*Bismillahirrahmanirrahim*
*â°10 WAKTU MUSTAJAB UNTUK BERDO'A*
Berdo'a boleh kapan saja dan semuanya bisa dikabulkan Alloh. Namun ada waktu mustajab untuk berdoa yang berdoa di saat itu lebih dikabulkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
*????Berikut ini 10 waktu mustajab untuk berdoa:*
1. Sepertiga malam terakhir
2. Setelah selesai sholat 5 waktu
3. Antara adzan dan iqomat
4. Saat sujud dalam shalat
5. Hari Jumat
6. Ketika adzan berkumandang
7. Ketika turun hujan
8. Hari Arafah
9. Ketika buka puasa
10. Ketika minum air zam-zam
*1. Sepertiga malam terakhir*
Sepertiga malam terakhir merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Bahkan merupakan waktu yang paling mustajab. Sebab Rasululloh mensabdakan terkabulnya Do'a di waktu itu.
يَنْزÙل٠رَبÙّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى ÙƒÙÙ„ÙŽÙ‘ لَيْلَة٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ السَّمَاء٠الدÙّنْيَا ØÙينَ يَبْقَى Ø«ÙÙ„Ùث٠اللَّيْل٠الآخÙر٠يَقÙول٠مَنْ يَدْعÙونÙÙ‰ ÙَأَسْتَجÙيبَ لَه٠مَنْ يَسْأَلÙÙ†ÙÙ‰ ÙÙŽØ£ÙعْطÙيَه٠مَنْ يَسْتَغْÙÙرÙÙ†ÙÙ‰ ÙَأَغْÙÙرَ Ù„ÙŽÙ‡Ù
“ Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘ â€. (HR. Bukhari dan Muslim)
Sepertiga malam terakhir inilah waktu paling utama untuk menunaikan sholat tahajud.
*2. Setelah selesai sholat 5 waktu*
Abu Umamah Al Bahili Radhiyallohu ‘anhu meriwayatkan, seseorang bertanya kepada Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam:
يَا رَسÙولَ اللَّه٠أَىÙÙ‘ الدÙّعَاء٠أَسْمَع٠قَالَ جَوْÙ٠اللَّيْل٠الآخÙر٠وَدÙبÙرَ الصَّلَوَات٠الْمَكْتÙوبَاتÙ
“ Ya Rasululloh, Do'a manakah yang didengar Alloh?†Beliau menjawab, “(Do'a pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib) â€. (HR. Tirmidzi; hasan)
Banyak ulama menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah doa sebelum salam. Namun Imam Nawawi mencantumkan hadits ini dalam kitab Al Adzkar pada bab Dzikir-Dzikir Setelah Sholat.
*3. Antara adzan dan iqomat*
Doa antara adzan dan iqomat juga tidak akan ditolak oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Waktu antara adzan dan iqomat merupakan waktu mustajab untuk berdoa.
لاَ ÙŠÙرَدÙÙ‘ الدÙّعَاء٠بَيْنَ الأَذَان٠وَالإÙقَامَةÙ
“ Do'a di antara adzan dan iqamah tidak tertolak â€. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih)
Karenanya, sungguh beruntung orang-orang yang datang ke masjid di awal waktu, sehingga ia bisa shalat sunnah dan berdoa antara adzan dan iqomat. Ada pun yang terlambat atau masbuq, ia telah kehilangan waktu yang sangat berharga untuk terkabulnya doa.
*4. Saat sujud dalam shalat*
Sujud merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Karenanya banyak ulama memperpanjang sujud dalam sholat sunnah untuk memperbanyak doa di waktu itu. Adapun dalam sholat lima waktu, waktu sujud harus disesuaikan dengan kondisi jamaah agar tidak memberatkan.
أَقْرَب٠مَا ÙŠÙŽÙƒÙون٠الْعَبْد٠مÙنْ رَبÙّه٠وَهÙÙˆÙŽ سَاجÙدٌ ÙَأَكْثÙرÙوا الدÙّعَاءَ
“ Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu â€. (HR. Muslim)
*5. Hari Jum'at*
Hari Jum'at adalah waktu mustajab untuk berdoa. Khususnya di waktu yang sedikit di hari itu, sangat mustajab sehingga Rasululloh menyebutkan tidaklah hamba berdoa melainkan pasti dikabulkan Alloh Tabarokta wa Ta’ala.
عَنْ أَبÙÙ‰ Ù‡Ùرَيْرَةَ Ø£ÙŽÙ†ÙŽÙ‘ رَسÙولَ اللَّه٠– صلى الله عليه وسلم – ذَكَرَ يَوْمَ الْجÙÙ…Ùعَة٠Ùَقَالَ ÙÙيه٠سَاعَةٌ لاَ ÙŠÙوَاÙÙÙ‚Ùهَا عَبْدٌ Ù…ÙسْلÙÙ…ÙŒ ØŒ وَهْوَ قَائÙÙ…ÙŒ ÙŠÙصَلÙّى ØŒ يَسْأَل٠اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا Ø¥Ùلاَّ أَعْطَاه٠إÙيَّاه٠. وَأَشَارَ بÙيَدÙÙ‡Ù ÙŠÙÙ‚ÙŽÙ„ÙّلÙهَا
Dari Abu Hurairah, Rasululloh shallallohu ’alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum'at kemudian beliau bersabda: “ Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut â€. (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagian ulama menjelaskan bahwa waktu itu adalah sejak dimulainya khutbah hingga selesai shalat Jum'at, sebagian ulama lainnya menjelaskan bahwa waktu itu adalah setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam, dan sebagian ulama lainnya lagi menjelaskan bahwa waktu itu di akhir hari Jum'at menjelang matahari terbenam.
*6. Ketika adzan berkumandang*
Ketika adzan berkumandang adalah waktu mustajab untuk berdoa. Karenanya kita dianjurkan untuk menjawab adzan dan setelahnya Berdo'a.
ثنتان ما تردان الدعاء عند النداء وتØت المطر
“ Dua Do'a yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun â€. (HR. Hakim; shahih)
*7. Ketika turun hujan*
Waktu turunnya hujan adalah waktu mustajab untuk Berdo'a. Doa di waktu itu dikabulkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
ثنتان ما تردان الدعاء عند النداء وتØت المطر
“ Dua doa yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun â€. (HR. Hakim; shahih)
*8. Hari Arafah*
Hari arafah merupakan hari di mana jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijjah. Berdo'a di hari ini akan lebih dikabulkan Alloh Azza wa Jalla.
خَيْر٠الدÙّعَاء٠دÙعَاء٠يَوْم٠عَرَÙÙŽØ©ÙŽ وَخَيْر٠مَا Ù‚Ùلْت٠أَنَا وَالنَّبÙÙŠÙّونَ Ù…Ùنْ قَبْلÙÙ‰ لاَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ اللَّه٠وَØْدَه٠لاَ شَرÙيكَ لَه٠لَه٠الْمÙلْك٠وَلَه٠الْØَمْد٠وَهÙÙˆÙŽ عَلَى ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ شَىْء٠قَدÙيرٌ
“ Sebaik-baik Do'a adalah Do'a pada hari arafah. Dan sebaik-baik ucapanku dan Nabi sebelumku adalah (yang artinya): Tiada ilah kecuali Alloh yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNyalah segala kerajaan, bagiNya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu â€. (HR. Tirmidzi; shahih)
*9. Ketika buka puasa*
Saat-saat menjelang berbuka puasa adalah saat-saat mustajabah untuk Berdo'a. Do'a pada saat itu tidak akan ditolak oleh Alloh Subhanahau wa Ta’ala. Sebagaimana sabda Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ø¥ÙÙ†ÙŽÙ‘ Ù„ÙلصَّائÙم٠عÙنْدَ ÙÙطْرÙه٠لَدَعْوَةً مَا تÙرَدÙÙ‘
“ Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak â€. (HR. Ibnu Majah; hasan)
Bahkan berdasarkan hadits lainnya, sepanjang waktu puasa adalah waktu mustajab untuk berdoa. Sebagaimana sabda Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam:
ثَلَاثٌ لَا تÙرَدÙÙ‘ دَعْوَتÙÙ‡Ùمْ: الْإÙمَام٠الْعَادÙÙ„ÙØŒ وَالصَّائÙÙ…Ù Øَتَّى ÙŠÙÙْطÙرَ، وَدَعْوَة٠الْمَظْلÙوم٠يَرْÙَعÙهَا اللَّه٠Ùَوْقَ السَّØَاب٠يَوْمَ الْقÙيَامَةÙ
“ Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang didzalimi, Alloh angkat di atas awan pada hari kiamat â€. (HR. Tirmidzi dan Thabrani; hasan).
Jadi sepanjang waktu puasa mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari adalah waktu mustajab untuk berdoa. Namun yang lebih mustajab lagi adalah menjelang berbuka puasa. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Tirmidzi:
ثَلاَثَةٌ لاَ تÙرَدÙÙ‘ دَعْوَتÙÙ‡Ùم٠الإÙمَام٠الْعَادÙل٠وَالصَّائÙÙ…Ù ØÙينَ ÙŠÙÙْطÙر٠وَدَعْوَة٠الْمَظْلÙوم٠يَرْÙَعÙهَا Ùَوْقَ الْغَمَام٠وَتÙÙَتَّØ٠لَهَا أَبْوَاب٠السَّمَاء٠وَيَقÙول٠الرَّبÙÙ‘ عَزَّ وَجَلَّ وَعÙزَّتÙÙ‰ لأَنْصÙرَنَّك٠وَلَوْ بَعْدَ ØÙينÙ
“ Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika dia berbuka, dan Do'a orang yang didzalimi. Do'a mereka di angkat ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya. Rabb Azza wa Jalla berfirman: “ Demi kemuliaanku, engkau akan kutolong meski beberapa saat lamanya â€. (HR. Tirmidzi dan Thabrani; hasan)
*10. Ketika minum air zam-zam*
Berdo'a ketika minum zam-zam, maksudnya, menjelang meminumnya merupakan Do'a yang dikabulkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
مَاء٠زَمْزَمَ Ù„Ùمَا Ø´ÙرÙبَ Ù„ÙŽÙ‡Ù
“ Khasiat air zam-zam sesuai niat orang yang meminumnya â€. (HR. Ibnu Majah; hasan).
Karenanya ketika minum air zam-zam, Ibnu Abbas membaca doa yang secara sekilas seperti tidak terkait erat dengan zam-zam karena yang diminta adalah rezeki, ilmu dan kesehatan.
اللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ Ø¥ÙÙ†Ùّى أَسْأَلÙÙƒÙŽ عÙلْمًا نَاÙÙعًا ÙˆÙŽ رÙزْقًا وَاسÙعًا ÙˆÙŽ Ø´ÙÙَاءً Ù…Ùنْ ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ دَاءÙ
“ Ya Alloh aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit â€.
Demikian 10 waktu mustajab untuk Berdo'a, semoga kita bisa memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk memperbanyak doa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Semoga bermanfaat, Barokallohu fiiki.
[Ummu Fayadh Indah Sari, S.Pd/Pengamat Anak, Guru Matematika di SMA Negeri di Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Istri dari Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd -Hafidzhahulloh Ta'ala-. Berbagai Sumber].
Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Faisal Abu Fayadh
Friday, 02 Jul 2021, 19:48 WIB
Friday, 02 Jul 2021, 21:50 WIB
Artikel Terkait
Silakan Login untuk Berkomentar