Tujuan Pembelajaran:
Siswa memahami kaidah teks editorial.
Sebelumnya kalian sudah paham akan struktur teks editorial. Dalam materi ini, kita akan mempelajari kaidah teks editorial. Kaidah-kaidah dalam teks editorial adalah sebagai berikut. 7. Kaya akan kosakata. Dalam teks editorial/opini biasanya banyak dijumpai kata-kata yang jarang digunakan dalam keseharian, seperti dianalogikan, subsidi, imbas, dan kewirausahaan. Show (1) Saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang masa memprihatinkan. Mungkin jika dapat dianalogikan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang dalam keadaan lampu merah (warning). Akibatnya kehidupan masyarakat kelas bawah yang pas-pasan semakin menjadi korban. Mereka tidak kuasa menghadapi kenyataan ekonomi yang kian pahit saja. (2) Di awali dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada masa awal pemerintahan baru. Akibat kebijakan tersebut, masyarakat harus membeli BBM lebih mahal. Kemudian, tak lama setelah itu, imbas dari kenaikan BBM mulai terasa. Harga-harga bahan makanan semakin melambung tinggi. Beras contohnya, harga beras yang notabene adalah makanan pokok masyarakat Indonesia pada umumnya, harganya kian melambung. Kenaikannya mencapai hingga 30 persen. Ironi memang, Indonesia adalah negara agraris, dan dahulu terkenal dengan swasembada beras, justru bermasalah dengan harga beras. Setelah kamu memahami isi teks editorial di atas, marilah kita analisis teks tersebut berdasarkan kaidahnya. Page 2
Lihat Foto KOMPAS.com - Teks editorial dapat dengan mudah ditemui di koran atau majalah. Teks ini berisikan pendapat pribadi seseorang atau berbentuk opini. Teks editorial bisa mengangkat berbagai tema, seperti permasalahan pendidikan, ekonomi, politik, sosial budaya, dan lain sebagainya. Oleh karena memuat opini atau pendapat seseorang, maka teks editorial bersifat subyektif. Namun, dalam pembuatannya tetap harus didasarkan pada temuan data atau fakta. Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), teks editorial atau opini merupakan wadah atau sarana penyampaian aspirasi dalam bentuk tulisan. Kaidah kebahasaan teks editorialUmumnya, jenis bahasa yang digunakan dalam teks editorial bercirikan bahasa jurnalistik. Dalam pembuatan teks editorial, penulis harus memperhatikan segi kaidah kebahasaan atau penggunaan bahasanya. Contohnya menggunakan bahasa yang santun dan tidak berbelit-belit. Baca juga: Teks Editorial: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Mengapa teks editorial harus menggunakan bahasa yang santun? Karena teks editorial bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pembaca akan sebuah isu yang sedang dibahas. Selain itu, teks ini juga bertujuan untuk membuat masyarakat lebih memahami tentang betapa pentingnya isu tersebut. Jika tidak menggunakan bahasa yang santun, dikhawatirkan masyarakat akan bingung atau salah menangkap makna atau pesan dari isu tersebut. Bagaimanakah bentuk kaidah kebahasaan dalam teks editorial? Adverbia merupakan penggunaan kata keterangan atau adverbia frekuentatif dalam teks editorial. Bentuk kata-katanya bersifat tegas untuk memberi kepastian kepada pembaca. Dalam buku Gerakan Literasi Nasional (Literacy Goes to School) (2020) karya Albert Efendi Pohan, dituliskan jika tujuan utama penggunaan adverbia memang untuk memberi ketegasan pada teks atau tulisan yang disusun.
Lihat Foto KOMPAS.com - Adverbia adalah kata keterangan. Dalam bahasa Indonesia, adverbia sering dipakai untuk menjelaskan jenis kata lainnya, seperti verba dan adjektiva. Adverbia memberi keterangan tambahan dalam sebuah kalimat agar semakin jelas. Menurut Widjono Hs. dalam buku Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi) (2007), adverbia merupakan kata pemberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat. Dalam sebuah kalimat, adverbia bisa didampingi dengan adjektiva, numeralia, atau proposisi. Ada banyak jenis adverbia dalam bahasa Indonesia. Contohnya kata keterangan alat, kata keterangan perlawanan, kata keterangan tujuan, kata keterangan sebab, dan masih banyak lagi. Walau terdiri atas berbagai jenis, pada dasarnya adverbia bisa dibagi menjadi dua bentuk atau jenis, yakni adverbia bentuk tunggal serta adverbia bentuk gabungan. Perbedaan antar keduanya terletak pada penggunaan kata kerjanya. Baca juga: 3 Fungsi Kata Sifat (Adjektiva) Beserta Contoh Kalimatnya Adverbia bentuk tunggalDalam buku Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi (2009) karya Zaenal Arifin dan Junaiyah, adverbia bentuk tunggal adalah bentuk adverbia yang meliputi kata dasar, kata berafiks, serta kata ulang. Jenis adverbia ini hanya mempunyai satu kata saja. Contohnya:
Baca juga: Penulisan Kata Sandang Si dan Sang Adverbia bentuk gabunganAdalah gabungan dari dua bentuk adverbia, berupa kata dasar. Dalam adverbia bentuk gabungan, kata dasar dapat saling berdampingan, tetapi ada pula yang tidak. Dikatakan berdampingan jika adverbianya tidak memiliki perantara. Sedangkan disebut tidak berdampingan apabila adverbianya dipisahkan oleh unsur lain. Contohnya:
Baca juga: Penulisan Kata Ganti -Ku, Kau-, -Mu, dan -Nya, Dipisah atau Disambung? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya |