Apa faktor-faktor yang mendorong bangkitnya nasionalisme bangsa Indonesia pada masa penjajahan?

Apa faktor-faktor yang mendorong bangkitnya nasionalisme bangsa Indonesia pada masa penjajahan?

Kualitas penduduk sangat penting dalam memengaruhi pergerakan nasional Indonesia. (unsplash/AdamNovianto)

adjar.id – Apa saja faktor-faktor pendorong lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia?

Kualitas penduduk juga bisa memengaruhi perkembangan pergerakan nasional bangsa Indonesia terutama nasionalismenya, Adjarian.

Perjuangan dalam membangun bangsa Indonesia juga ditentukan dari kualiats penduduk yang melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa faktor yang mendorong lahirnya nasionalisme dalam diri penduduk yang menjadi materi IPS kelas 8 SMP.

Baca Juga: Berbagai Permasalahan Kependudukan di Indonesia

Pentingnya kualitas penduduk dalam perjuangan bangsa bisa kita lihat pada masa pergerakan nasional.

Pergerakan nasional hadir saat sekolah-sekolah semakin banyak berkembang di Indonesia pada awal abad ke XX.

Banyaknya sekolah ini membuat banyaknya kaum terpelajar, di mana kelompok inilah yang berperan dalam pergerakan nasional dan memunculkan nasionalisme bangsa Indonesia.

Berikut ini faktor yang melatarbelakangi munculnya nasionalisme Indonesia.

“Selain berdampak pada pembangunan, kualitas penduduk juga berperan dalam perkembangan pergerakan nasional.”


Page 2

Apa faktor-faktor yang mendorong bangkitnya nasionalisme bangsa Indonesia pada masa penjajahan?

Kualitas penduduk sangat penting dalam memengaruhi pergerakan nasional Indonesia. (unsplash/AdamNovianto)

1. Perluasan Pendidikan

Penerapan kebijakan politik etis pada tahun 1901 oleh pemerintah Hindia Belanda membuat adanya tiga kebijakan, yaitu irigasi, emigrasi, dan pendidikan.

Tiga kebijakan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia yang semakin terpuruk.

Nah, sisi positif yang bisa dirasakan bangsa Indonesia ialah dari sektor pendidikan, di mana semakin banyak masyarakat Indonesia yang berpendidikan modern.

Hal ini membuat pendidikan banyak melahirkan pada tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.

Baca Juga: Dampak-Dampak Positif dari Proses Globalisasi

Mulai abada ke XX perkembangan pendidikan yang diselenggarakan pihak swasta semakin banyak.

Adjarian, pendidikan ini sangat berperan besar dalam menumbuhkan nasionalisme.

Dengan pendidikan, bisa terjadi transformasi ide dan pemikiran yang mendorong semangat pembaruan.

Beberapa lembaga pendidikan yang berkembang adalah Muhammadiyah, Persatuan Islam, Nahdlatul Ulama, Taman Siswa, dan sekolah organisasi pergerakan lainnya.

“Adanya politik etis yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda membuat sektor pendidikan Indonesia semakin berkembang.”


Page 3

Apa faktor-faktor yang mendorong bangkitnya nasionalisme bangsa Indonesia pada masa penjajahan?

Kualitas penduduk sangat penting dalam memengaruhi pergerakan nasional Indonesia. (unsplash/AdamNovianto)

2. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah

Adanya kesadaran bangsa Indonesia mengenai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu.

Penyebab kegagalan tersebut yaitu perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia sifatnya masih kedaerahan.

Nah, memasuki abad ke XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang sifatnya kedaerahan menuju perjuangan nasional.

Baca Juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk di Indonesia

Bangsa Indonesia sendiri telah menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama.

Paham nasionalisme atau kebangsaan sudah tumbuh dan menjadi menjadi sarana perjuang yang kuat yang ditandai dengan adanya ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

3. Rasa Senasib Sepenanggungan

Adanya tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia.

Perasaan kebersamaan ini merupakan perasaan sebagai bangsa yang terjajah hingga mendorong tekad bersama untuk menghimpun kekuatan bersama dalam pergerakan kebangsaan.

“Rasa nasionalisme muncul karena kesadaran perjuangan kedaerahan yang gagal dan adanya rasa sebagai bangsa yang terjajah.”


Page 4

Apa faktor-faktor yang mendorong bangkitnya nasionalisme bangsa Indonesia pada masa penjajahan?

Kualitas penduduk sangat penting dalam memengaruhi pergerakan nasional Indonesia. (unsplash/AdamNovianto)

4. Berkembangnya Paham Baru

Munculnya paham-paham bari seperti pan-Islamisme, liberalisme, dan sosialisme menjadi pendorong munculnya pergerakan nasional di Indonesia.

Paham-paham tersebut mengajarkan bagaimana langkah untuk memperbaiki kondisi kehidupan bangsa Indonesia yang kemudian memengaruhi organisasi pergerakan nasional Indonesia.

5. Perkembangan Organisasi Etnik, Kedaerahan, Keagamaan

Sebelum munculnya organisasi pergerakan nasional, lebih dahulu muncul organisai etnik, kedaerahan, dan keagamaan di Indonesia.

Nah, berbagai organisasi tersebut melakukan pertemuan sehingga memunculkan ide-ide untuk mengikatkan diri dalam organisasi yang sifatnya nasional.

Baca Juga: Mengenal Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional di Indonesia

Hingga kemudian muncul Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang menyatukan berbagai organisasi tersebut dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Selain itu, kaum perempuan juga aktif berperan dalam berbagai organisasi, baik sosial maupun politik.

Beberapa tokoh pejuang perempuan pada masa itu di antaranya adalah R.A Kartini, Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis.

Adjarian, itu tadi faktor-faktor pendorong lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia yang salah satunya dari perluasan pendidikan.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!

Pertanyaan

Setelah mengetahui kegagalan perjuangan di zaman dahulu, apa yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk berjuang melawan penjajahan?

Petunjuk: Cek halaman 3.

tirto.id - Pergerakan nasional di Indonesia muncul sebagai sebagai reaksi faktor internal dalam negeri dan faktor eksternal dari luar negeri. Kedua faktor itu saling berhubungan dan memantik sikap nasionalisme hingga lahir kemerdekaan Indonesia.

Meskipun demikian, faktor dari dalam negeri lebih menentukan timbulnya pergerakan nasional, daripada faktor eksternal. Faktor luar negeri hanya berperan sebagai pemercepat proses munculnya pergerakan nasional.

Tanpa adanya faktor eksternal sekalipun, pergerakan nasional tetap akan timbul. Akan tetapi, ia akan membutuhkan waktu lebih panjang dan berlangsung lebih lamban dari seharusnya.

Keyakinan bahwa pergerakan nasional lebih ditentukan dari faktor internal (dalam negeri) disebabkan perjuangan bangsa Indonesia terus dilancarkan secara silih berganti.

Akan tetapi, perlawanan masih dilakukan dalam skup lokal dan masih bergantung pada pemimpin feodal atau penguasa setempat.

Selain itu, belum muncul rasa saling memiliki dan persatuan antarsesama rakyat Indonesia. Perlawanan seperti itu mudah ditumpas pihak kolonial, seperti penjajah Jepang dan Belanda. Meskipun demikian, pengalaman itu tetap berharga dan menjadi fondasi dan semangat perjuangan awal menentang penjajah.

Selanjutnya, penduduk mulai menyadari perlunya strategi lain untuk lepas dari kolonialisme. Dikutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan (1997:14-15) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, faktor-faktor internal yang timbul dari dalam negeri untuk bergerak secara nasional sebagai berikut:

  • Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah
  • Adanya rasa senasib-sepenanggungan karena telah hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara berdaulat.
  • Munculnya kesadaran nasional dan harga diri berdasarkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri

Sebenarnya, faktor internal telah dimiliki bangsa Indonesia sejak lama, namun ia juga didukung faktor eksternal dalam momentum tepat.

Berikut ini faktor-faktor eksternal yang turut menentukan pergerakan nasional Indonesia:

  • Adanya faham baru, yaitu liberalisme dan human rights yang muncul selepas Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis (1789)
  • Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis (1902). Hal itu merangsang munculnya wawasan kebangsaan bagi para pelajar Indonesia, walaupun jumlahnya masih sangat sedikit.
  • Kemenangan perang Jepang terhadap Rusia pada 1905. Saat itu, Jepang berhasil membangkitkan rasa percaya diri rakyat Asia-Afrika sehingga berani bangkit melawan bangsa penjajah (bangsa kulit putih)
  • Gerakan Turki Muda (1896-1918) yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki sehingga terbentuk kebangsaan yang bulat dalam ikatan satu negara, satu bangsa, satu bahasa.
  • Gerakan pan-islamisme yang dimotori oleh Djamaluddin Al-Afgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperalisme Barat untuk membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di negara terjajah dan anti-imperialis
  • Faktor eksternal lainnya, seperti gerakan nasionalisme di India, Tiongkok dan Filipina

Contoh Bentuk Kegiatan Perjuangan Organisasi Pergerakan Nasional

Salah satu organisasi nasional pertama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pergerakan nasional (nasionalisme) adalah Indische Partij. Organisasi ini berbeda dengan Boedi Oetomo yang lebih awal muncul, namun memiliki kecenderungan pada kebudayaan dan pendidikan.

Indische Partji terkesan lebih berani dan radikal menyuarakan penentangannya kepada Belanda. Indische Partij didirikan pada 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yakni Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

Sejak saat itu, mulai muncul berbagai organisasi pergerakan seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga Partai Nasional Indonesia-Baru (PNI-Baru).

Dikutip dari Persamaan dan Perbedaan Strategi Pergerakan Nasional (2020:4) yang diterbitkan Kemendikbud (2020:4), beberapa contoh perjuangan organisasi-organisasi masa pergerakan nasional sebagai berikut:

  • Menggembleng semangat kebangsaan dan persatuan di masyarakat melalui rapat umum dan surat kabar.
  • Menuntut pemerintah kolonial agar memberikan kebebebasan kepada partai-partai politik di Indonesia.
  • Mengecam pemerintah kolonial yang melakukan tindakan sewenang-wenang.
  • Melakukan aksi pemogokan massal yang merugikan kolonial saat itu.

Baca juga:

  • Apa Perbedaan Nasionalisme dengan Patriotisme dan Ciri-cirinya
  • Faktor Internal dan Eksternal Lahirnya Nasionalisme di Indonesia

Baca juga artikel terkait PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/hdi)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates