Apa maksud set up backup

Dalam menggunakan perangkat komputer, tentunya budaya mem-backup adalah salah satu yang wajib dikuasai setiap pengguna. Terutama buat kamu yang tech-savvy dan sering mengotak-atik jeroan komputer Windows, wajib tahu cara mem-backup sistem operasi Windows agar aman dari berbagai ancaman terjadinya error atau bahkan brick.

Pada umumnya, mem-backup Windows terbagi jadi 2 metode: Menggunakan fitur bawaan Windows dan dengan software pihak ketiga. Keduanya bisa memberikan hasil yang sama, namun dengan prosedur yang berbeda.

Simak: 5 software untuk merekam layar Windows

Buat kamu yang ingin tahu cara mem-backup data di komputer Windows, langsung simak panduan singkat berikut ini.

Untuk mencadangkan data kamu tanpa menggunakan software tambahan, di Windows tersedia cara yang bisa kamu lakukan. Ikuti langkah berikut:

Klik Start > Control Panel > System and Security > Backup and Restore

Backup and Restore di Control Panel
 

Akan ada beberapa opsi yang ditampilkan Windows, yakni:

Set up backup, opsi ini diperuntukkan bagi kamu yang belum pernah menggunakan fitur pencadangan, atau baru menggunakan sistem operasi Windows.

Create a system image, opsi ini ditujukan untuk membuat berkas yang berisi informasi terkait komputer kamu di keadaan tertentu.

Create a system repair disc, opsi ini adalah pilihan untuk membuat berkas yang bisa digunakan untuk memperbaiki Windows.

Disarankan untuk menyimpan berkas pencadangan ini di media penyimpanan eksternal atau di drive yang berbeda dari drive Windows diinstal yang umumnya terletek di drive C:\, jadi sebaiknya kamu hindari drive ini untuk menyimpan data backup. Ini ditujukan untuk menghindari terjadinya kerusakan berkas data hasil backup.

Pastikan kamu tahu cara merekam layar Windows 10 tanpa software tambahan

System image adalah berkas yang berisi semua informasi terkait komputer kamu di keadaan tertentu, yang bisa digunakan ketika Windows kamu bermasalah. System image ini bisa mengembalikan Windows berikut dengan software dan berkas yang ada di komputer.

Untuk membuat system image, kamu bisa mengikuti langkah berikut:

Klik Start > Control Panel > System and Security > Backup and Restore

Backup and Restore di Control Panel
 

Di panel sebelah kiri, ada opsi Create a system image yang bisa kamu klik, setelah itu ikuti urutan prosesnya. Perlu diperhatikan bahwa kamu membutuhkan akses administrator untuk menggunakan fitur pembuatan system image ini.

Kamu bisa membuat beberapa versi system image sesuai dengan kebutuhan. Untuk melakukannya, kamu bisa mengatur output folder yang berbeda ketika di tahap penentuan direktori folder di mana system image akan disimpan.

Itulah tadi 2 cara membuat backup Windows tanpa menggunakan software. Cara ini bisa jadi alternatif terbaik jika kamu tidak ingin menginstal program tambahan, dengan memanfaatkan fitur bawaan Windows semaksimal mungkin.

Kalau kamu ingin proses backup lebih cepat, lancar, dan bebas ngadat, kamu bisa upgrade HDD atau SSD kamu dengan rekomendasi produk di bawah ini.

Fakultas Teknik UNPAS – Dilansir dari tribunnews.com, Gedung Cyber 1 lantai 2 Kuningan Barat, Jakarta Selatan, terbakar pada Kamis 2 Desember lalu. Beberapa website dan layanan internet sempat down hingga waktu yang tidak ditentukan.

Dari peristiwa tersebut kita harusnya paham bahwa data yang kita miliki suatu saat nanti bisa tiba-tiba hilang, entah itu karena terkena virus, kerusakan pada perangkat, atau perangkat kita yang hilang.

Solusi terbaik adalah melakukan backup data secara rutin, bayangkan saja jika data yang telah kamu kumpulkan dengan susah payah dalam jangka waktu yang lama, ternyata rusak atau hilang. Simak artikel dibawah ini untuk mengetahui seberapa penting melakukan backup data.

Pengertian Backup Data

Backup data merupakan proses membuat data cadangan dengan cara menyalin atau membuat arsip data sehingga dapat digunakan kembali apabila data mengalami kerusakan atau kehilangan.

Disiplin melakukan backup data secara berkala harus menjadi perhatian setiap orang, karena kehilangan data dapat terjadi dengan tiba-tiba, jika kamu tidak memiliki backup data terbaru mungkin akan sangat banyak data penting yang hilang dalam periode waktu yang belum sempat kamu cadangkan atau tidak sama sekali.

Dalam melakukan Backup data, kamu bisa menggunakan media penyimpanan online atau offline, penyimpanan offline seperti flasdisk dan hardisk eksternal bisa menjadi pilihan terbaik di bandingkan dengan media penyimpanan online yang populer saat ini, yakni dengan menggunakan media cloud dimana ruang penyimpanan untuk akun free sangatlah terbatas dan harus berlangganan untuk mendapatkan kapasitas lebih besar.

Fungsi dan Manfaat Backup Data

Backup data memiliki 2 tujuan, tujuan utama adalah untuk mengembalikan data apabila data tersebut hilang atau rusak, baik karena terhapus atau karena rusak (corrupt), tujuan kedua adalah untuk mengembalikan data ke titik tertentu di masa lalu seperti restore.

Proses backup data mengharuskan kamu untuk menggandakan data yang pada akhirnya dapat menghabiskan kapasitas media penyimpanan, walaupun dapat menghabiskan ruang

penyimpanan manfaat backup data akan terlihat saat perangkat yang kamu gunakan mengalami masalah.

Jika perangkatmu mengalami kerusakan karena virus atau salah satu media menyimpanan harus diganti, kamu tidak lagi kerepotan untuk memindah data-data penting dan terhindar dari resiko yang lebih besar.

Jika salah satu media penyimpanan rusak, kamu masih memiliki media penyimpanan lain yang menyimpan data backup yang telah kamu cadangkan sebelumnya. Backup data juga dapat difungsikan sebagai disaster recovery plan, yakni untuk restore data.

Cara Backup Data

Cara melakukan backup data cukup beragam salah satunya adalah memindahkan data secara manual dari perangkat ke media penyimpanan seperti hardisk, namun seiring berjalannya waktu perangkat digital saat ini sudah mendukung backup data secara otomatis yang dapat kamu atur di dalam pengaturan lalu memindahkan data perangkatmu ke media penyimpanan cloud seperti google drive, onedrive, icloud, dsb.

Sama halnya dengan melakukan backup data pada komputer atau laptop, jika sistem operasi yang kamu gunakan adalah windows 10, maka kamu tinggal masuk ke pengaturan backup dan menetapkan media penyimpanan cloud apa yang akan kamu gunakan dan folder mana saja yang akan kamu backup.

Resiko melakukan backup data menggunakan media penyimpanan online terletak pada penggunaan internet dan terbatasnya ruang penyimpanan yang tersedia, jadi kamu harus memperhatikan data mana saja yang akan kamu cadangkan.

Source : https://nagitec.com/fungsi-dan-manfaat-backup-bagi-perusahaan/ https://id.wikipedia.org/wiki/Backup http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2020/10/cara-melakukan-backup-data-yang-benar-agar-data-kamu-aman/

Bayangkan, jika data yang telah dikumpulkan dengan susah payah dalam jangka waktu yang lama, ternyata rusak atau hilang. Tentu sangat menyebalkan. Nah, di dunia teknologi informasi ada istilah “backup”, yaitu proses pencadangan dengan cara menyalin data sehingga dapat digunakan kembali apabila terjadi kerusakan atau kehilangan.

Oleh karena itu, disiplin dalam melakukan backup data secara berkala harus menjadi perhatian pelaku usaha. Lalu, apa yang dimaksud dengan backup, fungsi dan manfaatnya?

Backup adalah proses duplikasi atau menyalin data atau file dari satu perangkat atau media penyimpanan ke media sekunder, seperti flashdisk, hardisk eksternal, sistem cloud atau media lainnya, yang dilakukan secara offline maupun online. Backup memiliki dua tujuan.

Pertama, untuk mengembalikan data apabila data tersebut hilang, baik karena terhapus atau karena rusak (corrupt). Kedua, untuk mengembalikan data ke titik tertentu pada masa lalu. Dengan melakukan backup, maka ketika salah satu media penyimpanan rusak, hilang, atau terkena vidrus, data-data penting yang dimiliki tidak ikut hilang, tidak rusak, serta kapanpun dan dimanapun tetap dapat diakses dengan mudah.

Jadi, fungsi utama backup adalah membuat cadangan dari data-data yang rusak, hilang atau tidak dapat diakses kembali. Penyebabnya, bisa karena kesalahan pengguna sendiri ataupun faktor lain, seperti perangkat rusak, serangan virus atau malware, data yang corrupt, bencana alam dan sebagainya.

Backup juga dapat difungsikan sebagai disaster recovery plan, yaitu untuk restore data. Pada dasarnya backup bertujuan untuk mengembalikan data-data yang hilang, rusak, corrupt, maupun terkena virus. Anda tidak akan pernah tahu hal-hal apa yang mungkin dapat terjadi pada media penyimpanan Anda, maka akan lebih baik apabila memiliki tidak hanya satu media penyimpanan data. Dengan begitu, ketika sewaktu-waktu data utama hilang, Anda masih dapat mengembalikan data-data secara penuh tanpa adanya kerusakan maupun kehilangan.

Oleh karena fungsinya, proses backup mengharuskan pengguna menggandakan data, yang akhirnya menghabiskan kapasitas media penyimpanan. Ini mendorong ditemukannya teknologi-teknologi untuk mengefesienkan penyimpanan data backup, misalnya deduplikasi dan kompresi.

Komponen dari sebuah sistem backup ini terdiri dari: Software Backup, yaitu perangkat lunak untuk menjalankan proses backup; Client Backup, yaitu komputer yang berisi data yang akan dibackup; Server Backup, yaitu server yang digunakan untuk mengatur proses backup seperti pengaturan jadwal backup, dan sebagainya. Juga, Media Backup, adalah media bakup seperti tape, magnetic disc, optical disc, dan lain-lain; dan Mesin Backup, yaitu sebuah mesin untuk membackup data. Mesin ini terhubung dengan server backup dan dikontrol oleh mesin backup dan perangkat lunak backup. Mesin backup ini menentukan jenis media backup yang akan digunakan.

Saat ini terdapat tiga jenis strategi atau skema ketika melakukan backup. Pertama, Full Backup. Semua data di backup pada waktu tertentu. Ini merupakan strategi backup yang paling simpel karena menyalin semua file dari suatu sistem ke dalam tape atau media backup lainnya.  Dengan kata lain, full backup adalah salinan lengkap file-file yang dimiliki oleh suatu sistem komputer atau sebuah disk, di dalamnya dapat juga termasuk file-file yang berkaitan dengan sistem operasi selain file-file milik user.

Kedua, Incremental Backup. Hanya perubahan data saja yang di-backup pada waktu tertentu. Ini merupakan strategi backup yang paling sering dipilih. Dalam strategi ini, sistem hanya menyalin file-file yang berubah sejak backup sebelumnya. Incremental backup ini baik digunakan ketika skema full backup terlalu berat karena file-filenya terlalu banyak dan juga hanya sebagian kecil saja datanya yang berubah setiap harinya. Dalam hal ini melakukan backup hanya untuk file-file yang kecil akan lebih cepat daripada harus melakukan full backup.

Ketiga, Differential Backup, yaitu setiap ada perubahan data dibackup secara berlanjut sampai beberapa lama. Misalkan backup data dimulai hari senin maka perubahan data pada hari senin akan dibackup. Hari selasa backup akan berlanjut untuk membackup perubahan data pada hari selasa. Jadi backup hari selasa merupakan backup hari senin ditambah dengan backup data hari selasa dan seterusnya.

Nah, jika perusahaan disiplin melakukan backup data, maka ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh. Pertama, sebagfai tindakan pencegahan (Preventive) terhadap data lost file maupun data corrupt (mengembalikan ke kondisi sebelumnya).

Kedua, memberikan kemudahan untuk mengakses file dengan cepat. Tersedianya data dengan cepat setelah terjadi insiden keamanan seperti hardware failure, application error, dan sebagainya. Ketika Anda telah membuat cadangan data, saat data tersebut diperlukan dapat diakses dengan begitu cepat. Bahkan, dalam hitungan detik saja. Apalagi, kini sudah ada teknologi cloud yang memungkinkan Anda untuk melakukan pencadangan data dan dapat diakses dengan cepat menggunakan koneksi internet.

Ketiga, melindungi perangkat dari kehilangan daya. Tanpa disadari, komputer yang kita miliki rentan terhadap berbagai kerusakan, seperti bencana, pemadaman listrik sehingga merusak kinerja dari hardisk komputer. Dengan begitu, Anda perlu membuat cadangan data secara berkala agar Anda tidak perlu khawatir akan hilangnya data penting didalamnya.

Keempat, memulihkan sistem operasi yang gagal. Pada umumnya, kerusakan pada komputer bisa terjadi karena sistem operasi gagal dalam memproses berbagai program yang terus bertambah setiap waktunya dan ditambah lagi dengan pengalokasian ruang memori yang kurang tepat. Jadi, melakukan backup data dinilai lebih efisien untuk mengamankan data Anda dari kegagalan sistem operasi.

Kelima, melakukan evaluasi (compare) terhadap pekerjaan baru dan sebelumnya (bila dalam pelaksanaan proyek). Keenam, memudahkan pemindahan data ke lokasi tujuan yang membutuhkan. Misalkan kantor pusat mengalami bencana alam, maka data dapat dipindahkan ke disaster recovery site. Ketujuh, memenuhi regulasi pemerintah yang mengharuskan data disimpan selama 10 tahun. (*dari berbagai sumber)