Apa isi pokok kandungan dalam ayat Al Quran QS Al Isra 17 34 menjelaskan tentang?

Apa isi pokok kandungan dalam ayat Al Quran QS Al Isra 17 34 menjelaskan tentang?
Apa isi pokok kandungan dalam ayat Al Quran QS Al Isra 17 34 menjelaskan tentang?

Surat Al Isra ayat 23 adalah salah satu ayat tentang berbakti kepada orang tua (birrul walidain). Apa saja isi kandungan surat Al Isra ayat 23? Berikut ini penjelasannya.

Terjemahan Surat Al Isra Ayat 23

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

(Waqodloo robbuka allaa ta’buduu illaa iyyahu wabil waalidaini ihsaana. Immaa yablughonna ‘indakal kibaro ahaduhumaa au kilaahumaa falaa taqullahumaa uffiw walaa tanharhumaa waqul lahumaa qoulan kariimaa)

Artinya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra: 23)

Baca juga: Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 122

Intisari Tafsir Al Isra Ayat 23

Surat Al Isra ayat 23 merupakan ayat birrul walidain. Allah memulai dengan larangan syirik lalu memerintahkan berbakti kepada orang tua dan adab kepada orang tua.

Ayat ini didahului dengan waqadla rabbuka (وقضى ربك) artinya adalah Tuhanmu telah menetapkan hukum dan perintah yang pasti. Allah memerintahkan agar tidak beribadah kepada selain-Nya, sebagaimana Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir.

Setelah Allah memerintahkan tauhid dan melarang syirik, Allah memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua (birrul walidain). Selain ayat ini, ada beberapa ayat lain yang Allah menyebutkan perintah berbakti kepada orang tua mengiringi perintah beribadah kepada-Nya. Hal ini karena orang tua merupakan sebab zhahir bagi keberadaan manusia di dunia dan Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan sebab hakiki keberadaannya. Orang tua merupakan manusia paling berjasa dalam mengasuh masa kecilnya, mendidik dan membesarkannya.

Berikutnya, ayat ini mengajarkan adab kepada kedua orang tua. Sekaligus bukti birrul walidain. Allah melarang kita berkata buruk kepada orang tua. Bahkan kata seperti “ah” (yang merupakan ta’affuf atau bentuk kekesalan) pun dilarang.

“Janganlah kamu mengeluarkan kata-kata yang buruk kepada keduanya, sehingga kata ‘ah’ pun –yang merupakan kata buruk paling ringan- tidak diperbolehkan,” kata Ibnu Katsir.

Ayat ini juga melarang membentak orang tua (intihar). Ta’affuf adalah ucapan buruk yang tidak tampak jelas, sedangkan intihar adalah bentakan dan sikap yang kasar. Allah melarang keduanya dalam berinteraksi dengan orang tua

Terakhir, dalam Surat Al Isra ayat 23 ini, Allah memerintahkan berkata kepada orang tua dengan Qaulan karima. Yakni perkataan yang mulia. Perkataan yang bagus lagi lembut.

“Hendaknya sang anak kepada orang tuanya menunjukkan sikap hormat dan cinta,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, merangkum adab kepada orang tua dalam ayat ini.

Baca juga: Ayat Kursi

Isi Kandungan Surat Al Isra Ayat 23

Berikut ini isi kandungan Surat Al Isra ayat 23 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

1. Allah memerintahkan untuk beribadah hanya kepada-Nya. Sebaliknya, Allah melarang syirik (beribadah kepada selain-Nya).

2. Ayat ini menerangkan akhlak seorang muslim. Dimulai dari akhlak kepada Allah kemudian akhlak kepada orang tua.

3. Allah memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua (birrul walidain). Perintah ini sangat penting sehingga di beberapa ayat diletakkan setelah perintah ibadah kepada Allah.

4. Larangan berkata buruk kepada orang tua, meskipun dengan kata-kata buruk paling ringan sekalipun seperti ah, yang merupakan bentuk kekesalan dan keluhan.

5. Larangan membentak dan berkata kasar kepada kedua orang tua.

6. Wajib bertutur kata baik, sopan dan penuh penghormatan kepada kedua orang tua.

7. Orang tua yang telah berusia lanjut lebih membutuhkan bakti dan adab yang baik dari anaknya.

Demikian isi kandungan Surat Al Isra ayat 23. Semoga membuat kita semakin termotivasi untuk menguatkan tauhid dan meningkatkan birrul walidain. Semakin berbakti kepada orang tua. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]

*Untuk tafsir lengkap, bisa dibaca di artikel Surat Al Isra Ayat 23

Tahukan Moms isi kandungan surat Al Isra Ayat 32? Ayat ini banyak dikenal di kalangan pendidik atau konseling rumah tangga dan keluarga, sebab berkaitan dengan edukasi zina terutama dalam hal pencegahan pada anak atau orang yang belum menikah.

Salah satunya menurut penelitian Repository Unisba yang menjelaskan kandungan surat Al Isra ayat 32 adalah tentang larangan mendekati zina. Bukan hanya anak, banyak pihak yang membantu menjauhkan seseorang dari zina.

Misalnya, guru disarankan untuk dapat memberikan pendidikan seks pada anak didiknya, dan begitu juga orang tua. Tentunya harus sesuai dengan ajaran Islam, yaitu yang terdapat dalam Alquran dan hadits, karena pendidikan seks merupakan bagian pendidikan yang harus diberikan pada anak.

Baca Juga: 5 Cara Mengajari Anak Menjaga Diri Agar Tidak Jadi Korban Bullying

Tafsir Surat Al Isra Ayat 32

Apa isi pokok kandungan dalam ayat Al Quran QS Al Isra 17 34 menjelaskan tentang?

Foto: Orami Photo Stock

Sebelum mengetahui kandungan surat Al Isr Ayat 32, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dulu tafsirnya. Surat Al Isra (الإسراء) adalah surat ke-17 dalam Alquran. Apa saja isi kandungan surat Al Isra ayat 32, berikut ini penjelasannya.

Mayoritas Surat Al Isra termasuk dalam kategori Makkiyah. Namun Surat Al Isra ayat 32 merupakan ayat Madaniyah. Demikian pula ayat 26, 57, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79 dan 80 yang termasuk ayat-ayat Madaniyah.

ADVERTISEMENT

Apa isi pokok kandungan dalam ayat Al Quran QS Al Isra 17 34 menjelaskan tentang?

Berikut ini Surat Al Isra Ayat 32 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

(Walaa taqrobuz zinaa, innahuu kaana faahisyataw wasaa,a sabiilaa)

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al Isra: 32)

Tafsir Surat Al Isra ayat 32 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir, yakni:

1. Larangan Mendekati Zina

Poin pertama dari Surat Al Isra ayat 32 ini adalah larangan mendekati zina. Allah SWT melarang zina dengan larangan yang sangat keras. Jika banyak hal haram hanya dilarang, zina bukan hanya dilarang melakukan namun juga dilarang mendekatinya.

Misalnya, dalam melarang makan harta saudara secara zalim, Allah SWT berfirman:

لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ

Artinya: “Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.” (QS An Nisa: 29)

Ibnu Katsir dalam Tafsir Fi Zilalil Quran mengatakan: “Allah melarang hamba-hambaNya berbuat zina, begitu pula mendekatinya dan melakukan hal-hal yang mendorong dan menyebabkan terjadinya perzinaan.

Alquran melarang walau hanya mendekati perbuatan zina, dalam rangka untuk menunjukkan sikap kehati-hatian dan tindakan antisipatif yang lebih besar. Karenanya, Islam menerapkan hukum untuk mencegah terjadinya zina.

Islam melarang ikhtilath, campur baur antara laki-laki dan perempuan . Islam melarang khalwat, pria berduaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Islam melarang membuka aurat. Islam melarang pacaran. Islam mengajarkan menjaga pandangan. Islam memotivasi pemuda untuk segera menikah.

“Jangan dekati zina! Artinya, segala sikap dan tingkah laku yang dapat membawa kepada zina janganlah dilakukan. Hendaklah dijauhi!” tegas Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar.

2. Perbuatan Keji dan Buruk

Menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili, fahisyah (فاحشة) adalah perbuatan yang sangat keji. Sedangkan saa’a sabiilaa (ساء سبيلا) adalah jalan yang sangat buruk karena ia merupakan pelanggaran terhadap kehormatan yang mengakibatkan tercampur dan terputusnya nasab serta mengakibatkan kekacauan di masyarakat.

Menurut Ibnu Katsir, fahisyah (فاحشة) adalah dosa besar dan saa’a sabiilaa (ساء سبيلا) adalah hal yang paling buruk.

ADVERTISEMENT

Apa isi pokok kandungan dalam ayat Al Quran QS Al Isra 17 34 menjelaskan tentang?

Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadis dari Abu Umamah, bahwasanya pernah ada seorang pemuda datang kepada Nabi Muhammad. Lalu berkata: “Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berbuat zina.” Maka para sahabat yang hadir memusatkan pandangan ke arah pemuda itu dan menghardiknya. “Diam kamu, diam kamu!”

Namun, Rasulullah SAW tidak memarahi pemuda itu. Beliau justru bersabda, “Dekatkanlah ia kepadaku.” Setelah pemuda itu mendekat, Rasulullah bersabda, “Duduklah.” Pemuda itu pun duduk dan Nabi bertanya kepadanya: “Apakah kamu suka perbuatan zina dilakukan terhadap ibumu?”

Pemuda itu menjawab: “Tidak. Demi Allah, wahai Rasulullah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu.” Maka Rasulullah bersabda, “Orang lain pun tidak suka hal itu dilakukan terhadap ibunya.”

“Apakah kamu suka perbuatan zina dilakukan terhadap anak perempuanmu?”

“Tidak. Demi Allah, wahai Rasulullah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu.”

“Orang lain pun tidak suka hal itu dilakukan terhadap anak perempuannya.”

“Apakah kamu suka perbuatan zina dilakukan terhadap saudara perempuanmu?”

“Tidak. Demi Allah, wahai Rasulullah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu.”

“Orang lain pun tidak suka hal itu dilakukan terhadap saudara perempuannya.”

“Apakah kamu suka perbuatan zina dilakukan terhadap bibimu?”

“Tidak. Demi Allah, wahai Rasulullah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu.”

“Orang lain pun tidak suka hal itu dilakukan terhadap bibinya.”

Kemudian Rasulullah meletakkan tangannya ke dada pemuda itu seraya berdoa:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya dan bersihkanlah hatinya serta peliharalah farjinya.” (HR Ahmad)

Maka sejak saat itu, pemuda tersebut tidak menoleh kepada perbuatan zina sedikit pun.

Baca Juga: Menjaga Kepercayaan Diri saat Hamil, Ini Dampak untuk Bayi

Kandungan Surat Al Isra ayat 32

Apa isi pokok kandungan dalam ayat Al Quran QS Al Isra 17 34 menjelaskan tentang?

Foto: Orami Photo Stock

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini adalah isi kandungan Surat Al Isra ayat 32:

  • Allah SWT melarang mendekati zina. Bukan hanya melarang, seluruh perbuatan yang bisa menjadi sarana dan mendekatkan zina juga dilarang.
  • Islam adalah agama yang sangat memahami manusia, sehingga ia mengutamakan tindakan preventif untuk menutup kerusakan. Larangan mendekati zina adalah tindakan preventif agar manusia tidak terjerumus ke perzinaan.
  • Zina adalah perbuatan yang sangat keji dan sangat buruk. Di antara keburukannya, ia merupakan pelanggaran terhadap kehormatan yang mengakibatkan tercampur dan terputusnya nasab serta mengakibatkan kekacauan di masyarakat.

Demikian kandungan surat Al Isra ayat 32 beserta tafsirnya, semoga bermanfaat dan menjauhkan seluruh keluarga dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT tersebut.

Sumber

  • https://webmuslimah.com/isi-kandungan-surat-al-isra-ayat-32/
  • http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/3129/09bab5_Dinni%20Noer%20Sakinah_10030111025_skr_2016.pdf?sequence=9&isAllowed=y#:~:text=Dalam%20Qs%20Al%2DIsraa%20ayat,oleh%20setiap%20laki%2Dlaki%20yang
  • https://bersamadakwah.net/surat-al-isra-ayat-32/