Kualitas penduduk sangat penting dalam memengaruhi pergerakan nasional Indonesia. adjar.id – Apa saja faktor-faktor pendorong lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia? Kualitas penduduk juga bisa memengaruhi perkembangan pergerakan nasional bangsa Indonesia terutama nasionalismenya, Adjarian. Perjuangan dalam membangun bangsa Indonesia juga ditentukan dari kualiats penduduk yang melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa faktor yang mendorong lahirnya nasionalisme dalam diri penduduk yang menjadi materi IPS kelas 8 SMP. Baca Juga: Berbagai Permasalahan Kependudukan di Indonesia Pentingnya kualitas penduduk dalam perjuangan bangsa bisa kita lihat pada masa pergerakan nasional. Pergerakan nasional hadir saat sekolah-sekolah semakin banyak berkembang di Indonesia pada awal abad ke XX. Banyaknya sekolah ini membuat banyaknya kaum terpelajar, di mana kelompok inilah yang berperan dalam pergerakan nasional dan memunculkan nasionalisme bangsa Indonesia. Berikut ini faktor yang melatarbelakangi munculnya nasionalisme Indonesia. “Selain berdampak pada pembangunan, kualitas penduduk juga berperan dalam perkembangan pergerakan nasional.” Page 2
Kualitas penduduk sangat penting dalam memengaruhi pergerakan nasional Indonesia. 1. Perluasan Pendidikan Penerapan kebijakan politik etis pada tahun 1901 oleh pemerintah Hindia Belanda membuat adanya tiga kebijakan, yaitu irigasi, emigrasi, dan pendidikan. Tiga kebijakan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia yang semakin terpuruk. Nah, sisi positif yang bisa dirasakan bangsa Indonesia ialah dari sektor pendidikan, di mana semakin banyak masyarakat Indonesia yang berpendidikan modern. Hal ini membuat pendidikan banyak melahirkan pada tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia. Baca Juga: Dampak-Dampak Positif dari Proses Globalisasi Mulai abada ke XX perkembangan pendidikan yang diselenggarakan pihak swasta semakin banyak. Adjarian, pendidikan ini sangat berperan besar dalam menumbuhkan nasionalisme. Dengan pendidikan, bisa terjadi transformasi ide dan pemikiran yang mendorong semangat pembaruan. Beberapa lembaga pendidikan yang berkembang adalah Muhammadiyah, Persatuan Islam, Nahdlatul Ulama, Taman Siswa, dan sekolah organisasi pergerakan lainnya. “Adanya politik etis yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda membuat sektor pendidikan Indonesia semakin berkembang.” Page 3
Kualitas penduduk sangat penting dalam memengaruhi pergerakan nasional Indonesia. 2. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah Adanya kesadaran bangsa Indonesia mengenai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu. Penyebab kegagalan tersebut yaitu perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia sifatnya masih kedaerahan. Nah, memasuki abad ke XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang sifatnya kedaerahan menuju perjuangan nasional. Baca Juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk di Indonesia Bangsa Indonesia sendiri telah menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama. Paham nasionalisme atau kebangsaan sudah tumbuh dan menjadi menjadi sarana perjuang yang kuat yang ditandai dengan adanya ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. 3. Rasa Senasib Sepenanggungan Adanya tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia. Perasaan kebersamaan ini merupakan perasaan sebagai bangsa yang terjajah hingga mendorong tekad bersama untuk menghimpun kekuatan bersama dalam pergerakan kebangsaan. “Rasa nasionalisme muncul karena kesadaran perjuangan kedaerahan yang gagal dan adanya rasa sebagai bangsa yang terjajah.” Page 4
Kualitas penduduk sangat penting dalam memengaruhi pergerakan nasional Indonesia. 4. Berkembangnya Paham Baru Munculnya paham-paham bari seperti pan-Islamisme, liberalisme, dan sosialisme menjadi pendorong munculnya pergerakan nasional di Indonesia. Paham-paham tersebut mengajarkan bagaimana langkah untuk memperbaiki kondisi kehidupan bangsa Indonesia yang kemudian memengaruhi organisasi pergerakan nasional Indonesia. 5. Perkembangan Organisasi Etnik, Kedaerahan, Keagamaan Sebelum munculnya organisasi pergerakan nasional, lebih dahulu muncul organisai etnik, kedaerahan, dan keagamaan di Indonesia. Nah, berbagai organisasi tersebut melakukan pertemuan sehingga memunculkan ide-ide untuk mengikatkan diri dalam organisasi yang sifatnya nasional. Baca Juga: Mengenal Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional di Indonesia Hingga kemudian muncul Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang menyatukan berbagai organisasi tersebut dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, kaum perempuan juga aktif berperan dalam berbagai organisasi, baik sosial maupun politik. Beberapa tokoh pejuang perempuan pada masa itu di antaranya adalah R.A Kartini, Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis. Adjarian, itu tadi faktor-faktor pendorong lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia yang salah satunya dari perluasan pendidikan. Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!
tirto.id - Pergerakan nasional di Indonesia muncul sebagai sebagai reaksi faktor internal dalam negeri dan faktor eksternal dari luar negeri. Kedua faktor itu saling berhubungan dan memantik sikap nasionalisme hingga lahir kemerdekaan Indonesia. Meskipun demikian, faktor dari dalam negeri lebih menentukan timbulnya pergerakan nasional, daripada faktor eksternal. Faktor luar negeri hanya berperan sebagai pemercepat proses munculnya pergerakan nasional. Tanpa adanya faktor eksternal sekalipun, pergerakan nasional tetap akan timbul. Akan tetapi, ia akan membutuhkan waktu lebih panjang dan berlangsung lebih lamban dari seharusnya.
Keyakinan bahwa pergerakan nasional lebih ditentukan dari faktor internal (dalam negeri) disebabkan perjuangan bangsa Indonesia terus dilancarkan secara silih berganti. Akan tetapi, perlawanan masih dilakukan dalam skup lokal dan masih bergantung pada pemimpin feodal atau penguasa setempat. Selain itu, belum muncul rasa saling memiliki dan persatuan antarsesama rakyat Indonesia. Perlawanan seperti itu mudah ditumpas pihak kolonial, seperti penjajah Jepang dan Belanda. Meskipun demikian, pengalaman itu tetap berharga dan menjadi fondasi dan semangat perjuangan awal menentang penjajah. Selanjutnya, penduduk mulai menyadari perlunya strategi lain untuk lepas dari kolonialisme. Dikutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan (1997:14-15) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, faktor-faktor internal yang timbul dari dalam negeri untuk bergerak secara nasional sebagai berikut:
Sebenarnya, faktor internal telah dimiliki bangsa Indonesia sejak lama, namun ia juga didukung faktor eksternal dalam momentum tepat. Berikut ini faktor-faktor eksternal yang turut menentukan pergerakan nasional Indonesia:
Contoh Bentuk Kegiatan Perjuangan Organisasi Pergerakan Nasional
Salah satu organisasi nasional pertama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pergerakan nasional (nasionalisme) adalah Indische Partij. Organisasi ini berbeda dengan Boedi Oetomo yang lebih awal muncul, namun memiliki kecenderungan pada kebudayaan dan pendidikan. Indische Partji terkesan lebih berani dan radikal menyuarakan penentangannya kepada Belanda. Indische Partij didirikan pada 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yakni Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Sejak saat itu, mulai muncul berbagai organisasi pergerakan seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga Partai Nasional Indonesia-Baru (PNI-Baru). Dikutip dari Persamaan dan Perbedaan Strategi Pergerakan Nasional (2020:4) yang diterbitkan Kemendikbud (2020:4), beberapa contoh perjuangan organisasi-organisasi masa pergerakan nasional sebagai berikut:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
atau
tulisan menarik lainnya
Syamsul Dwi Maarif
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|