Akun facebook harus pakai foto

Seorang perempuan selfie dengan Galaxy S8. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid)

Jangan kaget jika suatu saat Facebook bakal meminta dan memaksa kamu untuk foto selfie saat proses login ke akun. Itu adalah cara baru Facebook untuk memverifikasi identitas pengguna setelah diidentifikasi ada aktivitas mencurigakan pada sebuah akun.

Salah satu bagian dari sistem keamanan baru ini sekarang sedang diuji oleh perusahaan untuk menghindari akun-akun bot yang berpotensi membajak akun pengguna.

Pengguna Twitter dengan akun @flexlibris membagikan screenshot ketika aplikasi Facebook temannya meminta pengguna untuk upload swafoto yang memperlihatkan dengan jelas muka si pemilik akun.

Facebook bakal memanfaatkan foto itu untuk pengecekan verifikasi data terhadap akun yang terlacak ada aktivitas mencurigakan. Setelah pengguna mengirim foto selfie, Facebook berjanji untuk menghapusnya dari server.

"Mohon upload foto diri Anda yang menunjukkan wajah Anda secara jelas. Kami akan memeriksanya dan kemudian menghapusnya secara permanen dari server kami," demikian perintah untuk para pengguna Facebook yang melakukan login.

Dalam screenshot terlihat bahwa pengguna tidak akan bisa melanjutkan proses login ke akun jika belum mengunggah foto selfie diri mereka.

Sistem keamanan ini juga muncul otomatis ketika ada aktivitas mencurigakan pada aktivitas pengaturan pembayaran iklan, dan menciptakan atau edit iklan. Login akan langsung diizinkan jika pengguna menggunggah foto asli yang belum pernah di-upload ke Facebook sebelumnya.

Jika permintaan selfie gagal diproses, misal foto gagal diidentifikasi, maka pengguna harus menerima kenyataan layanan akan mengunci akun Anda selama 72 jam ke depan.

Suara.com - Facebook bisa menghentikan Anda mengakses jaringan sosial, kecuali jika bersedia mengirimkan foto selfie. Perusahaan telah memberi tahu pengguna bahwa mereka perlu mengajukan 'foto yang jelas' atau berisiko terkunci.

Perusahaan Zuckerberg, menuntut selfie sebagai bagian dari tes keamanan baru yang dirancang untuk membuktikan bahwa orang bukan 'bot'.

Baru-baru ini, 'bot' telah berada dalam berita karena mereka kerap menyebarkan berita palsu dan propaganda, yang diduga telah berperan dalam pemilihan Donald Trump dan bahkan suara Brexit. Kabarnya, disarankan agar Rusia menggunakan Facebook untuk mengganggu referendum.

Facebook mengatakan kepada Wired bahwa sistem keamanan selfie akan membantu menangkap aktivitas yang mencurigakan di berbagai titik interaksi di situs tersebut, termasuk membuat akun, mengirim permintaan pertemanan, menyiapkan pembayaran iklan dan membuat atau mengedit iklan.

Baca Juga: Facebook Memperluas Fitur Pendeteksi Bunuh Diri

Di Twitter, para pemilik akun Facebook mengatakan bahwa mereka menerima pesan.

"Silakan upload foto diri Anda yang dengan jelas menunjukkan wajah Anda. Kami akan memeriksanya dan kemudian menghapusnya secara permanen dari server kami," tulis isi pesan tersebut.

Sebetulnya, Facebook bukan satu-satunya perusahaan yang menggunakan gambar penggunanya untuk menjamin identitas mereka. Apple baru-baru ini memperkenalkan Face ID, sebuah sistem keamanan pintar yang digunakan untuk membuka kunci iPhone X, yang dilengkapi kamera depan yang mampu memindai kontur wajah seseorang.

Apple sangat sadar akan privasi penggunanya, sehingga data yang dikumpulkan selama pemindaian Face ID disimpan di 'lemari besi' di dalam setiap iPhone X dan tidak dapat ditransfer ke perangkat lain. Kumpulan data ini tidak disimpan di server pusat dan Apple tidak mengumpulkan gambar wajah pelanggannya.

Di sisi lain, Facebook secara eksplisit meminta untuk melihat gambar wajah Anda dan berusaha meyakinkan bahwa mereka akan menghapus selfie yang dikirimkan. [Metro]

Baca Juga: Cara Mudah Hapus Postingan Lama di Twitter dan Facebook

Liputan6.com, Jakarta - Facebook menghadirkan fitur verifikasi identitas dengan menggunakan foto selfie pengguna saat login. 

Foto selfie ini merupakan sebuah bentuk captcha baru Facebook guna memastikan apakah penggunanya benar-benar seorang manusia bukan bot.

Sebagaimana dikutip Wired, Kamis (30/11/2017), berdasarkan sebuah screenshot yang dibagikan di Twitter, pengguna diminta mengunggah foto yang memperlihatkan wajah mereka.

  • Facebook Pakai Kecerdasan Buatan untuk Cegah Upaya Bunuh Diri
  • Facebook Uji Coba Fitur Bungkam Unggahan Teman yang Menyebalkan
  • Waspada Bahaya Kuis Nasihat Ibu Susi di Facebook

Pihak Facebook kemudian akan memastikan bahwa wajah tersebut adalah asli lalu menghapusnya dari server secara permanen. Informasi tersebut juga telah dikonfirmasi Facebook dan bukan hoax semata.

Dalam pernyataannya, juru bicara Facebook mengatakan, "Pengujian melalui foto ini membantu Facebook mengetahui ada aktivitas mencurigakan, seperti membuat akun baru, mengirim permintaan teman, hingga mengubah iklan."

Proses ini bersifat otomatis, termasuk saat mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan dan memeriksa foto.

Juru bicara Facebook yang tak disebut namanya itu mengatakan, tes foto adalah satu dari beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan di jejaring sosial.

Sayangnya, Facebook enggan berbagi informasi lebih detail mengenai penggunaan foto selfie untuk login karena takut sistemnya dimanipulasi.

Facebook juga tidak menjelaskan kapan metode ini bakal mulai dipakai. Namun seorang pengguna Reddit melaporkan, sudah mulai menjajal metode ini di Facebook-nya sejak April 2017.

a friend sent me this: Facebook is now locking users out of account features, then demanding that those users "verify" their account to get back in by scanning an image of their face. AN IMAGE OF THEIR FACE. pic.twitter.com/T4TIsJFxX8

— can Amy Goodman pls stop inviting Assange on thx (@flexlibris) November 28, 2017

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Cegah Bunuh Diri Pakai Kecerdasan Buatan

Sebelumnya, Facebook juga sedang membesut sebuah tool baru berbasis kecerdasan buatan untuk mencegah upaya bunuh diri seorang pengguna. Kecerdasan buatan memiliki tugas memindai unggahan pengguna yang berpotensi melakukan upaya bunuh diri.

Cara kerjanya, jika software kecerdasan buatan itu mendapati ada pengguna yang berpotensi bunuh diri, Facebook akan memberikan tanda ke moderator. Selanjutnya, moderator akan merespons dengan mengirimkan kontak psikolog atau bahkan menghubungi orang pertama yang bisa menemukan pengguna yang berpotensi bunuh diri tersebut.

Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini telah menguji coba penggunaan tool kecerdasan buatan ini selama empat bulan terakhir di Amerika Serikat.

Kini, Facebook bahkan membuat agar tool ini juga bisa digunakan di negara lain, kecuali negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Hal tersebut disebabkan karena undang-undang perlindungan data melarang perusahaan menilai profil pengguna dengan cara ini.

Dalam unggahan di Facebook, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, ia berharap tool ini bisa mengingatkan kepada pengguna bahwa kecerdasan buatan mampu menyelamatkan nyawa manusia.

Sebulan belakangan, kata Zuckerberg, software ini telah membantu Facebook memberitahukan potensi kasus bunuh diri ke lebih dari 100 responden pertama. "Jika kita bisa menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu orang lain menjangkau keluarga dan teman-teman mereka, ini kemajuan yang penting dan positif," ujarnya.

Sayangnya, Facebook tak memberi rincian tentang cara kerja tool itu. Namun, program tersebut telah dilatih mengenali unggahan dan pesan yang ditandai oleh pengguna. Kemudian, tool ini juga mengenali beragam komentar dari pengguna lain yang menanyakan "apakah kamu baik-baik saja" atau "apakah ada yang bisa saya bantu".

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: