Apa itu nab reksadana bca

Saat berinvestasi di reksa dana, Anda pasti sering mendengar istilah Nilai Aktiva Bersih (NAB). NAB pada dasarnya adalah nilai aset suatu reksa dana dikurangi nilai kewajiban (liability) dibagi dengan jumlah unit reksa dana. Dengan kata lain, NAB adalah nilai bersih setiap unit reksa dana. Ketika kamu ingin membeli unit reksa dana, harga yang harus dibayar untuk setiap unit adalah NAB. Jadi, kamu harus memiliki pemahaman yang baik tentang apa itu NAB.

Sebelum kita membahas NAB, mari kita ketahui dari mana skema reksa dana berasal. Awalnya, perusahaan aset manajemen meluncurkan penawaran dana baru atau yang disebut New Fund Offering (NFO). Dana baru ini memiliki tujuan investasi dalam instrumen tertentu - seperti ekuitas, utang, saham kapitalisasi besar atau kecil, saham sektoral - tergantung pada rencana investasi. Perusahaan aset manajemen lalu memasarkan dana tersebut, mengundang investor untuk berinvestasi. Kemudian, setelah perusahaan mengumpulkan dana dari para investor, dana tersebut digunakan untuk diinvestasikan sesuai dengan tujuan investasi.

Lalu, bagaimana angka NAB muncul? Setelah dana yang dikumpulkan diinvestasikan ke dalam, katakanlah, saham, NAB skema reksa dana akan muncul. NAB adalah harga pasar saham pada skema reksa dana dikurangi biaya administrasi (rasio pengeluaran). Karena harga saham mengalami perubahan setiap saat, NAB reksa juga ikut berubah. Kemudian, investor dapat mengukur keuntungan atau kerugian investasi dengan membandingkan NAB reksa dana saat ini dengan NAB awal ketika membeli unit reksa dana.

Sebagai contoh, katakanlah Anda berinvestasi pada sebuah unit reksa dana sebesar Rp.100.000,00 (NAB). Kemudian dalam jangka waktu enam bulan, unit reksa dana Anda meningkat ke angka Rp. 120.000,00. Ini berarti, reksa dana Anda mengalami peningkatan sebanyak 20 persen pada periode tersebut.

Bagaimana Cara Mudah Untuk Menganalisa Pendapatan?

Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apa itu NAB, sebab NAB dapat digunakan sebagai tolak ukur pendapatan investasi. Dengan menggunakan NAB, Anda dapat melacak pendapatan setiap hari, bulanan atau setiap tiga bulan. Para pakar investasi merekomendasikan agar investor memeriksa NAB di setiap triwulan untuk benar-benar mengetahui kinerja reksa dana. Waktu lain yang tepat untuk memeriksa NAB adalah ketika ada peristiwa besar, seperti kenaikan di pasar saham, market crash, atau perubahan suku bunga.

Baca juga:

Bagaimana diversifikasi portofolio membantu mengurangi risiko investasi?

Bagaimana keuntungan dari reksa dana dihitung?

Apa itu reksa dana?

Reksadana merupakan produk finansial yang begitu bersahabat bagi siapapun yang ingin berinvestasi dengan risiko rendah. Terutama untuk kita yang memiliki modal tidak cukup besar, maka reksadana merupakan instrumen yang sangat tepat jika baru ingin mulai berinvestasi. Banyak bank-bank di Indonesia yang memiliki produk reksadana terbaik, contohnya adalah reksadana BCA (Bank Central Asia).

Bank Central Asia (BCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia yang juga melayani berbagai kebutuhan investasi seperti reksa dana, di mana cara investasi reksa dana BCA hanya bisa dilakukan melalui kantor cabang saja.

Sama halnya, dengan berbagai platform reksadana online lainnya yang tersedia saat ini, BCA hanya berperan sebagai agen penjual reksa dana di Indonesia. Di mana, produk-produk reksa dana yang dijual oleh BCA, bukanlah produk-produk keuangan milik BCA. Sehingga, bagi investor yang ingin membeli instrumen reksadana melalui BCA, pihak bank tidak akan bertanggung jawab dengan segala risiko kerugian saat berinvestasi di produk reksa dana yang sudah dibeli oleh para investor tersebut.

Sebab, dana investor tersebut tidak dikelola oleh Bank BCA, melainkan dikelola oleh para Manajer Investasi (MI), yang menjadi pihak yang menerbitkan racikan dari produk reksa dana yang bisa diinvestasikan oleh investor. Jadi, pihak BCA hanyalah perantara jual-beli produk reksa dana, yang bekerja sama dengan berbagai Manajer Investasi (MI) dan bank kustodian.

Nah, bagi kamu yang ingin membeli produk reksadana di BCA, kamu bisa mengikuti cara-cara berinvestasi reksadana BCA berikut ini!

Cara Membeli Reksa Dana BCA

Saat ini, Bank BCA hanya melayani pembelian instrumen investasi reksa dana melalui kantor cabang saja. Berikut langkah-langkah cara investasi reksadana BCA.

  1. Kamu bisa mengunjungi kantor cabang BCA terdekat sesuai domisili kamu, atau kamu bisa mengecek terlebih dahulu terkait lokasi kantor cabang terdekat tersebut melalui tautan ini. Setidaknya ada 176 kantor cabang BCA yang siap melayani pembelian reksadana.

  2. Jika sudah mengetahui lokasi kantor cabang BCA yang ingin kamu kunjungi, kamu bisa datang langsung dengan membawa KTP dan NPWP.

  3. Kemudian, petugas BCA akan melayanimu dengan memberikan sebuah formulir pembelian dan portofolio yang perlu kamu isi sebenar-benarnya. Produk reksa dana BCA menawarkan berbagai jenis reksa dana seperti reksa dana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksa dana saham, dan reksadana terproteksi. 

  4. Bila kamu sudah mengisi formulir tersebut secara lengkap. Selanjutnya, kamu bisa melakukan transfer dana.

Untuk berinvestasi reksadana BCA, pastikan sebelum kamu membelinya, kamu sudah mengetahui profil risiko investasimu. BCA juga menyediakan layanan untuk mengecek profil risiko investasi secara gratis dengan mengisi sebuah kuesioner yang terdiri dari 8 pertanyaan.

Jika kamu sudah selesai mengisi kuesioner tersebut akan keluar profil risiko investasimu (konservatif, moderat, dan agresif). Informasi profil risiko investasi ini memberikan kamu arahan cara berinvestasi terkait jangka waktu dan porsi alokasi aset yang direkomendasikan oleh Bank BCA.

Biaya-biaya yang Perlu Diketahui Saat Berinvestasi Reksadana BCA

Saat kamu menjadi investor reksadana BCA, kamu akan dikenakan sejumlah biaya di antaranya:

  1. Biaya pembelian berkisar 0,5% – 2%.

  2. Biaya pengalihan aset sebesar 0,5%, namun beberapa produk reksadana tidak dapat dialihkan.

  3. Biaya penjualan sebesar 0,5%, biaya penjualan ini dibebankan kepada investor berdasarkan lamanya investasi, bila kamu ingin menjual reksadana yang dimiliki kurang dari kurun waktu 3 bulan.

Itulah biaya-biaya investasi reksadana BCA yang perlu kamu ketahui sebelum melakukan pembelian aset reksadana di kantor cabang BCA. Selain reksa dana rupiah, ternyata ada juta reksa dana USD yang dijual oleh Bank BCA. Nama produk-produk reksadana USD tersebut di antaranya; BNP Paribas Prima II, Schroder Global Shariah Equity Fund, dll.

Semua produk reksadana yang dijual di Bank BCA memiliki ketentuan dan syarat pembelian yang berbeda-beda dari satu produk dengan produk lainnya. Oleh karenanya, kamu bisa mengeceknya melalui tautan ini. Dan, untuk mengetahui prospek atau kinerja dari masing-masing produk reksadana BCA, kamu bisa mengunduh prospektus dari produk reksadana yang dijual oleh BCA melalui literatur produk di website resmi mereka.

Manajer Investasi (MI) yang Bekerja Sama dengan BCA

Produk-produk reksadana yang ditawarkan oleh Bank BCA merupakan racikan dari 10 Manajer Investasi (MI), berikut daftar-daftarnya:

  1. PT Bahana TCW Investment Management.

  2. PT Panin Asset Management.

  3. PT Nikko Securities Indonesia.

  4. PT First State Investments Indonesia.

  5. PT. Danareksa Investment Management.

Kekurangan dari cara berinvestasi reksadana BCA adalah mereka tidak banyak bekerja sama dengan Manajer Investasi (MI), mereka hanya bekerja sama dengan 10 Manajer Investasi (MI) yang di antaranya sudah dijelaskan di atas. Selain itu, bagi generasi milenial cara berinvestasi reksadana BCA secara offline atau harus datang langsung ke kantor cabang BCA terdekat dinilai tidak efektif dan efisien.

Terlebih lagi, pembelian reksadana BCA juga membebankan biaya transaksi pembelian, penjualan, dan pengalihan aset kepada investor. Tentu saja, hal ini semakin memperberat para investor pemula yang mayoritas berasal dari generasi milenial yang baru ingin terjun pertama kali berinvestasi di pasar modal (reksadana).

Keuntungan Reksadana BCA

Terdapat berbagai keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika kamu berinvestasi di reksadana BCA. Berikut beberapa keuntungan dari reksadana BCA:

Pengelolaan yang Profesional

Keuntungan yang pertama adalah, reksadana BCA ini dikelola dan dimonitor setiap hari oleh Manajer Investasi. Nah, manajer investasi ini sangat profesional dan berpengalaman dalam bidang manajemen investasi lho.

Jadi, Anda tidak perlu kuatir tentang siapa yang mengelola dana investasi Anda. Dengan begitu maka Anda bisa terbebas dari pekerjaan administrasi serta pengamatan pasar setiap saat deh.

Diversifikasi Investasi

Manajer investasi akan melakukan diversifikasi portofolio investasi yang akan memperkecil risiko investasi yang dapat terjadi. Diversifikasi investasi ini bisa dilakukan tentunya karena kumpulan dana dari banyak investor.

Transparansi

Transparansi merupakan salah satu aspek yang penting bagi investor. Dengan begitu, maka investor dapat mengetahui komposisi aset dan instrumen portofolio investasi, risiko, serta biaya-biaya yang ada. Reksadana ini memberikan informasi-informasi tersebut. Selain itu, untuk proses pembukuan dilakukan oleh pihak independen selain manajer investasi yaitu bank kustodian. Serta, pembukuan tersebut wajib diperiksa oleh akuntan publik yang terdaftar di OJK.

Potensi Pertumbuhan Nilai Investasi

Dengan adanya akumulasi dana dari para investor maka, reksadana memiliki kekuatan untuk mendapatkan biaya investasi yang relatif rendah karena besarnya dana yang dikelola.

Selain itu, bisa mendapatkan akses pada instrumen investasi yang mungkin sulit untuk dilakukan secara individual. Dengan begitu, maka hal tersebut dapat memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pemegang unit penyertaan untuk memperoleh hasil investasi yang menarik sesuai dengan tingkat risikonya.

Dana Awal Investasi yang Terjangkau

Untuk dana awal dalam berinvestasi reksadana ini dapat dikatakan relatif kecil jika dibandingkan dengan berinvestasi langsung di pasar modal.

Bukan Objek Pajak

Keuntungan lainnya dari berinvestasi reksadana adalah hasil penjualan kembali serta keuntungan dari hasil investasi reksadana bukan merupakan objek pajak lho. 

Bagaimana Sobit, ternyata sangat menarik yaa keuntungan reksadana di bank BCA. Hampir semua keuntungan reksadana BCA sama dengan di aplikasi Bibit, lho. Di Bibit kamu akan lebih mudah berinvestasi untuk permulaan karena ada Robo Advisor yang menyarankan produk reksadana yang cocok sesuai dengan profil risiko dari investor. Jadi, ketika mendaftar bibit, pengguna akan diberi beberapa pertanyaan singkat untuk mengetes profil resiko pengguna.

Pengguna kemudian diklasifikasikan secara kuantitatif dari no 1-10 dengan no 1 adalah sangat konservatif dan no 10 adalah sangat agresif. Hal ini memudahkan pengguna memilih produk reksadana yang cocok. Selain itu metode pembayarannya pun sangat mudah, kamu bisa membayar melalui e-wallet, seperti GoPay, LinkAja, dan virtual account. Yuk, mulai investasimu sekarang di aplikasi Bibit!

Apa itu NAB Reksa Dana?

Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat itu.

Apa keuntungan reksadana BCA?

Keuntungan yang pertama adalah, reksadana BCA ini dikelola dan dimonitor setiap hari oleh Manajer Investasi. Nah, manajer investasi ini sangat profesional dan berpengalaman dalam bidang manajemen investasi lho. Jadi, Anda tidak perlu kuatir tentang siapa yang mengelola dana investasi Anda.

Reksadana BCA minimal berapa?

Salah satu keuntungan investasi reksa dana adalah minimal pembelian yang sangat ringan. Di BCA, kita hanya perlu menyiapkan dana Rp100 ribu di awal dan bahkan selanjutnya.

Mengapa NAB bisa naik turun?

Naik turunnya NAB akan banyak dipengaruhi oleh pergerakan harga aset yang mendasari. Sehingga, jika suatu jenis reksa dana saham, yang memiliki aset saham minimal 80% pada portofolionya, maka NAB reksa dana tersebut akan dipengaruhi oleh pergerakan sejumlah saham-saham yang ada di dalamnya.