Apa itu harga batubara ice newcastle

Transparent, objective pricingThe NEWC Index is the main price reference for physical coal contracts in Asia

Apa itu harga batubara ice newcastle

The NEWC Index is the settlement price for a significant volume of index-linked contracts – from Australia and Indonesia to Japan and India

Apa itu harga batubara ice newcastle

The NEWC Index prices the vast majority of coal derivatives in Asia, with some 350+ million tonnes of gC ICE Newcastle Futures cleared annually

The strengths of the NEWC Index

Apa itu harga batubara ice newcastle

Reliable, comparable inputs

All inputs into the NEWC Index are actual transactions and firm bids & offers from globalCOAL's online trading screen
No hearsay, no selective reporting, no normalisation

Objective and transparent

The NEWC Index is a pure calculation, available in full and in realtime
No journalistic intervention, no black-box

Apa itu harga batubara ice newcastle

Apa itu harga batubara ice newcastle

Participation

By bidding, offering and trading on the platform, stakeholders participate directly in index formation
Market participants become price makers – not price takers

Resources: NEWC Index methodology   |   NEWC Index Publication Calendar

Who uses the NEWC Index?

Join hundreds of coal producers, coal traders, power generators, banks, regulators, governmental organisations, cement manufacturers and other industrial coal consumers in trusting the NEWC index as a reliable, flexible coal pricing reference.
Market participants across Asia and the rest of the world use the NEWC Index in pricing physical contracts, in pre-trade analytics, for mark-to-market, in risk analysis, in operational decision-making for managements reporting, and much more.


Accessing the NEWC Index

globalCOAL can provide access to the NEWC Index in the way that suits you best – from daily email reports to full integration with your back-office systems.


Delivery methods include:

Daily Email

Apa itu harga batubara ice newcastle

Channel Partners

SFTP Download

Website Access

Read more about our licensing model

Enquire now about globalCOAL's NEWC Index

Data Licence Terms and Conditions

Additional Resources


Index Methodology

The NEWC Index is calculated using actual transaction data and firm, tradeable bids and offers posted on the globalCOAL trading screen. View the methodology.

Index Publication Schedule

globalCOAL publishes weekly index values every Friday, and monthly index values on the last Friday of each calendar month – except where publication coincides with a Listed Public Holiday. View the Index Publication Schedule & Holiday Calendar.

Index Governance

globalCOAL invest heavily in ensuring its indices comply with the industry's highest standards. Read more on Index Governance.

NCF1! Harga Batubara sedang Bullish

NCF1!

, 1DPembelian

Apa itu harga batubara ice newcastle

Apa itu harga batubara ice newcastle
MultiAssetX

Sebelumnya, dengan rendah hati, kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda yang telah menyukai, berkomentar, dan mengikuti kami. Dukungan Anda, memperkuat kami, untuk terus menganalisis pasar. Jika anda punya pertanyaan, jangan sungkan mengirimi kami pesan/menghubungi kami. Ini adalah grafik harga batubara. Jika kita melihat grafik tersebut, harga...

2

1

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220510061430-17-337616/harga-batu-bara-anjlok-1-lebih-sans-nanti-naik-lagi-kok

Harga batu bara turun pada perdagangan awal pekan ini. Namun sejumlah faktor masih mendukung si batu hitam untuk melonjak di hari-hari mendatang. Pada perdagangan Senin (9/5/2022), harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak Juni ditutup di level US$ 353,50 per ton. Melemah 1,35% dibandingkan penutupan Jumat (6/5).

Pelemahan ini memutus rally panjang harga batu bara yang berlangsung sejak Selasa pekan lalu. Dalam sepekan, harga batu bara masih menguat 13,08% secara point to point. Dalam sebulan, harga batu hitam juga masih melonjak 18,96% dan dalam setahun melesat 259,79%

Pelemahan harga batu bara salah satunya dipicu oleh langkah pemerintah China untuk menstabilkan harga batu bara serta menurunnya permintaan dari Negara Tirai Bambu menyusul penerapan lockdown.

Dilansir daru Global Times, pekan lalu, Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) kembali menegaskan kebijakannya untuk "menjaga" harga batu bara di level yang masuk akal. Misalnya, untuk harga batu bara di Provinsi Shanxi-salah satu produsen terbesar- untuk kontrak jangka menengah dan panjang ada di bawah CNY 570 (US$ 85,40) per ton sementara harga di pasar spot ada di bawah CNY 855.

NDRC memastikan mereka akan mengawasi dengan ketat pergerakan harga serta kondisi pasokan/permintaan sekaligus kontrak jangka menengah dan panjang. Jika harga melambung di atas kewajaran maka NDRC akan memanggil dan membahas kondisi tersebut bersama pemangku kepentingan atau akan melakukan tindakan untuk mengembalikan harga ke level normal. Mereka juga berjanji tidak segan melakukan investigasi dan langkah lainnya demi menjaga harga tetap stabil.

Kendati turun kemarin, harga batu bara masih berpeluang naik pekan ini karena sejumlah faktor mulai dari lonjakan permintaan dari India serta hujan deras di Australia.

Seperti diketahui, Kementerian Kelistrikan India telah mengeluarkan aturan yang mewajibkan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara impor untuk beroperasi dengan kapasitas penuh. Pemerintah India mendesak dunia usaha di negaranya untuk segera merealisasikan impor batu bara sebanyak 19 juta ton. Tenggat waktunya adalah akhir Juni ini.

Sebanyak 94 dari 165 pembangkit listrik batu bara India kini tengah dihadapkan pada persoalan pasokan batu bara yang sangat rendah. Delapan dari pembangkit tersebut bahkan sudah tidak beroperasi karena kekurangan pasokan.

Tidak hanya pembangkit, kini industri India terutama baja juga dilanda kekurangan pasokan batu bara. Jindal Steel & Power Ltd, misalnya, kini hanya menjalankan kapasitasnya sebesar 40% karena tidak punya pasokan batu bara yang cukup.

Sementara itu, hujan lebat kini mengancam sejumlah negara bagian Australia termasuk wilayah yang menjadi pusat penambangan harga batu bara seperti New South Wales. Prakiraan cuaca di Australia juga melaporkan bahwa badai dan angin kencang akan melanda Australia dalam beberapa hari ke depan.

Kondisi ini membuat aktivitas pertambangan atau pengiriman batu bara terganggu. Pada Februari 2022, Australia juga dilanda banjir yang mengakibatkan harga batu bara melambung.

Australia adalah eksportir batu bara terbesar kedua di dunia, hanya kalah dari Indonesia. Merujuk Data Badan Energi Internasional (IEA), pada 2020 perdagangan global batu bara thermal mencapai 978 juta ton.

Indonesia adalah eksportir terbesar untuk thermal batu bara dengan kontribusi hingga 40%. Australia ada di posisi kedua dengan porsi 20%, disusul kemudian dengan Rusia (18%), Afrika Selatan (8%), Kolombia (5%), dan Amerika Serikat (2,5%).