Apa saja teknik public speaking

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 8 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 12 to 22 are not shown in this preview.

Secara umum setiap orang memiliki kemampuan berbicara tetapi tidak setiap orang mampu berbicara komunikatif dan menarik di depan umum. Berbicara di depan umum merupakan sebuah skill/ kemampuan atau yang dapat dipelajari. Tekniknya dapat dengan mudah dipelajari dan sudah menjadi hal umum yang dapat dilakukan oleh banyak orang, karena sekarang ini berbicara di depan umum merupakan salah satu hal yang menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan pribadi, sosial, dan kehidupan profesional. Bagi mereka yang sudah dikenalkan atau terbiasa berbicara di depan umum, mudah baginya untuk menguasai audiens, tetapi bagi sebagian mereka yang tak terbiasa berbicara di depan umum, akan menganggap bahwa berbicara di depan umum merupakan hal yang menegangkan dan menakutkan. Terbayang bahwa seluruh mata audiens akan tertuju pada sosok yang berbicara di depan umum. Namun, berbicara di depan umum terlepas suka atau tidak suka bagi sebagian besar di era sekarang ini merupakan hal yang wajib dikuasai karena dalam suatu hal dan kondisi yang tak terduga pastinya akan berhadapan dengan sejumlah orang. Tentunya untuk mengatasinya dibutuhkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran. Dengan demikian berikut hal-hal dasar dan tips dari Public Speaking.

Secara umum, Public Speaking adalah berbicara di depan umum atau berbicara di depan publik, yang merupakan sebuah aksi, tindakan atau keterampilan berbicara pada sekelompok besar orang atau seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang ke sekelompok orang secara langsung bertatap muka. Contohnya yaitu pidato, moderator, dan presentasi.

A.  Metode Public Speaking

Dalam berbicara di depan umum ini, terdapat empat metode yang perlu dipelajari . Berikut penjelasan empat metode tersebut beserta kelemahan dan kelebihannya yaitu :

1.   Impromtu atau Ad Libirtum

Metode Impromtu merupakan metode yang dilakukan secara spontanitas yang mana tidak menggunakan persiapan atau pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu (secara langsung). Atau berbicara tanpa naskah. Metode impromtu biasanya dilakukan oleh seseorang yang akan tampil secara mendadak.

Kelebihan dari metode ini adalah pendapat dan gagasan yang dihasilkan akan datang secara spontan, dapat mengungkapkan perasaan dengan sebenarnya, dan dapat memungkinkan pembicara untuk terus berpikir.

Namun kekurangannya dapat menghasilkan kesimpulan yang masih mentah karena adanya keterbatasan pengetahuan pembicara, gagasan yang dihasilkan kurang sistematis, dan dapat menghasilkan penyampaian yang tidak lancar terutama bagi mereka yang belum berpengalaman berbicara di depan umum.

2.      Manuscript atau naskah.

Metode  manuscript ini adalah kebalikan dari Metode Impromtu di atas. Metode manuscript atau naskah merupakan metode yang dilakukan dengan cara membaca naskah yang sudah disiapkan. Biasanya metode ini digunakan oleh pejabat negara atau bagi mereka yang memberi sambutan di acara resmi atau formal.

Metode ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan karena setiap kata yang diucapkan dalam acara resmi atau formal akan menjadi figur oleh masyarakat luas dan dikutip oleh media massa.

Kelebihan dari metode manuscript atau naskah ini adalah sebelum berbicara di depan umum, kita dapat memilih kata-kata dengan sebaik-baiknya untuk ditulis, menghemat pernyataan, dapat memperlancar dalam berbicara, dapat menghindari hal-hal yang menyimpang, naskah dapat diperbanyak.

Sedangkan kelemahan dalam metode ini adalah dapat mengurangi interaksi dengan pendengar, pembicara akan terlihat kaku, persiapan yang dilakukan akan lebih lama, dan tanggapan pendengar akan sukar mempengaruhi pesan.

3.      Memoriter atau Hafalan

Memoriter adalah metode yang dilakukan dalam berbicara di depan umum dengan menghafalkan teks atau naskah yang sudah disiapkan. Sehingga pada saat pembicara akan menyampaikan pidatonya, pembicara tidak lagi menggunakan teks atau naskah yang dibuatnya karena keseluruhan isi teks sudah dihafalkan.

Dalam metode ini, Pembicara dituntut untuk menguasai susunan bahasa, ide, dan gagasan yang ada dalam teks, yang mana metode ini cocok untuk mereka yang memiliki daya ingat tinggi. Selain itu, metode ini juga cocok untuk mereka yang memiliki pembahasan atau topik yang menarik dan sederhana, yang mana waktu yang digunakan untuk menyampaikan topik tidak terlalu lama.

Tetapi, metode memoriter tidak disarankan untuk mereka yang tidak memiliki kapasitas daya ingat yang tinggi karena jika metode ini dilakukan akan menimbulkan risiko seperti kurang menariknya pembahasan yang disampaikan karena pembicara akan kebingungan dan berfokus dengan kesalahan pembicara sendiri.

4.      Extempore atau Using Note

Metode extempore merupakan metode pilihan yang sangat dianjurkan untuk pembicara. Karena metode ini dilakukan dengan  menggunakan teks atau naskah pidato yang hanya berisi outline (garis besar) dan pokok penunjang.

Dengan menggunakan outline (garis besar) dan pokok penunjang, keduanya akan menjadi pedoman untuk mengatur gagasan dalam pikiran untuk disampaikan ke publik. Metode ini juga disebut sebagai metode dengan penjabaran kerangka yang mana menggunakan teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara keseluruhan.

Namun metode ini hanya dapat digunakan untuk mereka yang sudah berpengalaman, karena dalam menggunakan metode ini dibutuhkan kecakapan dalam berbicara. Tentunya jika pembicara tidak cakap maka risikonya yaitu pembahasan atau topik yang disampaikan akan menjadi tidak teratur yang mana ide dan gagasan yang sudah tersusun akan menjadi kacau dan tak terarah.

Kelebihan dari metode ini adalah komunikasi yang dihasilkan dengan pendengar akan lebih baik, pesan atau pembahasan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan, penyajiannya akan lebih spontan. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah akan menjadi kurang baik jika persiapan yang dibuat terburu-buru, penggunaan diksi yang kurang menarik, mengurangi kefasihan, dan adanya kemungkinan menyimpang outline atau kerangka.

B.   Tips Berbicara di Depan Umum

1.    Demam panggung adalah hal yang biasa

 

Perasaan takut dan gugup saat berdiri sendiri untuk menyampaikan gagasan di depan umum yang kemudian menjadi tidak percaya diri adalah hal yang normal, di mana setiap orang pasti merasakan demam panggung.

Rasa cemas yang ditimbulkan seperti cemas jika topik dan informasi yang disampaikan tidak sesuai dengan harapan publik, takut dan cemas jika terdapat kesalahan dalam menyampaikan topik, cemas jika penampilan yang diberikan buruk dan malah mempermalukan diri sendiri.

Cara mengatasinya adalah dengan melakukan persiapan dengan baik dan sempurna, latihan secara terus-menerus sebelum berdiri di panggung dan menyampaikan gagasan ke publik. Jadikan rasa cemas tersebut untuk memunculkan penampilan yang luar biasa.

2.    Percaya Diri dan Salurkan Energi Positif

 

Ketika kita tampil di depan publik, kita harus percaya diri dan yakinkan pada diri sendiri bahwa kita pasti bisa dan berikan energi positif ke publik karena hal tersebut dapat mempengaruhi publik. .Tentunya publik sebagai pendengar akan lebih menyukai pembicaranya yang memberikan energi positif.

Sebelum menyampaikan gagasan atau pembahasan yang akan diterima oleh publik pastikan kembali untuk menyiapkan pikiran positif. Pilih kata-kata positif untuk bekal energi positif. Contohnya, sebelum kita mulai dengan topik utama, kita ajak audiens untuk bersemangat, dengan mengucapkan yel-yel : pagi…pagi…pagi…Karena dengan adanya energi positif saat menyampaikan pembahasan dapat meningkatkan percaya diri.

3. Lakukan Interaksi dengan Peserta

Membangun interaksi antara pembicara dengan peserta merupakan hal yang penting saat berbicara di depan umum. Lakukan interaksi dengan peserta secara baik dan tidak berlebihan, tentunya hal ini dapat mengurangi kecemasan saat menyampaikan materi atau gagasan yang dibawakan.

Selain itu, melakukan interaksi dengan peserta merupakan salah satu cara untuk dapat menarik perhatian. Interaksi yang dapat dilakukan saat berbicara di depan umum misalnya yaitu menanyakan kabar, memberikan gurauan ringan, dan memberi pertanyaan ke peserta dan menatap mata peserta ketika kita berbicara dengan mereka

Atau bisa juga menceritakan pengalaman pribadi secara singkat juga merupakan salah satu cara untuk membangun interaksi dengan peserta. Hal ini akan membuat kita dikenal oleh peserta karena telah menceritakan pengalaman secara singkat.

4. Pertimbangkan Penampilan

 

Dari keseluruhan tips di atas hal yang penting untuk dilihat dari segi visual seseorang saat berbicara di depan umum adalah penampilan. Tentunya publik atau peserta akan lebih memperhatikan seseorang yang berpenampilan rapi.. Rapi di sini tidak harus dengan pakaian dan aksesoris yang mahal ya. Kita bisa memanfaatkan pakaian dan aksesoris yang  kita miliki sesuai dengan audiens yang akan  kita hadapi.  

Hal ini penting karena jika kita berbicara di depan umum dengan berpakaian yang lusuh dan tidak rapi, tentunya akan membuat publik atau peserta bosan dan mengalihkan perhatian.  (Penulis : Nurul Musobiqoh)