Alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya disebut

Alat musik idiophone adalah instrumen musik yang terbuat dari bahan padat, serta menghasilkan nada. Definisi idiophone lainnya yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri.

Alat ini terbuat dari bahan kayu, logam, batu yang digetarkan untuk menghasilkan suara. Alat musik ini bisa digesek, dipetik dan dipukul memakai alat.

Contoh alat musik idiophone adalah harpa, angklung, gamelan Bali, dan kotak musik. Ada juga jenis alat musik membranophone, yaitu instrumen yang bunyinya berasal dari getaran selaput tipis, bisa dari plastik dan kulit. Contoh alat musik membranophone antara lain rebana dan drum.

Mengutip dari jurnal Klasifikasi Instrumen Musik pada Ensembel Musik Tradisional Batak Toba, ditulis oleh Roy J M Hutagalung, ada beberapa klasifikasi musik menurut Victor Mahillon.

Baca Juga

Pembagian klasifikasi musik ini berdasarkan tulisan Hindu Kuno yang berada di 4 kelas dasar, antara lain:

  1. Instrumen musik pukul
  2. Instrumen musik yang punya membran (berhubungan dengan cara meregangkan kulit di mulut gendang)
  3. Instrumen musik berongga atau instrumen musik tipu
  4. Instrumen musik berdawai (memiliki senar)

Menurut Mahillon-Sachs-Von Hornbostel, terdapat klasifikasi instrumen berdasarkan bahan membuat suara, antara lain idiofon, aerofon, membranofon dan kordofon. Berikut penjelasannya:

Advertising

Advertising

Alat musik idiophone alias idiofon ini merupakan alat musik yang bisa menghasilkan bunyi dari instrumennya sendiri. Contoh alat musik idiophone antara lain calung, angklung, ceng-ceng ricik (seperangkat gamelan dari Bali), bellyra.

Sumber bunyi dari alat musik ini berasal dari udara atau satuan udara. Contoh alat musik ini yaitu klarinet, saxophone, flute, seruling, dan terompet. Alat musik ini membutuhkan hembusan udara sehingga menghasilkan tiupan yang bernada.

Alat itu memiliki kulit atau selaput tipis yang bisa direnggangkan. Ketika dipukul alat musik ini menghasilkan bunyi. Contoh alat musik ini yaitu rebana, drum, ketipung, gendang, bedug, dan gong.

Sumber bunyi instrumen musik berasal dari senar atau dawai. Instrumen musik menghasilkan nada dengan cara dipetik, digesek memakai alat, dan ditekan. Contoh alat musik kordofon yaitu gitar, ukulele, harpa, kecapi, bass, cello, dan masih banyak lagi.

Ciri-ciri Musik Tradisional

Musik tradisional merupakan musik yang dimainkan secara turun-temurun. Instrumen musik ini menjadi tradisi dalam masyarakat sehingga berkembang terus-menerus.

Musik tradisional dipengaruhi oleh masyarakat sekitar. Hingga kini, instrumen musik ini digunakan untuk pertunjukan seni budaya, pesta, sampai upacara adat. Ciri-ciri musik tradisional yaitu:

  1. Lirik lagu menggunakan bahasa daerah dan instrumen musik tradisional
  2. Ide musik dipelajari secara lisan, tidak hanya ditulis memakai partitur
  3. Punya bentuk struktur musik dan instrumen yang sederhana

Alat Musik Idiophone dan Asal Daerahnya

Mengutip dari buku Seni terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, alat musik idiophone terbuat dari kayu dan bambu yang bisa menghasilkan nada. Berikut contoh alat musik idiophone beserta daerah asalnya.

Karinding terbuat dari kayu yang dipotong dan dihaluskan. Instrumen musik ini terbuat dari bambu atau pelepah enau. Karinding bisa dimainkan memakai mulut dan pukulan di jari tangan untuk menghasilkan nada.

Alat musik ini dahulu dibuat oleh petani Sunda. Bunyi Karinding dipercaya bisa mengusir hama tanaman dan binatang perusak. Kemudian, instrumen ini berkembang menjadi alat musik kesenian tradisional di Jawa Barat.

Saga-saga dibuat dari bambu yang bisa berbunyi. Instrumen ini berasal dari bambu yang dipotong dan dibentuk. Saga-saga bisa berbunyi dengan cara menggetarkan lidah. Ada bagian rongga untuk mulut yang berperan sebagai resonator.

Di Sumatera, terdapat empat buah gong yang diberi nama oloan, ihutan, doal, dan panggora. Alat musik ini memiliki ritme konstan yang berbeda. Ogung dipakai sebagai pembawa irama yang masuk klasifikasi alat musik idiophone.

Bentuk hesek hampir sama dengan gondang. Alat musik ini dibuat dari dua bilah besi yang dipukul. Jika tidak ada besi, bisa diganti memakai botol. Cara memainkan hesek yaitu memakai ritme konstan. Instrumen ini dipakai sebagai pembawa tempo yang terbuat dari pecahan logam atau besi.

Baca Juga

Alat musik tradisional cangkang kerang termasuk idiophone, karena bisa bunyi dari alat itu sendiri. Cara memainkan cangkang kerang dari Maluku diguncang, sedangkan dari Nusa Tenggara Timur dikatupkan untuk menghasilkan bunyi. Berbeda lagi dengan idiophone dari Nusa Tenggara Barat yang dirangkai menjadi marakas.

Cangkang kerang di Maluku, disebut sebagai Tahuri. Dahulu alat musik ini dipakai untuk komunikasi antar masyarakat. Sekarang Tahuri dipakai untuk musik pengiring. Cara membuat instrumen ini dengan mengambil kulit kerang yang sudah dibersihkan.

Calung dibuat dari ruas bambu yang berbentuk batangan, memiliki ukuran bervariasi dari kecil sampai besar. Calung bisa dimainkan dengan cara memukul bagian ruas-ruas bambu.

Mengutip dari Warisanbudaya.kemdikbud.go.id, calung renteng terdiri dari susunan bambu dari besar ke kecil. Jumlah ruas bambu sekitar 7 atau lebih yang menghasilkan suara berbeda. Deretan ruas bambu ini dililitkan pada seutas tali. Cara memainkan calung rentang yaitu pemain memukul calung memakai kedua tangan, sambil duduk bersila. 

Jakarta -

Bagi pencipta lagu, pemilihan alat musik merupakan hal penting yang dapat mendukung komposisi musik. Instrumen yang tepat akan menciptakan warna nada yang sesuai dengan karakter pencipta lagu.

Seperti dikutip dari Modul Kemdikbud Seni Budaya yang disusun oleh Firdaus Budhi, berdasarkan sumber bunyinya, alat musik dibedakan menjadi lima, yaitu idiofon, aerofon, kordofon, membranofon, dan elektrofon.

Alat musik idiofon adalah jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Dikutip dari buku 'Mahir Bermain Gitar' oleh Ahmad Fasial Al Kautsar, pengertian lain idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran badan alat musik tersebut.

Sementara aerofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Kemudian, kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai.

Selanjutnya, membranofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau membran. Lalu, elektrofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan melalui tenaga listrik.

Contoh Alat Musik Idiofon

Mengutip Britannica, idiofon adalah alat musik yang terbuat dari bahan padat yang beresonansi. Alat musik idiofon atau idiophone umumnya terbuat dari kayu, logam, atau batu yang bergetar untuk menghasilkan suara awal.

Contoh-contoh alat musik idiofon:

1. Kolintang

Kolintang merupakan alat musik pukul yang berasal dari Sulawesi Utara. Kolintang terbuat dari bilah-bilah kayu yang disusun berderet sesuai urutan nadanya.

2. Drum

Drum termasuk dalam kelompok alat perkusi yang terbuat dari kulit yang direntangkan. Untuk menghasilkan suara, drum dimainkan dengan cara dipukul.

3. Bongo

Bongo adalah alat musik pukul atau perkusi yang terdiri dari drum besar dan kecil yang disatukan menggunakan penjepit kayu di bagian tengah.
Bongo termasuk dalam alat musik idiofon karena suaranya dihasilkan melalui getaran membran yang menutup permukaan atas yang terbuat dari kulit binatang.

4. Kabasa

Kabasa merupakan alat perkusi yang terbuat dari gulungan rantai bola besi yang dililit mengelilingi silinder. Bidang silinder ini kemudian disatukan pada pemegang panjang dan sempit yang terbuat dari kayu atau plastik. Untuk menghasilkan suara, kabasa dimainkan dengan cara menggetarkan rantai bola besi.

5. Angklung

Angklung adalah alat musik asal Jawa Barat yang terbuat dari bambu atau tabung bambu. Termasuk dalam alat musik idiofon, angklung dimainkan dengan cara digoyangkan sehingga bambu-bambu saling berbenturan dan menghasilkan suara.

Simak Video "Penjaga 'Terakhir' Warisan Gambang Kromong dari Tangerang"



(pal/pal)

Dari widuri

Alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya disebut

Musik adalah suara yang menghasilkan irama dan keharmonisan, dimana setiap musik merangkum nada-nada dan setiap nadanya mempunyai nilai. Musik dapat dihasilkan melalui alat musik, suara alam, atau suara manusia itu sendiri. Musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.

Sejarah

Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tiada siapa tahu bila manusia mula mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan otak manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang lebih terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak ini, mereka bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk sesorang. Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi makanan mereka kemudian meniupnya dan mengeluarkan bunyi. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang mengeluarkan bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadi suling purba.

Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak sengaja mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi kuat. Kulit binatang yang mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga kayu tersebut besar menjadi gendang.

Musik berdasarkan sumber bunyinya (Alat)

  • Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung.
  • Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, trompet, harmonika, trombon.
  • Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi.
  • Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana.
  • Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh : keyboard, gitar listrik, bass listrik, piano listrik.

Musik berdasarkan aliran (Genre)

Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Musik juga dapat dikelompokan sesuai dengan kriteria lain, misalnya geografi. Sebuah genre dapat didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik.

Musik seni (art Music)

Musik Seni atau sering disebut juga Musik Serius dan musik-musik sejenis (musik avant garde, kontemporer)adalah sebuah istilah pengelompokan jenis musik yang mengacu pada teori bentuk musik Klasik Eropa atau jenis-jenis musik etnik lainnya yang di serap atau diambil sebagai dasar komposisinya. Berbeda dengan musik Populer atau musik masa, musik jenis ini biasanya tidak lekang dimakan waktu, sehingga bertahan berabad-abad lamanya. Tokoh-tokoh komponis Indonesia yang menciptakan jenis musik seperti ini antara lain: Amir Pasaribu, Tri Suci Kamal, Slamet Abdul Syukur, Rahayu Supanggah, Otto Sidharta, Tony Prabowo, Michael Asmara, I Wayan Sadre, Iwan Gunawan, Dody Satya E. Gustdiman dsb.

Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantik. Musik klasik merupakan istilah luas, biasanya mengacu pada musik yang berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. Musik klasik Eropa dibedakan berdasarkan dari bentuk musiknya, non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak abad ke-16.[2] Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer. Dahulu musik klasik di Eropa terutama digunakan untuk keperluan lagu di Gereja ataupun lagu untuk pengiringan Raja. Sejalan dengan perkembangan, mulai juga bermunculan musik klasik yang digunakan untuk keperluan lain, seperti misalnya musik klasik yang menggambarkan visual secara audio, contohnya lagu Cat and Mouse yang menggambarkan kucing mengejar tikus tau.

Musik Populer

Musik populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman saat ini, sehingga sesuai di telinga kebanyakan orang. Genre musik ini dapat ditemui di hampir seluruh belahan dunia oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima semua orang.

  • Jazz
  • Gospel
  • Blues
  • Rythm and blues
  • Funk
  • Rock
  • Metal, Hardcore
  • Electronic
  • SKA, Reggae, Dub
  • Hiphop / Rap / Rapcore
  • Pop

Musik Tradisional

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan bukan sebagai sarana hiburan saja, melainkan ada juga dipakai untuk pengobatan dan ada yang menjadi suatu sarana komunikasi antara manusia dengan penciptanya, hal ini adalah menurut kepercayaan masing-masing orang saja. Musik tradisional merupakan perbendaharaan seni lokal di masyarakat. Musik tradisional yang ada di Indonesia, diantaranya adalah gamelan ,angklung dan sasando. selain dari musik tradisional yang berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat musik tradisional yang berasal dari pengaruh kebudayaan luar diantaranyagambang kromong, marawis dan keroncong.

Refrensi

Musik [1]
Music Therapy Suitable For Autism [2]