Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras - Bahan limbah merupakan bahan yang sangat potensial untuk dijadikan bahan pembuatan kerajinan. Di tangan-tangan kreatif, limbah keras organik dan anorganik dapat disulap menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik. Limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. 

  1. Mengurangi (Reduce). Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
  2. Menggunakan kembali (Reuse). Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang.
  3. Mendaur ulang (Recycle). Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain contohnya kerajinan.

Prinsip kerajinan bahan limbah keras yaitu; reduce, reuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan. Tindakan dapat meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi kerajinan.

Penggunaan bahan limbah keras untuk dirancang menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki motivasi yang besar dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah di lingkungan, sehingga tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa men desain bahan limbah keras merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu bahwa seharusnya sebuah rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal tersebut agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini.

Proses kreatif akan ditemukan saat seseorang telah memperoleh daya serap, imajinasi melalui pengetahuan terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Pengetahuan bahan limbah keras, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam bertukang akan melahirkan sebuah proses kreatif itu sendiri. Jadi, kreativitas harus diupayakan tercipta dengan banyak langkah. Setelah kreativitas muncul maka akan melahirkan produk. Jika dibuatkan dalam skema sebagai berikut.

Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?

Skema Proses rancangan kerajinan

Limbah keras juga terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah. Limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh limbah keras anorganik adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja. Sampah an organik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai polutan (penyebab polusi). Oleh karena itu, dengan proses daur ulang limbah mendapat perhatian khusus dan penanganan yang maksimal. 

Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa  terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal  dari sumber daya yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya: cangkang kerang, tampurung kelapa, sisik ikan, kaleng bekas, botol,  plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, stereofoam dan lain-lain. Pengolahan limbah organik dan anorganik memiliki teknik yang berbeda. Limbah organik biasanya didaur ulang menjadi pupuk tanaman sampai dengan bahan bakar biogas. Sementara limbah keras  yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan pengolahan melalui beberapa cara berikut. 

  1. Sanitasi (Sanitary Landfill). Sanitary  landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. 
  2. Pembakaran (Incineration). Pada incineration,  sampah dibakar di dalam alat insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran. 
  3. Penghancuran (Pulverisation ). Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah. 

Limbah keras yang dapat didaur ulang yaitu tempurung kelapa, cangkang kerang, tulang belulang, plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbahlimbah dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan. Jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah dapat diselesaikan dengan cara dibakar. Sebaliknya limbah yang masih dalam kondisi utuh, dapat dimanfaatkan kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi barang ke rajinan secara ekonomi nilainya akan meningkat. 

Sebagai generasi muda, kepedulian dan kepekaan terhadap lingkungan hidup perlu ditanamkan sejak dini. Tantangannya membutuhkan usaha dan kreativitas kita untuk memperbaiki kondisi lingkungan menjadi lebih baik. Pengetahuan dan pemahaman tentang desain berkelanjutan se perti yang telah diuraikan pada bab terdahulu perlu dipelajari lebih dalam sehingga solusi limbah keras sebagai bahan baku kerajinan dapat ber kembang berdasarkan analisis yang tepat.

Jika kita melihat di berbagai kegiatan pameran kerajinan, kerajinan dari bahan limbah keras hasil karya putra putri bangsa Indonesia sungguh luar biasa, kental dengan kearifan lokal dan budaya Nusantara sehingga menggugah hati untuk membeli. Jika produk berkualitas maka harga tidak lagi menjadi persoalan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia adalah orang yang kreatif dan senang mencari peluang serta cinta produk dalam negeri.

Dalam penciptaan produk kerajinan dari limbah keras lebih pada memunculkan ciri khas pengrajin dalam mengembangkan desain kerajinan nya. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dari mulai kebutuhan pribadi, rumah tangga hingga hanya sekadar kebutuhan penghias rumah/kantor. Berdasarkan pengamatan tersebut kerajinan dari bahan dasar limbah keras dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan fungsinya.

Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?

Berbagai pameran kerajinan limbah bahan keras

Produk-produk di atas memiliki ciri khas bahan dari limbah organik atau anorganik sebagai bahan dasarnya. Bahan limbah keras yang akan kita pelajari bersama adalah kerajinan dari bahan limbah aneka cangkang kerang, sisik ikan dan tulang ikan, dan tempurung kelapa. Sedangkan bahan kerajinan dari limbah keras anorganik adalah botol plastik, pecahan keramik dan pecahan kaca. Perhatikanlah jenis produk apa yang bisa dihasilkan dari bahan limbah keras tersebut. Amati dan teliti lebih jauh jenis-jenis bahan limbah keras yang dapat ditemui di lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai produk kerajinan.

Anggaran Fantastis Pergantian Gorden dan Pengaspalan di DPR, Wajarkah?

Oleh Nisa Mutia Sari pada 27 Sep 2019, 12:10 WIB

Diperbarui 08 Apr 2021, 20:27 WIB

Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?

Perbesar

Clay Art

Liputan6.com, Jakarta Clay dalam bahasa Indonesia memiliki arti tanah liat. Cara membuat flour clay bisa dijadikan alternatif selain menggunakan tanah liat atau tanah lempung. Penggunaan clay biasanya dijadikan untuk membuat kerajinan tangan atau media bermain anak.

Penggunaan tepung tentunya sangat efisien dibandingkan tanah liat. Selain bahannya mudah ditemukan, cara membuat flour clay juga mudah dan aman untuk anak. Membuat clay sendiri di rumah tentunya akan lebih terjamin tingkat keamanannya, karena bahan-bahan yang digunakan cukup aman untuk anak. 

Biasanya anak akan membuat aneka bentuk karakter dengan clay ini. Cara bermain ini tentunya sangat bermanfaat untuk melatih kreativitas anak. Selain untuk anak, flour clay juga bisa digunakan oleh orang dewasa sebagai alternatif untuk membuat aneka souvenir. 

Berikut cara membuat flour clay yang mudah dan aman untuk dipraktikkan yang telah Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, Jumat (27/9/2019). 

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?

Perbesar

Flour Clay / Sumber: Pixabay

Sebelum masuk membahas cara membuat flour clay, mari mengenal apa itu clay. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, clay berarti tanah liat. Clay identik dengan sebuah karya kerajinan tangan dan mainan anak-anak.

Biasanya clay dibuat menggunakan tanah liat atau tanah lempung sebagai bahan utamanya. Kotor-kotoran menjadi ciri khas dari orang yang membuat kerajinan tangan dari tanah liat untuk mendapatkan hasilnya yang berkualitas.

Namun, kini clay bisa dibuat dengan tanpa tanah liat. Jadi, untuk membuat kerajinan tangan dari clay enggak perlu kotor-kotoran lagi. Kini bisa membuat clay dengan menggunakan bahan dasar seperti tepung.

Penggunaan bahan dasarnya yang mudah, membuat kerajinan tangan ini bisa dicoba ke berbagai kalangan. Mulai anak-anak hingga orang dewasa. Selain mudah dipelajari, cara membuat flour clay sangat mudah.

Flour clay bisa dijadikan alternatif media bermain anak untuk mengasah kreativitasnya. Berikut cara membuat flour clay yang mudah untuk pemula, cocok untuk anak.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?

Perbesar

Flour Clay / Sumber: Pixabay

Apapun bahan yang digunakan untuk membuat clay, hasil akhir yang terpenting adalah membuatnya menjadi kalis. Baik itu menggunakan tanah liat atau bahkan terigu. Untuk mendapatkan hasil yang kalis, kamu butuh memperhatikan takaran adonan yang tepat.

Hal ini berguna untuk membuat adonan menjadi kalis dan mudah dibentuk. Berikut bahan dan cara membuat clay dari tepung terigu.

Bahan:

- 80 gram tepung terigu

- 80 gram tepung tapioka/tepung singkong/tepung kanji

- 80 gram tepung beras

- 200 gram lem putih/lem kayu

Cara membuat flour clay dari terigu:

1. Siapkan wadah ukuran sedang.

2. Masukkan semua tepung yang disiapkan menjadi satu.

3. Ayak tepung agar tekstur tepung menjadi lembut dan terhindar dari kotoran. Setelah itu masukkan lem putih ke dalam tepung yang sudah diayak lembut.

4. Uleni adonan hingga tercampur rata dan kalis. Jika terlalu lembek tambahan sedikit terigu. Jika terlalu keras tambahkan beberapa sendok makan lem putih.

5. Kalau sudah kalis, maka clay sudah jadi. Adonan clay sudah bisa dibuat aneka kerajinan tangan sesuai selera.

6. Apabila ingin berwarna, tambahkan pewarna makanan ke dalam adonan yang sudah kalis tersebut.

7. Uleni kembali hingga warna tercampur rata.

8. Adonan clay yang tidak terpakai bisa disimpan pada wadah yang tertutup agar tidak mengering dan mengeras.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?

Perbesar

Flour Clay / Sumber: Pixabay

Penggunaan bahan dari tepung maizena sangat dianjurkan untuk membuat flour clay. Hal ini dikarenakan maizena memiliki kualitas yang sangat baik dibandingkan terigu.

Maizena lebih lembut, menjadikan adonan mudah untuk dibentuk. Berikut bahan dan cara membuat flour clay dari maizena.

Bahan:

- 30 gram tepung maizena atau tepung jagung

- 30 gram tepung tapioka atau tepung kanji

- 30 gram tepung beras

- 60 gram lem putih atau lem kayu

- Bubuk benzoate (pengawet roti) secukupnya

Cara membuat clay dari maizena:

1. Siapkan wadah berukuran sedang, lalu campurkan semua jenis tepung ke dalamnya.

2. Ayak tepung untuk memisahkan tepung dari kotoran dan supaya memperoleh tekstur tepung yang lembut.

3. Masukkan bubuk benzoat dan lem putih atau lem kayu ke dalam tepung yang sudah diayak. Uleni semua bahan tersebut hingga tercampur rata dan menjadi kalis.

4. Kalau adonan terlalu lembek, cukup tambahkan sedikit tepung maizena lagi. Kalau terlalu keras, tambahkan beberapa sendok makan lem putih atau lem kayu ke dalam adonan.

5. Jika ingin berwarna, tambahkan pewarna makanan ke dalam adonan yang sudah kalis tersebut. Uleni hingga pewarna makanan tercamour rata.

6. Simpan adonan clay yang tidak terpakai ke dalam wadah yang tertutup rapat. Apabila terlalu lama dibiarkan di tempat terbuka bisa mengering dan menjadi keras.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?

Perbesar

Sabun Batang / Sumber: Pixabay

Selain menggunakan tepung, kamu bisa membuat clay dengan bahan yang mudah ditemukan lainnya, yaitu sabun mandi batang. Penggunaan sabun sebagai bahan utamanya membuat hasilnya cenderung lembut. Berikut cara membuat clay dari sabun.

Bahan:

- 1 buah sabun mandi batang

- Tepung terigu secukupnya

- Lem putih atau lem kayu

- 1 sendok teh garam dapur halus

- Pewarna makanan sesuai selera

Cara membuat clay dari sabun:

1. Iris sabun batang. Kemudian rendam irisan sabun ke dalam air kira-kira setinggi irisan tersebut.

2. Diamkan rendaman tersebut sampai sabun menjadi lembek, kurang lebih 3-3,5 jam perendaman. Kalau sudah lembek, buang setengah airnya lalu haluskan lagi sabun lembek tersebut dengan menggunakan sendok.

3. Kemudian masukkan tepung terigu, garam dapur halus, dan lem putih. Kamu bisa kira-kira sendiri takaran yang pas dengan memasukkan sedikit-sedikit terigu dan lemnya. Kira-kira perbandingannya 1:1,5.

4. Setelah itu uleni semua bahan hingga tercampur rata. Kalau belum kalis, tambahkan terigu atau lem putih sampai menjadi kalis.

5. Kalau adonan sudah kalis sempurna, adonan sudah siap digunakan.

6. Jika menginginkan adonan berwarna, campurkan pewarna makanan dan uleni hingga warna menyatu sampai rata.

7. Simpan adonan clay yang tidak terpakai ke dalam wadah yang tertutup rapat. Apabila terlalu lama dibiarkan di tempat terbuka bisa mengering dan menjadi keras.

Lanjutkan Membaca ↓

Ada berapakah prinsip membuat kerajinan bahan lunak yang sudah dipelajari?