Show
Payback period adalah istilah yang perlu dipahami oleh para investor. Saat memutuskan berinvestasi, investor harus membuat target kapan modal itu akan kembali padanya. Payback period akan membantu Anda mengetahui kurun waktu pengembalian modal. Rumus payback period akan membuat Anda jadi tidak menunggu dalam kepastian. Di sini akan dijelaskan segala sesuatu tentang payback period. Baca juga: Cara Mempersiapkan Investasi yang Menguntungkan Pengertian Payback Period adalahSaat berinvestasi, Anda pasti ingin modal yang Anda investasikan itu kembali pada Anda dengan jumlah yang sudah bisa diperhitungkan dengan baik. Selain itu, waktu pengembalian juga menjadi unsur yang tidak kalah penting. Anda bisa menentukan waktu pengembalian itu lama atau malah sebentar. Semuanya tergantung dari pilihan Anda. Di sinilah rumus payback period akan dibutuhkan. Payback period merupakan jumlah tahun atau waktu yang harus dilalui oleh investor untuk mengembalikan dana yang disetorkan pada suatu proyek. Istilah ini dapat diartikan periode pengembalian modal. Biasanya rumusnya dihitung ketika Anda akan terlibat sebuah proyek bisnis. Tentunya proyek itu diharapkan menghasilkan keuntungan yang akan menjadi profit juga untuk para investor. Biasanya untuk proyek ini, investor lebih menyukai waktu pengembalian yang sebentar. Keputusan investasi juga dipengaruhi oleh waktu. Apabila jumlah investasi laba yang dijanjikan besar, tapi waktu pengembalian tidak jelas, investor tentu akan memilih mundur karena mereka hanya menyukai investasi yang jelas. Kelebihan Payback PeriodPayback period adalah rumus yang mempunyai keuntungan bagi mereka yang menggunakannya. Ini penjelasannya. 1. Mengetahui secara pasti waktu untuk tahu kapan modal kembaliInvestasi awal yang Anda tanamkan tidak hanya dihitung dari modal, tapi berapa waktu yang diperlukan agar modal kembali pada Anda, yang nanti bisa ditambah dengan keuntungan. Waktu yang dapat diperhitungkan ini tentunya tidak akan membuat Anda menunggu dalam kecemasan. Anda juga akan tahu apakah suatu aktivitas modal membutuhkan pengembalian dalam waktu panjang atau waktu pendek. Perhitungannya akan mempengaruhi keputusan Anda terhadap investasi tersebut. 2. Memilih proyek yang tepatInvestor memberikan pinjaman modal pada suatu proyek karena mengharapkan imbal hasil memuaskan. Salah satu hal yang akan berpengaruh di sini adalah tidak salah dalam memilih proyek. Untuk bisa memilih proyek yang tepat, besaran laba yang dijanjikan bukan hanya menjadi indikator, tapi juga waktu modal kembali yang dijanjikan pada Anda. Biasanya pemilik proyek menjanjikan akan mengembalikan modal dalam waktu sekian. Anda boleh menjadikan hal itu sebagai patokan, tapi Anda juga perlu membuktikan apakah proyek itu benar-benar bisa selesai sesuai target. Payback period adalah perhitungan dapat diandalkan pada kasus ini. 3. Mudah untuk diterapkanRumus payback period adalah sederhana, sehingga cara menghitungnya pun terbilang mudah. Rumus yang umumnya dipakai adalah membagi nilai investasi dengan investasi untuk per tahunnya. Untuk lebih jelasnya, rumus ini akan dibahas di bawah. 4. Mengetahui gambaran risikoSetiap proyek memiliki waktu pengerjaan dan risikonya masing-masing. Anda pasti pernah melihat suatu proyek bangunan terlantar karena beberapa masalah, salah satunya adalah dana yang dibutuhkan ternyata lebih dari perkiraan, sehingga butuh waktu lebih lama selesai. Untuk terhindar dari kasus ini, Anda perlu menghitung payback period. Dengan begitu, waktu pengerjaan proyek juga bisa Anda dapatkan. Proyek yang dapat diselesaikan secara cepat, biasanya yang punya risiko paling rendah. Kekurangan Payback PeriodSelain kelebihan, payback period adalah perhitungan yang mempunyai kekurangan juga. Ini penjelasannya. 1. Tidak memperhitungkan labaRumus payback period bisa dikatakan mudah, tapi itu hanya diperuntukkan menghitung periode saja. Anda tidak akan mendapatkan gambaran jumlah laba yang bisa diraih. Untuk menghitung perkiraan laba, Anda butuh rumus tambahan yang dikhususkan untuk menghitung perkiraan laba. 2. Tidak memperhitungkan biaya investasiKetika mengeluarkan modal untuk sebuah proyek, ada biaya-biaya tambahan yang perlu Anda keluarkan juga. Biaya tersebut disebut sebagai biaya investasi. Dengan hanya mengandalkan payback period, Anda jadi tidak akan memperhitungkan biaya investasi. Padahal biaya ini juga perlu dihitung supaya Anda bisa menghitung laba bersih. Indikator Payback PeriodUntuk menghitung payback period adalah Anda membutuhkan berbagai indikator yang akan dijabarkan di sini. Tujuannya adalah memilih investasi yang tepat untuk diberikan modal. Ini dia indikator yang akan membantu Anda dalam menerapkan payback period.
Cara Perhitungan Payback PeriodCara menghitung payback period adalah ada berbagai macam jalan. Umumnya rumus payback period adalah: Payback Period atau PP = Nilai investasi awal / aliran kas bersih Rumus ini bisa digunakan dengan catatan arus kas per tahun nilainya sama. Ada lagi rumus payback period untuk aliran kas bersih yang per tahunnya berbeda adalah: Payback Period = n + (a : b) x 1 tahun Keterangan: n adalah syarat yang berlaku untuk periode kembalinya investasi. a adalah besaran kumulatif arus kas untuk tahun yang terakhir (n). b adalah arus kas setelah arus kas tahun ini berjalan (rumusnya adalah n + 1) Contoh Kasus Payback PeriodSupaya lebih memahami payback period, di sini akan diberikan dua contoh perhitungan. 1. Payback period cash flow samaPerusahaan CBA ingin membeli alat pabrik baru untuk menunjang operasionalnya. Untuk mempunyai alat itu perusahaan CBA mengeluarkan dana Rp100 juta. Setelah dihitung, alat tersebut mampu membuat perusahaan punya arus kas bersih Rp50 juta untuk per tahunnya. Berapa payback period yang dimilikinya? PP = Nilai investasi awal / aliran kas bersih PP = 100 juta / 50 juta PP = 2 tahun Jadi, pengembalian dana akan diraih setelah 2 tahun. 2. Payback period cash flow berbedaSebuah perusahaan menawarkan proyek investasi sebesar Rp500 juta dengan umur 5 tahun. Periode pengembalian yang dijanjikan adalah 3 tahun. Arus kas untuk per tahunnya adalah sebagai berikut:
Berapa payback period-nya? Anda perlu hitung arus kas terlebih dulu
Payback Period = n + (a : b) x 1 tahun PP = 3 + ((500 juta - 450 juta) : (600 juta - 450 juta)) x 1 tahun PP = 3 + (50 juta : 150 juta) x 1 tahun PP = 3 + 0,3 PP = 3 tahun 3 bulan Ppengembalian modal akan terjadi 3 tahun 3 bulan. Baca juga: Memilih Bisnis Investasi Online Terpercaya Payback period bisa Anda manfaatkan untuk mengetahui kapan pengembalian dana. Namun, jangan lupa untuk memperhitungkan laba dan biaya investasi yang akan ikut mempengaruhi besaranlaba yang lebih tepat. Kembangkan Modal dengan Imbal Hasil Menggiurkan Lewat Modal RakyatAnda punya dana dan ingin membuat jumlahnya bertambah di masa depan? Mendanai UMKM bisa jadi pilihan yang tepat. Mendanai di Modal Rakyat aman dan mudah karena sudah berizin legal OJK. Pendanaan pertama Anda bisa dimulai dari Rp25.000. Imbal hasil yang ditawarkan pada pendana mencapai 18% dalam per tahunnya. Dapatkan Rp25.000 gratis di pendanaan pertama Anda dengan input kode BLOG25 untuk top up dana. Apa tujuan perhitungan payback period?Payback Period ini sebagai penentu atau kriteria dalam mengambil keputusan investasi apakah secara finansial layak untuk menginvestasikan modalnya ke suatu proyek atau tidak.
Kapankah hasil dari payback period bisa dikatakan layak?Indikator Payback Period
Ketika membandingkan beberapa proyek dengan payback period, pilih yang hasilnya lebih cepat. Apabila hasil hitung payback period lebih cepat ketimbang waktu selesainya proyek, proyek itu layak untuk Anda pilih.
Apa yang menjadi kelemahan metode payback period?Kelemahan Payback Period
Tidak memperhatikan time value of money. Hal ini berpeluang memunculkan risiko karena cash flow pada waktu yang akan datang memiliki nilai yang berbeda ketika modal diinvestasikan. Lebih mementingkan pengembalian nilai investasi daripada keuntungan berdasarkan umur investasi.
|