Apa saja gerak lokomotor dan manipulatif?

Ilustrasi lari

KOMPAS.com - Gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif bisa ditemukan dalam aktivitas sehari-hari termasuk ketika melakukan kegiatan olahraga.

Ketika berolahraga, tubuh akan melakukan banyak gerakan.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Di dalam gerakan itulah terdapat gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif yang dilakukan oleh bagian tubuh.

Sebagai contoh, dalam olahraga bulu tangkis terdapat kombinasi gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif.

Lantas apa yang dimaksud dengan gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif?

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Berikut adalah penjelasan mengenai gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif, seperti dilansir KOMPAS.com dari Bobo.Grid.id.

Baca juga: Rangkaian Gerak dalam Jalan Cepat

Pengertian Gerak Lokomotor, Non-lokomotor, dan Manipulatif

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Gerak Lokomotor

Gerak lokomotor adalah gerakan berpindah tempat. Dalam gerak lokomotor, bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat.

Contoh gerak lokomotor adalah berlari, melompat, dan memanjat.

Gerak Non-lokomotor

Gerak non-lokomotor adalah gerakan yang tidak disertai dengan perpindahan tempat.

Artinya, bagian tubuh tertentu melakukan gerakan tetapi posisi tubuh tetap berada di tempatnya.

Contoh gerak non-lokomotor adalah memutar, menggeleng, membungkuk, dan mengayun.

Baca juga: 6 Unsur Senam Irama atau Gerak Berirama

Gerak Manipulatif

Gerak manipulatif adalah gerakan yang melibatkan penguasaan pada sebuah objek atau benda. Gerak manipulatif juga bisa melibatkan suatu alat.

Contoh gerak manipulatif adalah menangkap, melempar, memukul, dan memantulkan bola.

Contoh Gerak Lokomotor, Non-lokomotor, dan Manipulatif dalam Olahraga

Kombinasi gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif bisa ditemukan dalam aktivitas olahraga semisal bulu tangkis, sepak bola, bola voli, atau bola basket.

Berikut adalah contoh gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam bulu tangkis.

Baca juga: Lari Jarak Pendek: Pengertian dan Analisis Gerak

Gerak lokomotor dalam bulu tangkis

  • Berjalan saat menerima bola (kok)
  • Berlari saat mengejar kok
  • Melompat untuk melakukan pukulan

Gerak non-lokomotor dalam bulu tangkis

  • Menggelengkan kepala untuk melihat posisi jatuhnya kok
  • Membungkuk saat melakukan sikap siap untuk menerima bola dari lawan
  • Memutar badan saat menerima pengembalian bola dari lawan

Gerak manipulatif dalam bulu tangkis

  • Memegang raket yang bisa dilakukan dengan teknik pegangan forehand dan backhand
  • Memukul kok saat melakukan servis

Penulis: Ervan Yudhi Tri AtmokoEditor: Ervan Yudhi Tri Atmoko

Apa saja gerak lokomotor dan manipulatif?

Senin, 06 Desember 2021, 17:56 WIB

Kombinasi gerak lokomotor dan manipulatif dalam permainan bola basket. (Foto: breakthrubball)

TERDAPAT beberapa variasi dan kombinasi gerak lokomotor dan manipulatif dalam permainan bola basket. Berbagai teknik yang menyusun gerakan dalam permainan bola besar seperti bola basket, dua diantaranya merupakan gerak lokomotor dan gerak manipulatif.

Gerak lokomotor merupakan gerak dari seluruh tubuh untuk melalui ruang atau jarak tertentu. Gerakan ini terjadi saat tubuh melakukan suatu gerakan sehingga menghasilkan perpindahan tempat.

Baca Juga : Gerak Lokomotor dalam Cabang Olahraga Bulu Tangkis

Termasuk di dalam gerak lokomotor dalam permainan bola basket  yaitu berjalan, berlari, dan melompat. Kemudian gerak manipulatif merupakan gerakan yang melibatkan penguasaan pada sebuah objek. Dalam prakteknya gerakan ini akan melibatkan suatu alat.

Contoh gerak manipulatif dalam permainan bola basket yaitu menangkap, melempar, memukul, menggiring, dan memantulkan bola.

Baca Juga : Variasi Gerak Dasar Lokomotor dalam Permainan Bola Voli

Dalam permainan bola basket, beberapa gerakan digolongkan kedalaman gerak lokomotor dan manipulatif. Tetapi beberapa gerakan lain merupakan kombinasi dari dua gerak tersebut menghasilkan perpindahan tempat dan penguasaan objek.

Contoh kombinasi gerak lokomotor dan manipulatif dalam permainan bola basket yaitu saat menggiring bola basket untuk melewati lawan.

Baca Juga : Tiga Variasi Gerak Dasar Lokomotor Dalam Permainan Kasti

Dalam pertandingan, pemain akan bermanuver ketika memantulkan bola sambil berlari. Hal itu untuk melindungi yaitu bola basket dan menjauhkannya dari jangkauan lawan. 

Ketika telah berada pada posisi bebas, pemain dapat memilih antara mengoper bola pada kawan satu tim, atau menembakkannya pada ring  lawan.Aktivitas lain yang merupakan kombinasi gerak lokomotor dan manipulatif adalah saat menembakkan bola basket.

Pada saat itu pemain akan melakukan perpindahan posisi sambil membawa bola basket. Dia akan menunggu timing yang pas untuk melempar bola basket kedalam ring. Dua gerakan tersebut merupakan contoh sederhana dari kombinasi gerak lokomotor dan manipulatif dalam permainan bola basket. (rania adyanti)
 

Editor : Maruf

Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak secara motorik tidak terlepas dari tiga gerakan, yakni gerak lokomotor, non-lokomotor dan gerak manipulatif. Ketiga jenis gerak ini perlu Anda pahami, sehingga Anda bisa memantau dan menilai apakah kemampuan gerak anak anda sudah sesuai dengan usianya. Untuk lebih mengenal dan memahami gerak lokomotor, non-lokomotor dan gerak manipultif, simak penjelasan berikut ini. 

Gerak lokomotor adalah gerakan berpindah tempat, di mana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat. Atau dengan kata lain gerak lokomotor adalah keterampilan yang digunakan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lainnya.  Beberapa gerakan yang termasuk pada gerakan lokomotor adalah melangkah, berjalan, berlari, melompat, meloncat, merangkak, merayap, berjingkat, dan berguling.

Sedangkan gerak non-lokomotor merupakan kebalikan dari gerak lokomotor. Artinya, gerakan ini dilakukan tanpa disertai perpindahan tempat. Jadi, tubuh tetap bergerak namun tidak berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya seperti membungkuk, mengayunkan tangan, menggelengkan kepala dan berjongkok. 

Lalu, gerak manipulatif adalah gerak yang melibatkan penguasaan pada benda atau objek. Misalnya menangkap atau melempar bola, makan menggunakan sendok, menggoyangkan pinggul dan membuka tutup botol. 

Keterampilan 3 gerak dasar ini tak hanya perlu diperhatikan namun juga diasah sejak masih bayi. Keterampilan motorik kasar seperti berjalan, berlari, merangkak, dan keterampilan motorik halus, seperti koordinasi mata dan tangan biasanya belum tegas dan terarah. Sehingga, penting untuk memberikan pengalaman gerak pada Si Kecil agar fisiknya menjadi terbiasa. 

Sebagian besar anak mulai dapat melakukan 3 gerakan ini sejak usia 6 bulan. Seperti mulai bisa menyeimbangkan tubuhnya untuk melakukan galloping dan mengoordinasikan tubuh untuk bergeser ke samping. Kemudian mulai bisa menggerakan kepala, lalu merangkak sampai akhirnya berjalan pada usia sekitar 1 tahun. 

Kemampuan ini kemudian disusul dengan kemampuan berlari dan melompat pada usia 2 tahun. Lalu memasuki usia 3 tahun, anak mulai belajar menguasai  keterampilan yang lebih kompleks seperti berlari, meloncat, meluncur, atau lompat satu kaki. 

Selanjutnya, pencapaian perkembangan keterampilan gerak lokomotor anak usia 5-6 tahun adalah melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan; melakukan permainan fisik dengan aturan; terampil menggunakan tangan kanan dan kiri. 

Pada usia ini, anak sudah mampu mengikuti instruksi yang kompleks. Misalnya, mengoordinasikan semua jenis gerakan dalam permainan olahraga seperti sepak bola, basket, bulu tangkis dan lain sebagainya. 

Banyak faktor yang dapat memengaruhi perkembangan motorik anak. Baik motorik halus maupun motorik kasarnya. Misalnya seperti kondisi bayi lahir prematur, kondisi otot dan tulang sendi, koordinasi atau kematangan saraf, kemampuan indera sensori; penglihatan, pendengaran, sensasi raba taktil, vestibular, tingkat kecerdasan serta stimulasi dari lingkungan sekitar anak. 

Dengan kata lain, terhambatnya perkembangan keterampilan tiga gerak dasar ini bukan hanya disebabkan oleh kelainan atau penyakit tapi juga dari seberapa banyak stimulasi yang didapatkan oleh anak. 

Sebagai orang tua, kamu harus peka dan selalu memantau setiap pergerakan anak sedari bayi. Perhatikan jika ada tanda-tanda keterlambatan perkembangan motorik kasar pada anak berikut ini:

- Posisi anak terlihat asimetris kanan dan kiri saat berbaring atau telungkup

- Gerakan lengan dan tungkai terlihat asimetris kanan dan kiri

- Anak terlihat kaku dalam bergerak dibandingkan dengan anak seusianya

- Jika diangkat dan diberdirikan, kedua tungkai anak menyilang

- Belum dapat berguling setelah usia 8 bulan

- Belum dapat duduk tanpa topangan setelah usia 8 bulan

- Belum dapat berjalan tanpa topangan setelah usia 1,5 tahun

Kemudian, perhatikan juga jika ada tanda-tanda keterlambatan perkembangan motorik halus pada anak seperti berikut:

- Posisi kedua tangan selalu menggenggam walaupun sudah diberi rangsangan untuk membuka setelah usia 3 bulan. Anda bisa tes dengan memberikan mainan. 

- Kedua lengan dan tangan cenderung berada di samping tubuh

- Lebih aktif menggerakan satu tangan saja 

- Anak kesulitan meraih dan menggenggam benda

- Anak belum bisa melakukan gerakan tepuk tangan setelah usia 8 bulan

- Anak tidak dapat menggenggam benda dengan kedua tangan

- Anak kesulitan melepaskan benda yang sedang digenggam setelah usai 1,5 tahun

- Anak jarang menatap kearah tangan terutama ketika sedang meraih atau menggenggam benda.

Seperti yang telah dijabarkan di atas, bahwa kemampuan motorik anak dipengaruhi oleh sangat banyak faktor. Beberapa faktor penyebab keterlambatan ini masih bisa Anda hindari. Dengan kata lain, Anda bisa mengantisipasi keterlambatan keterampilan gerak pada anak. 

Langkah antisipasi paling utama adalah mengamati. Amatilah perkembangan anak dengan detail. Perhatikan kondisi tubuh anggota geraknya, kepekaan indera anak dan juga setiap gerakan yang anak lakukan.

Pastikan anak dapat berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Ketika kamu menemukan tanda-tanda anak sulit mengasah motorik kasar atau halusnya, ini bisa menjadi ancang-ancang bagi anda untuk segera berkonsultasi dengan ahli atau dokter tumbuh kembang. 

Langkah antisipasi selanjutnya yakni dengan memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi. Hingga kini ASI menjadi asupan nutrisi terbaik bagi anak. Maka usahakan, untuk memenuhi masa ASI eksklusif. Atau jika tidak ASI, pastikan bayi mendapatkan susu pendamping yang tepat. 

Setelah memasuki fase MPASI, Anda pun harus memerhatikan kebutuhan makronutrien dan mikronutrien anak. Berikan juga pola makan sehat dan seimbang yang jumlahnya  disesuaikan dengan kalori yang dibutuhkan sesuai dengan usia anak.

Baca juga: 5 Manfaat Pelukan untuk Tumbuh Kembang Anak

Selanjutnya, langkah paling penting yaitu berikan anak stimulasi. Stimulasi gerakan dasar sejak dini sangat penting untuk menghindari kesalahan saat dewasa nanti. Tentunya stimulasi yang sesuai dengan usia Si Kecil. Anda dapat melakukan identifikasi kecerdasan Si Kecil agar pemberian stimulasinya tepat sesuai dengan kecerdasan yang ingin diasah. 

Stimulasi apa saja? Misalnya dimulai memeluk, mengelus, menggendong anak-anak. Seiring bertambahnya usia buah hati, stimulasi dapat dikebangkan menjadi sebuah permainan sederhana. Seperti diajak merangkak, duduk, berjalan, maupun bertepuk tangan. Dengan cara ini, Anda bisa melatih refleks anak secara perlahan dengan memperkenalkan mereka pada benda di sekitar yang mudah digenggam.

Seiring bertambahnya usia, Anda bisa mulai mengenalkan anak untuk bermain menyusun puzzle sederhana atau kubus dan balok-balok. Selain itu, anak dapat mulai diajari melakukan aktivitas sehari-hari dengan tujuan untuk mengenalkannya pada kemampuan menolong diri sendiri. Seperti melepas pakaian, mencuci tangan, sika gigi, makan dan mandi.

Terakhir, sebagai langkah antisipasi, lakukan pemeriksaan berkala pada ahli. Ini agar orang tua dapat mendeteksi lebih dini apakah terdapat keterlambatan atau  gangguan pada tumbuh kembang Si Kecil. Pemeriksaan yang dapat dilakukan berupa pemantauan status gizi dan skrining tumbuh kembang anak.

Selain itu, perbanyaklah membaca atau mencari ilmu dan informasi tentang tahapan perkembangan anak yang tepat. Anda bisa cari tahu dari Instagram atau Youtube. Kini sudah banyak dokter anak atau ahli tumbuh kembang yang sering membagikan ilmu secara gratis di medson, sehingga bisa memberikan gambaran dan membantu anda untuk memahami soal perkembangan gerak anak. 

Jika anak sudah didapati mengalami keterlambatan atau kelainan tumbuh kembangnya, maka jangan tunda untuk berkonsultasi pada ahli. Tentunya, Anda harus mengikuti arahan dari hasil konsultasi dan juga lebih fokus untuk membimbing dan menstimulasi Si Kecil. 

Itulah gambaran penjelasan singkat gerak lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif pada anak. Pantau selalu tumbuh kembang anak sedari dini, agar keterampilan dan kecerdasan anak berkembang baik sesuai dengan usianya.