi.

(7) Perbedaan asumsi harga barang

(8) Perbedaan pandangan tentang tempat wisata yang bagus

(9) Perbedaan pandangan tentang upah minimum bagi karyawan

(10) Perbedaan pandangan tentang besaran iuran koperasi

(11) Perbedaan pandangan tentang tempat berkemah yang bagus

(12) dll

4) Menentukan solusi dalam penawaran

 Berikut adalah contoh solusi yang cocok dijadikan contoh dalam menyusun teks

negosiasi.

(1) Harga yang telah disepakati antara penjual dan pembeli

(2) Tempat wisata yang berhasil disepakati antara siswa dan guru

(3) Besaran upah minimum yang telah disepakati antara karyawan dan pengusaha

(4) Besaran iuran koperasi yang telah disepakati antara pengurus dan anggota

koperasi

(5) Tempat berkemah yang berhasil disepakati antara pramuka dan Pembina

(6) dll

5) Menentukan model kesepakatan

 Berikut adalah contoh model kesepakatan yang cocok dijadikan contoh dalam

menyusun teks negosiasi.

(1) Terjadinya transaksi jual beli antara para pihak

(2) Jadi melaksanakan studi wisata yang telah disepakati para pihak

(3) Terjadinya pembayaran upah minimum sesuai kesepakatan para pihak

(4) Terjadinya pembayaran iuran koperasi sesuai kesepakatanpara pihak

(5) Terjadinya perkemahan di tempat yang telah disepakati para Pihak

e. Mengembangkan Kerangka Teks Negosiasi

     Kembangkanlah kerangka teks negosiasi yang telah Anda susun menjadi sebuah teks negosiasi yang telah Anda susun menjadi sebuah teks negosiasi yang baik dan lengkap, serta memenuhi unsur-unsur strukturnya.

f. Menyunting Teks Negosiasi

     Langkah terakhir dalam proses penulisan teks negosiasi adalah menyunting teks tersebut. Penyuntingan teks bisa difokuskan ke dalam beberapa hal. Pertama tentang penerapan penggunaan EYD, apakah teks negosiasi tersebut telah menggunakan EYD yang benar.

     Kedua tentang penggunaan kata baku dan tidak baku. Telitilah penggunaan kata yang dipilih apakah sudah memenuhi kaidah kebakuan. Ketiga adalah penggunaan kalimat efektif. Apakah teks laporan hasil observasi yang disusun telah menggunakan kalimat efektif? Apabila belum, ubahlah kalimat tersebut agar efektif.

Contoh:

a. Kata baku dan tidak baku.

¾ Hakikat (baku) hakekat (tidak baku)

¾ Nasihat (baku) nasehat (tidak baku)

b. Kalimat efektif:

¾ Kepada Bapak Kepala Sekolah waktu dan tempat kami persilakan. (tidak efektif)

¾ Bapak Kepala Sekolah kami persilakan memberikan sambutan.

Selamat, Anda telah berhasil menyelesaikan materi pelajaran yang diuraikan pada Unit 2.