Link Referensi: http://www.kamerabudaya.com<br />https://www.youtube.com/watch?v=5sof0i Asal: Nusa Tenggara Timur Jenis: Gerak - Gerak - Tarian Klasifikasi: Terbuka Kondisi: Masih Bertahan Upaya Pelestarian:
Tari Rangkuk Alu adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Manggarai, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tari Rangkuk Alu merupakan kreasi seni yang tercipta dan berawal dari sebuah permainan tradisional Rangkuk Alu atau Rangku Alu. Rangkuk Alu ini sendiri merupakan permainan tradisional yang menggunakan bambu sebagai alat dalam permainannya. Dalam tarian ini, permainan tersebut dikreasikan dengan berbagai macam gerakan dan pengiring sehingga akan menghasilkan sebuah kreasi seni yang sangat khas. Selain sebagai sarana hiburan, Tari Rangkuk Alu juga dapat menjadi sarana edukasi dan pembentukan diri. Dalam memainkan Tari Rangkuk Alu ini dapat melatih kelincahan dan melatih ketepatan didalam bertindak. Selain itu bagi masyarkat disana, tarian ini tentunya juga mengandung nilai-nilai filosofis dan spiritual yang terkandung didalamnya.
Akses instan ke jawaban di aplikasi kami Dan jutaan jawaban atas pertanyaan lain tanpa iklan Lebih pintar, unduh sekarang! atau Lihat beberapa iklan dan buka blokir jawabannya di situsRangku Alu adalah sebuah permainan dan tarian asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Permainan dilakukan dengan empat orang memegang empat tongkat bambu memakai tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya sementara orang lainnya harus melompat-lompati bagian celahnya agar tidak terjepit bambu.[1]
Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan masing-masing, yang tidak terbatas pada upacara adat, pakaian, dan alat musik tradisional, tetapi juga permainan tradisional. Salah satunya permainan Rangku Alu asal Nusa Tenggara Timur yang dinilai dapat melatih konsentrasi dan ketangkasan. Meskipun terkesan untuk bersenang-senang, tetapi makna lagu permainan Rangku Alu ternyata cukup dalam untuk dihayati dan diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari situs resmi indonesia.go.id, permainan tradisional ini sering dilakukan saat musim panen sebagai bentuk kebahagiaan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat yang telah dilimpahkan-Nya. Tidak hanya oleh anak-anak, permainan seru ini juga biasa dilakukan oleh orang dewasa, lho. Permainan yang menggunakan bambu ini telah menyebar ke banyak daerah di Indonesia. Meski begitu, Rangku Alu umumnya dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput, agar terhindar dari risiko terpeleset. Permainan yang menggunakan 4 bambu dengan panjang masing-masing 2 meter ini merupakan permainan berkelompok. Akan ada 2 kelompok, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang akan berjaga. Kelompok yang berjaga terdiri dari 4 - 6 orang, membentuk persegi dan bertugas untuk menggerakkan bambu, dengan berjongkok atau duduk sambil memegang 2 bilah bambu. Sementara itu, kelompok yang bermain terdiri dari 1 - 4 orang, yang akan melompati sela-sela bambu dan berusaha untuk menghindari jepitan bambu. Jika kaki dari anggota kelompok yang bermain terjepit oleh bambu, maka ia harus digantikan oleh anggota lainnya. Makna Lagu Permainan Rangku AluMakna Lagu Permainan Rangku Alu, Foto: PixabaySalah satu lagu yang cukup sering digunakan untuk mengiringi permainan Rangku Alu adalah lagu Ampar-ampar Pisang, ciptaan Hamiedan AC, asal Kalimantan Selatan. Berikut syair lagunya di dalam bahasa Banjar: Masak sebiji, dihurung bari-bari Masak sebiji, dihurung bari-bari Manga lepak, mangga lepok Nang mana batis kutung, dikitip bidawang Nang mana batis kutung, dikitip bidawang Nah, jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, beginilah syairnya: Lima agama selalu tenggang rasa Lima agama selalu tenggang rasa Kami selalu rukun, jaya negaraku Kami selalu rukun, jaya negaraku Adapun makna lagu permainan Rangku Alu di atas menekankan penerapan Bhinneka Tunggal Ika di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu tetap menjaga kerukunan walaupun berbeda suku dan agama.(BRP) |