Lihat Foto Show KOMPAS.com – Bisa karena biasa. Pepatah ini bisa menjadi gambaran saat guru maupun orangtua menuntut anak untuk senantiasa membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah, merapikan mainan, atau mencuci tangan menjadi sejumlah sikap yang bisa dilakukan spontan oleh anak bila ia telah dibiasakan untuk hidup bersih sedari kecil. Pembiasaan ini perlu diterapkan di mana saja, terutama di sekolah sebagai “rumah kedua” anak. Di rumah, anak dapat lebih mudah dilatih untuk hidup bersih karena pengawasan orang tua maupun pengasuh hanya tertuju pada anak. Sedangkan di sekolah, guru perlu memiliki strategi agar kebiasaan hidup bersih dapat dilakukan oleh anak walau tanpa diawasi. Baca juga: 5 Cara Orangtua Membantu Anak Mengatur PR Sekolah Melansir dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, pembisaan hidup bersih tak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, namun juga melatih kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar dan membantu anak bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Berikut cara untuk melatih anak usia TK maupun SD agar peduli terhadap kebersihan lingkungan mulai dari sekolah. 1. Sediakan tempat sampahMenjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai dari aktivitas sederhana yakni membuang sampah pada tempatnya. Guru dan pihak sekolah bisa membuat rambu-rambu untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan media gambar berwarna, sehingga mudah dipahami maksudnya oleh anak-anak. Lakukan pula persuasi atau nasihat langsung yang sifatnya lisan pada anak saat jam istirahat dimulai. Lakukan persuasi ini setiap hari agar tertanam di ingatan anak. Sekolah juga harus menyediakan tempat sampah dengan jumlah yang memadai atau sesuai kebutuhan, bila memungkinkan dipisah antara tempat sampah organik atau basah dan tempat sampah nonorganik atau kering. 2. Budaya saling mengingatkanGuru perlu mengajak anak-anak untuk mengingatkan teman yang lupa membuang sampah pada tempatnya. Christabel, siswa SDK Penabur, Duren Sawit, mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020). Dalam artikel ini mengulas kunci jawaban soal UAS/PAS Tema 4 Kelas 3 SD Subtema 3, Kewajiban & Hakku dalam Bertetangga.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban soal untuk latihan Ulangan Akhir Semester (UAS) atau Penilaian Akhir Semester (PAS) Kelas III SD. Soal-soal latihan berkaitan dengan materi Buku Tematik Kurikulum 2013 Tema 4 Kelas 3 SD Subtema 3. Materi Tema 4 Kelas 3 berjudul Kewajiban dan Hakku, sementara Subtema tentang Kewajiban dan Hakku dalam Bertetangga. Dalam artikel ini, terdapat soal dan jawaban yang dapat digunakan sebagai panduan bagi orang tua siswa untuk membimbing belajar siswa di rumah. Ada beberapa tipe soal, yakni pilihan ganda berjumlah 25 soal, isian singkat sebanyak 10 soal, dan uraian ada 5 soal. Baca juga: Bagaimana Peran Indonesia di Kancah Perekonomian ASEAN? Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 SD Hal 3 - 14 Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 SD Halaman 115, 116, dan 118 Tematik Subtema 2 Pembelajaran 6 Berikut soal dan jawaban Buku Tematik Tema 4 Kelas 3 SD: Soal Pilihan Ganda A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR! Bacalah teks di bawah ini untuk mengisi soal nomor 1 sampai nomor 3! Kerja Bakti untuk Kebersihan Desa Studi KAP ini dilakukan oleh mahasiswa Sosiologi FISIP UNAIR di Surabaya dengan responden sebanyak 50 orang. Tujuan dari studi ini adalah: Pertama, untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai perilak membuang sampah sembarangan di sungai. Kedua, untuk mengetahui sikap masyarakat Surabaya terhadap perilaku membuang sampah sembarangan di sungai. Ketiga, untuk mengetahui tindakan masyarakat Surabaya terhadap perilaku membuang sampah sembarangan di sungai. Kesimpulan yang kami dapat berdasarkan hasil data Studi KAP mengenai “Membuang Sampah Sembarangan di Sungai”, mayoritas dari responden mengetahui bahwa membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang benar dan mengetahui dampak yang terjadi apablia tidak membuang sampah pada tempatnya. Mayoritas dari para responden berpendapat bahwa menjaga lingkungan adalah suatu hal yang wajar dan mayoritas dari responden juga paham bahwa kebersihan sungai merupakan hal yang penting karena mempunyai dampak terhadap kesehatan lingkungan. Mayoritas para responden mendapat informasi tentang kebersihan lingkungan sungai mempunyai dampak terhadap kesehatan lingkungan adalah dari media massa dan dari keluarga. Menurut para responden tentang anggapan bahwa tidak membuang sampah di sungai adalah hal yang mudah, mayoritas dari responden beropini sangat setuju dan setuju akan hal tersebut. Selanjutnya adalah anggapan tentang tidak membuang sampah sembarangan di sungai membantu memperlancar saluran air, kebanyakan dari para responden beropini sangat setuju akan anggapan tersebut. Mayoritas responden setuju akan anggapan membuang sampah di sungai menghindarkan dari banjir. Kemudian, banyak dari responden setuju tentang membuang sampah di sungai menimbulkan pencemaran air dan udara. Namun anggapan tentang mencemooh orang yang membuang sampah sembarangan di sungai adalah hal yang benar, mayoritas beropini tidak setuju akan anggapan tersebut dan terdapat nuga beberapa responden yang beropini setuju akan hal tersebut. Semua responden membuang sampah nya ke tempat sampah yang sudah disediakan namun, tidak bisa dipungkiri hal ini tidak menjamin bahwa responden tidak pernah membuang sampah di sungai karena beberapa responden juga mengatakan pernah membuang sampah di sungai meskipun sebagian besar tidak pernah membuang sampah di sungai. Kebanyakan alasan dari responden membuang sampah disungai adalah jauh dari tempat sampah atau tidak ada tempat sampah disekitarnya, hal ini dilakukan karena keterpaksaan yaitu tidak ada tempat sampah disekitar. Dapat dilihat bahwa hal ini merupakan keterpaksaan dari intensitas membuang sampah di sungai, mayoritas responden sangat jarang membuang sampah di sungai. Dan yang terakhir adalah tindakan yang dilakukan responden untuk menjaga kebersihan lingkungan, mayoritas dari responden beropini tidak membuang sampah disungai adalah tindakan yang tepat dan sisanya memilih ikut berpartisipasi membersihkan sungai. Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat Surabaya memiliki collective consciousness terhadap kebersihan sungai di lingkungannya karena mereka paham betul dampak ketika lingkungan disekitarnya tercemar. Hal ini dapat dilihat dari tiga aspek yang diteliti yaitu knowledge, attitude, practice. Dari segi pengetahuan masyarakat Surabaya sangat paham dan sadar akan kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting. Selanjutnya dari aspek sikap masyarakat Surabaya beropini sesuai dengan pengetahuan yang mereka mengerti maka mayoritas dari mereka merespon sangat setuju akan anggapan membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan. Yang terakhir adalah aspek praktek masyarakat Surabaya bertindak sesuai dengan pengetahuan dan sikap yang mereka tahu maka mayoritas dari mereka melakukan tindakan membuang sampah pada tempatnya sampai ikut serta menjaga kebersihan sungai di lingkungannya. Penulis: Artanti Wisnuwardhani, Lailia Eksanti, M. Ali Rafi R., Rahadian Giri R., Margaret Stella F. L Penelitian merupakan tugas belajar dari mata kuliah metode penelitian kuantitaif terapan semester gasal 2019-2020 Sumber gambar: https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiQtubdnrHmAhV28HMBHU9KC-kQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fposkotanews.com%2F2014%2F05%2F02%2Flaut-jakarta-tempat-pembuangan-sampah-terbesar-di-dunia-2%2F&psig=AOvVaw3Z9_L2AywdUwrpQn2tVVKF&ust=1576278890825729
Dalam pergaulan sehari-hari , kita harus dapat menunjukkan perilaku terpuji, baik kepada anggota keluarga, teman, atau masyarakat sekitar. Semua orang yang dapat menunjukkan perilaku terpuji dalam pergaulan akan memberi manfaat yang baik bagi dirinya dan orang lain. 1. Perilaku Terpuji terhadap TemanPerilaku terpuji terhadap teman dapat kita tunjukkan pada saat kita bermain ataupun belajar. Seperti yang dilakukan Andi, ia mengingatkan temannya agar membuang sampah pada tempatnya. Selain mengingatkan teman, ia mau berbagi bola yang ia miliki pada saat belajar olahraga sehingga temannya mendapatkan kesempatan untuk belajar menendang bola. Selain itu, ia juga menolong temannya yang terjatuh pada saat berlari.
Pada saat belajar gerak menendang bola ke gawang, Edo menyerobot barisan dan berpindah ke barisan paling depan karena ingin cepat mendapat giliran menendang bola. Andi mencoba mengingatkan Edo untuk antre menunggu giliran menendang bola. Andi mengingatkan dengan cara baik-baik agar tidak terjadi pertengkaran dengan Edo. Andi juga membantu temannya yang kesulitan melakukan gerak sikap jembatan pada saat pembelajaran senam.
2. Perilaku Terpuji terhadap Orang yang Lebih TuaPerilaku terpuji terhadap orang yang lebih tua juga harus kita lakukan, baik kepada orangtua, kakak, guru, atau kakak kelas di sekolah. Jika kita berbicara dengan mereka, tentu kita harus berbicara dengan sopan karena hal tersebut dapat membawa manfaat yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah keluarga andi. Mereka sudah terbiasa menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur. Pada suatu hari, kakak andi tidak menggosok gigi sebelum tidur. Andi mengingatkan kakaknya untuk menggosok gigi dengan kata-kata yang sopan sehingga kakaknya mau menerima dan segera menggosok gigi sebelum tidur. 3. Perilaku Terpuji terhadap Orang yang Lebih MudaPerilaku terpuji harus kita tunjukkan kepada semua orang agar kita dapat memberikan manfaat yang baik bagi kita sendiri dan bagi orang lain, seperti yang dilakukan Andi. Ia sangat senang bermain bola. Ketika memiliki waktu luang, Andi selalu pergi ke lapangan untuk bermain bola bersama teman-temannya. Andi pun bermain dengan semangat. Selesai bermain, Andi dan yang lainnya berkumpul di pinggir lapangan dan dan berbincang. Ketika berbincang, Eko (adik kelas Andi) mengeluh kepalanya gatal. Andi memberikan nasihat kepada Eko supaya memelihara kebersihan rambut dan kulit kepala dengan mencucinya secara teratur.
Penjas Orkes dalam Kehidupan Sehari-hari.Berani Berbuat Benar Dalam kegiatan belajar dan bermain, kesehatan harus diutamakan. Pada saat belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, kita harus berusaha untuk selalu memelihara kesehatan sekligus mendapat ilmu dari pendidikan jasmani dan olahraga. Jika melihat tindakan teman, guru, atau orang lain yang kurang sesuai, kita harus berani berbuat benar. Artinya, kita harus menunjukkan perilaku terpuji agar memberikan dampak yang baik bagi banyak orang. Contohnya, jika melihat adik atau kakak kelas membuang sampah sembarangan, kita harus berani mengingatkannya untuk membuang sampah pada tempatnya. Begitu juga ketika melihat sampah berserakan, kita tidak perlu malu untuk memungut dan membuangnya ke tempat sampah. Sama halnya ketika melihat orang lain, baik teman sebaya, orang tua, atau adik yang mengonsumsi makanan yang kurang sehat, kita harus berani untuk mengingatkannya agar mengurangi jajan yang tidak sehat. Tentunya hal itu disampaikan dengan bahasa yang sopan. Dengan begitu, kita dapat memberikan pengaruh yang baik bagi orang lain. (Khairul Hadziq, M.Pd) Page 2 |